Thursday 6 April 2023

Emansipasi


Gambar: Pejuang emansipasi wanita 


Setiap bulan April hadir kata ini menjadi topik hangat dan menarik. Maka tidak heran jika pada Kamis Menulis pekan 6 April 2023 ini menjadikannya sebagai tema tulisan. Ya emansipasi. Tentu kita semua sudah tidak asing lagi dengan istilah ini.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) dinyatakan bahwa emansipasi memiliki 2 makna yakni:

1) pembebasan dari perbudakan

2) persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan  seperti persamaan hak antara kaum wanita dan kaum laki-laki)

Emansipasi memang muncul dari kondisi dan perlakuan yang berbeda yang timbul di masyarakat terhadap kaum perempuan terutama dalam bidang pendidikan dan ekonomi. 

Pengekangan dan perbedaan perlakuan disebabkan nilai budaya dan adat-istiadat yang berlaku pada saat itu.

Kondisi tersebut mengilhami seorang perempuan bernama Raden Ajeng Kartini untuk mendobraknya. Meskipun tidak mudah bagi beliau karena kondisi lingkungan. Namun dengan berkesempatan belajar di sebuah sekolah, beliau mencoba banyak bertanya dari perempuan di luar dirinya. Salah satunya adalah dengan teman sekolahnya yang akhirnya dibukukan dalam sebuah kumpulan surat-surat Kartini menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang".

Kini, sudah berpuluh tahun dari perjuangan beliau Ibu R.A. Kartini. Perjuangan beliau sudah menunjukkan terwujudnya emansipasi wanita. Peran perempuan sudah semakin luas dalam berbagai aspek kehidupan. Kesempatan mendapatkan pendidikan dan ekonomi pun tidak luput ikut berkembang dan maju. Berbagai profesi perempuan hampir ada di seluruh bidang. Kartini -Kartini masa kini tumbuh berkembang dengan cepat.

Namun, perlu diingat bahwa perjuangan emansipasi wanita yang diperjuangkan oleh ibu R.A Kartini dan pejuang-pejuang emansipasi wanita lainnya bukanlah untuk melawan laki-laki atau melupakan kodratnya sebagai perempuan. Wanita modern zaman sekarang tetap menjadi seorang perempuan, yang memiliki fungsi dan peran yang berbeda dengan laki-laki. Emansipasi bukanlah mengambil peran laki-laki menjadi menjadi peran perempuan tapi emansipasi adalah adanya kerjasama yang serasi dan harmonis antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang. Termasuk dalam rumah tangga. 



Jadi jika hal tersebut terjadi maka kita sebenarnya sudah berada di luar jalur tujuan perjuangan emansipasi wanita yang dilakukan oleh Ibu Kartini. Kita sudah kebablasan. Bagaimana menurut Anda? Masih di jalur manakah kita dalam emansipasi?

6 comments:

  1. Bukan untuk melawan laki-laki. Iya, dong.

    ReplyDelete
  2. Setuju banget, Emansipasi bukanlah mengambil peran laki-laki menjadi peran perempuan tapi emansipasi adalah adanya kerjasama yang serasi dan harmonis antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang. Termasuk dalam rumah tangga.

    ReplyDelete
  3. Erry - Lagerunal: Mantap, Pak D. Terima kasih.

    ReplyDelete
  4. Mantap ulasannya bu Suyati...
    Semua tokoh dimunculkan.

    ReplyDelete

Membeli Waktu

Assalamuallaikum warahmatulahi wabarakatuh  Bismillahirrahmanirrahim  Membeli Waktu Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul ...