Wednesday 23 November 2016

Puisiku (3)



Kepada Saudaraku di Ujung Sana
Sebuah ungkapan untuk Muslim Palestina, Rohingnya dll

Kudengar kabar-kabarmu saudaraku
Lewat berita-berita
Tapi kudengar jerit lukamu
Lewat telinga kalbuku
Yang membuat airmataku tak tertahan
Karena aku mangalami sakit yang sama
Meski bukan di tubuh kuat ini
Tetapi di sini di dalam hatiku
Ku merintih pilu….

Ku melihat wajah-wajahmu saudaraku
Lewat gambar-gambar di koran dan televisi
Wajah penuh perjuangan dan keteguhan
Namun kusaksikan lewat mata batinku
Wajahmu yang penuh airmata
Airmata yang tak lagi air
Tetapi air mata darah merah
Karena tak lagi saudara-saudaramu yang meninggalkanmu
Tetapi anak-anak polos dan suci, yang menjadi tumpuan harapan
Satu-satu pergi mendahuluimu
Memenuhi tanah-tanah merah berderet
Mengukir mujahid-mujahid
Digundukannya disertai doa-doa

Di sini aku… adalah saudaramu
Merintih menangis pilu
Menyaksikan kau terluka dan meradang
Dalam perjuangan
Merasakan perih-perih luka tubuh dan batinmu
Yang tak pernah terobati
Karena semakin hari lukamu kian bertambah
Batinmu penuh duka

Di sini aku… saudaramu
Melantunkan doa-doa suci untukmu
Dalam sedih dalam harapan
Di antara isak tangis dan kepedihan

Allah
Aza wa Jala
Harapan dan tumpuan kita
Kepada-Nya kumohonkan kemenangan
Dalam perjuangan panjangmu
Semoga alunan doaku mengaliri ragamu
Mengobati perih luka-lukamu
Menyemangati bara juang di dadamu
Dan menyalakan api harapan di hatimu
Akan ada kemenangan di hari esok
Insya Allah…!

No comments:

Post a Comment

Puisi: Rangkaian Cinta untuk Semua

  Uniknya Cinta  Oleh Suyati Andaikan dapat terkatakan  Cinta ini untukmu  Tak pernah lekang tak pernah berkurang  Mengharapmu penuh berkah ...