Menuliskan kata 19 tahun pada judul tersebut, penulis seakan tidak percaya. Sudah selama itukah penulis dan alumni Pendidikan Bahasa Inggris 1997 berpisah? Rasanya belum lama dan kita tetap biasa. Tidak menyadari bahwa kita semakin tua.
Kemarin adalah hari yang istimewa buat penulis. Salah satu teman alumni seangkatan di UNY bahkan satu kelas menghubungi penulis. Ia menyampaikan akan ikut acara sekolah di Purbalingga. Lebih tepatnya adalah Kegiatan Outbound di Lembah Asri Purbalingga. Kawasan ini berada di Desa Serang kecamatan Karangreja. Letaknya sekitar 30 km dari lokasi tempat tinggal penulis.
Mendengar kabar tersebut betapa senang penulis. Kami janjian untuk meet up di sana. Tentu hal tersebut penulis sambut dengan gembira. Sebuah kesempatan emas dapat bertemu dengan teman yang mungkin akan sulit mencari kesempatan seperti ini datang kembali.
Saya menyetujui untuk bertemu tetapi jika menuju ke Lembah asri cukup memakan waktu dan tidak mungkin sendiri. Pak Su bersedia menemani tetapi memang agak ribet karena masih jam kegiatan di sekolah. Penulis mencoba menghubungi kembali adakah kemungkinan lain. Akhirnya terpikir biasanya wisatawan dari luar kota akan singgah di dua tempat ini, yakini Owabong dan Masjid Chengho. Letak tempat tersebut lebih dekat dibandingkan dengan ke Lembah asri.
Karena harapan untuk menuju ke Lembah asri sepertinya menipis dengan berbagai situasi dan kondisi, terutama sedang proses pengolahan nilai dan PAS susulan maka penulis mencoba menanyakannya kepada teman penulis. Adakah acara mampir di Owabong atau di Masjid Chengho. Alhamdulillah ulam dicinta, ia menjawab ada acara mampir di Masjid Chengho. TErima kasih ya Allah, ada solusi terbaik.
Masjid Chengho adalah masjid bernuansa China/tinghoa yang kebetulan didirikan di Desa Selaganggeng. Desa tersebut adalah desa kelahiran dan sekaligus tempat tinggal penulis hingga sekarang. Akhirnya penulis memutuskan untuk ketemu di tempat tersebut saja. Lebih dekat dengan penulis, lebih ada kesempatan ngobrol dan tidak menganggu kegiatan Outbound sekolahnya.
Akhirnya pada jam 15.00 ia mengabari sedang dalam perjalanan menuju ke Masjid Chengho. Penulis dan bocil segera menuju ke sana. Sayang Pak Su tidak bisa menemani karena ada kegiatan di kebun. Ya sudahlah kami bertiga dengan 1 sepupu datang ke Masjid Chengho. Menunggu beberapa waktu karena dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Desa Serang menuju ke tempat.
Rasanya bagaimana sahabat blogger, ketemu kembali setelah 19 tahun berpisah. Meskipun kontak masih terus dilakukan hingga sekarang. Rasanya ada haru, gembira dan tak percaya. Begitukah?
Seru pastinya, ya Bu. Alhamdulillah nyambung silaturahmi.
ReplyDeleteAlhamdulillah Bu Mien. Seru meski hanya sekitar setengah jam.
DeleteAsiknta reuni... Smg silaturahmi tetap terjalin..hehe
ReplyDeleteAamiin Bu insya Allah senantiasa terjalin meski lewat WAG.
DeleteJadi terkenang masa-masa kuliah. Serunya.
ReplyDeleteBetul seperti menjadi mahasiswa kembali. Lupa sama si bocil he he.
DeleteReuni selalu seruuuu
ReplyDeleteNgomong2, itu lapis labu madu bahannya dari labu ya...
Betul Bu dari labu madu. Banyak dibuat berbagai produk selain lapis. He he promosi produk Purbalingga.
DeleteWah, saya baru reuni sama teman kuliah setelah 13 tahun lulus dari kampus. Seru, sih... tapi kadang suka males klo kumpul-kumpul gitu ujung-ujungnya pamer, wkwkkw...
ReplyDeleteBTW, Bu Yati, saya lebih suka font sebelum ini deh. Font yang sekarang kalau baca butuh effort lebih karena kriwil-kriwil dan tipis, hihihi...
Begitu ya? Ok siap ganti yang mudah dibaca. Terima kasih Bu Pipit masukannya.
DeleteKebayang berapa serunya setelah sekian lama tak jumpa
ReplyDeleteBetul Bu, ngobrol dari A-Z he he dalam waktu yang singkat.
DeleteEaa..makan2 nih
ReplyDeleteBetul Pak ngumpul harus makan-makan. Nggak ada makanan nggak seru.
Delete