Thursday, 19 October 2017

TEKS DRAMA "LUTUNG KASARUNG"

Untuk menampilkan drama (role play) Lutung Kasarung banyak sumber. Ini salah satu diambil dari beberapa teks yang berisi drama Lutung Kasarung. Saya mencoba mengadaptasi teks-teks tersebut ke dalam teks baru. Thank for the sources, yang tidak saya sebutkan di sini karena memang berasal dari beberapa sumber di google. Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk peserta didik kami, terutama peserta English extracurricular, juga untuk yang lain. Selamat menikmati dan mengkritisi.

Lutung Kasarung

Once upon a time, there was a king named Prabu Tapa Agung who  had led a kingdom in West Java for a long time. He was getting old and therefore wanted to choose a successor. But unfortunately, he had no son. He thought of choosing one of his daughters, Purbararang and Purbasari. But it wasn’t an easy choice. They were both very pretty and smart. The only difference was their temperament. Purbararang was rude and dishonest, while Purbasari was kind and caring. With those considerations, Prabu Tapa Agung finally chose Purbasari to be his successor.
P.T.A.            : Purbararang and Purbasari my daughters, do you know why I called you here?
Purbararang &Purbasari : No daddy, what's up?
P.T.A.        : Every creature would die later on, as well as the father's, now I'm sick and       I was not able to lead this kingdom again.
Purbararang       : Why daddy called me?
P.T.A.        : I'll choose one of you to be the queen.
Purbararang       : oh ... father definitely wanted to say that I will be queen?
Purbasari            : But the father was too hasty.
Purbararang       : What do you mean Purbasari. Of course not, this is the right decision, and I'm the one who would be queen.
P.T.A.        : Hey Purbararang, Purbasari fact I chose to be a queen.
Purbasari    : Why should I the father?
Purbararang : What? no? “It’s supposed to be me, Father. I’m the eldest daughter!”Not Purbasari!
Purbasari     : Yes it's true father.
P.T.A.        : (Smiled) “Purbararang, to be a queen takes more than age. There are many other qualities that one must possess,”
Purbararang  : “What does Purbasari have that I don’t?” No. It's not fair.
PTA            : “You’ll find out when Purbasari has replaced me”

After the discussion, Purbararang went back to her room. She met her future husband, Indrajaya.
Indrajaya.    :“Is there something wrong?”
Purbararang : “I’m upset! Father chose Purbasari as his successor and not me! I have to do something!”
Indrajaya      :”Don’t worry! I have an idea! (Whispering)
Purbararang  : That’s a good idea! (smiling)
Driven mad by her anger, she came to a witch and asked her to send rash all over Purbasari’s body. Before going to bed, Purbasari started to feel itch all over her body. She tried applying powder to her body, but it’s no use. Instead, the itching grew even worse. She didn’t want to scratch it, but she just couldn’t help it. In the next morning, there were scratch mark all over Purbasari’s body.
Purbararang : “What happened to you?” (pretending to be concerned).
Purbasari      : “I don’t know, sis. Last night, my body suddenly felt very itchy. I scratched and scratched, and this is what happened,”
Purbararang : (Shook her head) “You must have done something really awful. You’ve been punished by the gods!”
PTA             : “What have you done, Purbasari?”
Purbasari      : (shook her head). “I didn’t do anything that would upset the gods, Father
PTA              :  “Then how can you explain what happened to your body?” “If you don’t confess, I’ll banish you to the woods.”
Purbasari     : (took a deep breath). “Like I said before, I didn’t do anything wrong. And I’d rather be thrown into the woods than to confess to a deed I didn’t commit.”
After a short discussion with his advisor, Prabu Tapa Agung ordered Purbasari to be moved to the woods. Purbasari was very sad, but she couldn’t do anything to defy her father’s order. She was accompanied to the woods by a messenger. He built a simple hut for Purbasari. After the messenger left, suddenly a black monkey came to Purbasari’s hut. He carried a bunch of bananas. Although she was living by herself in the woods, Purbasari never lacked of supplies. Everyday, there were always animals bringing her fruits and fish to eat.

A long time had passed since Purbasari was banished to the woods, but her body still itched. At some places, her skin was even ulcerating. One night, on a full moon, the monkey took Purbasari to a valley. There is a pond with hot spring water.
Purbasari         : What am I supposed to do? (sighed).
Lutung            : “The water of this pond will heal your skin (suddenly spoke)
Purbasari         (surprised) ”You can talk? Who are you?
Lutung                        : “You’ll find out, in time,

She then walked to the pond. She bathed there. After a few hours, Purbasari walked out of the pond. She was shocked to see her face reflected on the clear pond water. Her face was beautiful again, with smooth and clean skin. Purbasari observed her entire body. There were no traces of any skin ailments.
Purbasari         : “I’m cured! I’m cured!” (shouted in joy). Thank you, God! Thank you monkey!
Lutung            : “Don’t mention it.”

The news of Purbasari’s condition quickly spread to the kingdom, irritating Purbararang. She then accompanied by Indrajaya go to the woods to see Purbasari. Purbasari asked if she would be allowed to go home.
Purbararang     : Purbasari? Have you recovered?
Purbasari          : yes sister. Now I can be the queen.
Purbararang      : What? No! There are two requirements to be a queen, the first is we see who has more longer hair?
Purbasari         : Look at my hair longer.
Purbararang    : “Fine, so your hair is longer than mine.” But there is one more condition you must fulfill, do you have a future husband who is handsomer than mine?” While you do not have a fiancĂ©.
Purbasari         : (felt miserable). She didn’t have a future husband yet. He is my fiancĂ©. (She  pulled the black monkey beside her)
Lutung            : I am engaged Purbasari
Indrajaya        : hahaha .... a monkey.
Purbararang    : hahahahahahha .....

Purbararang and Indrajaya burst out, but their laughter didn’t last long. The monkey meditates and suddenly transformed into a very handsome young man, a lot more handsome than Indrajaya
Indrajaya         : “Who are you?” (surprised)
Lutung            : “I’m a prince from a kingdom far away. I was cursed to be a monkey because of a mistake I committed. I could regain my true form only if there’s a girl who would be willing to be my wife,” said the young man.
Finally, Purbararang gave up. She accepted Purbasari as the queen, and also confessed everything she had done.
Purbararang     : “Please forgive me. Please don’t punish me.
Purbasari         : (smiled). “I forgive you, sis” Let’s go home to the palace!


Soon after, Purbasari become the queen. Beside her was the handsome prince, the former monkey known as Lutung Kasarung.

Berikut saya coba terjemahkan untuk membuat anak lebih memahami isi dari drama di atas.

Lutung Kasarung
Pada zaman dahulu, terdapatlah seorang raja bernama Prabu Tapa Agung, yang memimpin sebuah kerajaan di Jawa Baratut selama waktu yang lama. Beliau semakin tua dan karenanya beliau ingin memilih pengganti dirinya. Sayangnya beliau tidak mempunyai anak laki-laki. Dia berpikir untuk memilih salah satu dari kedua putrinya, Purbararang dan Purbasari. Tetapi itu bukanlah sebuah pilihan yang mudah. Mereka sama-sama cantik dan pintar. Perbedaanya hanya pada sikap mereka. Purbararang kasar dan suka bohong sedangkan Purbasari baik hati dan peduli pada orang lain. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya Prabu Tapa Agung memilih Purbasari sebagai penggantinya.
P.T.A.            : Purbararang and Purbasari anakku, apakah kalian tahu mengapa kalian disuruh menghadap?
Purbararang &Purbasari : Tidak Ayahanda. Ada apakah Ayahanda?
P.T.A.        : Setiap orang pasti akan mati, demikian juga dengan Ayah. Sekarang Ayah sedang sakit dan sudah tidak sanggup memimpin kerajaan ini lagi.
Purbararang : Mengapa Ayahanda memanggilku?
P.T.A.          : Aku akan memilih salah satu dari kalian menjadi ratu.
Purbararang   : oh ... Ayahanda pasti  ingin mengatakan bahwa saya akan menjadi ratu?
Purbasari        : Tetapi Ayahanda terlalu terburu-buru.
Purbararang  : Apa maksudmu Purbasari? Tentu saja tidak. Ini sebuah keputusan yang benar dan sayalah yang akan menjadi ratunya.
P.T.A.           : Hey Purbararang bukan engkau, Purbasarilah yang Ayah pilih sebagai ratu.
Purbasari    : Mengapa harus saya Ayahanda?
Purbararang : Apa? Tidak!! Seharusnya saya ratunya, Saya anak tertua! Bukan Purbasari!
Purbasari     : Ya itu benar, Ayahanda.
P.T.A.        : (tersenyum) “Purbararang, untuk menjadi ratu membutuhkan lebih dari syarat umur. Ada banyak persyaratan lain yang harus dimiliki.
Purbararang  : “Apa yang dimiliki Purbasari yang tidak ada pada saya, Ayahanda? Ini tidak adil!
PTA               : “Kamu akan tahu setelah Purbasari menggantikan Ayahanda”

Setelah pertemuan tersebut, Purbararang kembali ke keputrennya. Dia menemui calon suaminya,  Indrajaya.
Indrajaya.    :“Adakah sesuatu yang tidak beres?”
Purbararang : “Saya marah! Ayahanda memilih Purbasari sebagai penggantinya dan bukan aku! Aku harus melakukan sesuatu!
Indrajaya          :”Jangan khawatir! Aku punya ide! (berbisik)
Purbararang    : Itu ide yang sangat bagus! (Tersenyum)

Dikuasai oleh kemarahannya, Purbararang menemui seorang tukang sihir dan meminta tukang sihir tersebut mengirimkan ruam (bintik-bintik merah) pada tubuh  Purbasari. Menjelang tidur, Purbasari mulai merasakan gatal pada seluruh tubuhnya. Purbasari mencoba membubuhkan bedak di tubuhnya tetapi tidak ada gunanya. Malah rasa gatalnya semakin menjadi. Dia tidak ingin menggaruk tetapi dia tidak tahan. Di pagi harinya ada banyak goresan di seluruh tubuh Purbasari.
Purbararang : “Apa yang terjadi denganmu Purbasari?” (Pura-pura perhatian).
Purbasari      : “Saya tidak tahu, Kak. Tadi malam tiba-tiba badanku merasa sangat gatal. Saya garuk terus. Dan inilah yang terjadi.
Purbararang : (Menggelengkan kepala) “Adinda pasti sudah melakukan sesuatu yang sanga buruk. Kamu pasti sedang dihukum Tuhan!
PTA             : “Apa yang telah engkau lakukan wahai Purbasari?”
Purbasari      : (menggelengkan kepala). “Saya tidak melakukan apapun yang membuat marah para Dewa, Ayahanda.
PTA                     : “ Lalu bagaimana engkau bisa jelaskan apa yang terjadi dengan tubuhmu, Purbasari? Kalau engkau tidak mengakui, ayahanda akan mengusirmu ke dalam hutan.
Purbasari     : (Menghela napas panjang). “Seperi yang saya katakana sebelumnya Ayahanda, saya tidak melakukan sesuatu yang salah. Dan ananda lebih suka dibuang ke hutan daripada harus mengakui perbuatan yang tidak saya lakukan.”

Setelah melalui diskusi yang singkat dengan para penasehatnya, Prabu Tapa Agung memerintahkan Purbasari untuk dipindah ke hutan. Purbasari sangat sedih tetapi dia tidak dapat berbuat sesuatu untuk menentang perintah ayahandanya. Dia ditemani oleh seorang kurir/pengawal. Pengawal itu membuatkan sebuah gubuk sederhana untuk Purbasari. Setelah pengawal pergi, tiba-tiba datanglah seekor monyet hitam menemui Purbasari. Dia membawakan Purbasari pisang. Meskipun Purbasari hidup sendirian di hutan, Purbasari tidak pernah kekurangan makanan. Setiap hari selalu ada binatang yang membawakan buah dan ikan.
Waktu sudah berlalu beberapa lama sejak Purbasari dibuang ke hutan. Tetapi tubuhnya masih gatal-gatal. Di beberapa bagian kulinya bahkan mulai membusuk. Pada suatu malam bulan purnama, monyet membawa Purbasari ke sebuah lembah. Ada sebuah danau dengan air panas.
Purbasari  : Apa yang harus aku lakukan? (menghela napas).
Lutung      : “Air di danau ini akan mengobati sakit kulitmu.” (tiba-tiba berbicara)
Purbasari   : (surprised) Kamu bisa berbicara? Siapakah engkau sebenarnya?
Lutung         : “Engkau akan tahu suatu saat nanti.”

Purbasari kemudian berjalan menuju danau. Dia mandi di sana. Setelah beberapa jam, Purbasari berjalan keluar dari danau. Dia terkejut melihat wajahnya di air yang jernih. Wajahnya cantik kembali dengan kulit yang lembut dan bersih. Purbasari mengamati seluruh tubuhnya. Tidak ada sedikitpun bekas penyakit kulitnya.
Purbasari : “Saya sembuh! Saya sembuh! (berteriak kegirangan). Terima kasih ya Allah! Terima kasih lutung!
Lutung    : “Sama-sama.”

Kabar kondisi Purbasari cepat tersebar ke karajaan, menggelisahkan Purbararang. Purbararang, dengan ditemani Indrajaya pergi ke hutan untuk menemui Purbasari. Purbasari bertanya apakah dia diizinkan pulang.
Purbararang       : Purbasari? Apakah kamu sudah sembuh?
Purbasari          : Ya Kakak. Sekarang saya bisa menjadi ratu.
Purbararang      : Apa? Tidak! Ada dua persyaratan yang harus kemu penuhi dulu untuk menjadi ratu. Yang pertama, siapa yang memiliki rambut lebih panjang.
Purbasari         : Baiklah lihat rambut panjangku.
Purbararang    : “Baiklah rambutmu lebih panjang daripada rambutku. Tetapi masih ada satu syarat lagi yang harus kamu penuhi, yaitu siapa yang memiliki calaon suami yang lebih tampan.
Purbasari             : (merasa sedih, dia belum memiliki calon suami). Dia tunangan saya, Kak (menarik lutung di sampingnya)
Lutung            : Saya tunangan Purbasari
Indrajaya        : hahaha .... seekor monyet!
Purbararang    : hahahahahahha .....

Purbararang and Indrajaya tertawa terbahak. Tetapi itu tidak berlangsung lama. Monyet itu bermeditasi dan tiba-tiba berubah menjadi seorang laki-laki yang sangat tampan, jaun melebihi ketampanan Indrajaya.
Indrajaya             : “Siapakah engkau?” (terkejut)
Lutung                  : Saya adalah pangeran dari kerajaan nun jauh di sana. Saya dikutuk menjadi monyet karena kesalahan yang saya lakukan. Saya akanmendapatkan kembali wujud saya semula hanya jika ada seorang gadis yang mau menjadi istriku.
Akhirnya Purbararang menyerah. Dia menerima Purbasari sebagai ratu dan mengakui semua yang telah dia lakukan
Purbararang       : “Tolong maafkan aku, Adinda. Tolong jangan hukum Kakak.”
Purbasari             : (tersenyum). “Aku memaafkan Kakak.” Ayo kita pulang ke istana!

Segera sesudahnya Purbasari menjadi ratu. Disampingnya ada pangeran tampan yang semula adalah seekor monyet yang dikenal sebagai Lutung Kasarung.

No comments:

Post a Comment

Parenting Bulan Desember 2024 Musabangga

Kegiatan parenting bulan Desember 2024 dilaksanakan bersamaan dengan pembagian hasil belajar siswa atau rapor.  Kegiatan ini dilaksanakan pa...