Pada tanggal 18-19 Agustus 2022 mendapatkan undangan untuk menghadiri sebuah bimtek di Semarang. Tepatnya di Hotel Grasia. Bimtek yang diadakan adalah bimtek madrasah digital. Materi disampaikan oleh Bapak Zulfikah Nur, seorang Kepala madrasah dari MTs Negeri 1 Makassar, Sulawesi Selatan. Sebuah kesempatan yang tidak dimiliki oleh semua orang.
Dalam kesempatan tersebut dalam pidato pembukaannya, Kepala Kantor Wilayah Jawa Tengah, Bapak H. Musta'in Ahmad S.H, M.H menyampaikan pentingnya perubahan mindset guru dan tenaga kependidikan akan perubahan masa pendidikan anak.
Dicontohkan perubahan yang sudah kita alami adalah penggunaan uang. Dulu di awal sejarah, kita tidak menggunakan uang karena transaksi dilakukan secara barter. Kemudian masa berkembang lagi menjadi transaksi dengan menggunakan logam emas dan perak, uang logam, berkembang menjadi uang kertas hingga sekarang ada kartu kredit, ATM dan uang kripto.
Selanjutnya perkembangan juga terjadi di dunia pendidikan. Jika beberapa tahun ke belakang kita menggunakan papan tulis dengan kapur sebagai penyampai pesan dan materi. Maka beberapa tahun ke belakang kita mulai menggunakan white board dengan spidol.
Dan justru dengan munculnya pandemi pembelajaran justru sudah tidak hanya menggunakan papan tulis tetapi sudah menggunakan LMS, link pendidikan dan BBM lain sebagainya.maka di tahun pasca pandemi justru saatnya untuk menilik kegiatan belajar siswa.
Dalam mewujudkan madrasah digital bukan suatu yang mudah namun juga bukan suatu yang tidak mungkin. Diperlukan semangat berubah dari seluruh warga madrasah, baik dari kepala madrasah, guru, tenaga kependidikan, siswa hingga wali siswa. Semuanya memiliki harapan dan cita-cita yang sama terkait dengan pelaksanaan madrasah digital.
Hal yang sudah dilakukan oleh MTs Negeri 1 Makassar untuk mewujudkan madrasah digital adalah dengan mengubah mindset dan menantang kemampuan guru dalam bidang digital. Ada guru mahir, terampil dan berkembang.
Guru terampil dan mahir membimbing guru yang masih berkembang agar semua selaras sejalan. Madrasah melaksanakan pembelajaran kelas digital, perpustakaan digital, kafe digital, dan asesmen digital.
Seru banget kegiatannya. Segala sesuatunya akan mungkin, jika pelaksananya merasa yakin. Didukung dengan rekan yang sudah tetampil, maka pendidikan berbasis digital akan terasa gampil (mudah).
ReplyDelete