Thursday 11 August 2022

Harapan untuk Indonesia



Selalu gemuruh dan gelora cinta tanah air seperti ditumbuhkan kembali setiap peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia. Apakah rasa cinta itu berkurang? Tidak. 

Tetapi ketika ada momen spesial seperti perayaan ini, kita seperti diingatkan kembali. Betapa kemerdekaan Indonesia ini adalah sebuah jalan yang dibuka dengan penuh pengorbanan. Pengorbanan harta, jabatan, keluarga bahkan nyawa untuk dapat mencapai kemerdekaan yang sudah mencapai angka ketujuh puluh tujuh tahun.

Kemerdekaan ini sudah kita nikmati selama tujuh puluh tujuh tahun. Apakah kita sudah benar-benar merdeka. Seringkali kita lupa bahwa kemerdekaan yang dicapai dan diupayakan oleh para pendahulu kita memang bukan merdeka yang sebebasnya. Merdeka yang diperoleh adalah menjadi tonggak untuk mengisi kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pendahulu bangsa.

Tetapi jangan masukkan makna merdeka oleh masing-masing individu. Merdeka ini adalah kemerdekaan suara bersama. Bukan suara masing-masing golongan apalagi individu. Jika demikian maka makna merdeka tidak akan pernah mencapai maknanya. Karena masing-masing memiliki definisi merdeka sendiri.




Ada banyak hal yang sudah berubah sejak awal kemerdekaan. Aneka sejarah sudah menghiasi dan ditorehkan oleh warga bangsa hingga saat ini. Harapan senantiasa disampaikan pada bangsa dan negara ini setiap langkahnya. 

Harapan besar itu sesungguhnya merupakan cita-cita nasional Indonesia yang sudah tercantum pada Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yakni 1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; 2) memajukan kesejahteraan umum; 3) mencerdaskan kehidupan bangsa; dan 4) melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Negara Indonesia dapat melindungi segenap bangsanya baik di dalam maupun di luar negeri. Berbagai kabar kematian dan penyiksaan yang terjadi pada TKI kita tentu menjadi sebuah catatan hitam bagi bangsa Indonesia. 

Sebagai penghasil devisa negara yang tidak sedikit, TKI masih sangat memerlukan perlindungan dalam melaksanakan tugasnya. Dengan peristiwa kelam di dunia ketenagakerjaan tentu kita harus mampu menyiapkan tenaga kerja yang tidak hanya terampil namun juga sadar akan pentingnya perlindungan hak pekerja.

Lepasnya beberapa wilayah Indonesia menjadi wilayah tetangga negara Indonesia juga menjadi pukulan yang tidak kalah menyakitkan. Kita baru tersadar ketika wilayah Indonesia tersebut sudah jatuh ke tangan negara lain.

Selain wilayah Indonesia yang berpindah tangan, beberapa budaya asli Indonesia pun menjadi klaim negara lain sebagai budaya asli mereka. Tarian, permainan tradisional, batik dan beberapa jenis kesenian dan budaya Indonesia juga diklaim sebagai milik negara tetangga.

Berbagai peristiwa tersebut menjadi pelecut untuk Indonesia agar mampu meningkatkan kekuatan, ketrampilan juga komunikasi dengan negara lain agar kita tetap memiliki kekayaan yang terlindungi dari pengakuan pihak lain.

2) Memajukan kesejahteraan umum

Kisah pilu tenaga kerja Indonesia kita menjadi salah satu bukti nyata. Meskipun di dalam negeri pun tidak kalah banyaknya. Penghargaan dan apresiasi terhadap keterampilan dan kemampuan tenaga kerja perlu ditingkatkan.

Banyaknya TKI yang bekerja ke luar negeri seharusnya bisa menjadi indikator kesejahteraan dari pekerja di Indonesia. Mengapa luar negeri menjadi lahan pilihan? Tentu salah satunya karena besarnya pendapatan.

Meskipun bukan hal yang mudah tetapi menciptakan lapangan pekerjaan sendiri untuk warga negara Indonesia bukanlah suatu hal yang tidak mungkin. Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sungguh luar biasa. Hanya kadang kesempatan untuk menunjukkan dalam lapangan pekerjaan di Indonesia masih terbatas.

3) Mencerdaskan kehidupan bangsa

Dunia pendidikan menjadi tolak ukur tujuan dan harapan ini. Di tahun 2022 program PPPK menjadi salah satu terobosan untuk mengangkat kehidupan para honorer yang sudah bertahun-tahun mengabdi di dunia pendidikan namun belum beruntung menjadi PNS. Program ini juga menuai pro dan kontra namun secara luas adanya kemajuan terhadap guru honorer.

Berubahnya kurikulum yang berlaku seringkali terjadi juga menjadi masukan yang luar biasa bagi bidang pendidikan. Berbagai hasil tes dari berbagai pihak memang masih menunjukkan hasil yang belum menggembirakan bagi pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah hasil tes PISA (Programme Internasional Student Assessment). Kita berada di urutan ketiga dari bawah. Sungguh memilukan sekaligus memalukan. 

Namun apakah kita hanya merasa malu dan pilu? Seharusnya kita bisa menemukan formulasi pendidikan yang tidak asal modifikasi dari luar negeri. Kita memiliki dasar-dasar pendidikan dan pengajaran yang sudah luar biasa dari Ki Hajar Dewantara . Mengapa kita selalu berkiblat ke luar negeri? Justru dasar-dasar pendidikan yang berakar dari budaya bangsa banyak kita pinggirkan.

Beruntung sedikit berharap dengan kurikulum merdeka, yang meletakkan kembali dasar-dasar pendidikan kembali pada budaya bangsa Indonesia, terutama daru Ki Hajar Dewantara. Semoga ini menjadi langkah awal kembali menjadi bangsa yang memiliki jati diri bangsa Indonesia termasuk dalam bidang pendidikan.

4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial 

Indonesia sudah sangat dikenal mampu menjadi negara penengah di antara konflik-konflik antar negara. Pada tahun 2019-2020 Indonesia menjadi wakil Majelis Umum PBB PBB ke- 74 lewat Duta Besar Dian Triansyah Djani.  Ini merupakan kesempatan besar bagi negara Indonesia untuk dapat berkiprah lebih luas dalam penyelesaian konflik di tingkat dunia.

Kiprah Indonesia juga diakui dunia dalam berbagai bidang kemanusiaan. Bantuan baik berupa material, tenaga, ketrampilan dan juga peralatan menjadi hal yang cepat dilakukan melalui berbagai kegiatan sosial di bidang pendidikan, bencana alam, maupun kegiatan kemanusiaan lainnya.

"Jangan kau tanyakan apa yang sudah negara berikan kepadamu, namun tanyakanlah apa yang sudah kamu berikan kepada bangsamu?"  Demikian John F. Kennedy senantiasa mengingatkan. Semoga tulisan ini menjadi salah satu yang mampu saya sumbangkan untuk Indonesia. 

Sebagai penutup tulisan ini, saya memang berharap banyak padamu Indonesia. Karena saya yakin Indonesia akan segera pulih dan bangkit kembali untuk melangkah mencapai tujuan-tujuan yang diamanatkan para pahlawan bangsa. Dirgahayu Republik Indonesia. Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.Merdeka!

14 comments:

  1. Merdeka... Semoga apa yang mrnjafi haraoan bangsa Infonesia daoat terwujud dengan menjadikan bangsa Infodesia pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Salam merdeka..💪🏻💪🏻

    ReplyDelete
  2. Pulih lebih cepat bangkit lebih kuat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat bangkit dari keterpurukan hampir selama 2 tahun.

      Delete
  3. Semoga terwujud harapannya untuk Indonesia. Merdeka.

    ReplyDelete
  4. Semoga Indonesia menjadi lebih baik,
    Naldatun toyibun waRoobun Gofur. Aamiin ya Allah

    ReplyDelete
  5. Luar biasa mengupas habis realita kehidupan bangsa yg blm benar2 merdeka..

    ReplyDelete

Membeli Waktu

Assalamuallaikum warahmatulahi wabarakatuh  Bismillahirrahmanirrahim  Membeli Waktu Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul ...