Pada hari Sabtu beberapa grup yang terkait dengan ABCo mendapat pesan tentang acara halal bihalal yang akan dilaksanakan pada hari Ahad, 22 Mei 2022 pada pukul 06.00.
Sayangnya karena banyak acara yang dilaksanakan pada hari tersebut, acara pagi ini terlewat. Bersyukur resume kegiatan tersebut dibagikan oleh beberapa peserta dan oleh Bunda Lili.
Berikut resume kegiatan halal bihalal keluarga ABCo. Meskipun tidak mengikuti secara langsung, mudah-mudahan bisa mendapatkan ilmunya dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.
RESUME
HALAL BIHALAL KELUARGA BESAR ABCo Grup
*Ahad, 22 Mei 2022 Pkl 06.00 WIB. s.d selesai
http://www.youtube.com/watch?v=I9si_PMSmX8
Mengapakah orang yang saling memaafkan tapi *belum tentu dia mampu melepaskan ketidaknyamanan yang telah terjadi?*
Mengapakah banyak orang yang mampu memvisualisasikan kata "maaf" dengan saling berjabat, namun *belum tentu mampu merealisasikan dalam keseharian?*
Sebab kenangan masa lalu, pengalaman masa lalu, kebencian masa lalu *tidak serta merta ikut tergugurkan* dengan dua tangan yang berjabat. *Artinya adalah visualisasi atau halal bihalal sekalipun, belum tentu menjamin seseorang mampu memaafkan.*
Karenanya kita harus *mampu mengelola diri kita untuk mengizinkan,* izinkanlah atas izin Allah, lepaskanlah atas izin Allah SWT semua ketidaknyamanan yang pernah terjadi.
*KATA KUNCI MEMAAFKAN adalah:* kesediaan kita untuk melepaskan, kesiapan kita untuk memaafkan dengan benar-benar mampu melepaskan ketidaknyamanan atas izin Allah
Kupat: aku lepat (salah)
Kupat terbuat dari janur (dari kata Jaanur yang berarti datangnya cahaya)
*Mengakui bahwa kita salah dan mau belajar atas kesalahan itu akan menghadirkan seseorang pada janur (cahaya)*
Ketika orang usai Iedul Fitri merasa sudah bersih dan merasa terlahir kembali sebagaimana seorang bayi semula, sedangkan dia tidak pernah silaturahim pada orang-orang yang pernah dia dzalimi untuk meminta maaf, masih menyimpan dendam, masih ada kebencian/amarah/kecewa, masih susah memaafkan.
Bagaimana mungkin dia kembali ke fitrah, masih menjalankan dosa-dosa dan tidak pernah bertaubat.
*Bagaimana mungkin NOL?* jika seseorang masih berkubang dalam kemaksiatan, kedzaliman, kelalaian, meninggalkan sholat, berada dalam posisi yang nyaman dan tertawan dalam penyakit hati (dendam, iri dengki, sakit hati, amarah dan kecewa)
ADA 3 PILIHAN PERAN DALAM HIDUP
1. PENONTON:
kadang-kadang seolah lebih pintar daripada pemain bisa memuji atau memaki bisa mengapresiasi atau berteriak menjatuhkan mental jadi saya ulang sekali lagi penonton hanya berhak memilih story yaitu cerita.
2. PEMAIN:
mereka yang berhak memiliki history yaitu sejarah yang diwariskan.
3. TIDAK MENJADI PENONTON ATAUPUN PEMAIN
*Apa bedanya story dengan history?*
*Story: seseorang yang menceritakan atas permainan orang lain,* dia mau bercerita tentang bagaimana indahnya sebuah pertandingan, bagaimana skor dihasilkan.
*History: pelaku dari sejarah itu sendiri* dan dia berhak untuk bercerita atas apa yang pernah dijalankannya atau bahkan dia secara abadi terceritakan sampai hari kiamat atas sejarah-sejarah yang dia jalan karenanya menjadi seorang pemain memang perlu banyak keringat, capek dan lelah dan pemain harus mengerti waktu permainan sedemikian singkat momentum, sedemikian terbatas dan penonton berhak untuk menilai apapun permainannya bahkan pun gol yang diciptakan oleh seorang pemain membuat sedih sebagian karena tidak mendukungnya.
*Seorang pemain harus fokus pada target tujuan baik yang dijalankannya meskipun bisa jadi penonton. Seorang pemain yang merasa berpengalaman dan memiliki kemampuan yang lebih belum tentu bisa memenangkan sebuah pertandingan yang terbatas manakala mereka kurang dalam berlatih.*
_“Orang pintar akan dikalahkan oleh orang yang tekun. Orang tekun mampu memiliki kemampuan reflek yaitu kesiapan menjalankan sesuatu karena mereka expert, biasa berlatih” (BJ. Habibie)_
*C-R-A-F-T* adalah metode untuk meningkatkan potensi diri menjadi seorang *pemain yang baik dalam kehidupan*
Menjadikan diri sebagai pribadi yang penuh dengan kebahagiaan dan keberkahan, bukan sosok yang penuh dengan kebencian dan kedengkian.
*1) C: CANCEL*
_kemampuan kita meng-CANCEL apapun yang memang tidak layak hadir, tidak layak ada, tidak layak untuk bersama kita. Banyak orang yang kehidupannya menjadi menderita karena dia mengizinkan sesuatu yang menjadikan penderitaan itu hadir._
Ketika Anda memiliki tujuan yang baik dan ada orang-orang yang berusaha untuk mengganggu tujuan itu dan ada suara-suara miring atau ada orang-orang yang berusaha mengganggu, maka Anda *manfaatkan teknik CANCEL ini.*
*CANCEL!*
- Hal-hal yang menjadikan ketidaknyamanan hidup Anda
- Hal-hal yang menjadikan niat Anda bengkok
- Hal-hal yang menjadikan kebaikan-kebaikan Anda terhambat atau tertunda
- Hal-hal yang menjadikan hati kita terasa berat dan keikhlasan terganggu
Teknik CANCEL adalah teknik yang mampu *membersihkan diri Anda tanpa harus menunggu sampah-sampah emosi hadir dan bertumpuk* dalam kehidupan Anda.
*Memaafkan, merelakan, melepaskan adalah bagian dari teknik CANCEL itu sendiri*
Bagaimana cara meng-CANCEL?
- Ketahuilah apa yang Anda rasakan tidak nyaman
- Ungkapkanlah kepada Allah: _“Ya Allah, saya maafkan dia… Ya Allah, berkahi hidupnya.”_
- Atau bicara juga pada tubuh: _“Ya Allah… saya maafkan dia. Ya Allah… mudahkan urusannya dan maafkanlah dia”_
Ketika kita mengungkapkan, maka *tubuh kita akan bersepakat.*
Komunikasi dengan jiwa besar, *bijaksana jauh lebih penting daripada memuaskan diri* kita sbg sosok yang punya kemampuan berkuasa
*CANCEL adalah kemampuan kita yang mampu memaafkan, melepaskan atau menjadikan seseorang yang sebenarnya layak kita balas atas kesalahannya, namun kita benar-benar men-CANCEL.*
Yang beruntung pertama bukanlah orang lain, namun justru diri kita.
*2) R: REPLACE*
_mengganti atau menukar dengan sesuatu yang semestinya kita berikan. Ini adalah strategi terapi_
REPLACE adalah kemampuan untuk memberikan *ganti yang lebih cerdas* dari kemudhorotan yang semestinya terjadi, kemampuan untuk mencoba mengganti keraguan menjadi keyakinan, kebencian dengan kasih sayang, kedengkian dengan rahmah.
Contoh: ketidaknyaman seorang ibu atas masalah anaknya. Yang awalnya yang dikeluhkan adalah banyak masalah pada anaknya, keburukannya, diganti dengan kesyukuran/kelebihan yang dapat digali dari seorang anak. Dan itu sesungguhnya luar biasa.
*3) A: AFIRMASI*
_ungkapan yang disuarakan dan divisualisasikan dengan demikian aktivitas bekerja untuk dikirimkan ke seluruh tubuh_
Contoh: seorang ayah yang mampu mengungkapkan dan memvisualisasikan dalam bentuk kalimat dan kata-kata yang diberikan pada anaknya dengan kalimat seperti ini jauh lebih hebat: *“Nak, hati-hati di jalan ya. Kamu sedemikian berharga bagi kami”*
Daripada sang Ayah diam saja dengan bahasa tubuh menegakkan kepalanya.
Sesuatu yang diungkapkan dengan sesuatu yang tidak diungkapkan, ternyata otak itu tidak bekerja untuk aktivitas yang dikirimkan ke seluruh tubuh.
Contoh ungkapan lain:
*"Bismillahirohmanirohim.*
*Hari ini aku bahagia… besok aku bahagia… lusa aku bahagia… selamanya aku bahagia*
*Ya Allah...hari ini adalah keberuntunganku*
*Hamba bertemu dengan orang-orang beruntung*
*Ya Allah… hamba mencintaimu. Pertemukan hamba dengan orang-orang yang cinta kepadaMu dan aktivitas yang melibatkan cintaku kepadaMu.*
Afirmasi seperti ini akan menjadikan *magnet bagi apa yang Anda katakan.*
Apa yang diungkapkan akan menjadikan orang yang semestinya loyo menjadi semangat bersama Anda
*Afirmasi harusnya positif, harus baik!*
*4) F: FOCUS*
_Fokus adalah kesiapan kita untuk menjadikan sebuah titik prioritas dan menunda hal-hal yang semestinya tidak perlu ataupun prioritas utama_
Fokus Anda akan menunjukkan bagaimana rasa.
Fokus adalah menuju ke titik yang kita inginkan dengan _effort_ dan upaya-upaya yang memang menunjukkan keseriusan kita untuk menuju kesana. Orang yang salah fokus tidak pernah memikirkan apa yang semestinya dijalankan.
Dalam kehidupan kita ada kebaikan-kebaikan yang tertutupi dengan hal-hal yang semestinya kita buang.
*Belajar dari ukiran kayu jepara.* Jepara itu indah karena ada sebagian kayu yang dibuang, bahkan masuk ke tempat sampah. Saatnya *menganulir hal-hal yang bukan menjadi fokus Anda.*
*5) T: TRAIN*
_latihan_
Latihan terus-menerus, latihan terus-menerus, latihan terus-menerus, latihan terus-menerus hadirnya reflek.
Ingat kembali peristiwa kemenangan pertandingan tinju Joe Frazier atas Moh. Ali Frazier menang dalam bertanding karena reflek. *Reflek hadir karena seringnya latihan, tidak ada reflek tanpa latihan.*
Demikian pula ketika kita ingin menjadi pribadi yang mudah memaafkan, menjadi pribadi yang ingin mudah menolong, menjadi pribadi yang pandai bersyukur, perlu adanya latihan yang menghasilkan reflek. Dan *reflek menghadirkan keberkahan dan keberuntungan.*
_Contoh latihan agar menghadirkan reflek:_
- Ketika mendapatkan kenikmatan, langsung ungkapkan: "Alhamdulillah... Hadza Min Fadhli Rabbi (هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّي)
- Ketika melihat ketidaknyamanan, ungkapkan: "Subhanallah"
- Ketika melihat keindahan, ungkapkan: "Masyaa Allah"
KETIKA KITA TIDAK PERNAH LATIHAN, TIDAK AKAN MENGHADIRKAN REFLEK. KETIKA KITA TIDAK PERNAH LATIHAN, KITA HANYA MENJADI SOSOK YANG TAU, TAPI TIDAK MAU, ATAU MAU TAPI TIDAK MAMPU
*Afirmasi membebaskan, melepaskan hutang-piutang dengan pihak lain:*
_“Bismillahirrahmanirrahim…_
_Aku memaafkan semua yang pernah terjadi antara dirimu dengan diriku_
_Aku mengikhlaskan, membebaskan hutang piutang yang pernah terjadi antara dirimu dengan diriku_
Ketika kita memang memberikan maaf kepada seseorang baik pelakunya maupun perilakunya, maka sesungguhnya kita *memberikan kesempatan kepada dia untuk melakukan kebaikan dengan lebih nyaman* bersama dengan kita dibandingkan kita tidak melakukan dua hal itu karena dia merasa terdzalimi, terhakimi.
Orang hebat adalah orang yang memberikan momentum orang tersebut untuk melakukan kebaikan-kebaikan bersamanya. Dan ini levelnya sudah level yang keren banget.
*KESIMPULAN:*
1. Kita bukan orang yang terbaik, tapi kita perlu *berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik*
2. Kita pun bukanlah orang yang mudah memaafkan, tapi kita *mampu untuk memaafkan dengan latihan-latihan, dengan training yang kita lakukan.*
Jika kita menjadi manusia yang punya reflek untuk berbuat baik termasuk memaafkan.
3. Karena kita tidak pernah tahu berapa lama lagi kita hidup, maka segera *lepaskanlah beban-beban yang menjadikan ketika kita meninggal nanti sedemikian berat untuk menanggung itu,* Salah satunya segera tunaikanlah hak orang lain yang tertahan pada diri Anda termasuk hutang yang ada pada diri Anda yang semestinya sudah bisa terbayarkan tapi kenapa terasa berat tidak seringan ketika Anda menghutang.
Demikian resume kegiatan halal bihalal keluarga ABCo, semoga bermanfaat dan menjadikan diri kita lebih baik dan menjadi konektor kebaikan bagi yang lain. Terima kasih Bunda Lili atas resume kegiatannya.
No comments:
Post a Comment