Sudah beberapa kali melihat kupu-kupu sebesar ini. Biasanya datang ke tempat jemuran di belakang rumah dalam kondisi sayap yang mulai rapuh. Kalau kupu-kupu kecil biasa sering mampir di tanaman bunga tapi kupu-kupu yang saya lihat hari ini terlalu besar untuk ukuran biasa.
Penasaran saya mencoba memanfaatkan teknologi google lens untuk menggali informasi tentang jenis kupu-kupu ini.
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Lepidoptera
Famili: Saturniidae
Genus: Attacus
Spesies: A. atlas
Nama binomial: Attacus atlas
Kupu-kupu gajah (Attacus atlas) adalah sejenis ngengat bertubuh besar yang menyebar luas di wilayah tropika dan subtropika Asia Tenggara; umum ditemukan di Kepulauan Nusantara.[2] Dalam bahasa Inggris ia dikenal sebagai Atlas moth.
Ukuran Kupu-kupu Gajah
Kupu-kupu gajah kerap dianggap sebagai ngengat yang terbesar di dunia,[3] khususnya terkait luas permukaan sayap-sayapnya, yang mencapai 400 cm². Rentang sayapnya pun termasuk salah satu yang terlebar, hingga lebih dari 25 cm (10 in). Ngengat betina ukuran tubuhnya lebih besar dan lebih berat daripada yang jantan.
Attacus atlas merupakan jenis yang bersifat polifagus dikarenakan ulat jenis ini dapat memakan 90 genus tanaman dari 48 familia.[4] Sifat polifagus larva A.atlas[5] dikenal masyarakat sebagai hama karena memiliki nafsu makan yang rakus.
Daur Hidup Kupu-kupu Gajah
Telur---> Ulat keket ---->Kokon berisi kepompong --->Ngengat keluar dari kokon---> Ngengat dewasa
Manfaat kupu-kupu gajah
Ulat keket Attacus atlas menghasilkannya benang sutra, yang dijalinnya menjadi kokon untuk melindungi dirinya ketika menjadi kepompong. Sutra yang dihasilkannya, dikenal sebagai sutra liar atau sutra alam, dianggap memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sutra hasil peliharaan ulat Bombyx mori. Kain sutra liar ini lebih sejuk saat dipakai, tahan kusut, antialergi, lebih halus, dan memiliki variasi warna eksklusif.[10] Di India, sutra ulat keket dikenal sebagai fagara.[11]
Sumber tulisan: Wikipedia.com

No comments:
Post a Comment