Bismillah.....................
Islam itu adil. Selain mengatur hukum dan tata cara untuk orang menghutangi, syari'at Islam juga mengatur hukum dan adab terkait dengan pihak yang dihutangi.
Nah, hutang terkadang muncul karena jual beli yang dibayar tidak tunai (kredit) dan ini merupakan sesuatu yang dibolehkan oleh syari'at. Bahkan, jual beli dengan pembayaran tidak tunai termasuk salah satu transaksi yang diberkahi.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam telah bersabda :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ثَلاَثٌ فِيْهِنَّ الْبَرَكَةُ: اَلْبَيْعُ إِلَى أَجَلٍ، .... (رواه ابن ماجه عن صهيب)
"Nabi bersabda, 'Ada tiga hal yang mengandung berkah (salah satunya adalah) jual beli tidak secara tunai."
[HR. Ibnu Majah dari Shuhaib]
Selain itu, ada banyak sekali keutamaan dan faedah bagi seseorang yang memberikan hutang atau pinjaman kepada saudaranya, minimal ada 9 (sembilan) kebaikan, diantaranya :
1️⃣PERTAMA
"PAHALANYA SEPERTI PAHALA 1/2 SEDEKAH"
«مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُقْرِضُ مُسْلِمًا قَرْضًا مَرَّتَيْنِ إِلَّا كَانَ كَصَدَقَةِ مَرَّةٍ» [رواه ابن ماجه عن ابن مسعود]
“Tidaklah seorang Muslim benar- benar memberikan pinjaman kepada Muslim yang lain dua kali, kecuali [pahalanya] seperti sedekah sekali.”
[HR. Ibn Majah dari Ibn Mas’ud].
2️⃣ KE-DUA
"DIMUDAHKAN URUSANNYA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT"
«وَمَنْ كَشَفَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فِي الدُّنْيَا كَشَفَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْمُسْلِمِ مَا كَانَ فِي عَوْنِ أَخِيهِ» [رواه الدارقطني عن أبي هريرة]
“Siapa saja yang menyingkirkan kesulitan seorang Muslim di dunia, maka Allah akan menyingkirkan salah satu kesulitannya di Hari Kiamat. Allah senantiasa menolong seorang Muslim, selama dia menolong saudaranya."
[HR. Ad-Daruquthni dari Abu Hurairah].
3️⃣ KE-TIGA
"DIBERKAHI DAN DILAPANGKAN RIZKINYA OLEH ALLAH"
“Allah Subhanahu wa Ta'ala merahmati orang yang mudah ketika menjual, membeli dan meminta (menagih) haknya/hutangnya..”
[HR. Bukhari].
"Barangsiapa meminjami Allah Ta'ala dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah Ta'ala menahan dan melapangkan (rejeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan."
[QS. Al Baqarah : 245]
4️⃣ KE-EMPAT
"MAKIN BERLIPAT PAHALANYA SAAT MEMBERI KELONGGARAN"
“Barangsiapa memberi tempo waktu kepada orang yang berhutang yang mengalami kesulitan membayar hutang, maka ia mendapatkan sedekah pada setiap hari sebelum waktu pembayaran.
Jika waktu pembayaran telah tiba dan kemudian ia memberi tempo lagi setelah itu kepadanya, maka ia mendapat sedekah pada setiap hari semisalnya.”
[HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al Hakim].
5️⃣ KE-LIMA
"DIAMPUNI DOSANYA OLEH ALLAH"
“Sesungguhnya ada seorang laki- laki yang tidak pernah mengamalkan kebaikan sebelumnya. Dia adalah orang sering memberikan hutang kepada manusia, lalu ia berkata kepada pembantunya, ‘Tagihlah orang yang mudah, biarkanlah orang yang susah dan maafkanlah, mudah- mudahan Allah Ta'ala memaafkan kita.’ Maka tatkala orang itu meninggal dunia, Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata kepadanya, “Apakah engkau pernah berbuat kebaikan meski sedikit ?”
Ia menjawab, ‘Tidak, kecuali bahwa aku dulu punya pembantu dan dahulu aku selalu memberikan hutang kepada manusia. Jika aku mengutus pembantuku untuk menagih hutang, aku berkata kepadanya, “Tagihlah orang yang mudah, biarkanlah orang yang susah dan maafkanlah, mudah- mudahan Allah memaafkan kita.”
Maka Allah Ta’ala berfirman, “Sungguh, Aku telah memaafkan kamu.”
[HR. An-Nasai, Ibnu Hibban dan Al Hakim].
6️⃣ KE-ENAM
"DINAUNGI ALLAH PADA HARI KIAMAT KELAK"
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan dari orang yang berhutang kepadanya atau ia menghapuskan hutangnya maka ia berada dalam naungan ‘Arsy pada hari Kiamat.”
[HR. Ad-Darimi, dan Ahmad]
7️⃣ KE-TUJUH
"PAHALANYA MELEBIHI PAHALA SEDEKAH"
«رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي مَكْتُوبٌ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ الصَّدَقَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، وَالْقَرْضُ بِثَمَانِيَةَ عَشَرَ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قُلْتُ لِجِبْرِيلَ : مَا بَالُ الْقَرْضِ أَفْضَلُ مِنَ الصَّدَقَةِ؟ قَالَ: إِنَّ السَّائِلَ يَسْأَلُ وَعِنْدَهُ، وَالْمُسْتَقْرِضُ لا يَسْتَقْرِضُ إِلا مِنْ حَاجَةٍ» [رواه ابن ماجه عن ابن مسعود]
“Aku telah melihat di malam, ketika aku di-isra' mikraj-kan. Tertulis di pintu surga : Sedekah [pahalanya] sepuluh kali lipat. Hutang delapan belas kali lipat. Nabi shalallahu 'alaihi wassalam bertanya :
Aku bertanya kepada Jibril :
Apa gerangan yang menyebabkan hutang lebih baik ketimbang sedekah?
Jibril menjawab : Orang yang meminta boleh jadi dia meminta, sedangkan dia mempunyai harta. Sedangkan orang yang berhutang tidak akan berhutang, kecuali karena membutuhkan.”
[HR. Ibn Majah dari Anas bin Malik].
«قَرْضُ الشَّيْءِ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَتِهِ» [رواه البيهقي]
“Menghutangkan sesuatu itu lebih baik ketimbang menyedekahkannya.”
[HR. Al-Baihaqi].
Ibn ‘Umar radhiyallahu 'anhu memberikan penjelaskan tentang makna hadits tersebut, dengan mengatakan :
«الصَّدَقَةَ إِنَّمَا يُكْتَبُ أَجْرُهَا حِيْنَ التَّصَدُّقِ، وَالْقَرْضُ يُكْتَبُ أَجْرُهُ مَا دَامَ عِنْدَ المُقتَرِضِ»
“Sedekah itu pahalanya baru dicatat, ketika digunakan. Sedangkan hutang, pahalanya terus dicatat selama masih di tangan orang yang berhutang [belum dikembalikan].”
[Lihat, Ibn Hajar al-Haitami, al-Inafah fi as-Shadaqah wa ad-Dhiyafah, hal. 57].
8️⃣ KE-DELAPAN
"DIPUJI DAN DIDO'AKAN OLEH NABI"
“Semoga Allah Ta'ala memberikan keberkahan kepadamu, keluarga dan hartamu. Sesungguhnya balasan dari pinjaman adalah pelunasan (dengan sempurna) dan pujian."
[HR. An Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad].
9️⃣ KE-SEMBILAN
"MENDAPATKAN KEBAIKAN, TERMASUK DARI PIHAK YANG DITOLONGNYA"
“Tidak ada balasan untuk kebaikan kecuali kebaikan (pula).”
[QS. Ar Rahmaan : 60].
“Barangsiapa telah berbuat kebaikan kepadamu, balaslah kebaikan itu.”
[HR. Ahmad dan Abu Dawud]
Demikianlah 9 (sembilan) keutamaan memberikan pinjaman kepada seseorang. Dan yang tidak kalah penting adalah :
"SUDAH MEMBUAT SENANG ORANG YANG TELAH BERKESUSAHAN."
Barakallahu fiikum.....
Repost dari Developer Property Syariah
No comments:
Post a Comment