Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional mendefinisikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Merujuk pada Perpres Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter memberikan landasan hukum yang kuat untuk upaya penyemaian nilai-nilai Pancasila. Pertimbangan bahwa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya merupakan negara yang menjunjung tinggi akhlak mulia, nilai-nilai luhur, kearifan, dan budi pekerti tidak lain tercermin dalam sila-sila Pancasila.
Setelah pada #Kamis menulis episode kemarin adalah Mandiri, selanjutnya #Kamis menulis 17 Maret 2022 kali ini masih mengusung profil pelajar Pancasila yakni gotong royong. Mendengar kata gorong royong langsung terbayang berbagai kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan bersama-sama di lingkungan sekitar kita. Ada mendirikan rumah, kerja bakti membersihkan lingkungan, membuat jembatan bersama dan masih banyak kegiatan yang dilakukan bersama baik tingkat keluarga, RT maupun lingkup lingkungan yang lebih luas lagi.
Apa sebenarnya gotong royong itu? Kita sering mendengar peribahasa “ringan sama dijinjing, berat sama dipikul” Sudah sangat akrab di telinga kita. Ini menjadi ungkapan lain dari gotong royong. Berat dan ringan dikerjakan bersama-sama. Meskipun tidak dipungkiri nilai-nilai gotong-royong akhir-akhir ini semakin tergerus oleh perkembangan zaman. Nah barangkali ini yang menjadi keprihatinan kita bersama sehingga sangat setuju dengan membangkitkan kembali nilai-nilai kegotongroyongan melalui profil pelajar Pancasila.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dinyatakan bahwa arti gotong royong adalah sebagai berikut.
gotong royong/go·tong ro·yong/ v bekerja bersama-sama (tolong- menolong, bantu-membantu)
bergotong royong/ber·go·tong ro·yong/ v bersama-sama mengerjakan atau membuat sesuatu;
Nilai-nilai ini melekat erat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dari kegiatan sebelum lahir hingga kematian semua melibatkan kegiatan bergotong royong. Nah dari kegiatan inilah kita bisa menularkan dan mengembangkannya pada kehidupan anak-anak dan generasi selanjutnya sehingga nilai-nilai gotong akan lestari dan tidak akan hilang pada generasi Indonesia selamanya.
Gotong royong ini memiliki beberapa karakteristik yang memang membadakan dengan kegiatan yang alin. Adapun karakteristik gotong royong adalah:
- Merupakan sifat dasar yang menjadi unggulan bangsa Indonesia dan tidak dimiliki bangsa lain.
- Terciptanya rasa kebersamaan dalam setiap pekerjaan yang akan dilakukan.
- Memiliki nilai yang luhur secara turun temurun dalam kehidupan.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan karena di dalam kegiatan bergotong-royong, semua pekerjaan yang akan dilakukan secara bersama tidak memandang kedudukan tingkat derajat seseorang.
- Memiliki makna saling membantu guna mencapai kebahagiaan serta kerukunan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
- Kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama yang memiliki sifat sukarela tidak mengharapkan memperoleh imbalan apa pun.
Banyak manfaat yang kita peroleh saat kita menerapkan nilai gotong royong pada berbagai kegiatan, di antaranya adalah:
1. Beban menjadi lebih ringan
2. Adanya sikap kebersamaan
3. Meningkatkan persatuan dan kesatuan
4. Hubungan social yang lebih baik
5. Menumbuhkan rasa tolong menolong
6. Menguatkan tali persaudaraan
7. Mempercepat pekerjaan
8. Menumbuhkan rasa dan sikap saling tolong-menolong, sukarela, saling membantu, dan memiliki sifat kekeluargaan.
9. Membina hubungan sosial yang baik dengan masyarakat di sekitar.
10. Menciptakan rasa kebersamaan dan menumbuhkan kasih sayang.
A. Penerapan Gotong royong di lingkungan keluarga
Sebagai lingkungan masyarakat yang terkecil, keluarga menduduki peran yang amat mendasar dalam aplikasi nilai-nilai kegotongroyongan. Di dalamnya banyak praktek yang bisa menerapkan nilai gotong royong. Anggota keluarga saling bantu-membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam rumah. Semua mendapatkan bagian masing-masing sesuai dengan kemampuan dan pembagian tugas yang disepakati bersama seluruh anggota keluarga.
Beberapa contoh kegiatan rumah yang menunjukkan dan menerapkan nilai gotong royong antara lain:
- Gotong royong membersihkan rumah
- Gotong royong menyelesaikan tugas menyapu
- Gotong royong mencuci piring
- Gotong royong membersihkan kendaraan
- Gotong royong membersihkan pakaian
- Gotong royong membereskan tempat tidur
- Gotong royong membersihkan lingkungan sekitar rumah
B. Penerapan gotong royong di lingkungan sekolah
1) Melaksanakan piket yang sudah dijadwalkan
2) Membantu merapikan meja kelas
3) Membantu menanam tanaman di sekolah
4) Mengikuti kerja bakti setiap hari jumat
5) Membantu membersihkan halaman sekolah
6) Membersihkan kelas bersama-sama.
7) Mengerjakan kegiatan kerja bakti seperti membersihkan halaman sekolah bersama-sama.
8) Mengerjakan tugas kelompok bersama-sama secara adil.
C. Penerapan gotong royong di lingkungan masyarakat
1) Membantu membenarkan jalan
2) Membantu membersihkan masjid
3) Kerja bakti di desa
4) Melakukan ronda malam
5) Membangun tempat poskamling
6) Kegiatan panen raya di bidang pertanian
7) Membantu korban bencana alam
Demikian beberapa penerapan nilai gotong royong baik di lingkungan keluarga atau rumah, lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Semoga kita dapat menerapkannya sehingga menjadi teladan bagi generasi berikutnya untuk terus menjaga dan mengembangkan nilai positif gotong royong pada berbagai bidang kehidupan. Salam literasi. Salam profil pelajar Pancasila.
Salam literasi bunda. Paparan yang lengkap semoga di mukai dari gotong royong dalam keluarga maka pemuda- pemuda dapat menerapkannya dalam kehiduoan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
ReplyDeleteWow... OK banget. Penerapan gotong royong di berbagai lingkungan.
ReplyDelete