Wednesday 10 March 2021

Read First Before Talk More

Mendapatkan tulisan ini saya sangat terkesan. Read First Before Talk More. Baca dulu sebelum banyak membicarakannya. Tulisan ini saya dapatkan di sebuah akun perpustakaan digital milik Pak Mutadi, M.Ed.

Beliau adalah seorang narasumber dari kegiatan pelatihan jarak jauh (PJJ) yang diadakan oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang. Tidak heran memang, wawasan beliau tentang materi yang dibahas begitu mendalam.

Salah satu sebab menurut saya adalah kemampuan dan kemauan beliau membaca. Ketika kita berpendapat tentang sesuatu maka harus berdasarkan pada fakta. Pada sebuah data yang jelas, akurat dan tepercaya.

Salah satu contohnya adalah ketika beliau bertanya tentang kabar peserta pelatihan. Kami menjawab kami dalam keadaan sehat. Beliau melanjutkan bertanya sehat menurut apa? Sehat persepsi atau sehat berdasarkan data keterangan dari yang kompeten di bidang kesehatan?

Hal tersebut seperti hal yang sepele. Tetapi dari sinilah ketika kita bicara, beropini, mengungkapkan pendapat, tidak asal-asalan. Kita tahu dasar dan referensi yang menjadi rujukan kita. Tidak asal mengklaim benar atau salah hanya karena berbeda.

Kembali satu pelajaran penting untuk meng-upgrade proses berfikir kita. Kembali membaca. Membaca akan membuat apa yang kita sampaikan bukan sekedar isapan jempol semata.

Tetapi kasih ilmunya Pak Mutadi. Mencoba mencintai kembali membaca untuk membuka pintu pengetahuan. Tidak berhenti pada membaca. Tapi dapat menyampaikannya dengan bahasa yang mudah difahami dengan menggunakan mind mapping. Luar biasa.

2 comments:

  1. Inspiratif. Lewat membaca, ucapan kita ada ilmunya.

    ReplyDelete
  2. Betul.Membaca referensi masih kurang. Terima kasih kunjungannya

    ReplyDelete

Puisi: Rangkaian Cinta untuk Semua

  Uniknya Cinta  Oleh Suyati Andaikan dapat terkatakan  Cinta ini untukmu  Tak pernah lekang tak pernah berkurang  Mengharapmu penuh berkah ...