Mendengar kata buar untuk tantangan #Kamis Menulis hari ini malah yang terpikir adalah kata duar! Semacam suara atau bunyi ledakan. Ternyata berbeda sekali dengan arit dalam kamus PUEBI. Dalam KBBI dinyatakan bahwa buar artinya suka menghambur-hamburkan uang; boros; konsumtif; royal
bu.ar
a ark suka menghamburkan uang; boros; royal: meskipun banyak pencahariannya, ia tidak dapat kaya karena ia --
Wah ternyata artinya berbeda dari yang saya perkirakan. Kalau berbicara boros, menghambur-hamburkan uang kesannya ke perempuan ya? Meskipun tidak selamanya demikian. Mengapa? Karena istri atau wanita adalah pemegang uang. Sering kita dengar guyonan dari suami uang suami adalah uang istri, uang istri adalah uang sendiri. Menang ya si istri.
Tetapi kalau diamati suami atau laki-laki juga bisa bersifat buar juga. terutama jika sudah berkaitan dengan hobi atau kesukaan. Mereka akan sangat mudah membelanjakan uang untuk hal tersebut. Bisa hobi memancing, balapan, otak-atik motor, olahraga dan lain sebagainya. Jadi buar bukan hanya dominasi milik perempuan atau istri ya?
Mungkin karena fungsi istri adalah sebagai pengelola keuangan keluarga. Membagi pemasukan yang ada dari suami maka jika terjadi besar pasak daripada tiang maka istrilah yang menjadi sasaran utama yang dipertanyakan. Ke mana istri membelanjakannya? Atau digunakan untuk apa saja sehingga terjadi pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.
Membaca dari berbagai sumber diperoleh beberapa ciri orang yang boros, yakni:
1. Tidak memiliki budgeting atau rencana keuangan per bulan atau per minggu.
2. Tidak mencatat pengeluaran uang.
3. Sering membeli sesuatu tanpa perencanaan sebelumnya. Lebih bersifat spontan keinginan saat itu.
4. Sering kehabisan uang jajan sebelum waktunya.
5. Pengeluaran jajan atau yang lain lebih besar daripada orang lain.
6. Tidak mengetahui jumlah uang yang sudah dipakai pada bulan ini.
7. Tidak memiliki tabungan.
8. Tidak tahu kemana saja uang dibelanjakan sampai kehabisan.
9. Sering membeli barang-barang yang tidak diperlukan.
10. Sering berhutang atau meminjam uang kepada orang lain baik itu orant tua, saudara atau teman.
(Sumber dari rencanamu.id)
Waduh, membaca ciri-ciri tersebut banyak yang terdapat pada diri sendiri. Padahal menurut saya pribadi, saya termasuk yang sudah cukup sederhana dalam pengeluaran keuangan. Tapi ternyata banyak kriteria tersebut ada pada diri saya sendiri. Dan pada ujungnya antara pengeluaran dan dan pemasukan tidak seimbang. Seringkali terjadi minus di akhir bulan.
Yang paling mencolok dari 10 ciri tersebut adalah sering kehabisan uang belanjaan sebelum waktunya. Yang berikutnya adalah tidak mengetahui jumlah uang yang dibelanjakan pada bulan ini. Dan yang terakhir adalah sering membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Tiga hal tersebut dominan untuk ciri-ciri orang yang boros seperti yang disampaikan di atas. Terlebih jika ada kata promo dan diskon. Itu menjadi kata kunci pembuka untuk pemborosan barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Membeli hanya karena alasan mumpung sedang diskon/promo. Lain waktu belum tentu ada kesempatan seperti itu datang. He he
Berbicara tentang budgeting atau perencanaan keuangan selama sebulan atau seminggu awalnya saya rajin membuatnya. Dengan detail pengeluaran yang mungkin pada bulan tersebut. Plus pendapatan yang diperoleh dari gaji suami dan gaji sendiri. Rasanya aman saja dan cukup. Tetapi ternyata tidak demikian. Karena seringnya terjadi ketidkpastian kemana uang dibelanjakan dan habis sebelum waktunya, akhirnya saya memilih mengalir saja seperti air. Sudah membuat catatan ternyata masih selalu kedodoran. Ya sudah, lupakan perencanaan.
Sekarang yang digunakan adalah patokan kebutuhan krusial dulu daripada kebutuhan yang lain. Kebutuhan pembayaran biaya anak sekolah, listrik, kebutuhan dapur dan sekolah menjadi prioritas utama. Jika uang untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi saya dibebaskan untuk menggunakan untuk kegitan yang lain. Biasanya kalau perempuan tanpa diminta menabung biasanya tetap menyisihkan untuk keadaaan darurat.
Nah bagaimana mengatasi sifat buar tersebut agar tidak sampai kita jatuh dari lubang satu ke lubang yang lain? Berhutang ke sana-ke mari? Ada beberapa tips yang disampaikan oleh pakar keuangan Safir Sendhuk. Berikut cara pengelolaan uang menurut beliau. Anda bisa membacanya secara lengkap pada file pdf berikut ini.
Download di sini
Silahkan Anda baca secara lengkap solusi dan tips yang disampaikan oleh ahlinya. Saya juga baru mau belajar dengan informasi dari Safir Senduk sehingga belum dapat saya bagikan isinya di sini. Semoga bermanfaat dan menjadi alternatif untuk menghindari buar kita semua dalam keuangan. Kita belajar bersama untuk peningkatan literasi finansial. Salam literasi.