MELEPASKAN KEMELEKATAN
Izinkan hari ini saya bagikan kepada Anda. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Ilmu ini adalah tentang makna Ihram dan makna Sa'i.
Makna Ihram adalah melepaskan semua kemelekatan. Jadi jamaah haji yang melepaskan satu persatu kancing bajunya dan melepaskan semua atribut kebesarannya dan menggunakan baju ihram, itu adalah sebuah simbol bahwa setiap manusia suatu hari nanti akan dilepaskan satu persatu kebesaran-kebesaran yang melekat pada tubuhnya, baik harta, benda, anak, jabata, penghormatan ataupun kedudukan.
Semua akan dilepaskan satu persatu, kemudian diganti dengan selembar kain putih yang dinamakan baju ihram. Artinya adalah kita suatu hari nanti akan kembali sebagai hamba Allah dan bukan sebagai label-label yang selama ini disandangkan kepada kita. Apakah kita seorang tokoh terhormat, kaya raya, artis ataupun apapun. Pada dasarnya itu semua akan dilepaskan dan kita kembali sebagai Abdullah sebagai hamba Allah yang hadirnya tidak membawa apa-apa dan pulangnya pun tidak membawa apa-apa kecuali tiga amalan yaitu sedekah jariyah ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih.
Karenanya momentum ini mengingatkan kepada kita untuk senantiasa berdzikir kepada Allah bahwa kita bukanlah siapa-siapa. Kita hanyalah hamba Allah.
Karenanya kita mencari bekal sebanyak mungkin sebelum Allah memanggil kita karena tidak seorangpun yang mau bertanggung jawab atas diri kita, termasuk anak, istri, suami ataupun siapapun.
Kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri.
Yang kedua adalah tentang Makna Sa'i.
Sai ini luar biasa perjalanan ibadah haji dari Shofa ke Marwah, Marwah-Shofa sedemikian luar biasa. Bolak-balik mencari air dan dia tahu bahwa di sana tidak ada air, gersang, tandus, bahkan tidak ada sejarah di situ ada sumber air. Namun mengapa Ibunda Hajar lari kesana-kemari Shofa-Marwah, Marwah-Shofa sampai 7 kali? Kita harus tahu, Ibunda Hajar memang tahu di situ tidak ada air tapi dia tahu ada Allah yang punya air.
Di sinilah keyakinan kita. Ketika kita bekerja bukan untuk mencari rezeki, tapi ada Allah yang memberikan rezeki.
Ketika kita beraktivitas bukan untuk mencari rezeki sebenarnya tapi ada Allah yang memberi rezeki. Karena ikhtiar itu adalah kepantasan kita kepada Allah Azza wa Jalla yang menjadikan diri kita atas izin Allah memperoleh sebagaimana kebutuhan yang kita butuhkan, karena Allah lebih tahu.
Jadi... sekali lagi, Zamzam adalah sebuah pembuktian Allah Maha Sempurna dengan caranya.
Sahabatku sekalian, semoga momentum ini menjadikan kita belajar bahwa kita harus *senantiasa mengingat sebagai hamba Allah dan senantiasa berikhtiar karena ada Allah yang punya segalanya.* Mudah-mudahan bermanfaat.
_Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh_
Sumber tulisan: Aris Ahmad Jaya
Mr. Sugesti Indonesia Motivator Nasional Character Building CEO PT. ABCO Sugesti Motivatindo Owner ABCO Therapy Centre
No comments:
Post a Comment