Beberapa pekan ini ramai suasana warung di depan rumah. Terlebih jika sudah selesai shalat isya. Anak-anak yang pulang mengaji segera berhamburan pulang dan menuju ke warung tersebut. Ada apakah gerangan?
Belum terjawab oleh keriuhan suasana warung, anakku meminta uang tiga ribu rupiah. Katanya mau buat main capit boneka. Capit Boneka?
Ternyata keberadaan permainan capit boneka inilah yang menjadi keriuhan suasana warung tersebut. Dengan membeli koin seharga seribu rupiah anak-anak mencoba memperoleh boneka-boneka yang disediakan di sana.
Tidak hanya sekali dua kali anak-anak tersebut memainkan capit boneka. Ada yang bisa mendapatkan boneka. Anak- anak yang berada di sana, menonton dan menunggu giliran main bersorak gembira. Tetapi sebagian besar dibuat kecewa karena gagal mengambil sebuah boneka dengan dicapit.
Anakku juga ikut uphoria tersebut. Beberapa kali ia gagal bermain tetapi di saat yang lain pulang dengan membawa boneka hadiah dari bermain capit boneka. Di antara boneka yang diperolehnya ada pada gambar berikut.
No comments:
Post a Comment