Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan, "Pada amalan ibadah yang dilaksanakan, seorang hamba membutuhkan kesabaran pada tiga keadaan;
1. Sabar sebelum memulainya dengan meluruskan niat ikhlas dan menjauhi segala hal yang berpotensi menumbuhkan riya'.
Juga dengan membulatkan tekad untuk menyempurnakan ibadah semaksimal mungkin.
2. Sabar selama beramal dengan senantiasa menjaganya dari hal-hal yang akan mengurangi kesempurnaannya. Senantiasa menjaga kelurusan niatnya. Selalu menghadirkan kalbunya agar dia mengingat Allah di dalam ibadahnya.
3. Sabar setelah selesai dari ibadah.
Ada tiga sisi yang harus diperhatikan;
Sisi pertama, hendaknya dia bersabar agar tidak melakukan sesuatu yang menghancurkan pahala amalnya.
Allah berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melenyapkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).
[Al Baqarah : 264].
Sisi kedua, hendaknya bersabar agar tidak terkena penyakit 'ujub (bangga diri). 'Ujub lebih berbahaya dari sekian banyak bentuk kemaksiatan.
Sisi ketiga, menjaga kerahasiaan amalannya, jangan dia sebarluaskan.
📚 Diringkas dari kitab 'Uddatus Shobirin hlm 52
No comments:
Post a Comment