Thursday 11 March 2021

Kamis Menulis: aku kamu dan Dia


Menikah tanpa pacaran adalah yang kami lakukan. Kami disatukan oleh takdir. Perkenalan, mungkin lebih akrab sekarang dengan ta'aruf untuk zaman now. Masih jadul ya? Tapi saya menikmati proses pernikahan semacam ini. Pacaran dilakukan setelah menikah. 

Tak ada yang mendasari hal ini kecuali untuk menjadikan semua proses ini sebagai bagian dari ibadah. Kata Ustadz menikah adalah menyempurnakan agama kita. Betapa tingginya kedudukan pernikahan ini. Langsung melengkapi separoh dari keagamaan seseorang. Ana uhibbuka lillah. Aku mencintaimu karena Allah. Menjadi penguat setiap perjalanan yang membutuhkan penyesuaian setiap langkahnya.


Antara aku dan kamu selalu ada Dia

Dia yang menyatukan kita dalam bahtera

Tak berujung tujuan ini tanpa ridho-Nya

Bersama kita mencari kasihNya


Berjalan dengan panduan

Semoga bisa menjadi pegangan

Cinta aku kamu berpusar pada Dia


Menyatukan visi misi keluarga

Dalam bingkai sakinah mawadah dan rohmah

Terbina alunan harmoni nan indah


Erat dalam ikatan

Terjal dan rintang dalam samudra

Menjadi pengokoh sauh-sauh bahtera kita

Dalam  gelombang dan hempasan


Antara aku kamu harus selalu ada Dia

yang menjadi tujuan akhir bahtera kita

Tanpa Dia bagaimana kita mengarungi badai gelombang

Yang keras menerjang menghempas lambung kapal

Sampai selamat bersandar di pantai tujuan 









32 comments:

  1. Dia yang pemilik jiwa menyatukan kita dalam takdirNya.semoga kekal abadi sampai hari tua hanya maut yang memisahkan..aamiin.

    ReplyDelete
  2. Dulu zaman masih ikut liqo, pernah satu kali ta'aruf. Tapi karena tidak ada kecocokan akhirnya batal.

    Jadinya malah sama yang kenal 1 bulan, terus lanjut 3 bulan LDRan, nggak lama lamaran dan nikahan. lumayan singkat. Eh, jadi cuurhat, hihihi

    ReplyDelete
  3. Semoga sakinah mawaddah warohmah...

    ReplyDelete
  4. Semoga cinta yang karna Allah dapat dibawa sampai ke jannah-Nya...

    ReplyDelete
  5. Amiiinn. Semoga kita semua bisa mencapai tujuan dengan selamat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin terima kasih doanya. Doa yang sama untuk semuanya.

      Delete
  6. Amiiinn. Semoga kita semua bisa mencapai tujuan dengan selamat

    ReplyDelete
  7. Indahnya...semua yg dilakukan atas dasar ibadah pasti indah. Semoga kita selalu berasa didalam ridho -Nya

    ReplyDelete
  8. Insya allah Bu. Aamiin. Doa yang sama untuk semua.

    ReplyDelete
  9. Hidup memang bak arungi samudera bersama dalam perahu yang harus kokoh menuju pelabuhan yang sama.Semoga selalu dalam arah -Nya...harapan kita semua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Pak. Tujuan selamat sampai di sana bersama-sama.

      Delete
  10. Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terima kasih atas doanya. Doa yang sama untuk Bu Nia.

      Delete
  11. Keselamat kebahagian yg dinanti, semoga sampai ketujuan dgn selamat Amin

    ReplyDelete
  12. Keren... Bunda, tulisannya semoga keluarga samawa, Aamiin. .

    ReplyDelete
  13. Cakep banget. Apa sih yang dicari selain kebahagiaan?

    ReplyDelete
  14. Betul Pak. Terus mencari hakikat. Terima kasih atas kunjungannya Pak D.

    ReplyDelete
  15. Mantaap bunda.. cintaNya tdk akn pernah mengecewakan

    ReplyDelete
  16. Sakinah, mawaddah warahmah, aamiin

    ReplyDelete
  17. Dia sang pemilik Alam sementara dan segala isinya.
    Sudut pandang yang berbeda tentang kata dia.
    Terimakasih sudah berbagi cerita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, sy memilih Dia yang tak lepas dari kita semua.

      Delete
  18. Samawa menuju bahtera cinta. Jos gandos.

    ReplyDelete
  19. Terima kasih Bu Aam. Selamat sudah menjadi juara. Congratulations.

    ReplyDelete
  20. Haruskah ada Dia antara aku dan Kamu?

    ReplyDelete

Menasehati Tanpa Penolakan

 *ABCo Inspirasi Ramadhan (AIR) VI  Edisi Hari ke-17* *17 Ramadhan 1445 H/Kamis, 28 Maret 2024* "HYPNOPARENTING: menasehati anak tanpa ...