Pada kesempatan tantangan #kamis menulis hari ini adalah menuliskan cerita tentang hambatan yang pernah dialami dan upaya mengatasinya. Pada kesempatan ini ingin menceritakan proses menulis di blog.
Menulis di blog sebenarnya sama seperti kita menulis di media yang lain. Sebagai media digital yang tanpa batas, tentu blog menjadi sarana untuk berpendapat dan tempat menuangkan inspirasi kita. Semangat berbagi dengan yang lain. Berbagi dengan tulisan dari apa yang kita kuasai dan kita sukai.
Ini kesempatan saya untuk mencurahkan apa yang saya rasakan selama belajar menjadi blogger. Pengalaman membuat blog kemudian terbengkalai menjadi satu pengalaman yang tidak ingin terulang. Mudah-mudahan ada solusi dari pembaca yang bisa mengatasi permasalahan yang dialami.
Setidaknya ada 5 hambatan yang saya alami ketika belajar menulis di blog. Apa saja itu? Simak tulisan berikut ya?Anda bisa menambahkan jika memang dirasa perlu lewat kolom komentar.
Permasalahan pertama adalah sulit mencari ide tulisan. Sebagai penulis pemula seperti saya, banyak hal yang ditakutkan ketika menulis. Kita bingung mau menulis apa. Memulai dari mana ketika akan menulis. Idenya dari mana? Dan pertanyaan sejenis lainnya.
Permasalahan kedua adalah bagaimana kita menuliskannya di dalam blog. Kecenderungan kita menulis seperti menulis di file word. Panjang dan tidak terpotong-potong dalam kalimat singkat dan padat. Hal ini mungkin karena biasanya yang dituliskan adalah ungkapan cerita sehari –hari. Jadi mengalir begitu panjang seperti bercerita. Jadi seperti orang ngobrol, lupa koma dan titiknya.
Hambatan ketiga adalah menjaga motivasi menulis agar tetap konsisten. Karena biasanya kita menulis adalah karena tuntutan dan kewajiban. Akhirnya sering keluar jurus “the power of kepepet” . Kita ‘dipaksa’ untuk menulis. Jika ini tidak segera diantisipasi maka akan timbul rasa tertekan dan bosan. Nah perlu memanfaatkan agar the power of kepepet itu tidak selalu menjadi sumber kekuatan menulis.
Hambatan keempat adalah membagi waktu antara berbagai kegiatan yang kita lakukan. Sebagai seorang ibu rumah tangga, guru, dan anggota masyarakat, tentu kita banyak disibukkan dengan berbagai kegiatan yang tidak sebentar. Jika tidak disiasati dengan cara-cara tertentu maka akan menimbulkan kewalahan pada beberapa sisi kegiatan. Tentu kita tidak ingin demikian terjadi bukan?
Masalah kelima adalah ketidakpercayaan diri pada kita. Ketidakpercayaan diri pada apa? Ketidakpercayaan diri menyangkut tulisan kita juga tentang penampilan blog kita. Apakah tulisan kita bagus? Apakah tulisan kita menarik? Apakah tulisan kita enak dibaca dan sebagainya.
Lebih dari itu kita juga tidak percaya diri dengan tampilan blog kita. Apakah blog kita sudah nyaman untuk dikunuungi? Apakah blog kita menarik? Apakah font yang digunakan cukup nyaman untuk dibaca dan beragam pertanyaan lainnya.
Apalagi jika kita menulis di blog kemudian tidak banyak yang memberikan komentar. Seperti lewat begitu saja. Nah ini menjadi masalah tersendiri bagi blogger pemula seperti saya. Jadi semakin tidak percaya diri. Jangan-jangan tulisan kita jelek, monoton dan membosankan sehingga tidak banyak yang tertarik membacanya. Jangan-jangan blognya tidak update dengan perkembangan teknlogi yang ada,
Nah sudah ada 5 hambatan yang saya tulisankan tentang menulis di blog? Nomor berapa yang sama Anda rasakan dengan saya? Silahkan bisa dijawab masing-masing (di dalam hati saja boleh). Nah apa yang saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut. Tentu tergantung masing-masing orang dan kasus ya? Mungkin satu orang dengan orang yang lain akan berbeda penyelesaianya dan solusinya.
(1) Permasalahan kesulitan ide menulis di blog saya pribadi atasi dengan menulis apa yang saya rasakan, sukai dan kuasai. Nekad menulis apa pun. Apa yang ada di sekitar kita menjadi ide.
Foto-foto yang sering kita ambil dari gawai kita menjadi salah satu inspirasi juga. Meskipun mungkin hal yang sepele dan hanya beberapa kalimat. Teruskan saja. Kita dapat mengedit dan menambahkan kalimat lain jika ada tambahan ide di waktu yang lain. Jangan menjadi editor untuk diri kita sendiri. Karena akhirnya kita tidak jadi menulis.
Kita sekarang sudah tidak bisa dipisahkan dengan gadget/HP. Kita lebih kebingungan tidak membawa HP daripada ketika kita ketinggalan dompet. Sudah tidak bisa dipisahkan. Beberapa menit ditinggal ratusan chat sudah menanti untuk dibaca.
Nah karena situasinya demikian, mengapa tidak kita gunakan untuk menulis? Kita bisa menulis apa saja dan kapan saja. Tugas kita sebagai ayah/ibu di rumah, sebagai guru dengan muridnya, anggota masyarakat dengan masyarakat lainnya bisa menjadi ide tulisan yang tidak akan berakhir. Nah sudahkah kita menggalinya den menuliskannya?
(2) Hambatan kedua adalah berkaitan dengan cara kita mengungkapkan tulisan kita di blog. Ketika kita bergabung dengan komunitas blogger maka akan banyak dibahas tentang ini. Bahwa menulis di blog itu berbeda dengan menulis di word. Karena ini berkaitan dengan situasi dan lewat apa tulisan ini dibaca. Nah ini saya sendiri masih sulit untuk membuat potongan-potongan kalimat sehingga satu paragraf cukup memuat 2—3 kalimat saja.
Selanjutnya tentu kita harus banyak belajar kata baku dan kata tidak baku. Sebagai acuan tentu kita bisa memasang aplikasi KBBI dalam gawai kita sehingga kata-kata yang kita gunakan tepat dan pas sesuai penggunaannya.
(3) Berkaitan dengan hambatan ketiga tentang konsistensi dalam menulis. Motivasi memang harus terus dijaga dan dinyalakan. Bukan semangat yang sementara. Setelah lewat kita kembali ke keadaaan semula. Seperti lagu “ku masih seperti yang dulu”.
Motivasi kuat sebenarnya adalah dari diri sendiri. Mengapa kita menulis di blog ini? Untuk apa? Apa tujuannya? Masing-masing memiliki motivasi tersendiri ketika menulis di blog. Motivasi saya sendiri menulis di blog adalah blog sebagai sumber ekspresi diri. Selain juga berharap apa yang saya tulis dapat memberi manfaat dan menginspirasi orang lain yang membacanya.
Nah jika motivasi tidak terlalu kuat dari diri sendiri maka segeralah bergabung dengan komunitas blogger. Salah satunya adalah Komunitas Lagerunal yang saya ikuti. Bergabung dengan komunitas ini memicu kita untuk terus menulis. Karena biasanya komunitas blogger memiliki banyak agenda dan kegiatan untuk mengaktifkan anggotanya untuk menulis dan berkarya.
The power of kepepet akan semakin berkembang, sehingga ide bisa sering muncul dan beragam. Membaca dari postingan anggota komunitas yang lain juga akan membuat kita banyak belajar tentang berbagai genre tulisan sekaligus gaya bahasa yang digunakan.
Setelah mengikuti lomba blog memang menjadi inspirasi sendiri untuk menulis. Sebagai pemula maka harus banyak belajar. Belajar tentang ide tulisan dalam blog sekaligus bagaimana menampilkan dalam blog itu sendiri sehingga menjadi tulisan yang renyah dan enak dibaca.
(4) Terkait dengan hambatan keempat yaitu waktu. Aktivitas kita di rumah sebagai anggota keluarga, aktivitas kita sebagai guru di sekolah dan aktivitas kita sebagai anggota masyarakat memang cukup beragam dan banyak. Jika kita tidak menyempatkan diri untuk menulis maka kita tidak akan pernah menulis. Kita selalu belrindung di balik kata “sibuk” dan “:tidak ada waktu”.
Tentu kita harus bisa membuat skala prioritas untuk semua kegiatan tersebut. Sehingga semua kegiatan bisa berjalan seiring sejalan. Selalu terngiang kalimat "Orang yang senggang menulis itu biasa. Tetapi orang yang meluangkan waktu untuk menulis di antara kesibukan itu luar biasa."
(5) Hambatan yang kelima adalah ketidakpercayaan diri pada tulisan yang dihasilkan dan penampilan blog. Ini bisa teratasi dengan bergabung di komunitas blogger. Di mana di dalamnya kita memperoleh pengetahuan bagaimana mengelola blog yang kita miliki sehingga tampilan blog kita menjadi menarik dan eye-catching. Dengan belajar bersama kita menjadi tahu banyak hal. Saling mengomentari dan memberi saran anta anggota blog menumbuhkan kepercayaan diri dan memotivasi.
Demikian beberapa hambatan yang saya pribadi alami dan solusi yang coba saya lakukan untuk mengatasinya. Bagaimana dengan Anda? Teruslah menulis dan berkarya sebagai blogger. Salam sehat selalu. Teruslah menginspirasi. Salam literasi.
Wah ulasan yg lengkap, mantuul bu, sangat inspiratif..
ReplyDeleteCurhatan dan refleksi kegiatan ngeblog selama ini, Ambu. Terima kasih kunjungannya.
DeleteMantul
ReplyDeleteTerima kasih semoga bermanfaat.
DeleteUngu cantik. Secantik tulisannya. Ini tulisan aku banget.
ReplyDeleteTerima kasih, permasalahan mungkin tidak jauh beda ya?
ReplyDeleteMantap.. Tetap semangat dan jaga konsistensi menulisnya...
ReplyDeleteTerima kasih kunjungannya. Siap Pak semoga terus konsisten menulis.
ReplyDeleteKomplit paket lengkap, analisis hambatan dan solusinya. Terima kasih bu.
ReplyDeleteSama-sama Pak. Semoga bermanfaat. Terima kasih atas kunjungannya.
DeleteLengkap sekali tulisannya Bu...mencari hambatan sekaligus menemukan solusinya..
ReplyDeleteTerima kasih Pak. Menuliskan pengalaman pribadi saja.
DeleteHambatan dan solusi terurai jelas. Mantap Bu
ReplyDeleteTerima kasih kunjungannya. Semoga sesuai tantangannya.
DeleteNah itu mantap Bu, lengkap hambatan dan solusi ,berarti tidak ada masalah lagi,semoga semakin lancar menulis.
ReplyDeleteTerima kasih Ibu. Masih terus belajar mengolah kata jadi kalimat yang enak dan renyah untuk dinikmati pembaca.
Deletehaturnuhun ilmunya
ReplyDeleteSama-sama Pak. Semoga bermanfaat.
DeleteLengkap banget, seru membacanya...
ReplyDeleteDitambah si burung yang selalu berputar, menambah kebahagian saya yang membacanya
Sehat Selalu Bu
Curhatan banyak kendala jadi ide tulisan. Semoga bermanfaat. Terima kasih atas kunjungannya.
ReplyDeletehambatan dan solusinya sudah ibu tuliskan semua
ReplyDeleteterimakasih sudah berbagi ya bu
Sama-sama, Bu. Semoga bermanfaat dan bisa mewakili.
ReplyDeleteSuperlengkap. Bisa menjadi bahan refleksi diri juga untuk lebih baik ke depannya.
ReplyDeleteTerima kasih. Semoga bermanfaat.
DeleteKeren bunda terkadang ketika kita sulit menemukan ide sesungguhnya kita sudah menemukan ide itu srndiri . 'menulis mengapa sulit mencari ide'
ReplyDeleteYa Bu Rita, nekad menulis jadi tekad menulis.
DeleteThe power of kepepet
ReplyDeleteefektif memacu andrenalin dalam mendapatkan ide hehehe
Betul, bagi yang suka tantangan.
ReplyDelete