Friday 3 November 2023

Sejarah Panjang Konflik Palestina dan Israel




السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Awal bulan ini, sampai hari ini dan entah sampai kapan, setiap kita membaca berita, baik media cetak atau media elektronik, kita di suguhkan berita tentang konflik terjadi di Palestina antara Hammas dengan Israel.


Beberapa hari yg lalu, ada Jamaah ( seorang ustadz ) yg bertanya kepada sy tentang konflik yg terjadi saat ini, apakah ada kaitannya dengan konflik agama? Atau konflik ini di sebabkan karena "orang-orang Israel saat ini" merasa memiliki hak untuk menempati negeri Palestina karena mereka menganggap bahwa Palestina adalah negeri nenek moyang mereka?


Ini pertanyaannya..👇


Assalamu 'Alaikum, Tadz

Mau bertanya, tentang ayat :


يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ....... (المائدة : ٢١)


Artinya : Musa berkata : Wahai kaumku (Bani Israel), masuklah ke Baitul Maqdis yg telah Allah tulis untuk kalian...


Jika yg Allah maksud adalah Allah telah menetapkan Baitul Maqdis milik Israel berlaku seterusnya sampai hari kiamat, mengapa Umar bin Khattab berani merebut Baitul Maqdis itu? Begitu pula dengan Shalahuddin Al-Ayyubi yg juga merebut kembali Baitul Maqdis di zaman yg berbeda?


Jadi kalimat "Kataballahu Lakum" itu berlaku pada zaman Musa dan sekitarnya saja? atau berlaku selamanya sampai hari kiamat?

Syukron Ustadz.🙏


Amma Ba'du.

Konflik yg terjadi antara Hammas dengan Israel (saat ini) tidak terkait dengan konflik Agama.

Juga tidak terkait dengan klaim orang-orang Israel (saat ini) yg menganggap bahwa Palestina adalah negeri leluhur mereka, sebab klaim tersebut merupakan klaim yg sangat lemah.


Tetapi penyebab konflik Israel dan Palestina adalah karena keduanya ingin mendirikan negara di tanah yang sama.


Dari perspektif sejarah, Baitul Maqdis atau Jerussalem adalah tanah leluhur Bani Israil yg bermula dari Nabi Ibrahim.


Namun, dari perspektif geopolitik Baitul Maqdis merupakan negeri yg dikuasai secara berpindah-pindah tangan oleh berbagai bangsa.


Kronologi sederhananya:


1. Nabi Ibrahim dan putranya, yakni Nabi Ishaq, tinggal di Baitul Maqdis / Palestina.


2. Nabi Ya'qub alias Israil (nenek moyang Bani Israil) pindah ke Mesir sebab putranya, yakni Nabi Yusuf menjadi pembesar kerajaan Mesir ketika itu.


3. Bani Israil (anak cucunya Nabi Ya'kub) beranak pinak di Mesir, namun kemudian mereka diperbudak oleh Firaun, hingga era Nabi Musa.


4. Di era Nabi Musa, Alloh perintah kepada Nabi Musa untuk memimpin Bani Israil meninggalkan Mesir dan kembali ke Baitul Maqdis.


5. Ketika itu Baitul Maqdis dikuasai Kaum Jabbarin (penguasa yg tirani), hingga wafat Nabi Musa belum berhasil masuk Baitul Maqdis.


6. Setelah Nabi Musa wafat kepemimpinan dilanjutkan oleh Yusya' bin Nun, akhirnya mereka mampu mengalahkan Kaum Jabbarin tersebut, dan Bani Israil berkuasa.


7. Setelah bertahun-tahun berkuasa mereka terlena dalam kemakmuran, terlena dalam kehidupan dunia, mereka menjadi lemah, sibuk dengan hartanya dan lemah dalam berjihad. Datanglah raja Buktannashar yang membantai mereka dan menjajah mereka, hingga kemunculan Nabi Dawud.


8. Atas bimbingan Nabi Samuel (Syamuil) maka Bani Israil mengangkat Thalut menjadi raja mereka untuk beperang melawan Jalut yg merupakan penerus Bukhtunnashar.


9. Dalam perang pasukan Thalut vs pasukan Jalut, muncullah seorang remaja yg bernama Dawud yg berhasil membunuh Jalut.


10. Selanjutnya Dawud meneruskan kenabiannya Samuel dan menjadi raja bagi Bani Israil setelah kewafatannya Thalut.


11. Di era Nabi Dawud (King David) inilah Bani Israil benar-benar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.


12. Setelah Nabi Dawud wafat digantikan putranya yaitu Nabi Sulaiman sekaligus menjadi raja yg membawa Bani Israil dipuncak kejayaannya. Makmur, sentosa, bahagia, harta berlimpah dan tidak ada satupun dari mereka yg hidup miskin.


13. Setelah itu, putaran zaman kembali meletakkan  Bani Israil jatuh ke bawah, mereka dijajah oleh empayer Romawi yang merupakan kaum Pagan (penyembah berhala dan Dewa-dewa).


14. Di masa penjajahan Romawi muncul seorang pemuda Israil yang bernama Isa bin Maryam yang banyak mengritik pendeta-pendeta Yahudi yg korup.


Karena jengkel dan marah atas kritikan Isa, apalagi Isa mengaku sebagai Nabi yang diutus Alloh, maka para pendeta Yahudi melaporkan Isa kepada penguasa Romawi dengan tuduhan subversive alias mau memberontak kepada kekuasaan Romawi.


Hasutan dan tuduhan para pendeta Yahudi ditindak-lanjuti oleh penguasa Romawi, Isa ditangkap, disiksa hingga disalib (dalam versi mereka).


15. Setelah ketiadaan Nabi Isa, menyebabkan Bani Israil terpecah menjadi dua, satu golongan bertahan dengan agama Yahudi, dan satu golongan menjadi pengikut Nabi Isa (Nasrani/Kristen).


16. Beberapa puluh tahun kemudian muncul seorang Yahudi yg bernama Paul mengaku sebagai penerus ajaran Nabi Isa.


17. Karena kecerdikan dan kemahirannya memanipulasi, Paul berhasil menempatkan dirinya sebagai penerus Nabi Isa dan mengubah ajaran Kristen sehingga lebih simpatik bagi penguasa Romawi.


18. Hingga Kaisar Romawi yg bernama Flavius Valerius Constantinus pada tahun 280 M menjadi Kaisar Romawi yg pertama memeluk agama Kristen.


19. Dengan masuknya Kaisar Contantinus ke agama Kristen maka wilayah Eropa yg ketika itu juga di bawah empayer Romawi satu persatu masuk agama Kristen.


20. Dengan demikian Baitul Maqdis berada di bawah kekuasaan penguasa yang non Israil namun memeluk agama yg berasal dari Israil. 


21. Ketika Rosululloh SAW menjadi Rosul baginda mempunyai kepentingan untuk membuktikan bahwa Islam adalah agama Samawi (langit) yang berbeda dengan agama Pagan yang dianut oleh orang-orang Quraisy.


Salah satu ciri agama Samawi adalah mempunyai keterikatan historis dan emosional dengan Baitul Maqdis.


Maka ketika peristiwa Isra' Alloh sengaja memampirkan Rosululloh SAW ke Baitul Maqdis, yang kemudian peristiwa itu disebut dengan istilah Mi'raj.

Ketika itu Baitul Maqdis masih dalam kekuasaan Kekaisaran Romawi.


22. Atas izin Alloh, di era Khalifah Umar, umat Islam mampu menaklukkan dua empayar yang merupakan Super Power, yaitu empayar Persia dan empayar Romawi. 

Dengan demikian Baitul Maqdis jatuh ke dalam kekuasaan kaum Muslimin.


23. Setelah berada dalam kekuasaan Islam selama 458 tahun (638-1096 M) Baitul Maqdis direbut oleh Pasukan Salib (Kristen).


Peristiwa ini dengan latar belakang, umat Islam sudah tidak berada di bawah kendali kekhalifahan.


Saat itu umat Islam telah terpecah dalam berbagai kesultanan yang bersaing diantara satu dengan lainnya.

Dalam rangka meneruskan kekuasaan kesultanannya sering terjadi konflik antar kesultanan- kesultanan itu yang sama-sama pemeluk agama Islam.


Kekhalifahan Abbasiah yang berpusat di Baghdad ketika itu sudah mirip lembaga adat yg masih mempunyai istana namun tidak benar-benar berkuasa.


Yg berkuasa adalah kesultanan di berbagai wilayah, seperti mesir di bawah kesultanan Syiah dari Bani Fatimiyah, Syiria termasuk Baitul Maqdis dibawah kekuasaan  Bani Seljuk, dan masih banyak lagi kesultanan di berbagai wilayah yang sama sekali tidak di bawah kendali khalifah.


Adapun perang Salib pertama ini dipicu adanya deklarasi dan seruan Paus (Pope) Urbanus yg mengajak seluruh kerajaan Kristen di eropa bergabung untuk merebut Baitul Maqdis dari kekuasaan umat Islam.


Karena umat Islam sudah rapuh dan berkeping-keping maka dengan mudah mereka mengalahkan kesultanan Seljuk dan mengadakan pembantaian besar-besaran terhadap umat Islam, lelaki, perempuan, tua, muda semua disembelih.


Para pakar sejarah mencatat bahwa ketika pasukan Salib merebut Baitul Maqdis maka terjadi banjir darah sehingga kaki kuda-kuda tentara Salib berjalan di genangan darah kaum Muslimin.


Peristiwa besar tersebut sama sekali tidak dihiraukan oleh kekhalifahan di Bagdad, sebab mereka sendiri lemah tidak berdaya.


24. Tahun 1187 M muncullah seorang panglima perang Sunni yg berbangsa Kurdi bernama Salahuddin al-Ayyubi yg mampu menggalang pasukan dan merebut kembali Baitul Maqdis.


Sebelum itu, dia menumbangkan kekuasaan Syiah Bani Fatimiyah di Mesir.


(Catatan, kesultanan Syiah Bani Fatimiyah ini adalah yg mendirikan Universitas al-Azhar, Mesir)


Salahuddin meniru strategi Rosululloh SAW dalam peristiwa Fathu Makah / penaklukan kota Makah, dan meniru strategi Umar bin Khottob ketika menaklukkan Baitul Maqdis yakni dengan tanpa mengalirkan darah.


Banyak hal yang menarik dan sangat berharga dari akhlak Shalahuddin al-Ayyubi yang terlalu panjang untuk dibahas di sini.


Singkatnya, sejak itu Baitul Maqdis kembali dalam kekuasaan Islam.


Berbagai cara dilakukan pasukan Salib untuk merebut kembali tidak berhasil.


Meski Shalahuddin dikeroyok pasukan Salib yg terdiri dari pasukan negara2 eropa seperti Inggris, Jerman, Prancis dll, dan dipimpin oleh raja Inggris Richard yg bergelar The Lion Heart (berhati Singa).


Namun mereka gagal merebut Baitul Maqdis.


25. Pada tahun 1299 Osman Bey seorang pemimpin salah satu suku di Turki mendirikan kesultanan yg kemudian disebut sebagai Kesultanan Usmaniyah.


Awalnya kesultanan Usmaniyah ini kecil, namun lambat laun membesar, dan puncaknya adalah penaklukan kota Konstantinopel.


Penaklukan tersebut dipimpin oleh Sultan yg masih sangat muda (usia awal 20an) yg bernama Muhammad al-Fatih.


Konstantinopel merupakan pusat terakhir empayer Romawi Timur.


Selanjutnya kota Konstantinopel diubah namanya menjadi Istanbul dan menjadi pusat Kesultanan Usmaniyah yg kemudian berubah menjadi Kekhalifahan.


Dengan keberadaan Kekhalifahan Usmaniyah, maka status Baitul Maqdis (Palestina) aman di bawah kekuasaan Kaum Muslimin.


26. November 1914, Inggris mendeklarasikan perang melawan Usmaniyah.


27. Setelah berkuasa sekitar 6 abad maka Kekhalifahan Usmaniya mengalami kemunduran, khususnya akibat serangan dari dalam dan dari luar. 


Serangan dari dalam berupa munculnya gerakan reformasi dan sekulerisasi yg dipimpin oleh Mustafa Kemal yg pada akhirnya berhasil membubarkan dan memusnahkan sepenuhnya Kekhalifahan Usmaniyah pada tahun 1922.


Sedangkan dari luar adalah upaya Inggris menghasut dan mempersenjatai kawasan2 di wilayah Arab untuk memberontak dan  memerdekan diri dari kekuasaan Kekhalifahan Usmaniyah.


Akibatnya, muncul Kerajaan Saudi, Bahrain, Jordan dan kerajaan Arab yg lain yg kemudian bergabung dalam Uni Emirat Arab, semua itu lahir dengan bantuan Inggris.


28. Menjelang keruntuhan Kekhalifahan Usmaniyah, tahun 1917 Inggris berhasil merebut Palestina.


Pada tgl 2 November 1917, Arthur James Balfour Mentri Luar Negri Inggris ketika itu membuat surat kepada Rothschild pemimpin Yahudi di Inggris bahwa orang2 Yahudi akan diberi tanah penempatan di Palestina.


Surat itu kemudian dikenal sebagai Deklarasi Balfour.


Surat ini memicu kontroversi, sebab masyarakat Yahudi merupakan minoritas (sekitar 10%), sedangkan mayoritasnya adalah masyarakat Arab.


29. Sejak saat itu Palestina di bawah kekuasaan Inggris hingga tahun 1948.


28. Setelah melalui berbagai konflik, maka pada 14 Mei 1948 seorang pemimpin gerakan Zionis yg bernama Ben Gurion mendeklarasikan berdirinya negara Israel.


29. Komposisi agama rakyat "Negara" Israel (selain bangsa Palestina yg memang tidak bergabung dengan negara Israel):

- Yahudi: 74.2%

- Islam: 17.8%

- Kristen: 2.0%

- Sisanya lain-lain.


30. Semenjak deklarasi berdirinya negara Israel di tanah Palestina itulah pemicu terus terjadinya konflik yg berkepanjangan dan berulang antara Palestina dan Israel.


Demikian semoga bermanfaat.


Dari Ust Lukman Hakim Alfirdaus.

Jumat/27/10/23

No comments:

Post a Comment

Membeli Waktu

Assalamuallaikum warahmatulahi wabarakatuh  Bismillahirrahmanirrahim  Membeli Waktu Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul ...