Monday, 25 November 2024

Kewajiban Berikhtiar, Berdoa dan Bertawakal

 ONE DAY ONE HADITS

Sabtu, 23 November 2024 / 21 Jumadil awal 1446


Wajib  Bagi Manusia Ikhtiar Bedo'a dan Tawakal 


عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: كَانَ أَهْلُ الْيَمَنِ يَحُجُّونَ وَلَا يَتَزَوَّدُونَ وَيَقُولُونَ: نَحْنُ الْمُتَوَكِّلُونَ فَإِذَا قَدِمُوا مَكَّةَ سَأَلُوا النَّاسَ فَأَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى


Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, katanya: “Adalah orang-orang Yaman biasa menunaikan ibadah haji tanpa membawa bekal dan mereka mengatakan: “Kami hanya bertawakkal kepada Allah saja.” Namun setelah tiba di Mekah, mereka meminta-minta kepada orang lain, maka Allah menurunkan ayat ini. (HR. Bukhari).


Pelajaran yang terdapat didalam hadist :


1- Dalam berbagai aktifitas dan usaha manusia, termasuk dalam mengadakan perjalanan jauh, seperti calon jamaah umrah atau pun haji, dan perjalanan lainnya, hendaknya berusaha dulu mempersiapkan segala sesuatunya yang menjadi keperluan, setelah itu berdoa, di akhir semuanya tawakkal, diserahkan sepenuhnya kepada Allah karena wajib hasil Allah Subhanahu wa ta'ala semata. 

2- Seorang pemilik unta datang kepada Rasulullah SAW. bertanya: “Apakah saya lepaskan untaku lalu bertawakkal? Atau saya ikat dulu, lalu bertawakkal? Beliau menjawab:

Ikat dulu untamu, lalu bertawakkal. (HR. Tirmidzi dari Anas bin Malik).

3- Mengikat unta adalah usaha, sebagaimana usaha mempersiapkan bekal bagi mereka yang akan mengadakan perjalanan jauh. Demikian juga, bagi mereka yang sakit atau ada gangguan kesehatan, berusaha berobat dulu, lalu bertawakkal.

4- Termasuk di masa pandemi seperti saat ini, perlu usaha, ikhtiar menjaga diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan tertular virus Covid-19 ini sebagaimana anjuran dari pihak yang berkompeten, seperti dokter dan petugas kesehatan atau yang mengurusi masalah ini, setelah berusaha, berdoa lalu bertawakkal.

Jangan sampai terjadi seperti orang yang mengaku tidak takut corona, tidak peduli protokol kesehatan. Pokoknya tawakkal saja.

Begitu terkena tertular virus, ia panik lari ke rumah sakit, cari dokter dan petugas kesehatan. Para petugas terlambat melayani dirinya karena banyaknya pasien, ia berteriak: petugas tidak becus, petugas tidak siap, petugas lamban, petugas hanya makan gaji, ia emosi dengan kata-kata tidak pantas. Ngaku tawakkal, tapi sikap perilakunya bertentangan dengan ajaran dan semangat agama.

5- Jangan seperti orang yang terjun ke sungai dengan modal keyakinan tawakkal, semuanya Allah yang menentukan hidup dan mati.

Begitu ia tenggelam di sungai, ia berteriak minta tolong, karena tidak tahu berenang.

Seharusnya belajar dulu berenang, sebagai ikhtiar, berdoa lalu terjun ke sungai, barulah tawakkal.

6- Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan hak kepada hambanya sekaligus sebagai kewajibannya yaitu: Ikhtiar, berdoa dan tawakal. 


Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :


1- Semuanya penting dan harus diperhatikan dengan baik yaitu,  ikhtiar,  berdoa dan tawakal. Namun yang paling terbaik adalah takwa.

Sikap takwa menggunakan hati, yakni mengedepankan kehati-hatian dengan tetap memperhatikan aturan ajaran agama. Jangan sampai merasa taat menjalankan agama, justru asyik dengan pelanggaran ajaran agama itu sendiri.


وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الألْبَابِ


Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal.


2- Wajib bagi semua manusia untuk tawakal kepada Allah tetapi juga wajib berusaha 


 فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 


Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.(Al-Jumu'ah :10)


3- Wajib bagi semua manusia untuk tawakal kepada Allah tetapi juga wajib berdoa. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan bahwa hanya Dialah yang diseru di saat manusia tertimpa musibah, dan Dialah yang dimohon pertolongan-Nya di saat malapetaka turun menimpa, 

Tiada seorang pun yang dimintai pertolongan oleh orang yang tertimpa bahaya selain Dia. Tiada pula yang dapat melenyapkan bahaya dari orang yang tertimpa bahaya kecuali hanya Dia semata.


أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ


Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilang­kan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingatnya).(An-Naml, ayat 62).


4- Pentingnya bertawakal hanya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala 


وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ


Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (Ath-Thalaq: 3)

No comments:

Post a Comment

Mendampingi Buah Hati Melewati Masa Pubertas

Masa pubertas adalah periode dalam kehidupan seseorang di mana terjadi perubahan fisik dan psikologis yang signifikan, menandai transisi da...