Tuesday, 31 December 2024

Bagaimana Cara Hidupmu Begitu Cara Matimu

 ONE DAY ONE HADITS

Selasa, 31 Desember 2024 / 29 Jumadilakhir 1446


Bagaimana Cara Hidupmu Begitu Cara Matimu


عن جابر رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيهِ)). رواه مسلم. 


Dari Jabir r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Dibangkitkan setiap hamba itu - dari kuburnya, menurut apa yang ia mati atasnya." (Riwayat Muslim)


Pelajaran yang terdapat dalam hadist:


1- Hadis ini menyerukan setiap manusia muslim lagi mu'min agar senantiasa berbuat kebaikan kepada siapapun, mengerjakan apa-apa yang diredhai Allah, menetapi sunnah-sunnahnya Rasulullooh s.a.w. dalam segala waktu, tempat dan keadaan. Juga menyerukan supaya terus menerus memiliki keikhlasan hati dalam mengamalkan segala hal semata-mata untuk Allah Ta'ala jua, baik dalam ucapan ataupun perbuatan.

2- Kepentingannya ialah agar di saat kita ditemui oleh ajal, maka kematian kita pun menetapi keadaan sebagaimana yang tersebut di atas itu, sehingga pada hari kita diba'ats atau dibangunkan dari kubur nanti, keadaan kita pun sebagaimana halnya apa yang kita tetapi sewaktu kita berada di dunia ini.

3- Semogalah kita memperolehi husnul-khatimah atau penghabisan yang bagus dan terpuji.

4- Bagaimana cara hidup kita begitu cara mati kita.


أَنَّهُ مَنْ عَاشَ عَلَى شَيْءٍ مَاتَ عَلَيْهِ، وَمَنْ مَاتَ عَلَى شَيْءٍ بُعِثَ عَلَيْهِ


“Sesungguhnya barangsiapa menyibukkan diri/hidup bersama sesuatu, ia akan diwafatkan dalam melakukan hal tersebut. Barangsiapa diwafatkan pada sesuatu, ia akan dibangkitkan atasnya”.(Lihat Shohih Tafsir Ibnu Kastir oleh Syaikh Musthofa Al Adawi hafidzahullah hal. 374/I Cetakan Dar Ibni Rojab, Kairo Mesir).


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Peringatan untuk memperhatikan umur


أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ ٍ

Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? 

[Surat Fatir : 37]


2- Bagaimana cara hidup seseorang, begitu cara matinya


أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ


Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu.

[Surat Al-Jathiya : 21]

Sunday, 29 December 2024

Tiga Hal yang Diperbolehkan Berbohong

 ONE DAY ONE HADITS

Ahad, 29 Desember 2024 / 27 Jumadilakhir 1446


Berbohong itu Terlarang Dikecualikan Dalam Tiga Hal 


عن أمِّ كُلْثُوم بنت عُقْبَة بن أَبي مُعَيط رضي الله عنها، قَالَتْ: سمِعتُ رسول الله صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: ((لَيْسَ الكَذَّابُ الَّذِي يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ فَيَنْمِي خَيرًا، أَوْ يقُولُ خَيْرًا)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. 

وفي رواية مسلم زيادة، قَالَتْ: وَلَمْ أسْمَعْهُ يُرْخِّصُ في شَيْءٍ مِمَّا يَقُولُهُ النَّاسُ إلا في ثَلاثٍ، تَعْنِي: الحَرْبَ، وَالإِصْلاَحَ بَيْنَ النَّاسِ، وَحَدِيثَ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ، وَحَدِيثَ المَرْأةِ زَوْجَهَا.


 Dari Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abu Mu'aith, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Bukannya termasuk pendusta orang yang mendamaikan antara para manusia, lalu ia menyampaikan berita yang baik atau mengatakan sesuatu yang baik." (Muttafaq 'alaih)


Dalam riwayat Muslim disebutkan tambahannya demikian: Ummu Kultsum berkata: "Saya tidak pernah mendengar dari Nabi  s.a.w.  tentang  dibolehkannya  berdusta  daripada  ucapan-ucapan yang diucapkan oleh para manusia itu, melainkan dalam tiga hal yaitu perihal peperangan, mendamaikan antara para manusia dan perkataan seseorang suami kepada isterinya serta perkataan isteri kepada suaminya - yang akan membawa kebaikan rumah-tangga dan lain-lain."


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :


1- Asalnya memang berbohong itu terlarang dikecualikan dalam tiga hal. Ketika itu berbohong jadi rukhsoh atau keringanan karena ada maslahat yang besar.

2- Adakah bohong yang dibolehkan?

Dusta dan bohong tetap haram.

3- Intinya, dusta tetaplah suatu perkara yang diharamkan. Bohong atau dusta hanyalah diringankan pada suatu perkara yang dianggap punya maslahat yang besar yaitu yang disebutkan dalam hadits di atas. Dalam suatu kondisi berdusta malah bisa diwajibkan untuk menghindarkan diri dari kehancuran atau kebinasaan seseorang. (Lihat Nuzhatul Muttaqin karya Syaikh Prof Dr. Musthofa Al Bugho, dkk, hal. 134).

4- Tawriyah, permainan kata

Namun apakah dusta yang dimaksudkan adalah dusta yang tegas ataukah cuma permainan kata-kata saja (disebut: tawriyah). Yang dimaksud tawriyah adalah menampakkan pada yang diajak bicara tidak sesuai kenyataan, namun dari satu sisi pernyataan yang diungkap itu benar.

Misalnya, ada yang mengatakan demi mendamaikan yang berselisih, “Si Ahmad (yang sebenarnya mencacimu) itu benar-benar memujimu.” Maksud pujian ini adalah pujian umum, bukan tertentu karena setiap muslim pasti memberikan pujian pada lainnya.

Misalnya yang lain, karena perselisihan demi mendamaikan, si pendamai berkata, “Si fulan yang penuh dendam padamu itu selalu mendoakanmu.” Mendengar seperti itu, tentu akan reda pertikaian yang ada. Karena memang setiap muslim itu akan mendoakan yang lainnya dalam doa termasuk dalam shalatnya. Seperti saat tasyahud pada bacaan “assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihiin” (salam untuk kita dan hamba Allah yang shalih). Yang dimaksud di sini adalah doa bagi setiap muslim. Jadi seakan-akan perkataannya tadi menunjukkan dusta, namun dari satu sisi benar karena ia pun mendoakan kaum muslimin secara umum dalam shalat.

5- Namun yang ingin menyelesaikan atau mendamaikan perselisihan hendaklah menjauhkan diri dari dusta. Kalau terpaksa, maka hendaklah yang dilakukan bentuknya adalah tawriyah. Tawriyah itu dibolehkan jika ada maslahat.

6- Tawriyah pada Pasangan Suami Istri.

Sedangkan contoh perkataan dusta atau bohong pada istri yang dibolehkan itu seperti apa?

Bentuknya juga adalah tawriyah, yaitu mengatakan sesuatu yang nampak menyelisihi kenyataan namun satu sisi ada makna benarnya. Contoh misalnya yang dikatakan oleh suami pada istrinya, “Engkau adalah manusia yang paling aku cintai.” Ini tujuannya untuk mengikat cinta dan kasih sayang antara sesama pasangan.

Akan tetapi hendaklah tidak diperbanyak bentuk tawriyah di antara suami istri. Jika sampai apa yang diucap menyelisihi realita dan terungkap, maka yang muncul di antara pasangan adalah saling benci dan bermusuhan.

Penjelasan terakhir di atas, penulis nukil dari penjelasan Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin dalam Syarh Riyadhus Sholihin, juz ke-3


Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :


1- Perkataan anak Adam memudaratkan dirinya, tidak memberikan manfaat bagi dirinya, kecuali perentah shadaqoh, atau menganjurkan kebajikan, atau melarang perbuatan mungkar' atau  mengadakan perdamaian di antara manusia. 


لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْواهُمْ إِلاَّ مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذلِكَ ابْتِغاءَ مَرْضاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْراً عَظِيماً 


Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf. atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.(An Nisa :114)


2- Bertakwalah kalian kepada Allah dalam semua urusan kalian, dan perbaikilah hubungan di antara sesama kalian, janganlah kalian saling aniaya, saling bertengkar, dan saling perang mulut. Karena hidayah dan ilmu yang telah diberikan oleh Allah kepada kalian jauh lebih baik daripada apa yang kalian persengketakan itu.


فَاتَّقُوا اللهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ 


"Maka bertaqwalah engkau semua kepada Allah dan damaikanlah antara sesamamu sendiri." (al-Anfal: 1)

Saturday, 28 December 2024

Sakit

Sakit 

Oleh: Suyati 

Tak dinyana tak diduga 

Berada di sini untuk jeda

Merekatkan raga bukan jiwa 

Dengan derak suara pengantar makanan bergizi 

Yang katanya baik untuk stamina tubuh 

Dengan pengawasan ketat dari yang berseragam putih 

Meski ramah tapi tak membuat aku betah 


Seharusnya aku memang healing 

Mengembalikan semangat fisik dan psikis 

yang terserak selama enam bulan terlewat 

ku butuh rehat 

ku perlu istirahat 

ku perlu suasana sehat 

Tapi bukan di sini 

bersama botol ampul infus 

Yang menetes membasahi aliran darah 

Mengedarkan obat yang tercairkan 


Purbalingga, 28 Desember 2024



Memohon Perlindungan dari Hutang

 ONE DAY ONE HADITS

Jum'at, 27 Desember 2024 / 25 Jumadilakhir 1446


Pentingnya Memohon Perlindungan dari Hutang 


عَنْ عُرْوَةَ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلَاةِ وَيَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنْ الْمَغْرَمِ قَالَ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ


Dari ‘Urwah bahwa ‘Aisyah radliallahu ‘anha mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah SAW berdo’a dalam shalat: ” ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHRAMI ” (Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit hutang).

Lalu ada seseorang yang bertanya: “Mengapa anda banyak meminta perlindungan dari hutang, ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “Sesungguhnya seseorang apabila sedang berhutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya”. (HR Bukhari)


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Hadits di atas menjelaskan

contoh isti’adzah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Al-isti’adzah artinya meminta perlindungan. Ulama kita menjelaskan bahwa al-isti’adzah adalah termasuk ibadah yang sangat penting.

2- Para ulama menyebutkan tentang contoh-contoh ibadah yang tidak boleh dipalingkan kecuali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka tidak lupa menyebutkan al-Isti’adzah. Dan karena pentingnya masalah ini, dalam Al-Qur’an ada ayat-ayat khusus tentang al-isti’adzah yang dikenal dengan surat Al-Mu’awwizatain, surat tentang meminta perindungan yaitu dalam surat al-Falaq dan serta an-Nas.

3- Al-isti’adzah merupakan salah satu bentuk doa, makanya pada hadits yang disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, dan doanya ternyata al-isti’adzah. Karena pada hakikatnya, jika kita perhatikan seorang yang berdoa dengan doa apa saja, maka pasti dia tidak akan lepas dari dua hal yaitu meminta manfaat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala seperti meminta rezki, ilmu dan meminta agar diberi anak atau  meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk dijauhkan dari kemudharatan atau dari suatu bahaya atau sesuatu yang ditakuti.

4- Adapun minta dijauhkan dari bahaya, inilah yang dibahasakan dengan al-isti’adzah atau meminta perlindungan.

5- Mengapa banyak meminta perlindungan dari hutang?. Sesungguhnya seseorang apabila sedang berhutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya. 


Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :


1- Masalah al-isti’adzah ini telah dibahas panjang lebar oleh ulama kita, terutama ketika membahas tafsir dari surat al-Falaq dan surat an-Nas. Dan juga ketika mereka memulai tafsir dari Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an dimulai dengan surat Al-Fatihah dan membaca Al-Qur’an dimulai dengan isti’adzah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,


فإذا قرأت القرآن فاستعذ بالله من الشيطان الرجيم


“Apabila kalian hendak membaca Al-Qur’an maka berlindunglah kepada Allah dari godaan Setan.” (Q.S. an-Naml: 98).


2- Utang piutang seolah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Memang utang piutang tidak diharamkan dalam Islam, tetapi hal ini bisa menjadi haram apabila tidak dibayar sesuai dengan perjanjian.

Begitu pentingnya utang piutang, Allah Swt berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 282 dengan cukup panjang:


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَلا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الأخْرَى وَلا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا وَلا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَى أَجَلِهِ ذَلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَى أَلا تَرْتَابُوا إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلا تَكْتُبُوهَا وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ وَلا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلا شَهِيدٌ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ .


Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kalian menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun dari utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antara kalian). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kalian ridai, supaya jika seorang lupa, maka yang seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kalian jemu menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan kesaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguan kalian. (Tulislah muamalah kalian itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kalian jalankan di antara kalian; maka tak ada dosa bagi kalian, (jika) kalian tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kalian berjual-beli; dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan. Jika kalian lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada diri kalian. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajar kalian; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

[Al baqoroh :282].Lr

Thursday, 26 December 2024

Melazimkan Infak Subuh

Sumber: 

ONE DAY ONE HADITS

Kamis, 26 Desember 2024 / 24 Jumadilakhir 1446


Melazimkan Infaq Subuh


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا

وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا (البخاري)


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (HR Bukhari 5/270)


Pelajaran yang terdapat dalam hadist:


1- Malaikat mendoakan kelapangan rizqi yang memang sangat kita perlukan untuk memperlancar ibadah, amal sholeh, da’wah dan jihad kita di dunia. 2- Jangan biarkan ada satu pagipun yang berlalu tanpa berinfaq sebab itu sama saja kita mengundang kerusakan dalam hidup sebagaimana doa malaikat yang satunya di setiap pagi hari.

3- Bukan banyaknya jumlah infaq yang penting melainkan kontinuitas-nya. Lebih baik berinfaq sedikit namun konstan terus-menerus daripada berinfaq dalam jumlah besar namun hanya sekali setahun atau seumur hidup. 

4- Seseorang bisa melazimkan amalan yang istiqomah merupakan karomah yang besar. Berkata Ibnul Qoyyim:


أعظم الكرامة لزوم الإستقامة


Karomah yang paling besar bila seseorang bisa melazimkan istiqomah


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Orang yang konstan berinfaq tidak bakal dipengaruhi oleh musim. Dalam masa paceklik tetap berinfaq, dalam masa panen tentu lebih pasti.


وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ


أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ


“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.”

(QS Ali Imran ayat 133-134)


2- Gambaran orang yang ditakdirkan Allooh masuk surga dan neraka


فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ

فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ 


وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى

فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ


Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,

dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.

Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,serta mendustakan pahala terbaik,maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.

[Surat Al-Lail :5- 10]


3- Allooh SWT mengganti harta orang-orang yang berinfaq


قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ


Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.

[Surat Saba : 39]

Menu Makan Malam Penderita Diabetes

 *🇮🇩Info kesehatan🇮🇩* 

Kamis 26 Desember 2024.


Berikut beberapa pilihan menu makan malam yang sesuai untuk penderita diabetes:


Makanan Utama

1. Ikan bakar (kandungan gula rendah, kaya protein dan omega-3)

2. Ayam panggang (rendah lemak, kaya protein)

3. Tofu panggang (kaya protein, rendah karbohidrat)

4. Sayuran hijau seperti brokoli, kembang kol, dan bayam (kaya serat, rendah karbohidrat)

5. Nasi merah atau quinoa (karbohidrat kompleks, rendah indeks glikemik)


Sayuran

1. Sayuran mentah seperti selada, tomat, dan mentimun

2. Sayuran rebus seperti wortel, buncis, dan labu

3. Sayuran tumis seperti kangkung dan sawi putih


Sumber Karbohidrat

1. Roti gandum atau roti biji-bijian

2. Ubi jalar atau ubi kuning

3. Kentang rebus


Minuman

1. Air putih

2. Teh hijau tanpa gula

3. Jus buah tanpa gula (dengan porsi yang tepat)


Tips

1. Hindari makanan tinggi gula, lemak, dan garam.

2. Pilih makanan dengan indeks glikemik rendah.

3. Kontrol porsi makanan.

4. Makan secara teratur.

5. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi menu yang lebih spesifik.


Contoh Menu

- Ikan bakar dengan sayuran hijau dan nasi merah

- Ayam panggang dengan sayuran rebus dan roti gandum

- Tofu panggang dengan sayuran tumis dan quinoa


Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan pada pola makan Anda.


Barakallah fiikum 


Tuesday, 24 December 2024

Dunia vs Akhirat

Sumber:

ONE DAY ONE HADITS

Sabtu, 21 Desember 2024 / 19 Jumadilakhir 1446


Hakekat Dunia Bila Dibandingkan Dengan Akhirat 


المُسْتَوْردِ بنِ شَدَّادٍ  رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قََالَ رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

مَا الدُّنْيَا في الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ أُصْبُعَهُ فِي الْيَمِّ . فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ؟

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari al-Mustaurid Ibn Syaddad ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Tidaklah dunia ini dibandingkan dengan akhirat, melainkan seperti jari yang dicelupkan salah seorang di antara kalian ke dalam air laut lalu ditarik kembali. Lihatlah, seberapa banyak air yang melekat di jarinya itu.

(HR Muslim).Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 5101; al-Tirmizi, hadis no. 2245; Ibn Majah, hadis no. 4098; Ahmad, hadis no. 17322, 17323 dan 17332.


Pelajaran yang terdapat didalam hadist :


1-  Jika engkau ingin mengetahui hakikat dunia bila dibandingkan akhirat, maka letakkan jari telunjukmu ke lautan, kemudian angkatlah, lalu lihat apa yang masih tersisa (di telunjukmu)?! Tidak ada artinya air yang tersisa dibandingkan lautan itu. 

2- Inilah arti dunia dibandingkan dengan akhirat dari sisi masanya yang pendek dan kelezatannya yang fana, serta kelanggengan akhirat dan kenikmatannya; hanya seperti air yang melekat pada telunjuk dibandingkan air laut yang tersisa.

3- Maka tidaklah nikmat kehidupan dunia dibandingkan akhirat itu kecuali sedikit. Sehingga, seluruh kenikmatan dan kelezatan dunia yang diberikan kepada seluruh makhluk, dinikmati oleh hamba dalam waktu singkat, diliputi dengan kekurangan dan dipenuhi oleh kekeruhan; digunakan manusia berhias dalam masa yang sebentar demi kesombongan dan ria, lalu ia akan binasa dengan cepat dan diikuti dengan kerugian dan penyesalan. 

4- Dan apapun yang diberikan kepada kalian, maka (itu) hanyalah nikmat kehidupan dunia dan perhiasannya, dan apa yang ada di sisi Allah jauh lebih baik dan abadi. Tidakkah kalian menggunakan akal kalian?” Maka apa yang ada di sisi Allah berupa kenikmatan abadi, kehidupan yang menyenangkan, istana dan kegembiraan, itu lebih baik dan abadi; baik kualitas dan kuantitasnya. Ia kekal untuk selamanya.  


Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :


- Agar manusia mengambil pelajaran dari perumpamaan ini yang menunjukkan akan lenyapnya dunia dari pemiliknya dengan cepat, tetapi mereka teperdaya olehnya, merasa yakin dan pasti bahwa diri mereka pasti dapat memetik hasilnya pada waktunya, tetapi akhirnya dunia luput dari mereka. Karena sesungguhnya watak dunia itu selalu lari dari orang yang memburunya dan selalu memburu orang yang menghindarinya.


إِنَّمَا مَثَلُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنزلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الأرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالأنْعَامُ حَتَّى إِذَا أَخَذَتِ الأرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَا أَنَّهُمْ قَادِرُونَ عَلَيْهَا أَتَاهَا أَمْرُنَا لَيْلا أَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنَاهَا حَصِيدًا كَأَنْ لَمْ تَغْنَ بِالأمْسِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ.


Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasan­nya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanaman) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir. Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).(Yunus:24-25)

Sedekah Seruas Tulang

 ONE DAY ONE HADITS

Ahad, 22 Desember 2024 / 20 Jumadilakhir 1446


Setiap Seruas Tulang Manusia Wajib di Sedekahinya 


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلُّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ وَ تُمِيْطُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ . [رواه البخاري ومسلم]


Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

"Setiap seruas tulang dari seluruh manusia itu harus memberikan sedekahnya pada setiap hari yang matahari terbit pada hari itu. Mendamaikan dengan cara yang adil antara dua orang adalah sedekah, menolong seseorang pada kenderaannya lalu mengangkatnya di tas kendaraannya itu atau mengangkatkan barang-barangnya ke sana, itupun sedekah, ucapan yang baik juga sedekah dan setiap langkah yang dijalaninya untuk pergi shalat juga merupakan sedekah, menyingkirkan benda-benda yang berbahaya dari jalan termasuk sedekah pula." (Muttafaq 'alaih).


Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

 

1- Sulam, tulang badan dan ruasnya. Rasulullah bersabda: " Diciptakan manusia atas tiga ratus enam puluh ruas. 

2- Memperbarui sedekah-sedekahnya setiap hari sebagai wujud rasa syukur kepada Allah ta'ala atas nikmat-nikmatnya yang berupa kesehatan. Didalam hadist lain disebutkan :((sesungguhnya sedekah itu bisa menolak penyakit)). 

3- Allah telah menjadikan -sebagai rasa syukur terhadap ni’mat-Nya- setiap seruas tulang anggota badan untuk menolong hamba-hamba Allah ta’ala, bersedekah kepada mereka dengan menggunakannya sesuai kemaslahatannya.

4- Sedekah tidak hanya terbatas dengan harta saja tetapi sedekah itu banyak. 

Temasuk sedekah adalah :

Anjuran untuk mendamaikan kedua belah fihak, tolong menolong, mengucapkan kalimat yang baik, berjalan menuju shalat dan menyingkirkan penghalang dari shalat.

5- Jasad harus dikeluarkan zakatnya sebagaimana harta ada zakatnya. Zakat badan adalah melakukan perbuatan baik, bersedekah dan pintu-pintunya banyak.

6- Anjuran untuk melakukan keadilan, karena dengan keadilanlah ditegakkan langit dan bumi.


Tema hadits yang berkaitan dengan Al quran


1- Menolong sesama manusia : 

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَاب


Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

ِ[Surat Al-Maeda : 2]


2- Perkataan yang baik : 

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا


Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

[Surat An-Nisa : 9]

Berbagi Pengalaman pada Anak

 _Serial Fiqih Pendidikan Anak - No: 203_


BERBAGI PENGALAMAN PADA ANAK

Oleh: Ustadz Abdullah Zein 


Keakraban antara orang tua dan anak sangat penting dalam kehidupan keluarga. Hubungan yang hangat ini menjadi salah satu kunci utama dalam mendidik anak. Kedekatan orang tua dengan anak memudahkan penerimaan nasihat. Ibarat memasuki rumah yang pintunya sudah terbuka lebar.


Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ adalah sosok yang sangat akrab dengan anak-anak. Anas bin Malik _radhiyallahu ‘anhu_ menuturkan,


«إِنْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‌لَيُخَالِطُنَا»


_“Sungguh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa berinteraksi bersama kami dengan penuh kedekatan dan keakraban”._ HR. Bukhari (no. 6129).

 

Salah satu cara Rasul _shallallahu ‘alaihi wasallam_ dalam membangun keakraban tersebut adalah dengan menceritakan berbagai pengalaman beliau kepada mereka. Contohnya: beliau pernah menceritakan pengalamannya saat turut serta dalam perjanjian di antara para suku Quraisy untuk membela orang-orang yang teraniaya. Beliau mengisahkan,


«شَهِدْتُ ‌حِلْفَ ‌الْمُطَيَّبِينَ مَعَ عُمُومَتِي وَأَنَا غُلامٌ، فَمَا أُحِبُّ أَنَّ لِي حُمْرَ النَّعَمِ، وَأَنِّي أَنْكُثُهُ»


_“Aku pernah menyaksikan Perjanjian Al-Muthayyabin bersama para pamanku saat aku masih kecil. Aku sama sekali tidak berminat untuk melanggar perjanjian tersebut; sekalipun diiming-imingi unta merah”._ HR. Ahmad (no. 1655) dan dinilai sahih oleh adh-Dhiya’ al-Maqdisiy.


Di kesempatan lain beliau menceritakan pengalaman masa kecil menggembala kambing,


«مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا إِلَّا رَعَى الغَنَمَ»، فَقَالَ أَصْحَابُهُ: وَأَنْتَ؟ فَقَالَ: «نَعَمْ، كُنْتُ أَرْعَاهَا ‌عَلَى ‌قَرَارِيطَ لِأَهْلِ مَكَّةَ»


_“Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan dia pernah menggembalakan kambing.” Para sahabat bertanya, “Termasuk engkau, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ya, aku pernah menggembalakan kambing milik penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath (upah kecil)”._ HR. Bukhari (no. 2262).


Apakah Relevan?


Anak-anak zaman sekarang cenderung lebih kritis. Saat orang tua menceritakan pengalaman di masa lalu, mereka bisa saja berkomentar, 'Itu kan dulu! Sekarang sudah berbeda!'. Alhasil, keakraban yang diharapkan bisa terbangun melalui cerita pengalaman justru sulit terjalin. Maka, menuturkan pengalaman masa lampau kepada anak-anak di zaman ini memerlukan pendekatan yang relevan dan menarik. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:


1. Kaitkan dengan Kondisi Kekinian

Hubungkan pengalaman tersebut dengan sesuatu yang dekat dengan kehidupan mereka saat ini. Contoh: "Dulu, Ayah harus menunggu surat dari teman selama berhari-hari. Sekarang kamu bisa langsung kirim pesan lewat ponsel, ya?".


2. Fokus pada Nilai, Bukan Sekedar Peristiwa

Anak-anak lebih mudah memahami nilai seperti keberanian, kejujuran, atau kerja keras dibanding detail teknis peristiwa. Misalnya, alih-alih menjelaskan tentang sulitnya hidup tanpa internet, fokuslah pada pelajaran tentang sabar dan kreatif dalam mencari solusi.


3. Berikan Ruang untuk Diskusi

Tanyakan pendapat anak tentang pengalaman tersebut. Contoh: "Kalau kamu hidup di zaman Ibu dulu, apa yang akan kamu lakukan saat tidak ada listrik?". Hal ini membantu mereka membandingkan tanpa merasa dipaksa untuk menerima pandangan masa lalu.


4. Jadikan Interaktif

Ajak anak untuk mencoba sesuatu dari masa lalu. Seperti permainan tradisional atau memasak makanan khas zaman dulu. Agar mereka merasakan pengalaman itu secara langsung.


Dengan cara ini, cerita masa lalu tidak hanya relevan tetapi juga memberikan pelajaran dan kesenangan bagi anak-anak generasi sekarang. Serta membangun keakraban antara anak dan orang tua.


Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Senin, 21 Jumada Tsaniyah 1446 / 23 Desember 2024


Sunday, 22 December 2024

Parenting Bulan Desember 2024 Musabangga

Kegiatan parenting bulan Desember 2024 dilaksanakan bersamaan dengan pembagian hasil belajar siswa atau rapor.  Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Ahad,  22 Desember 2024. 

1. Pembukaan 

2. Sambutan-Sambutan

a. Kepala SD Muhammadiyah 1 Purbalingga 

# Untuk kelas 6 siswa akan diadakan pengayaan 

# Tanggal 6 Januari 2025 pemberian motivasi 

# Tanggal 7 Januari 2025 pelaksanaan study tour kelas 6

# Pemantauan penggunaan HP. Anak tidak dilarang tetapi tetap dipantau dengan pengaturan dan kesepakatan antara anak dan orang tua. Orang tua menyetting HP dengan aturan penggunaan 

b. Sambutan Komite Musabangga 

Bapak Ir. Muslikh Efendi 


Ibu menjadi the wonder mother, ibu yang hebat. Karena Ibu yang hebat akan melahirkan anak yang hebat . Tujuan dari SD Muhammadiyah 1 Purbalingga: 

1. Anak-anak shalat secara konsisten dan teratur.

2. Anak-anak kita hebat, berprestasi sesuai dengan kapasitas masing-masing 

Penampilan siswa kelas 1 hafalan QS An-Naba 


3. Kegiatan Parenting 

oleh: Ibu Yuyu Yuniawati, S.Ag

"Berseri sebagai Istri, Berilmu sebagai Ibu" 


Mencari ilmu itu wajib bagi muslimin dan muslimat. 

QS An nahl: 57 menjadi dasar untuk me

Kedusukan mulua perempuan/istri/Ibu 

1. Seorang perempuan yang sudah menikah berubah status menjadi istri 

2. Seorang istri yang sudah diberikan anugrah anak, bertambah statusnya menjadi ibu

3. Kedudukannya sungguh mulia sebagaimana mulianya kedudukan perempuan, bahkan lebih mulia.

Menjadi istri/ibu adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT 

Rosulullah bersabda: 

Pada setiap kitaeadalah pemimpin 

(HR Bukhari no 2554 dan Muslim no Abdullah bin Umar)

amal Memerlukan: 

iman 

ilmu 

ikhlas 

istikomah 

Kembalikan semua kepada Allah SWT aneka ragam peristiwa.

Istri yang berseri, maksudnya: 

Berseri sebagai istri balsannya luar biasa yaitu bebasememilih pintu surga 


Bagaimanapun kiatekita berseri menjadi istri?

Taati Allah SWT 

Taati suami selamamemerintahkan kebaikan 

Menjaga kehormatan diri, suami dan keluarga 

Mampuemenyenangkan hati suami 

menjaga harta suami 


Sebaik-baik perempuan(istei sholihah) adalah: 

istri yangemenyenagkan hatimu jika kamu pandang 

mentaatimu jika kau perintah 

menjaga dirinya dan hartamu jika kamu tinggal 

(H. R Abu Dawud)


Saturday, 21 December 2024

Dua tulisan ini muncul di wag. Terus terang sebagai orang tua saya tahu bahwa nilai akademik bukan satu-satunya indikator untuk menghantarkan buah hati menuju ke kesuksesan hidup. Tapi seringkali pertanyaan orang sekitar masih berkutat di hal yang sama. "Anak kamu rangking berapa?"

Tulisan ini barangkali saya gunakan untuk meneguhkan langkah, yang memang dari awal saya perlakukan kepada putri kami. Tapi tetap saja masih terpikir kalau tidak bisa matematika nanti mau jadi apa? Kalau nilai akademiknya biasa saja, bisa bersaing ke tingkat berikutnya tidak? Besok kuliahnya mau apa kalau nilainya jemblok? Beragam pikiran yang terfokus pada nilai akademik mulai menggoda untuk hadir dan mempengaruhi paradigma baru yang tengah dibangun:Anak menikmati keindahan masa belajar sesuai tahap dan kemampuan. Menikmati belajar bukan belajar untuk mengejar target nilai.


Silahkan semoga tulisan berikut ini bermanfaat bagi kita para orang tua terutama terkait rapor yang sudah diterimakan hari ini atau Senin depan. Selamat berproses. 


Ranking Bukan Indikator Keberhasilan

Akhir bulan Desember adalah penerimaan raport buat para putra-putri  kita. Saya ikut bahagia di hari yang ceria ini buat anda semua. Ijinkanlah saya memberi sudut pandang yang mungkin bermanfaat untuk kita semua.

1. BERHENTILAH anda memamerkan ranking puta-putri anda! 

Yang TERPENTING dari Pendidikan itu BUKAN ranking. Hakekat dari pendidikan itu adalah menjadikan anak anda:

• mencintai aktivitas membaca untuk mencari pengetahuan

• Bisa berpikir logis

• Tahu nilai-nilai benar & salah

• Mampu mengembangkan bakatnya, dan

• Punya semangat juang untuk mewujudkan apa yang dia inginkan secara disiplin & konsisten.

2. BERHENTILAH anda menjadikan ranking putra-putri sebagai kunci dari keberhasilan !

Ketika kita menjadikan ranking sebagai bukti keberhasilan pada anak kita, dampak terbesar adalah pada titik itulah kita berfokus. Kenyataannya TIDAK !!

• Saat anak anda mencintai membaca maka mereka menguasai banyak pengetahuan, tidak peduli apakah mereka punya ranking baik atau buruk.

• Saat anak anda bisa bepikir logis maka mereka akan mampu membangun visi dan impian mereka. Visi dan impian mereka itu tidak bisa dinilai per semester atau per semester untuk diperbandingkan antara anak satu dengan anak lainnya.

• Saat anak anda tahu mana nilai yang benar dan mana yang salah maka mereka akan punya integritas

• Saat mereka mengenal bakat mereka yang sesungguhnya maka mereka akan mampu menghasilkan karya dan dedikasi yang terbaik

• Saat anak anda punya semangat juang maka itulah kunci sejatinya kesuksesan hidup.

Dan ini semua tidak bisa diranking. Jika anda fokus pada ranking maka anda akan kehilangan nilai-nilai yang hakiki dalam pendidikan. Kalau anda harus kompromi dengan sistem pendidikan sekolah maka “kompromi” anda adalah, usahakan anak anda SELALU naik kelas dan bergairah menjalani aktivitas sekolahnya. Maknai nilai raport anak anda HANYA sebagai SALAH SATU indikator untuk tahu mana titik lemahnya, mana titik unggul dan progress kerjanya sehingga anda bisa tahu di titik mana anda harus membantu anak anda. Sementara sisanya bantulah anak anda untuk cinta membaca, mampu berhitung secara logis, menemukan bakat/kelebihannya, mengajarkan kejujuran dan punya semangat juang pantang menyerah. Proses pendidikan & pengajaran  adalah proses seumur hidup, tidak adil bagi putra-putri anda hanya dinilai dari ranking yang diperolehnya semester ini atau semester yang lalu.


Rizki Nuansa Hadyan

Psikolog & Pemerhati Dunia Pendidikan.


KECEWA MELIHAT NILAI RAPOR - Ayah Bunda yang dirahmati Allah, keberhasilan pendidikan dalam Islam tidaklah dilihat dari hasil ujian atau angka-angka yang tertulis di rapor, tapi berhasil atau belum berhasilnya proses pendidikan sesungguhnya bisa kita lihat dari poin-poin berikut:


1⃣ Aqidah yang benar. 

Sudahkah anak-anak kita tumbuh di atas aqidah yang benar, bebas dari pemahaman-pemahaman yang menyimpang dari Al Quran dan Sunnah?


2⃣ Ibadah yang shahihah. 

Apakah ananda wudhunya sudah betul? Shalatnya sudah benar seperti yang diajarkan oleh Rasulullah?


3⃣ Akhlaqul kariimah & Adab Islamiyyah 

Lahirnya akhlaq yang mulia adalah bentuk keberhasilan sebuah proses pendidikan. Apakah anak-anak kita sudah bisa menjaga sopan santun, jujur serta menjaga lisannya dari ucapan-ucapan kotor, memiliki empati kepada orang yang kurang mampu, mampu menahan emosi serta tidak suka usil menganggu orang lain? Kalau sudah maka Alhamdulillah, insya Allah dari sisi ini pendidikan Ananda sudah berhasil.


Apakah Ananda masih suka masuk rumah tanpa mengucapkan salam, makan dan minum pakai tangan kiri, ke WC langsung begitu saja tanpa membaca doa terlebih dahulu? Kalau belum, berarti masih ada PR terhadap pendidikan adab ananda.


💖Mudah-mudahan ayah bunda tidak kecewa kalau nilai-nilai ananda kali ini kurang baik, karena sebenarnya kalau poin-poin di atas sudah ada pada diri Ananda, insya Allah proses pendidikan Ananda sudah berjalan di atas rel yang benar.


📝Akhukum,

Wira Mandiri Bachrun

Friday, 20 December 2024

Tali Terakhir yang Terlepas Bernama Shalat

 ONE DAY ONE HADITS

Jum'at, 20 Desember 2024 / 18 Jumadilakhir 1446


Tali Terakhir yang  Terlepas Bernama Shalat


عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الإِسْلاَمِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِى تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضاً الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلاَةُ


Dari Abu Umamah Al Bahili, ia berkata, dari rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Tali ikatan Islam akan putus seutas demi seutas. Setiap kali terputus, manusia bergantung pada tali berikutnya. Yang paling awal terputus adalah hukumnya, dan yang terakhir adalah shalat.” (HR. Ahmad 5: 251)


Pelajaran yang terdapat didalam hadist :


1- Hadits ini jelas menyatakan bahwa ketika tali Islam yang pertama sudah putus dalam diri seseorang, yaitu ia tidak berhukum pada hukum Islam, ia masih bisa disebut Islam.

2- Di sini Nabi tidak mengatakan bahwa ketika tali pertama putus, maka kafirlah ia. Bahkan masih ada tali-tali yang lain hingga yang terakhir adalah shalatnya.


Dari Zaid bin Tsabit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 


أَوَّلُ مَا يَرْفَعُ مِنَ النَّاسِ الأَمَانَةُ وَ آخِرُ مَا يَبْقَى مِنْ دِيْنِهِمْ الصَّلاَةُ


“Yang pertama kali diangkat dari diri seseorang adalah amanat dan yang terakhir tersisa adalah shalat.” (HR. Al Hakim At Tirmidzi).

3- Hukum lepas bukan hukum islam lagi, politik lepas bukan politik islam lagi, ekonomi lepas bukan ekonomi islam lagi tapi ekonomi ribawi, budaya lepas bukan budaya islam lagi tapi budaya kepop, pendidikan lepas bukan islam lagi tapi pendidikan sekuler dll. Tinggal shalat itupun sudah diacak-acak, mau jadi apa umat ini? Maka syariat shallat-lah yang tidak memiliki celah untuk bisa ditinggalkan atau tidak dilaksanakan.

4- Maka tunggu apalagi jangan pernah kita tinggalkan shalat terutama shalat berjamaah bagi kaum lelaki.

5- Jangan meremehkan shalat lebih lagi meninggalkannya

من ضيعها فهو لما سواها أضيع

Barang siapa yang berani meremehkan sholat maka dia dengan yang lainnya akan lebih berani meremehkannya(Umar bin Khotob radhiallahu anhu)

Imam Ahmad –rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.”..


Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :


1-  Penulis muslim berkebangsaan Inggris ini dengan tegas berpandangan bahwa peradaban modern yang disetir oleh Dunia Barat Yahudi-Nasrani telah menyebabkan seluruh masyarakat dunia terjebak ke dalam suatu kehidupan yang mengingkari eksistensi Allah dan meyakini bahwa hidup ini hanyalah di dunia belaka. Sebagaimana Allah gambarkan mengenai kaum sekularis (orang-orang yang dunia-minded) di dalam Al-Qur’an:


وَقَالُوا مَا هِيَ إِلا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلا يَظُنُّونَ


”Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS Al-Jatsiyah ayat 24)


2- Dari sejarah, kita dapati bahwa sebenarnya selama hampir empat-belas abad dunia berada dalam kebaikan karena dipimpin oleh orang-orang beriman yang senantiasa mengembalikan segenap urusan –baik pribadi maupun publik– kepada hukum Allah dan RasulNya. Para pemimpin tersebut berusaha keras untuk memimbing masyarakat menuju keridhaan Allah dan mengikuti sunnah NabiNya. Memang harus diakui bahwa selama masa itu terkadang ada saja khalifah-khalifah pemimpin ummat yang memiliki karakter bermasalah (baca:fajir), tapi secara formal otoritas kemasyarkatan pada masa itu masih menjunjung tinggi sumber utama rujukan ummat Islam, yaitu Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah An-Nabawiyyah. Sehingga secara garis besar ummat masih merasakan rahmat dan nikmatnya hidup di bawah naungan hukum Allah. Sehingga selama rentang waktu yang begitu panjang ummat masih menyerahkan ketaatan dan loyalitasnya kepada Ulil Amriminkum (pemegang urusan dari kalangan orang-orang beriman) sebagaimana diperintahkan Allah:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا


”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS An-Nisa ayat 59)


3- Namun semenjak dunia menyaksikan berdirinya berbagai negara berdasarkan konsep kebangsaan dan bukan lagi berlandaskan aqidah tauhid dan ibadah kepada Allah semata, maka mulailah dalam bidang hukum masing-masing nation-states tersebut meninggalkan hukum Allah dan RasulNya lalu berkreatifitas menyusun sendiri hukumnya masing-masing. Ada yang kurang kreatif sehingga begitu saja mengadopsi sistem hukum mantan penjajahnya, seperti Indonesia mengambil perangkat hukum Belanda sebagai hukum nasionalnya. Namun ada juga yang sedikit lebih kreatif dengan mengkombinasikan hukum mantan penjajahnya dengan hukum adat-setempat plus campuran hukum dari Al-Qur’an. Tetapi tidak ada yang secara murni dan konsekuen menjadikan hanya Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah An-Nabawiyyah sebagai rujukan tunggal hukum nasionalnya, apalagi dalam tataran aplikasinya.

Jika masyarakat diajak untuk kembali kepada penerapan syariat Islam atau kembali kepada hukum Allah dan RasulNya, maka kebanyakan orang menolaknya. Padahal sikap penolakan seperti yang mereka tunjukkan hanya pantas dilakukan oleh kaum munafik sebagaimana Allah jelaskan berikut:


وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا


“Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS An-Nisa ayat 61)


4- Padahal kebenaran dan keadilan hanya dapat wujud jika kita menegakkan hukum berlandaskan Kitab Allah, yakni Al-Qur’an.


وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلا لا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ


”Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-An’aam ayat 115)


5- Wajarlah bila hukum Al-Qur’an merupakan hukum satu-satunya yang benar dan adil, sebab seluruhnya bersumber dari Allah Yang Maha Benar lagi Maha Adil. Sedangkan hukum manusia merupakan hukum yang pasti mengandung cacat dan ketidak-sempurnaan, sebab Allah sendiri menggambarkan manusia sebagai makhluk yang amat zalim lagi amat bodoh. Bagaimana mungkin manusia dengan karakter seperti itu akan sanggup memproduk hukum yang benar apalagi adil? Tidak mengherankan kalau di zaman ini kita temukan bahwa berbagai kezaliman dan perilaku bodoh merebak di tengah kehidupan masyarakat modern.


إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا


“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS Al-Ahzab ayat 72).

Tips Memanfaatkan Cuka Putih

Banyak barang di sekitar kita yang kadang masih dapat kita manfaatkan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan cuka putihBerikut tips dan trik penggunaan cuka putih untuk rumah bersih dan sehat:

1. Campurkan cuka putih dengan sabun cuci piring hasilnya bisa menghilangkan minyak dengan sangat efektif.

2. Lap permukaan kulkas dengan cuka putih dan alkohol kotoran akan hilang dengan mudah.

3. Campurkan cuka putih dan pasta gigi yang dilarutkan dengan air. Ini bisa menghilangkan noda air di keran. Semua noda air akan hilang.

4. Semprotkan cuka putih dan baking soda pada Nat ubin gosok dan noda-noda pun hilang.

5. Cuka putih dan Cola bisa membersihkan kaca jadi berkilau.

6. Didihkan Sumpit dengan garam dan cuka putih untuk mendisinfeksinya.

7. Setelah penggunaan lama cangkir seringkali meninggalkan noda teh. Untuk menghilangkannya tuangkan baking soda dan cuka putih, diamkan 5 menit. Bilas dengan air dan cangkir akan bersih seperti baru.

8. Campurkan cuka putih dan air bunga ke dalam botol semprot. Tambahkan air, semprotkan pada tempat sampah untuk menghilangkan bau dan menjauhkan serangga. Ini juga bisa digunakan untuk membersihkan dan mendisinfeksi toilet.

Thursday, 19 December 2024

Kesempatan Kedua


Kecelakaan itu terjadi karena memang kelalaian penulis sendiri. Beberapa kali sudah diingatkan oleh Pak Su tentang tentang kondisi kendaraan. Tapi memang saya tipe yang paling tidak care terhadap kendaraan. 

Dulu ketika baru pertama diberi kesempatan untuk memiliki sepeda motor baru, sering melupakan jadwal servis yang memang ditentukan oleh pihak dealer. Alasannya cuma satu, karena semuanya dalam kondisi baik-baik saja. 

Hingga sekarang sering kali suami komplain kondisi kendaraan jika sempat menggunakan untuk keperluan tertentu. Dari yang kurang udara bannya, ganti oli yang telat, mesin yang tak nyaman dan masih banyak lagi. Biasanya akhirnya saya yang menyuruhnya untuk mengganti beberapa hal yang diperlukan. Aku kurang telaten untuk membawanya ke bengkel kecuali sudah mendesak misalnya ban gembes atau hal lain yang tidak terduga. 

Seperti hari Rabu 2 pekan kemarin, peristiwa tidak terduga itu terjadi.  Hari itu aku pulang lebih awal dengan maksud mau menitipkan motor dulu sebelum kegiatan takziah ke salah satu almarhumah Ibu salah satu teman kami. Kalau dibilang tergesa-gesa juga tidak

Setelah peristiwa ini penulis memang menjadi lebih berhati-hati dalam berkendara maupun pada kegiatan yang lain. Selalu libatkan Allah dalam setiap tindakan, ucapan bahkan pikiran. 

Tuesday, 17 December 2024

Sehat ala Dr. Agus

Sehat itu meliputi 3 hal:

1. gerak 

2. minum lebih banyak daripada makan 

3. bicara sesuai porsi 

Ciri-ciri sukses ada 3:

Tekun 

Tabah 

Tawakal 

Fokus pada ketiga hal tersebut, backing nya adalah Tuhan.

Good communication is good listener.

Cara mengatur detak jantung yang teratur:

# Dekat kepada Allah 

# Kepada manusia tidak punya musuh 

# Senang memberi/suka bersedekah 

Kopi baik bagi tubuh: 

laki-laki: maksimal 5 gelas 

perempuan: maksimal 2 gelas 

Solusi terhadap orang yang toxic:

Jangan memukul tapi dirangkul 

Jangan dibully tapi ditemani 

Happy mensyukuri tidak gengsi 

Jangan baper karena akan menekan jantung 

Tidak mendendam 

Jangan membenci 

Bisa bernyanyi 

Sukalah berbagi 

Batuk salah satu cara melepaskan tekanan 

Bagaimana mempertahankan wellness:

Kanker usus --> banyak gerak, jalan kaki, buahan, cincau, minum air putih hangat 

Olahraga yang bagus: 

Teratur 

Sesuai porsi 

Sesuai umur 

olahraga terbagus adalah golf jawa alias menyapu. 

Kaku: Banyak gerak 

keropos: Banyak membenci, dendam. kpd seseorang--> istighfar  dan sinar matahari pagi 

kering: tambah kolagen dengan makan kikil, air degan, siwalan, kolang-kaling 

Pembersih pembuluh darah:


Batasi 

Imbangi 

Tambahi 

Lihat kesehatan dari air kencing: 

Bening lancar ---ginjal ok

Kencing dirubung semut -- diabetes 

kencing warna kecoklatan --Ginjal bermasalah 

Kencing warna merah 

kencing bernanah --selingkuh 

Saluran kentut lancar 

Over thinking --Semua dipikir 

Over pede ---sombong 

Over acting --

Over weight --karena banyak air es 

Cara mengatasi: 

Positive thinking 

Simpati 

Allah Yang Maha Pengampun

 ONE DAY ONE HADITS

Selasa, 17 Desember 2024 / 15 Jumadilakhir 1446


Allah Yang Maha Pengampun


عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم

« إِنَّ عَبْدًا أَصَابَ ذَنْبًا – وَرُبَّمَا قَالَ أَذْنَبَ ذَنْبًا – فَقَالَ رَبِّ أَذْنَبْتُ – وَرُبَّمَا قَالَ أَصَبْتُ – فَاغْفِرْ لِى فَقَالَ رَبُّهُ أَعَلِمَ عَبْدِى أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِى . ثُمَّ مَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ ، ثُمَّ أَصَابَ ذَنْبًا أَوْ أَذْنَبَ ذَنْبًا ، فَقَالَ رَبِّ أَذْنَبْتُ – أَوْ أَصَبْتُ – آخَرَ فَاغْفِرْهُ . فَقَالَ أَعَلِمَ عَبْدِى أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِى ، ثُمَّ مَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَذْنَبَ ذَنْبًا – وَرُبَّمَا قَالَ أَصَابَ ذَنْبًا – قَالَ قَالَ رَبِّ أَصَبْتُ – أَوْ أَذْنَبْتُ – آخَرَ فَاغْفِرْهُ لِى . فَقَالَ أَعَلِمَ عَبْدِى أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِى – ثَلاَثًا – فَلْيَعْمَلْ مَا شَاءَ »


“Sesungguhnya ada seorang hamba yang terjerumus dalam dosa (berbuat dosa), lalu ia berkata, “Wahai Rabbku, aku telah terjerumus dalam dosa (berbuat dosa), ampunilah aku.” Rabbnya menjawab, “Apakah hamba-Ku mengetahui bahwa ia memiliki Rabb Yang Maha Mengampuni dosa dan akan menyiksa hamba-Nya? Ketahuilah, Aku telah mengampuninya.” Kemudian ia berhenti sesuai yang Allah kehendaki. Lalu ia terjerumus lagi ke dalam dosa (berbuat dosa). Lalu ia berkata, “Wahai Rabbku, aku telah terjerumus dalam dosa (berbuat dosa) yang lain, ampunilah aku.” Rabbnya menjawab, “Apakah hamba-Ku mengetahui bahwa ia memiliki Rabb Yang Maha Mengampuni dosa dan akan menyiksa hamba-Nya? Ketahuilah, Aku telah mengampuninya.” Kemudian ia berhenti sesuai yang Allah kehendaki. Lalu ia terjerumus lagi ke dalam dosa (berbuat dosa). Lalu ia berkata, “Wahai Rabbku, aku telah terjerumus dalam dosa (berbuat dosa) yang lain, ampunilah aku.” Rabbnya menjawab, “Apakah hamba-Ku mengetahui bahwa ia memiliki Rabb Yang Maha Mengampuni dosa dan akan menyiksa hamba-Nya? Ketahuilah, Aku telah mengampuninya.” Ini disebut tiga kali. Rabb menambahkan, “Lakukanlah semau dia.” (HR. Bukhari no. 7507 dan Muslim no. 2758).


Pelajaran yang terdapat dalam hadist:


1- Hadits ini adalah hadits qudsi dan merupakan hadits yang mulia. Hadits ini adalah di antara dalil yang menunjukkan keutamaan besar dari istighfar atau memohon ampun pada Alloh, juga menunjukkan agung dan mulianya Alloh Ta’ala. 

2- Hadits ini berisi penjelasan nama Alloh ‘al ghofuur’ dan ‘al ghofaar’. 

3- Hadits ini juga berisi penjelasan pentingnya husnu zhon (berprasangka baik) pada Alloh dan mulianya rasa roja' (harap) pada Alloh.

4- Hamba Alloh yang sholih sekalipun harus ada rasa khouf (takut) bisa saja terjerumus dalam beberapa dosa. Akan tetapi ia tidak terus menerus melakukan dosa tersebut.

5- Seorang mukmin walau dia seorang yang sholeh sekalipun bisa saja terjerumus dalam dosa dan ia tidaklah ma’shum (selamat dari kesalahan).

6- Mengakui setiap dosa menunjukkan taubat dan memohon ampunan pada Alloh (istighfar).

7- Hadits ini menunjukkan keutamaan berilmu tentang Alloh dan mengetahui nama serta sifat-Nya yang mulia karena dalam hadits disebutkan, “Apakah hamba-Ku mengetahui bahwa ia memiliki Rabb Yang Maha Mengampuni dosa dan akan menyiksa hamba-Nya.”

8- Keutamaan istighfar (memohon ampunan Alloh). Jika istighfar diiringi dengan taubat, itu akan lebih menyempurnakan ampunan dari Alloh. Namun jika tidak diiringi taubat, namun diiringi dengan kejujuran dalam memohon ampun pada Alloh, maka itu kembali pada Alloh. Jika Alloh berkehendak, Dia akan mengampuni dosa hamba-Nya. Jika Alloh berkehendak, Dia akan menyiksanya.

9- Sesungguhnya Alloh mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa saja yang Dia kehendaki.

10- Bukanlah syarat taubat, seorang hamba tidak boleh kembali pada dosa yang telah diperbuat. Namun syaratnya adalah jika ia ternyata kembali berbuat dosa, ia harus bertaubat.

11- Siapa yang jujur dalam taubat dan istighfarnya, maka Alloh pasti akan mengampuni dosanya walau ia berbuat dosa berulang dan kembali berulang.

12- Hadits ini bukanlah izin untuk mengulangi dosa lagi. Oleh karenanya, tetap harus hati-hati dalam berbuat dosa supaya mendapatkan ampunan Alloh. Karena setiap hamba tidaklah tahu kapan ia bisa beristighfar dan bertaubat lagi. Boleh jadi ia tidak sempat melakukannya karena maut ternyata lebih dulu menghampiri.

13- Khouf dan roja' harus mensifati orang yang beriman.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Tidak boleh putus-asa dari rahmat Allooh harus tetap ada roja'


قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ 


Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[Surat Az-Zumar : 53]


2- Orang yang putus asa dari rahmat Allooh termasuk orang-orang yang kafir


ِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ


Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".

[Surat Yusuf : 87]


3- Harus ada khouf, supaya tidak merasa aman dari azab Alloh. Orang yang merasa aman dari azab Alloh termasuk orang yang rugi


أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ


Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.

[Surat Al-Araf : 99]


4- Khouf dan roja' harus mensifati orang yang beriman


إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ


Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.

[Surat Al-Anbiya : 90].Lihrosy.

Monday, 16 December 2024

Usaha Baik Selalu Diapresiasi Allah SWT

 ONE DAY ONE HADITS

Ahad, 15 Desember 2024 / 13 Jumadilakhir 1446


Usaha Baik Seseorang Selalu Diapresiasi Lebih oleh Allah


عن أَنس رضي اللَّه عنه عن النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فيمَا يرْوِيهِ عنْ ربهِ عزَّ وجَلَّ قال: «إِذَا تقرب الْعبْدُ إِليَّ شِبْراً تَقرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِراعاً، وإِذَا تقرَّب إِلَيَّ ذراعاً تقرَّبْتُ منه باعاً، وإِذا أَتانِي يَمْشِي أَتيْتُهُ هرْوَلَة» رواه البخاري.


Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi shalallahu alaihi wasalam dalam sesuatu yang diriwayatkan dari Tuhannya 'Azzawajalla, firmanNya -ini juga hadits Qudsi : "Jikalau seorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta dan jikalau ia mendekal padaKu sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa. Jikalau hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas-gegas." (Riwayat Bukhari)


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Hadis yang tercantum di atas itu adalah sebagai perumpamaan belaka, baik bagi Allah atau bagi hambaNya. Jadi maksudnya ialah barangsiapa yang mengerjakan ketaatan kepada Allah sekalipun sedikit, maka Allah akan menerima serta memperlipat-gandakan pahalanya, juga pelakunya itu diberi kemuliaan olehNya selama di dunia sampai di akhirat. 

2- Makin besar dan banyak ketaatannya, makin pula besar dan bertambah-tambah pahalanya. 

3- Manakala cara melakukan ketaatan itu dengan perlahan-lahan, Allah bukannya memperlahan atau memperlambatkan pahalanya, tetapi bahkan dengan segera dinilai pahalanya itu dengan penilaian yang luar biasa tingginya.

5- Demikianlah tujuan dan makna yang tersirat dalam isi hadits tersebut. Wallahu A'lam bish-shawaab.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Pentingnya adanya mujahadah,

Yakni Allah Subhana wa Ta'ala benar-benar akan memperlihatkan kepada mereka jalan-jalanNya di dunia dan akhirat.


وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ


Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-'Ankabut: 69) 

Penuntut Ilmu dan Pemburu Harta

 ONE DAY ONE HADITS

Senin, 16 Desember 2024 / 14 Jumadilakhir 1446


Penuntut Ilmu dan Pemburu Harta


عن ابن مسعود رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " مَنْهُومَانِ لا يَشْبَعَانِ طَالِبُ عِلْمٍ وَطَالِبُ دُنْيَا " ، الطبراني في الكبير


Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

Ada dua macam orang yang rakus selalu tidak merasa kenyang, yaitu penuntut ilmu dan pemburu duniawi.

[ Hr At- Tabroni]


Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:


1- Bahwa Abdullah ibnu Mas'ud pernah mengatakan bahwa ada dua orang yang haus dan tidak pernah merasa kenyang, yaitu orang yang berilmu dan orang yang memiliki harta; tetapi keduanya tidak sama. 

2- Adapun orang yang berilmu, maka bertambahlah ridha Tuhan Yang Maha Pemurah kepadanya. Adapun orang yang berharta, maka dia makin tenggelam di dalam kesesatannya (sikap melampaui batasnya).

3- Semoga kita bisa menyikapi dan mewaspadai keadaan yang ada dengan benar dan baik untuk keselamatan dunia akhirat.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an: 


1-  Orang yang berilmu, maka bertambahlah ridha Tuhan Yang Maha Pemurah kepadanya bila mau mengamalkan ilmunya dengan jujur, benar dan baik


َ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ 


Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.[Fâthir: 28].


2- Adapun orang yang berharta, bila tidak bisa mewaspadai dirinya maka dia makin tenggelam di dalam kesesatannya (sikap melampaui batasnya).


كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى  أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى 


Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. [Al-'Alaq: 6-7].Lr

Saturday, 14 December 2024

Mendidik Anak Sesuai Zamannya

Oleh Dr. Aisyah Dahlan 

Pernah mendengar nasehat dari Ali bin Abi Thalib yang menyatakan " Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya".

Tahapan meniru anak dalam kehidupan: 

0-6 tahun: apa kata Bapak Ibuku

7-12 tahun: apa kata guruku 

12-18 tahun: apa kata teman -temanku sehingga harus kita kenal temannya 

20- 30 tahun: apa kata saya 

lebih dari 35 tahun: lebih dekat dengan Allah 

Ciri-ciri anak milenial: 

1. Lebih suka media audio visual 

2. Tidak bisa dilepaskan dari teknologi. Sangat bergantung pada teknologi.

3. Mudah memahami perintah/contoh yang konkret. ---->neuron cermin, berjumlah 30% dari otak. Berilah touching dari stimulasi yang benar. Terbantu dan terwakili oleh media digital. 

4. Kritis saat saat berpendapat.

Berilah bimbingan saat berpendapat/mengkritisi dengan prinsip: Benar, baik, pantas .

Ibu minta maaf ya? /Bapak minta maaf berbeda maknanya dari Maafin Ibu ya?/Maafin Bapak ya? karena sifatnya memerintah . 

Guru yang diharapkan anak adalah guru yang bisa menjadi sahabat karena siswa lebih banyak curhat tentang healthy mental daripada ke konten pelajaran .

5. Lebih kreatif.

a. Tenang dapat diperoleh dengan: 

: Ubah posisi 

: Olah napas dengan dzikrullah (istighfar) dan setelahnya tahan sebentar.

b. Hindari membandingkan .

c. Lakukan pengiriman energi "heart to heart" dan "heart to brain." Kirimkan doa dan harapan dengan kata-kata dan visualisasikan. Bisa dibantu dengan foto 


Kegiatan P5RA Semester Ganjil MTs Negeri 1 Purbalingga


 Dalam rangka menginternalisasi nilai dan karakter profil pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamiin, MTs Negeri 1 Purbalingga menyelenggarakan kegiatan P5RA. 

P5RA merupakan singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamiin. Kegiatan ini merupakan kegiatan kokurikuler di mana kegiatan yang dilakukan merupakan upaya penguatan dari kegiatan intrakurikuler.

Pada tahun ajaran 2024/2025 semester ganjil ini MTs Negeri 1 Purbalingga mengadakan kegiatan P5RA dengan dua tema yakni: 

1. Bangunlah Jiwa Raganya 

2. Kearifan Lokal 

MTs Negeri 1 Purbalingga menyelenggarakan P5RA dengan sistem blok. Ini dimaksudkan agar kegiatan P5RA dapat fokus dan konsentrasi di waktu yang sudah ditetapkan yakni setelah kegiatan ASAS Ganjil.

Ada waktu yang cukup longgar untuk melaksanakan kegiatan setelah ASAS Ganjil tahun ajaran 2024/2025.



Friday, 13 December 2024

Dua Nikmat Seringkali Manusia Tertipu

 Sumber: 

ONE DAY ONE HADITS

Jum'at, 13 Desember 2024 / 11 Jumadilakhir 1446


عن ابن عباسٍ رضي الله عنهما قال: قال النبيُّ (صلَّ الله عليه وسلم): 

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ. رواه البخاري.


Dari Ibnu Abas radhiAllah anhuma berkata, bersabda rasulullah sallahu alaihi wa salam :

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits


1- Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. 

2- Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. 

3- Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”

4- Ibnul Jauzi mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).”

4- Ibnul Jauzi juga mengatakan nasehat yang sudah semestinya menjadi renungan kita, “Intinya, dunia adalah ladang beramal untuk menuai hasil di akhirat kelak. Dunia adalah tempat kita menjajakan barang dagangan, sedangkan keuntungannya akan diraih di akhirat nanti. 

5- Barangsiapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia. Sebaliknya, barangsiapa memanfaatkan keduanya dalam maksiat, dialah yang betul-betul tertipu. 


Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Dunia kesenangan yang menipu


وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ


Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

[Surat Aal-E-Imran : 185]


2- Menggunakan waktu luang dengan sebaik-baiknya


فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ


Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,

[Surat Al-Sharh : 7]


3- peringatan akan penyesalan orang-orang yang tidak mau menggunakan waktu luang dan sehat


يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ


(Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan.


4- Pertanggungan jawab terhadap nikmat yang diberikan


ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ 


Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

(At-Takastur:8)

Wednesday, 11 December 2024

Keutamaan Bacaan Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaah

 ONE DAY ONE HADITS

Selasa, 10 Desember 2024 / 8 Jumadilakhir 1446


Keutamaan Bacaan Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaah


عَنْ أَبِي مُوْسَى – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( أَلاَ أدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الجَنَّةِ ؟ )) فَقُلْتُ : بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : (( لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukkan kepadaku, “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu dari simpanan surga?” Aku menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah).”

(Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari dan Muslim)


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :


1- Pengakuan bahwa tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah, menyatakan kepasrahan seorang hamba kepada Allah yang menguasai seluruh alam. Tak ada sedikit pun kekuatan yang dimiliki manusia selain berasal dari pertolongan-Nya.

2- Sebagian ulama menafsirkan kalimat tersebut, “Tidak ada kuasa bagi hamba untuk menolak kejelekan dan tidak ada kekuatan untuk meraih kebaikan selain dengan kuasa Allah.”

3- Ulama lain menafsirkan, “Tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain dengan kehendak Allah.”

4- Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,


لاَ حَوْلَ عَنْ مَعْصِيَةِ اللهِ إِلاَّ بِعِصْمَتِهِ، وَلاَ قُوَّةَ عَلَى طَاعَتِهِ إِلاَّ بِمَعُوْنَتِهِ


“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindugan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”

5- Ucapan laa haula wala quwwata illa billah, memberikan konsekuensi i’anah (bantuan), oleh karena itu Rasulullah Shallalahu ’alaihi Wasallam memberikan contoh jika muadzin mengucapkan hayya ‘alas shalah, maka dijawab, laa haula wala quwwata illa billah, jika muadzin mengucapkan, hayya ‘alal falah, dijawab laa haula wala quwwata illa billah (minta bantuan kepada Allah Agar bisa melaksanakannya).

6- Kalimat ini ringan dibaca. Tapi ketika kita meyakini maknanya dan menjadikannya amalan harian, itulah yang akan memberatkan timbangan amal kita di akhirat kelak.

7- Banyak-banyaklah mengucapkan hauqalah —laa haula wa laa quwwata illa billah, karena dia merupakan salah satu dari simpanan-simpanan surga.


Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :


- Sebagian ulama Salaf (terdahulu) ada yang mengatakan bahwa barang siapa yang merasa kagum terhadap sesuatu dari keadaan­nya atau hartanya atau anaknya, hendaklah ia mengucapkan, "Ini adalah apa yang dikehendaki oleh Allah, tiada kekuatan bagiku untuk melakukan­nya kecuali dengan pertolongan Allah." Hal ini tersimpulkan dari makna yang terkandung di dalam ayat ini.


وَلَوْلا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالا وَوَلَدًا


Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu 'Masya Allah", tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah? Jika kamu anggap aku lebih kurang dari­pada kamu dalam hal harta dan anak. (Al-Kahfi: 39)

Monday, 9 December 2024

Pola Pikir Kaya VS Pola Pikir Miskin

Mindset kaya dan mindset miskin adalah dua pola pikir yang sangat berbeda tentang uang, kesuksesan, dan kehidupan secara umum. Perbedaan ini bisa sangat mempengaruhi tindakan dan hasil yang kita capai dalam hidup.

Mindset Kaya

Orang dengan mindset kaya memiliki keyakinan yang kuat bahwa mereka dapat mengendalikan hidup mereka sendiri. Mereka cenderung:

  • Memiliki tujuan yang jelas: Mereka tahu apa yang ingin mereka capai dan membuat rencana yang konkret untuk mencapainya.
  • Berani mengambil risiko: Mereka tidak takut gagal dan melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh.
  • Fokus pada solusi: Ketika menghadapi masalah, mereka mencari solusi daripada menyalahkan orang lain atau keadaan.
  • Berinvestasi pada diri sendiri: Mereka terus belajar dan mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka.
  • Memiliki pola pikir yang positif: Mereka melihat peluang di mana orang lain melihat hambatan.

Mindset Miskin

Sebaliknya, orang dengan mindset miskin sering merasa bahwa hidup mereka dikendalikan oleh faktor eksternal seperti keberuntungan atau keadaan. Mereka cenderung:

  • Takut akan kegagalan: Mereka menghindari risiko karena takut gagal.
  • Memiliki alasan: Mereka selalu punya alasan mengapa mereka tidak bisa mencapai tujuan mereka.
  • Membandingkan diri dengan orang lain: Mereka merasa tidak cukup baik dan selalu membandingkan diri dengan orang lain.
  • Fokus pada masalah: Mereka cenderung berkutat pada masalah dan sulit melihat sisi positif dari situasi.
  • Memiliki pola pikir yang negatif: Mereka sering pesimis dan merasa tidak berdaya.

Akibat Memutuskan Silaturahmi

 ONE DAY ONE HADITS

Senin, 9 Desember 2024 / 7 Jumadilakhir 1446


Akibat Memutus Silaturrahim 


وَعَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رضي الله عنه قالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّه صلى الله عليه و سلم : “لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ” يَعْنِي: قَاطِعَ رَحِمٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.


Dari Jubair bin Muth‘im Radiyallāhu anhu ia berkata: Rasūlullāh Shallallāhu Alayhi Wasallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.”

(Muttafaqun ‘alaih).


Keterangan yang terdapat didalam hadist :


1- Hadits ini merupakan ancaman bagi orang yang memutuskan silaturahmi (yaitu) bahwasanya dia tidak masuk surga.

2- Ini menunjukkan bahwasanya permasalahan adab atau akhlaq adalah permasalahan yang penting.

Barangsiapa yang tidak berakhlaq sehingga memutuskan silaturahmi maka tidak akan masuk surga.

3- Derajat menyambung silaturahmi terhadap kerabat ada 3 tingkatan:

a- Tingkatan yang pertama adalah tingkatan yang paling afdhal (paling mulia) yaitu menyambung tali silaturahmi terhadap kerabat yang memutuskan silaturahmi.

Dalam hadits Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:


لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا


“Bukanlah seorang penyambung silaturahmi sejati adalah yang menyambung silaturahmi kalau dibaiki, akan tetapi penyambung silaturahmi yang sesungguhnya yaitu jika dia diputuskan silaturahmi, dia tetap menyambungnya.”

(HR Al Bukhāri)

b- Tingkatan kedua adalah menyambung silaturahmi jika kerabat berbuat baik.

Kalau dibaiki maka dia berbuat baik dan kalau diburuki maka dia membalas keburukan.

c- Adapun tingkatan yang ketiga adalah tingkatan yang buruk dan haram yang menyebabkan masuk neraka yaitu memutus silaturahim;

• Tidak menyambung silaturahim.

• Cuek (tidak memperhatikan) kepada kerabat.

• Tidak menghubungi mereka

• Tidak berbuat baik kepada mereka bahkan berbuat kasar.

Maka ia telah melakukan perbuatan yang terancam dengan neraka jahannam.

4- Semoga Allāh menjadikan kita semuanya termasuk orang-orang yang menyambung silaturahim dan menjadikan kita orang yang bersabar seandainya ada kerabat yang berbuat buruk kepada kita.


Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :


1- Allāh juga menjelaskan bahwa memutuskan silaturahmi merupakan salah satu sebab masuknya orang ke dalam neraka jahannam.


وَٱلَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ ٱللَّهِ مِنۢ بَعْدِ مِيثَٰقِهِۦ وَيَقْطَعُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوٓءُ ٱلدَّارِ


“Orang-orang yang memutuskan/melanggar perjanjian Allāh yang telah mereka ikrarkan kepada Allāh dan mereka memutuskan silaturahmi yang Allāh perintahkan supaya disambung dan mereka melakukan kerusakan di atas muka bumi, maka bagi mereka laknat dan bagi mereka tempat kembali yang buruk.”

(QS Ar-Ra’d: 25)


2- Diantara yang menyebabkan mendapatkan laknat dan masuk ke neraka jahannam adalah memutuskan tali silaturahmi.


فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوٓا۟ أَرْحَامَكُمْ (٢٢) أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰٓ أَبْصَٰرَهُمْ (٢٣)


“Dan apakah jika kalian menguasai di atas muka bumi lantas kalian melakukan kerusakan di atas muka bumi dan kalian memutuskan silaturahmi kalian?

Maka mereka itulah orang-orang yang Allāh laknat dan Allāh menjadikan mereka tuli dan Allāh menjadikan penglihatan mereka buta.”

(QS Muhammad: 22-23) Akibat Memut

Sunday, 8 December 2024

Jadwal Ketempatan Ta'lim Ahad Pagi Bulan Desember 2024

 Jadwal Ketempatan Ta'lim Ahad Pagi  Bulan Desember 2024


1. Tgl, 01 Desember 2024

     Di Masjid Al Muhajirin Perum Griya Abdi Kencana Purbalingga Wetan, Kec. Purbalingga

Ust. H. Syarifudin, S.Ag. M.H


2. Tgl, 08 Desember 2024

     Di Masjid Pondok Pesantren Tahfidul Qur'an Slinga, Kec. Kaligondang

Ust. H. Sodikin Masyruhin, S.Ag. M.Pd.


3. Tgl, 15 Desember 2024

Di Masjid Al Muhsinah, Jln. Raya Owabong Bojongsari Kec. Bojongsari

Ust. Drs. H. Munir


4. Tgl, 22 Desember 2024

     Di Masjid Abu Bakar Sidik, desa Karangtengah Kec. Kemangkon

Ust. H. Suparna


     5. Tgl. 29 Desember 2024

Di Masjid Nurul Falah Bukateja, Kec. Bukateja

Ust. H. Sukarman, S.Ag.

Friday, 6 December 2024

Khusnudzon Kepada Allah SWT

 ONE DAY ONE HADITS

Jum'at, 6 Desember 2024 / 4 Jumadilakhir 1446


Khusnudhon, Mengingat dan Mendekat KepadaNya


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِى ، فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى ، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً »


Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Alloh Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).


Pelajaran yang terdapat dalam hadist:


1- Hadits ini adalah hadits qudsi, yaitu hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Alloh Ta’ala (lafazh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maknanya dari Alloh). 

2- Alloh merealisasikan apa yang disangkakan hamba-Nya yang beriman. Sebagaimana hal ini adalah makna “أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى” (Aku sesuai persangkaan hamba pada-Ku).

3- Hadits ini mengajarkan untuk berhusnuzhon (berprasangka baik) pada Alloh. 

4- Hadits ini menunjukkan sifat kebersamaan Alloh dengan hamba-Nya (ma’iyyatullah). Dan sifat kebersamaan yang disebutkan dalam hadits ini adalah sifat kebersamaan yang khusus.

5- Dorongan untuk berdzikir pada Alloh baik dalam keadaan bersendirian dan terang-terangan. 

6- Alloh akan menyebut-nyebut orang yang mengingat-Nya. Jika Alloh menyebut-nyebut seperti ini, menunjukkan bahwa sebutan tersebut mengandung pujian dan kasih sayang Alloh (rahma Alloh) pada hamba tersebut.

7- Balasan sesuai dengan amalan yang dilakukan (al jaza’ min jinsil ‘amal).

8- Hadits ini menunjukkan dekatnya hamba pada Alloh dan dekatnya Alloh pada hamba-Nya.

9- Kedekatan Alloh pada hamba itu bertingkat-tingkat. Ada hamba yang Alloh lebih dekat padanya lebih dari yang lain.

10- Kedekatan Alloh didekati dengan penyebutan sesuatu yang terindra seperti dengan jengkal, hasta dan depa. Namun ini cuma secara maknawi yang menunjukkan Alloh itu dekat.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- Balasan sesuai dengan amal yang dilakukan


فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ


Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

[Surat Al-Baqara : 152]


2- Diantara nama Allooh, Al-Qariib, Al-Mujiib

إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ


Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)".

[Surat Hud : 61]


3- Allah SWT ingin agar kita mengerti bahwa Ia telah meletakkan kunci surga di tangan kita. Di setiap tangan kita ada penunjuk jalan yang akan mengantarkan kita ke surga atau ke neraka. Oleh karena itu apabila engkau memenuhi janji Allah maka Ia akan memenuhi janji-Nya. Jika engkau mengingat Allah maka Allah akan mengingatmu. Jika engkau menolong Allah maka Allah akan menolongmu.


وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ


Dan penuhilah janji kalian kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi janji-Ku kepada kalian; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk). (QS. Al-Baqarah [2]: 40).

Thursday, 5 December 2024

Pentingnya Menuntut Ilmu

 ONE DAY ONE HADITS

Rabu, 4 Desember 2024 / 2 Jumadilakhir 1446


Pentingnya Menuntut Ilmu


عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه أنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلاَّ ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالاَهُ أَوْ عَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Dunia dan seluruh isinya dilaknati, kecuali dzikir mengingat Allah, taat pada-Nya (mau mengikuti tuntunan, pen.), orang yang berilmu (seorang alim) atau orang yang belajar ilmu agama.” (HR Ibnu Majah, no. 4112; Tirmidzi, no. 2322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Kalimat di atas seakan-akan maksudnya adalah dunia itu dicela, artinya dunia itu tidak dipuji kecuali bagi yang rajin berdzikir, yang beribadah pada Allah, seorang alim, atau yang mau belajar atau mendalami agama.

2- Kesimpulannya jika ingin selamat maka jadilah bagian dari empat orang berikut ini:

-Orang yang rajin berdzikir

-Orang yang beribadah sesuai tuntunan

- Orang yang ‘alim (berilmu)

- Orang yang mau belajar.

3- Dari Al-Hasan Al-Bashri, dari Abu Ad-Darda’, ia berkata,


كُنْ عَالِمًا ، أَوْ مُتَعَلِّمًا ، أَوْ مُسْتَمِعًا ، أَوْ مُحِبًّا ، وَلاَ تَكُنْ الخَامِسَةَ فَتَهْلَكُ. قَالَ : فَقُلْتُ لِلْحَسَنِ : مَنِ الخَامِسَةُ ؟ قال : المبْتَدِعُ


“Jadilah seorang alim atau seorang yang mau belajar, atau seorang yang sekedar mau dengar, atau seorang yang sekedar suka, janganlah jadi yang kelima.”

4- Humaid berkata pada Al-Hasan Al-Bashri, yang kelima itu apa. Jawab Hasan, “Janganlah jadi ahli bid’ah (yang beramal asal-asalan tanpa panduan ilmu, pen.) (Al-Ibanah Al-Kubra karya Ibnu Batthah)


Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :


1- Ada banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan atau hanya sekedar menyinggung tentang keutamaan menuntut ilmu,


وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ


Tidak sepatutnya bagi orang-orang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.[At taubah :122]


2- Sesungguhnya barang siapa yang berendah diri terhadap perintah Allah, niscaya Allah akan meninggikan kedudukannya dan mengharumkan namanya. 


يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ


niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadilah: 11).

Syarat Diterimanya Amal

 ONE DAY ONE HADITS

Kamis, 5 Desember 2024 / 3 Jumadilakhir 1446


Rizqi yang Halal Syarat  Diterimanya  Do'a dan Amal


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً وَقاَلَ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ  ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ . [رواه مسلم] 


Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Ya Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim).


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :


1. Dalam hadits diatas terdapat pelajaran akan sucinya Allah ta’ala dari segala kekurangan dan cela.

2. Allah ta’ala tidak menerima kecuali sesuatu yang baik. Maka siapa yang bersedekah dengan barang haram tidak akan diterima.

3. Sesuatu yang disebut baik adalah apa yang dinilai baik disisi Allah ta’ala.

4. Berlarut-larut dalam perbuatan haram akan menghalangi seseorang dari terkabulnya doa.

5. Orang yang maksiat tidak termasuk mereka yang dikabulkan doanya kecuali mereka yang Allah kehendaki.

6. Makan barang haram dapat merusak amal dan menjadi penghalang diterimanya amal perbuatan.

7. Anjuran untuk berinfaq dari barang yang halal dan larangan untuk berinfaq dari sesuatu yang haram.

8. Seorang hamba akan diberi ganjaran jika memakan sesuatu yang baik dengan maksud agar dirinya diberi kekuatan untuk ta’at kepada Allah.

9. Doa orang yang sedang safar dan yang hatinya sangat mengharap akan terkabul.

10. Dalam hadits terdapat sebagian dari sebab-sebab dikabulkannya do’a : Perjalanan jauh, kondisi yang bersahaja dalam pakaian dan penampilan dalam keadaan kumal dan berdebu, mengangkat kedua tangan ke langit, meratap dalam berdoa, keinginan kuat dalam permintaan, mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian yang halal.


Tema hadits yang berkaitan dengan Al Qur'an :


1. Mempersembahkan yang terbaik kepada Allah


 وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

[ Al-Qashash : 77] 


2. Mengkonsumsi yang halal


وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ 


Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepada kalian, dan bertakwalah kepada Allah yang kalian beriman kepada-Nya

[ Al-Maidah : 88]

Wednesday, 4 December 2024

NASEHAT EMAS #17

 

HIDUP ITU MEMILIH

Aris Ahmad Jaya-ABCo


Setiap kita berhak memilih, namun kita tidak bisa memilih konsekuensi dari pilihan.

Menjadi pribadi yang berakhlak terpuji di jalan Allah atau berkarakter buruk di jalan iblis juga pilihan. Berada barisan kebenaran maupun kemungkaran juga pilihan.


Bahkan bersyukur atau ingkar juga pilihan

Namun... setiap pilihan menghadirkan konsekuensi yang berbeda.


Pilihlah pilihanmu dengan bersandar pada kebenaran yang diajarkan oleh Robbmu

Karena setiap pilihan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT di dunia dan di akhirat kelak


Selamat memilih dengan hati yang bersih dan bersandar pada Allah SWT.

Karena kita tidak bisa memilih konsekuensi dari apa yang telah kita pilih.


Aris-Mr Sugesti Indonesia

27 November 2024

NASEHAT EMAS #18

 

KETIKA HIDUPMU SEDANG TERPURUK

Aris Ahmad Jaya-ABCo


Ketika hidupmu sedang terpuruk, pada saat itulah engkau berada dalam posisi sempurna untuk berdoa.


Ketika engkau sedang tidak ada daya, pada saat itulah engkau sangat merasakan kehadiran Zat Yang Maha berdaya, Allah SWT.


Sahabatku...

Bisa jadi ketika sebuah masalah besar yang dititipkan Allah untukmu hari ini, karena Allah ingin dekat denganmu setelah selama ini engkau abai dan semakin jauh.

Ada ujian yang didekatkan kepadamu agar semakin dekat engkau menaiki jenjang kelas yang lebih tinggi.


Hidup adalah sebuah perjalanan yang terkadang diselingi dengan ujian-ujian.


Jika Allah menjawab doa-doamu, berarti Allah ingin meningkatkan keimananmu

Jika Allah menunda jawaban doa-doamu, berarti Allah ingin meningkatkan kesabaranmu.

Jika Allah tak menjawab doamu, maka yakinlah bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik untukmu.


Ada sumur yang pengap, dingin dan dalam yang menghantarkan kesuksesan Nabi Yusuf AS di Mesir.

Ada api Namruz yang menyala dan sedemikian panas membakar untuk  menguji kesabaran, keimanan dan akhirnya memuliakan Nabi Ibrahim AS.

Ada Fir'aun yang zalim untuk menunjukkan ketabahan dan kebenaran Nabi Musa AS, betapa kuasa Allah itu nyata sampai terbelah Laut Merah sebagai pelajaran yang tidak akan terlupakan sampai dunia berakhir.


Sahabatku…

Ketika hidupmu sedang terpuruk, pada saat itulah engkau berada dalam posisi sempurna untuk berdoa.

Ketika engkau sedang tidak ada daya, pada saat itulah engkau sangat merasakan kehadiran Zat Yang Maha berdaya, Allah SWT.


Aris-Mr Sugesti Indonesia

29 November 2024

Keutamaan Baik Sangka Terhadap Allah

ONE DAY ONE HADITS Rabu, 9 April 2025 / 10 Syawwal 1446 عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه قال، سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقو ل ثلاثة ...