Thursday, 23 January 2025

Kata-Kata di Sosial Media

Bulir Ibrah dan Hikmah


Dinukil dan diselia dari

*"Etalase"* 

@abun_nada


> Kata-kata sebelum meluncur dari lisan, maka ia masih menjadi milik kita. Masih dalam kendali kita. Namun, begitu ia meluncur dari lisan, maka statusnya berbalik: kita yang jadi "milik" dan "di bawah kendali" kata-kata.


Jika kita mengucapkan kata-kata yang baik dan maslahat, bisa jadi ia akan menjadi sebab Allah datangkan maslahat pada kita. Sebaliknya, ketika kita mengucapkan kata-kata yang buruk, busuk, menyulut permusuhan, maka ia bisa menjadi sebab kita mendapatkan kerepotan. Kita bisa diombang-ambing ke sana kemari gara-gara kata-kata yang kita ucapkan.


Kata-kata yang diucapkan secara _off line_ daya sebarnya terbatas. Namun, begitu ia diucapkan dalam media _online_ atau sosial media, daya sebarnya bisa sangat luas. Ia seperti layang-layang putus yang digiring angin ke manapun berhembus. Atau seperti ruang pajang, alias etalase, yang bisa dilihat siapa saja yang melintas.


Sosial media memang etalase dengan daya jangkau dan sebaran yang sangat luas. Apalagi, jika kita memilih pengaturan terbuka. Artinya, bisa dilihat siapa saja meski tak berteman dengan kita. Karena itu, apa saja yang kita letakkan di laman sosial media, mesti siap menerima respon yang disampaikan dalam berbagai rupa cara.


Bisa jadi, kita akan mendapat respon yang sama sekali tak terduga. Sebab, ada berbagai jenis karakter orang di sosial media, dengan level kecerdasan yang berbeda-beda. Ada kalanya, orang yang di dunia nyata tak banyak bicara, minderan, bahkan _underdog,_ tapi bisa sangat cerewet di dunia maya. Bahkan, dia bisa meraung bagai singa. Kenapa begitu? Karena dia tidak bicara dengan bertatap muka. Apalagi jika dia bersembunyi di balik akun palsu. Dia bisa merajalela.


Sosial media mungkin asyik. Ia memberi ruang siapa saja untuk menjadi seperti yang diinginkan. Namun, semoga kita tidak lupa bahwa meletakkan ucapan, foto, atau apapun di sosial media, hakekatnya kita sedang memajangnya di etalase dunia maya. Semua itu ada akibat dan konsekuensinya....


 Sumber Bacaan: Ahadits Al-Akhlak, Syaikh Abdurrazaq, Dar Al-Imam Muslim, cet. ke-1, hal. 17


Mari Berdoa


اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى


_Allaahumma innii a'uudzu bika min syarri sam'ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii._


Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pada pendengaranku, kejelekan pada penglihatanku, kejelekan pada lisanku, kejelekan pada hatiku, dan kejelekan pada mani atau kemaluanku.

(HR. An-Nasa’i no. 5446)


Aamiin

No comments:

Post a Comment

Pengaruh Sholat Tahajjud bagi Kesehatan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Rasulullah ﷻ bersabda, عليكُم بقيامِ اللَّيلِ، فإنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحينَ قبلَكُم، وقُربةٌ إلى اللهِ ت...