Thursday, 28 April 2022

Hari-Hari Akhir Ramadan

 Pekan ini adalah hari-hari terakhir bulan Ramadan. Semakin dekat dengan lebaran semakin banyak kesedihan. Sudah seberapa maksimalkah kita memanfaatkan bulan Ramadan ini? 

Rasa kantuk dan malas karena berbagai kegiatan menjadi alasan untuk tidak shalat berjamaah di masjid. Maka shaf-shaf shalat jamaah semakin merapat ke depan. 

Tenda yang didirikan di depan masjid yang disediakan bagi jamaah karena membludak di awal Ramadan kini sepi. Tak terisi. Kosong. Karena jamaah sudah tertampung di ruang dalam masjid.

Di akhir Ramadan ini sebenarnya adalah puncak kegiatan Ramadan. Semua merindukan malam Lailatul Qadar. Namun kadang keinginan tidak diimbangi dengan peningkatan keimanan dengan tetap istiqamah. 

Berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan malam yang luar biasa. Betapa beruntungnya bagi orang yang mendapatkan malam ini dalam hidupnya. Beragam perkiraan datangnya mm alam Lailatul Qadar ini.

Tuesday, 26 April 2022

Ember Bocor

Pernahkah kita melihat atau bahkan memiliki ember bocor? Bagaimana perasaan Anda jika ternyata ember yang Anda gunakan bocor? Pasti kesal dan juga sedih karena apa yang kita ambil tidak bisa kita simpan. 

Nah ternyata ember bocor pun terjadi pada amal-amal kita. Apa sajakah yang tergolong dalam ember bocor? Mari kita simak uraian dari Dunia Islam berikut ini. Semoga kita bisa mengambil ibroh dari peristiwa ember bocor.

Engkau bersedekah, Tapi kemudian engkau mengungkit-ungkit kembali, Maka itu sama seperti ember bocor.


Engkau mengerjakan sholat malam, Tapi kemudian engkau ujub di pagi harinya, Maka itu sama seperti ember bocor.


Engkau mengenakan hijab, tapi engkau memakai pakaian yang ketat, maka itu sama seperti ember bocor.


Engkau menjalankan puasa, Tapi engkau tidak meninggalkan perkataan dusta, Maka itu sama seperti ember bocor.


Engkau berwudhu dengan sempurna, Tetapi engkau boros dalam memakai air. Maka itu sama seperti ember bocor.


Engkau bersikap ramah kepada orang lain dan memuliakannya saat di hadapannya, Tapi setelah dia pergi engkau merasa dengki dan menggunjingnya, Maka itu seperti ember bocor


Engkau berdoa siang malam dengan penuh khusyu', Tetapi engkau memakan sesuatu yang haram, Maka itu sama seperti ember bocor.


Engkau mampu pergi haji dan umroh, Tapi engkau enggan membayar hutang, Maka itu sama seperti ember bocor.


Engkau mampu berjuz-juz membaca Al qur'an, Tapi engkau memutuskan tali silaturahim, Maka itu sama seperti ember bocor.


Engkau rajin menjalankan semua ibadah, baik yg wajib dan yg sunah, Tapi engkau mencaci, memamakan harta orang lain, menumpahkan darah, mendzalimi orang lain, hasad, riya, ujub, melakukan kesyirikan, Maka itu semua sama seperti ember bocor.

Dan begitulah pada akhirnya,...


Engkau hanya akan mengumpulkan kebaikanmu seperti dalam sebuah ember yang bocor, satu sisi engkau mengumpulkan dengan susah payah namun kemudian engkau menghilangkannya dengan mudah dari sisi yang lain.


Ya Allah, istiqomahkan kami dalam melakukan amal shalih, luruskan niat kami, jadikanlah kami kedepan menjadi lebih baik lagi dan jauhkan kami dari kebangkrutan pahala serta sikap yang dapat merusak amal shalih.


✍ Habibie Quotes,

____

JENDELA DUNIA ISLAM.

Monday, 25 April 2022

PPDB online MTsN 1 Purbalingga

 Berdasarkan rapat panitia PPDB tahun 2022-2023, pelaksanaan PPDB dilaksanakan secara online. Hal ini masih mengingat dan menimbang kondisi pandemi yang masih belum dinyatakan usai meski sudah melandai.

Adapun jadwal PPDB online MTsN 1 Purbalingga secara lengkap adalah sebagai berikut:

1. Pendaftaran: 25 April- 14 Mei 2022

2. Validasi berkas : 17-20 Mei 2022

3. Seleksi

4. Pengumuman

Hari ini adalah hari pertama pelaksanaan pendaftaran lewat online. Meskipun pada awalnya sebagian besar meragukan keefektifan penggunaan pendaftaran online untuk PPDB ternyata tidak pada kenyataannya.

Dari sekitar capaian pendaftaran 153 pendaftar, berdasarkan laporan administrator pada pukul 20.00, hanya sekitar 20 pendaftar yang memilih melakukan pendaftaran online di madrasah langsung. 

Sebagian besar orang tua merasa tidak percaya diri dengan pendaftaran secara online jika tidak didampingi oleh pihak madrasah. Dilihat dari kemampuan sebenarnya anak lancar melakukan pendaftaran secara online. 

Sebagian besar yang hadir di madrasah, anak yang melakukan kegiatan pendaftaran online. Mereka nampak sudah akrab dengan berbagai fasilitas HP untuk kepentingan pendaftaran.


Sunday, 24 April 2022

Menjaga Motivasi Anak Berkegiatan Saat Berpuasa

Musim kompetisi POPDA kali hadir setelah bulan Ramadan. Tanggal 9- Mei akan mulai berlangsung kegiatan Popda yang diawali dari tingkat kecamatan. 

Karena waktu pelaksanaan Popda memang dekat dengan bulan Ramadan maka mau tidak mau dilakukan pelatihan pada bulan Ramadan. 

Ini bukan perkara gampang untuk memotivasi anak tetap berlatih pada saat mereka berpuasa. Demikian yang terjadi pada anak kami. Ia terpilih sebagai calon peserta Popda cabang Karate dari sekolahnya. 

Latihan yang biasanya dilakukan 3 kali dalam sepekan kini menjadi hampir setiap hari. Meskipun waktu telah diubah menjadi lebih sore agar mendekati waktu berbuka dan menghindari kelelahan anak pada siang hari, namun memang diperlukan motivasi yang kuat untuk bisa terus latihan.

Seringkali keluhan lapar disampaikan meskipun sebenarnya anak dapat bertahan hingga saat berbuka. Ternyata hal tersebut dilakukan seperti mau menguji coba kesabaran orang tua. Ada banyak keluhan yang disampaikan seperti ingin menghindari proses latihan. Dan berpuasa menjadi salah satu alasan terkuat untuk tidak berlatih.

Ternyata berdasarkan pengamatan, keluhan disampaikan tidak hanya saat berlatih fisik namun juga pada saat belajar, terutama dengan sistem daring. Berbagai alasan yang terkait dengan puasa menjadi alasan yang sering digunakan. Maka sering tertundalah setoran tugas yang diberikan. 



Tanaman Alami: Ide Kreatif Permainan Anak (3)

 Pada kesempatan pekan ini tanaman yang digunakan untuk permainan anak adalah tanaman jali. Demikian kami warga Purbalingga, Jawa Tengah menyebutnya.

Tanaman ini mirip dengan tanaman belukar yang ada di sekitar persawahan.  Dulu buah tanaman ini sering dimanfaatkan untuk hiasan pada kuda lumping. Sayangnya dengan sedikitnya permainan kuda lumping, tanaman ini pun menjadi jarang dimanfaatkan.

Nah pada saat jalan-jalan pagi ke lapangan desa di hari Ahad, tanpa sengaja bertemu dengan tanaman ini. Kuperkenalkan tanaman ini ke anakku. 


Tanaman ini berbentuk seperti pohon jagung dengan daun-daun yang juga berbulu kasar. Mungkin karena termasuk tanaman monokotil sehingga ada banyak kemiripan antara jagung dan tanaman jali ini. 



Saturday, 23 April 2022

Kisah Perang Khaibar

Inilah Kisah perang yang saya ambil dari kiriman kawan. Saya menyimpannya untuk dapat dikisahkan kembali. Terima kasih bagi yang menuliskan kisah ini. 


Khaibar adalah daerah yang ditempati oleh kaum Yahudi setelah diusir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Madinah tatkala mereka melanggar perjanian damai. Di sana mereka menyusun makar untuk melampiaskan dendamnya terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Islam, dan kaum muslimin.


Dendam Yahudi memang telah menumpuk; mulai terusirnya Bani Qainuqa, Bani Nadhir, terbunuhnya dua tokoh mereka, hingga pembantaian terhadap Bani Quraizhah dan sejumlah tokoh mereka yang dibunuh oleh kaum muslimin.


Telah lewat pembahasan bahwa kaum Yahudi adalah penggerak pasukan Ahzab pada Perang Khandaq. Ini berarti kali yang keempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerangi umat Yahudi agar kita mengetahui bagaimana sejarah hitam umat Yahudi dan dendam mereka yang sangat mendalam terhadap Islam.


A. Pasukan Berangkat


Pada bulan Muharram tahun ketujuh Hijriah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama 1400 sahabat yang ikut di Hudaibiyah berangkat menuju Khaibar. Telah kita ketahui bahwa sepulang mereka dari Hudaibiyah Allah menurunkan ayat sebagai janji kemenangan dari-Nya dan perintah untuk memerangi Yahudi di Khaibar dalam firman-Nya:


“Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan) mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Fath: 20)


Ulama ahli tafsir mengatakan bahwa Allah menjanjikan harta rampasan (ghanimah) yang banyak kepada kaum muslimin, sebagai pendahuluannya adalah harta rampasan yang mereka peroleh pada Perang Khaibar itu. Adapun orang-orang badui atau munafik tatkala mereka mengetahui para sahabat akan menang dan mendapat rampasan perang, maka mereka untuk ikut dalam peperangan tersebut supaya mendapat bagian dari ghanimah maka Allah berfirman,


“Orang-orang Badui yang tinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, “Biarkan kami, niscaya kami mengikuti kamu.’ Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, ‘Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami; demikian Allah telah menetapkan sebelumnya.’ Mereka mengatakan, ‘Sebenarnya kamu dengki kepada kami.’ Bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.” (QS. Al-Fath: 15)


Demikian itu karena Allah telah mengkhususkan rampasan Perang Khaibar sebagai balasan jihad, kesabaran, dan keikhlasan para sahabat yang ikut di Hudaibiyah saja.


Para sahabat berangkat dengan penuh keyakinan dan besar hati terhadap janji Allah, sekalipun mereka mengetahui bahwa Khaibar merupakan perkampungan Yahudi yang paling kokoh dan kuat dengan benteng berlapis dan persenjataan serta kesiapan perang yang mapan. Mereka berjalan sambil bertakbir dan bertahlil dengan mengangkat suara tinggi hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mereka dan memerintahkan agar merendahkan suara sebab Allah Maha Dekat, bersama kalian, tidak tuli, dan tidak jauh. (Bukhari: 4205)


Sebelum subuh mereka tiba di halaman Khaibar, sedang Yahudi tidak mengetahuinya. Tiba-tiba ketika berangkat ke tempat kerja, mereka (orang-orang Yahudi) dikejutkan dengan keberadaan tentara; maka mereka berkata, “Ini Muhammad bersama pasukan perang.” Mereka kembali masuk ke dalam benteng dalam keadaan takut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allahu Akbar, binasalah Khaibar. Sesungguhnya jika kami datang di tempat musuh maka hancurlah kaum tersebut.” (Bukhari dan Muslim).


Kaum muslimin menyerang dan mengepung benteng-benteng Yahudi, tetapi sebagian sahabat pembawa bendera perang tidak berhasil menguasai dan mengalahkan mereka hinga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Besok akan kuserahkan bendera perang kepada seseorang yang Allah dan Rasul-Nya mencintai dan dia pun mencintai Allah dan Rasul-Nya.


Allah akan memenangkan kaum muslimin lewat tangannya.” Maka para sahabat bergembira dengan kabar ini dan semua berharap agar bendera tersebut akan diserahkan kepadanya, hingga Umar radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku tidak pernah menginginkan kebesaran, kecuali pada Perang Khaibar.”


Pada pagi hari itu para sahabat bergegas untuk berkumpul di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Masing-masing berharap akan diserahi bendera komando. Akan tetapi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Dimanakah Ali?” Meraka menjawab, “Dia sedang sakit mata, sekarang berada di perkemahannya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Panggillah dia.” Maka mereka memanggilnya. Ali radhiallahu ‘anhu datang dalam keadaan sakit mata (trahom), lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meludahi matanya dan sembuh seketika, seakan-akan tidak pernah merasakan sakit. Beliau menyerahkan bendera perang dan berwasiat kepadanya, “Ajaklah mereka kepada Islam sebelum engkau memerangi mereka. Sebab, demi Allah, seandainya Allah memberi hidayah seorang di antara mereka lewat tanganmu maka sungguh itu lebih baik bagimu dari pada onta merah (harta bangsa Arab yang paling mewah ketika itu).” (Muslim)


B. Perang Tanding


Tatkala berlangsung pengepungan benteng-benteng Yahudi, tiba-tiba pahlawan andalan mereka bernama Marhab menantang dan mengajak sahabat untuk perang tanding. Amir bin Akwa radhiallahu ‘anhu melawannya dan beliau terbunuh mati syahid. Lalu Ali radhiallahu ‘anhu melawannya hingga membunuhnya dan menyebabkan runtuhnya mental kaum Yahudi dan sebagai sebab kekalahan mereka.


Benteng Khaibar terdiri dari tiga lapis, dan masing-masing terdiri atas tiga benteng. Kaum muslimin memerangi dan menguasai benteng demi benteng. Setiap kali Yahudi kalah dari pertahanan pada satu benteng, mereka berlindung dan berperang dalam benteng lainnya hingga kemenagan mutlak berada di tangan kaum muslimin.


C. Korban Perang


Dalam peperangan ini terbunuh dari kaum Yahudi puluhan orang, sedang wanita dan anak-anak ditawan. Termasuk dalam tawanan adalah Shofiyah binti Huyai yang jatuh di tangan Dihyah al-Kalbi lalu dibeli oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam darinya. Beliau mengajaknya masuk Islam lalu menikahinya dengan mahar memerdekakannya. Adapun yang mati syahid dari kaum muslimin sebanyak belasan orang.


Di antara yang mati syahid adalah seorang badui yang datang dan masuk Islam dan memohon kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk hijrah dan tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperoleh rampasan Perang Khaibar maka beliau memberinya bagian, tetapi dia berkata, “Wahai Rasulullah, aku mengikutimu bukan untuk tujuan ini, melainkan agar aku terkena panah di sini (sambil memberi isyarat pada lehernya) sehingga aku masuk surga.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Jika kamu jujur kepada Allah maka pasti Allah buktikan.” Tidak lama kemudian jenazahnya dibawa kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan terluka pada tempat yang dia isyaratkan sebelumnya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Orang ini jujur kepada Allah. Oleh karenanya, Allah memenuhi niatnya yang baik.” Lalu beliau mengafaninya dan memakamkannya. (Mushonnaf Abdurrozaq dengan sanad yang baik, 5:276)


D. Daging Beracun


Kaum Yahudi tidak pernah dan tidak akan berhenti dari makar buruk terhadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Islam karena tabiat mereka, sebagaimana digambarkan oleh Allah dalam Alquran:


“Mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak.” (QS. Ali Imron: 112)


Tatkala mereka kalah dari Perang Khaibar dan beberapa kali upaya untuk membunuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam gagal, maka mereka bermaksud untuk membunuh beliau dengan siasat baru. Seorang wanita Yahudi berperan besar dalam makar buruk ini, yaitu memberi hadiah berupa menyuguhkan hidangan daging kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyisipkan racun yang banyak padanya.


Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memakan, daging tersebut mengabari beliau bahwa ia beracun. Maka beliau memuntahkannya. Ini merupakan mukjizat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih mulia daripada mukjizat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam yang memahami bahasa semut sebab ia makhluk hidup yang bernyawa memiiki mulut untuk berbicara, sedangkan sepotong daging tersebut sebagai makhluk yang mati bahkan telah matang dipanggang dengan api.


Adapun Bisri bin Baru radhiallahu ‘anhu, yang ikut makan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, meninggal dunia karena racun tersebut. Sebab itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membunuh wanita ini sebagai qishosh.


E. Perdamaian


Setelah umat Yahudi kalah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bermaksud untuk mengusir mereka dari Khaibar. Akan tetapi mereka memohon kepada beliau agar membiarkan mereka mengurusi pertanian dengan perjanjian bagi hasil, maka Rasulullah menerima permohonan itu dengan syarat kapan saja beliau menghendaki maka beliau berhak untuk mengusir mereka. Hingga akhirnya mereka diusir oleh Umar bin Khaththab di zaman kekhalifahannya setelah beberapa kali mereka berbuat kejahatan terhadap kaum muslimin.


F. Pembagian Rampasan


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membagi rampasan perang kepada sahabat yang ikut perang yang berjumlah 1400 orang. Namun, seusai perang ini para rombongan Muhajirin berjumlah 53 orang dari Habasyah yang dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu datang dan bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Khaibar. Beliau sangat gembira dengan kedatangan mereka. Beliau merangkul Ja’far radhiallahu ‘anhu serta menciumnya seraya bersabda, “Aku tidak mengetahui apakah aku bergembira karena menang dari Khaibar ataukah karena kedatangan rombongan Ja’far.” (Shahih Abu Dawud: 5220)


Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi mereka bagian dari rampasan perang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memberi bagian kepada Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dan beberapa orang dari suku Daus yang baru datang dalam keadaan Islam. Semua ini beliau lakukan dengan izin dan keikhlasan dari sahabat yang ikut Perang Khaibar dan karena mereka ini terhalang oleh udzur, jika tidak maka pasti mereka akan ikut berperang.


G. Bahaya Ghulul


Ghulul adalah mengambil rampasan perang sebelum dibagi. Mid’am, seorang pelayan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, meninggal dunia akibat terkena panah. Maka sahabat mengatakan, “Alangkah nikmat, baginya surga.” Namun, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak, demi Allah, sesungguhnya pakaian yang diambilnya dari rampasan Khaibar sebelum dibagi menjadi bahan bakar api neraka.” Mendengar ini, ada seseorang yang datang mengaku, “Ini satu atau dua tali sandal aku peroleh sendiri.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Itu termasuk neraka.” (Bukhari dan Muslim)


H. Yahudi Fadak


Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengauasai dan mengalahkan Khaibar maka Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati orang-orang Yahudi di Fadak –sebelah utara Khaibar-, mereka segera mengirim utusan kepada Rasulullah untuk perjanjian damai dengan menyerahkan separuh bumi Fadak kepadanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima tawaran tersebut dan beliau khususkan untuk dirinya sebab ia termasuk rampasan perang (fa’i) yang diperoleh tanpa perang (pertempuran).


Juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerangi Yahudi di Wadi Quro hingga mereka menyerah dan kalah. Mengetahui hal ini, Yahudi Taima’ juga segera berdamai dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membayar jizyah (upeti, red.)


I. Pelajaran


1. Dalam peperangan Khaibar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengharamkan makan daging keledai piaraan.


2. Tampak mukjizat kenabian seperti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meludahi mata Ali radhiallahu ‘anhu lalu sembuh, daging yang mengabari beliau bahwa ia mengandung racun, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meniup tiga kali pada bekas pukulan pedang yang mengenai lutut Salah bin Akwa radhiallahu ‘anhu lalu dia tidak kesakitan setelah itu.


3. Boleh berdamai dengan Yahudi dalam waktu yang ditentukan dan boleh memerangi orang kafir pada bulan haram. Lihat Sirah Nabawiiyyah karya Dr. Mahdi Rizqulloh Ahmad: 479-492.

Thursday, 21 April 2022

Surat Untuk Ibu RA Kartini





Hari ini tanggal 21 April 2022 adalah kegiatan rutin #Kamis Menulis Lagerunal. Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Karena itu maka #Kamis Menulis pada kesempatan ini mengambil tema terkait Hari Kartini, yakni "Surat untuk Kartini". Menurut Pak Mazmo, koordinator kegiatan #Kamis Menulis bentuk tulisan harus bentuk surat tetapi bisa ditujukan kepada Ibu Kartini atau bisa juga ditujukan kepada perempuan-perempuan inspiratif di Indonesia. 

Surat? Mendengar kata itu teringat bahwa beliau, Ibu Raden Ajeng Kartini sering memanfaatkan surat sebagai media berkomunikasi dengan teman-temannya dari negara Belanda. 

Saya mencoba menuliskannya tentang beliau lewat surat ini. Mudah-mudahan menjadi sebuah momen untuk mengenang jasa beliau bagi perempuan-perempuan Indonesia. 



Purbalingga, 21 April 2022

Kepada Ibu RA Kartini


Surat ini dituliskan di hari kami semua, bangsa Indonesia mengenang kelahiranmu sebagai bukti penghormatan dan terima kasih atas jasa-jasamu pada perjuangan untuk perempuan Indonesia. Semoga surat ini sampai meski jasadmu tak lagi di dunia. 

Menuliskan surat ini mengenang kembali saat-saat Ibu mencurahkan keresahan kondisi kaum wanita Indonesia/Jawa saat itu. Betapa kegelisahan tak bisa disembunyikan dari jiwa Ibu. Kaum perempuan tak memiliki kesempatan untuk belajar lebih luas dibandingkan dengan kaum laki-laki. Betapa terungkap jelas pada surat Ibu,

“# Kami manusia, seperti halnya orang laki-laki. Aduh, berilah izin untuk membuktikannya. Lepaskan belenggu saya! Izinkan saya berbuat dan saya akan menunjukkan, bahwa saya manusia. Manusia seperti laki-laki.”

#“Apalah gunanya pemerintah memaksa orang laki-laki menyisihkan uang, kalau isteri-isteri mereka yang menyelenggarakan rumah tangga tidak mengenal tentang nilai uang?”


Ada yang memberontak dalam jiwa Ibu melihat keadaan ini. Tak bisa tinggal diam. Mencoba jalan keluar dengan berbagai cara untuk bisa melepaskannya. Mencoba berbagi resah kepada kawan dan teman untuk mencari solusi. 

#“Saya mau, saya akan memperjuangkan kebebasan saya. Saya mau, Stella saya mau, mendengarkah kamu? Bagaimana mungkin saya memenangkannya, kalau saya tidak berjuang? Bagaimana saya akan mendapat, kalau saya tidak mencari? Tanpa perjuangan tidak akan ada kemenangan. Saya tidak gentar menghadapi keberatan dan kesusahan, saya merasa cukup kuat untuk mengatasinya.”


Kini bertahun setelah perjuanganmu, baru kami menyadari. Keadaan kami adalah hasil perjuangan yang Ibu lewati dengan tidak mudah. Belenggu tradisi tak membuatmu menyerah. Lewat pendidikan Ibu bangkitkan jiwa belajar kaum perempuan. 


Maafkan kami, perempuan-perempuan yang engkau perjuangkan. Barangkali tak sesuai harapan perjuanganmu. Terlalu sedikit yang kami tahu tentang engkau wahai Ibu Kartini. Hingga kami lupa dan alpa terhadap tujuan perjuangan sejatimu. 


Kini kami menikmati apa yang engkau perjuangan. Aku seorang perempuan. Sekarang menjadi seorang guru di sebuah madrasah. Teman-teman perempuanku yang lain juga ada yang menjadi dosen, dokter, perawat, dan juga pengusaha.  Kami memiliki kesempatan lebih banyak berkiprah lewat kemampuan dan karya, yang semoga bermanfaat bagi bangsa. Semuanya adalah hasil perjuangan dari Ibu Kartini.


Ingatkan kami jika kami melewati batas dari apa yang kau harapkan. Tetap semangat belajar sebagai ibu untuk mendidik anak-anak. Bukan untuk menyaingi laki-laki, apalagi mengalahkan peran mereka. Semoga emansipasi wanita ini tetap tak menyalahi kodrat kami sebagai istri dan ibu dalam keluarga. 


Terima kasih untuk semua perjuangan Ibu Kartini. Perjuangan Ibu pasti belumlah usai. Semoga kami bisa meneruskan untuk generasi-generasi selanjutnya. Tidak hanya pada hiruk pikuk peringatan Hari Kartini, tapi pada makna perjuanganmu yang sesungguhnya. Semoga.


Kukenang dan kutuliskan kembali beberapa kutipan-kutipan petuah Ibu untuk menjadi pengingat dan motivasi kami, wanita Indonesia agar tetap pada jalurnya. Tetap semangat belajar. Belajar banyak hal dari kehidupan. Untuk tidak egois memikirkan diri sendiri tetapi juga tidak melupakan perasaan hati. Menjadi diri sendiri. Dan bermanfaat bagi orang banyak.

#“Kami mengira kami tahu banyak sekali tapi sesungguhnya kami tidak tahu apa-apa. Kami mengira kami mempunyai kemauan, kemauan besi. Kami mengira kami dapat memindahkan gunung tetapi nyatanya hanya setitik air mata pedih, sekejap pandangan mata duka cita dari mata yang kami sayangi dan patahlah kekuatan kami."


“#Pergilah, bekerjalah untuk mewujudkan cita-citamu. Bekerjalah untuk hari depan. Bekerjalah untuk kebahagiaan ribuan orang tertindas oleh hukum yang lalim, dengan faham yang keliru tentang benar dan salah, tentang baik dan jahat. Pergilah, pergilah, tanggunglah derita dan berjuanglah tetapi bekerjalah untuk sesuatu yang kekal.”

#“Ia tidak wajib patuh kepada siapapun, siapapun juga, kecuali terhadap suara batinnya, hatinya.”

#“Seorang guru bukan hanya sebagai pengasah pikiran saja, melainkan juga sebagai pendidik budi pekerti.”

# “Tapi bukankah kegelapan ini justru akan membuat cahaya itu tampak lebih terang? Maksud Tuhan terhadap kita adalah baik. Hidup ini diberikan kepada kita sebagai rahmat dan tidak sebagai beban; kita manusia sendiri umumnya membuatnya jadi kesengsaraan dan penderitaan.”

# “Jangan kau katakan saya tidak dapat, tetapi katakan saya mau.”

# “Walaupun saya tidak beruntung sampai kepada ujung jalan itu, walaupun saya akan patah di tengah jalan, saya akan mati dengan bahagia. Jalan sudah terbuka dan saya telah turut merintis jalan yang menuju ke kebebasan dan kemerdekaan perempuan Bumiputera.”

#“Karena saya yakin sedalam-dalamnya, perempuan dapat menanamkan pengaruh besar ke dalam masyarakat, maka tidak ada sesuatu yang lebih baik dan lebih sungguh-sungguh yang saya inginkan kecuali dididik dalam bidang pengajaran, agar kelak saya dapat mengabdikan diri kepada pendidikan anak-anak perempuan kepala-kepala Bumpiputera. Aduhai, ingin sekali, benar-benar saya ingin mendapat kesempatan memimpin hati anak-anak, membentuk watak, mencerdaskan otak muda, mendidik perempuan untuk masa depan, yang dengan baik akan dapat mengembangkannya dan menyebarkannya lagi.”

# “Dalam tangan anaklah terletak masa depan dan dalam tangan ibulah tergenggam anak yang merupakan masa depan itu.”

Kini engkau telah tiada. Namun jasamu kan senantiasa kami kenang. Semoga perjuanganmu menjadi amal kebaikan yang senantiasa mengalirkan pahala dari sisi Allah SWT.  Dari Gelap Menuju ke Cahaya semoga terwujud pada perempuan-perempuan Indonesia. 

Dari saya,

Satu perempuan Indonesia yang sedang belajar



Demikian surat dari saya kepada Ibu Kartini. Banyak hal yang ingin diungkapkan tetapi tak tertuliskan. Tak ada kata lain selain terima kasih untuk semua perjuangannya, kegigihannya dan cita-cita besar untuk kami perempuan-perempuan Indonesia. Terimakasih.

Catatan:

Quote-quote yang dikutip di sini diambil dari Buku "Surat-Surat Kartini: Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya oleh R.A Kartini. Diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno

Sunday, 17 April 2022

Tanaman Alami :Ide Kreatif Permainan Anak (2)

Pada postingan sebelumnya adalah tanaman yang bisa digunakan untuk membuat kreasi nama, motif, gambar dengan menggunakan bunga rumput perdu. Sementara pada kesempatan kali ini adalah memanfaatkan daun singkong untuk permainan  yang lain. 

Pasti di sekitar kita masih banyak pohon singkong ya? Ya pohon singkong masih mudah kita temui di sekitar lingkungan kita. Selain karena rasanya yang cukup lezat ketika dimasak, pohon singkong juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai bagian tanamannya. Mulai dari akar/umbinya, batangnya, daunnya, semua bisa dimanfaatkan. 

Nah pada kesempatan kali ini kita tidak akan membahas makanan olahan dari pohon singkong ya? Tapi mau menggunakan salah satu bagian dari tanaman pohon singkong untuk permainan anak-anak.

Di sini yang digunakan adalah daun dan tangkai daun. Daun dan tangkainya bisa digunakan untuk permainan membuat gelang dan kalung. Tangkainya dimanfaatkan untuk membuat semacam manik-manik dan daunnya adalah sebagai perhiasan kalung atau gelang yang dibuat. 


Selain dimanfaatkan untuk membuat mainan kalung dan gelang, daun dan tangkai pohon singkong bisa digunakan untuk mainan baling-baling atau helikopter. Caranya adalah dengan memotong sedikit daun-daun singkongnya dan biarkan tangkai daun. Kemudian putarlah dengan menggunakan jari searah jarum jam. 




Untuk awal barangkali akan terasa sulit karena dibutuhkan keseimbangan daun dan tangkai pohon  singkong ketika berada di jari. Jangan berkecil hati. kalian bisa melatihnya sehingga kan semakin mahir. Jika sudah bisa perpanjang durasi putaran setiap permainan maka akan dapat melakukan permainan ini dengan terampil. 

Untuk lebih jelasnya silahkan kawan blogger bisa lihat gambar dan video berikut ini. Pasti akan mudah dipraktekkan di rumah masing-masing. Kalau ada yang memiliki manfaat lain pohhon singkong untuk permainan bisa dituliskan di kolom komentar ya? Mudah-mudahan bisa saling melengkapi sehingga bisa memanfaatkan tanaman-tanamn di sekitar kita untuk permaianan. Mari bereksplorasi dengan alam. Selamat mencoba.


Kegiatan Ramadan di Matsabangga

Ramadan 1443 H alhamdulillah hadir kembali. Kita masih berkesempatan dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan. Kegiatan siswa dan guru MTs Negeri 1 Purbalingga pun sudah mulai berjalan meskipun belum 100%. Karena kelas 9 sudah melewati Ujian Madrasah maka kegiatan pembelajaran tatap muka difokuskan untuk kelas 7 dan 8. Sementara untuk kegiatan kelas 9 dibuat secara bergantian dalam satu pekannya.

Untuk kegiatan Ramadan tentu saja berbeda dengan kegiatan pada hari-hari biasa. Hal tersebut berlaku baik untuk guru, pegawai maupun siswa madrasah. Untuk guru dan pegawai jumlah jam yang diwajibkan adalah memenuhi 32,5 jam selama satu pekannya.  

Pelaksanaan kegiatan dimulai dari pukul 07.30.  Aturan pelaksanaan kegiatan di madrasah bagi ASN di lingkungan Kemenag kabupaten Purbalingga yang mendasarkan kegiatan dari surat edaran Kepala Kanwil Jawa Tengah tentang ketentuan kegiatan KBM pada bulan Ramadan.

Sementara untuk kegiatan pembelajaran dibuat perubahan. Ada tambahan kegiatan keagamaan selama bulan Ramadan ini. Kegiatan Ramadan yang diadakan dan masuk dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran lebih banyak difokuskan pada materi-materi yang terkait dengan peningkatan keimanan dan ketakwaan.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan pembiasaan berupa pembacaan Asmaul Husna dan tadarus Al-Qur'an. Siswa membawa Al Qur'an masing-masing untuk membiasakan diri berinteraksi dengan Al Qur'an.

Kegiatan keagamaan dilanjutkan pada siang harinya dengan beragam jadwal yang berbeda-beda tiap kelasnya. Jadwal yang ada berisi materi tentang wudu, shalat, khitobah, dan membaca kitab.

Materi tersebut dipilih karena jarangnya pertemuan langsung/PTM selama beberapa waktu ke belakang. Maka kesempatan ini digunakan untuk memberikan materi yang lebih ditekankan pada praktek langsung.

Selain kegiatan tersebut di atas ada kegiatan tambahan terutama bagi sebagian kecil siswa yang masih mengalami kendala dalam membaca Al-Quran. Mereka dikelompokkan berdasarkan kemampuan terakhir membaca Al Quran. 



Hal ini dilakukan karena sebagian besar merasa malu untuk mengaji di rumah karena sudah besar. Diharapkan dengan kegiatan belajar membaca Al Quran secara intensif, siswa-siswa ini dapat membaca Al Qur'an dengan lebih lancar.

Sementara untuk guru dan pegawai diadakan kultum setelah pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah. Pengisian kultum dilakukan secara bergantian oleh guru mapel agama baik fikih, ski, quran hadits, akidah akhlak maupun bahasa Arab, sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh pembina keagamaan. 





Kegiatan Ramadan yang lain adalah pembayaran dan pentasyarufan zakat dari guru, pegawai dan siswa MTs Negeri 1 Purbalingga dengan ketentuan seperti yang tercantum pada pengumuman di atas. 




Pada hari Rabu, 20 April 2022 juga akan diadakan lomba sambung ayat, menyanyikan sholawat dan Asmaul Husna, yang dilakukan secara berkelompok. Masing-masing kelompok yang mewakili kelasnya terdiri dari 10 siswa. Siswa diberikan kebebasan untuk menampilkan shalawat dengan diiringi musik yang boleh dikreasikan dengan ide-ide kreatif siswa. Lomba ini dilaksanakndalam rangka memperingati Nuzulul Quran pada Ramadan tahun ini. Untuk hasil lomba nanti bisa dilihat pada postingan yang berikutnya ya? 

Friday, 15 April 2022

Mendesain dengan Adobe Illustrator

 Diawali dengan niat mengikuti pelatihan karena ingin tahu lebih banyak tentang dunia desain terutama dengan berbagai aplikasi, ternyata memang membawa pengalaman yang luar biasa. Terlebih saya seperti masuk ke ruangan yang salah. Salah kamar barangkali. Pelatihan yang saya ikuti adalah tentang Desain Grafis. 

 Ada dua jenis pelatihan yang ditawarkan yakni pelatihan Perkantoran dan Desain Grafis. Sepertinya saya lebih tertarik dengan pelatihan desain grafis. Mungkin karena selama ini berkutat dengan aplikasi Canva sehingga ingin tahu lebih jauh tentang dunia desain grafis. Dengan sedikit modal nekat dan penasaran dengan aplikasi photoshop dan adobe illustrator, maka mendaftarlah di akhir deadline, tanggal 30 Maret 2022. Alhamdulillah lolos seleksi dan masuk pelatihan Kominfo, BPPTIK. Meski dengan sedikit ragu karena pelaksanaan pelatihan adalah tanggal 4 -18 April 2022. 

Tanggal itu adalah sudah memasuki bulan Ramadan. Tentu berbeda ritme kerja tubuh dan pikiran pada saat bualn Ramadan. Salah satu fokusnya pun berbeda. Tapi bismillah semoga bisa berlanjut dan menjalani dengan lancar. Di antara peserta dari satu madrasah yang jumlahnya 4 orang, saya memang the most beautiful, yang paling cantik karena yang lain semuanya adalah kaum Adam. 

Waduh semakin keder dengan situasi ini. Bukan apa-apa. Penjadwalan kegiatan di bulan Ramadan dengan hari biasa tentu berbeda. Terutama bagi kaum ibu seperti saya. Persiapan menjelang buka puasa dan sahur tentu akan menyita sebagian waktu yang ada. Bisa nggak ya mengikuti pealtihan dengan ritme kegiatan yang tidak biasa? Demikian pertanyaan yang membuat semakin ragu dengan kesiapan mengikuti pelatihan. 

Sungguh terkejut, di acara pembukaan dan zoom pertama, ternyata baru tahu sebagian besar peserta adalah guru TIK di sekolahnya masing-masing. Waduh... hanya 3 orang yang di luar maepl TIK. Bagi yang mapel matematika barangkali mungkinsudah biasa mengenal corel draw dan photoshop. Aku kenal sama siapa ya? Ditanya sudah pernah memakai aplikasi desain apa? Aku jawab saja Canva. He he pengajarnya tertawa. Bukan aplikasi itu Bu. Tapi Corel Draw misalnya, Photoshop atau yang lain. Aduh seperti salah masuk ruangan tapi sudah tidak bisa balik keluar he he. 

  

Thursday, 14 April 2022

Menanti Kamis Menulis



Kamis Menulis yang sudah menjadi agenda rutin Komunitas Lagerunal (Cakrawala Bloger Guru Nasional) setiap pekannya. Biasanya tema akan dibagikan pada Kamis pagi sesuai dengan yang dibagikan. Sobat Lage, sebutan untuk anggota Komunitas Lagerunal akan menuliskan berdasarkan tema tersebut. Bentuknya bermacam-macam dan bebas. Ada yang menuliskan dalam bentuk puisi, reportase, pentigraf dan tulisan jenis lainnya. Senyaman dan menyesuaikan saja dengan ide yang muncul. Ketentuan tentang kegiatan #Kamis menulis dapat dilihat pada tautan berikut.

Ketentuan Kamis Menulis Lagerunal 

Setelah ditunggu-tunggu sampai sore ternyata belum juga muncul. Sepertinya banyak agenda yang dilaksanakan oleh Sobat Lage sehingga tidak dapat dihindari tertundanya kemunculan  tema. Sepertinya bulan April ini kemarin sempat disampaikan tema besarnya adalah Perempuan Indonesia. Sambil menunggu tema Kamis Menulis, saya membuka blog yang ternyata sudah beberapa hari tidak diisi tulisan. Tulisan terakhir adalah pada hari Senin, 10 April 2022. Ternyata komitmen menulis setiap hari belum terlaksana ya?

Sekilas saya lihat banyak ide yang seharusnya bisa ditulis tentang kegiatan di bulan Ramadan ini. Kegiatan di rumah, di masjid rumah dan di sekolah. Saya jadi teringat berbagai tulisan Omjay  dan Pak Indra tentang Camar (Catatan Malam Ramadan) yang merupakan catatan berbagai kegiatan selama Ramadan. 

Saya sebenarnya sudah fokus untuk menuliskan puisi-puisi selama Ramadan ini tetapi memang tidak rutin diposting di sini. Tapi mudah-mudahan tetap menulis puisi selama kurang lebih 30 hari bisa dilakukan meskipun mempostingnya tidak setiap hari. 

Kegiatan rutin Kamis Menulis memang menjadi salah satu trigger untuk dapat menulis secara rutin. Meskipun diakui seringkali saya menulis di akhir waktu. Alias sudah di waktu yang mepet. Seperti ada sesuatu yang memaksa untuk menulis. Saya kira tidak apa-apa di awal menulis karena terpaksa atau dipaksa. Diharapkan dengan keterpaksaan dan kepepet itu menjadi kebiasaan yang terbentuk tanpa sadar, untuk menulis secara rutin meskipun satu pekan sekali. 

Saya sendiri pun merasakan manfaatnya. Seperti saat ini ada penantian tema untuk #Kamis Menulis hari ini. Terasa ada yang kurang ketika tema Kamis Menulis belum muncul. Sebuah penantian yang saya berharap itu menjadi hal positif untuk motivasi menulis saya selanjutnya.  Terima kasih Lagerunal untuk pemantik menulisnya.

Sunday, 10 April 2022

Bermain Kreatif dengan Bahan Alami




Hari Ahad pagi anak meminta untuk jalan-jalan pagi setelah melaksanakan shalat subuh dan kuliah subuh. Mungkin karena selama  satu minggu lewat dia tidak pernah jalan-jalan pagi. Sementara beberapa tmeannya mengajaknya terus untuk jalan setelah shalat subuh. Saya memang melarangnya jika jalan tanpa pendamping orang dewasa. Hal ini karena biasanya dalam perjalanan masih banyak anak yang membawa petasan untuk dibunyikan sepanjang jalan. 

Maka tahu orang tuanya libur maka ia meminta untuk menemaninya berjalan -jalan pagi dengan teman lainnya. Ada sekitar 5 anak seusianya yang jalan bersamanya. Nah bagaimana saja bisa melepas anak-anak ini jalan tanpa pengawasan? 

Hari masih cukup pagi ketika kuliah subuh selesai dilaksanakan. Sekitar jam 5.30 sudah selesai maka bersyukur ada kesempatan mengabulkan keinginan anak jalan-jalan pagi. Selain berolahraga mereka juga ingin bertemu teman-teman yang lain yang sudah sering jalan pagi.

Sayangnya tidak terlalu lama untuk melakukan jalan pagi. Satu anak ketakutan ketika melihat ada anak yang menyalakan petasan. Ia tidak mau melanjutkan jalan lagi. Memaksa kami untuk menghentikan perjalanan dan berbalik arah. Setelah coba dibujuk tetap tidak mau dan masih ketakutan maka yang lain pun mengikuti pulang dengan kecewa. Apalagi kelompok anak yang lain terus melanjutkan perjalanan. 

Mengatasi rasa kecewa kami melanjutkan pulang lewat pinggir jalan yang berumput. Di sanalah saya melihat tanaman yang dulu sering saya gunakan untuk ditempelkan di baju saya dan teman-teman saat masih anak-anak. Saya tidak tahu apa nama tanaman ini. Barangkali dengan mengambil fotonya jadi tahu apa nama tanaman ini. 

Saya contohkan pada satu yang tadi ketakutan agar ia merasa tenang kembali. Bunga tanaman ini membentuk biji-biji yang lengket ketika menempel di pakaian. Maka kutuliskan namanya menggunakan biji-biji tanaman tersebut. Nampaknya ia tertarik dan menjadi tenang. anakku dan teman-temannya pun penasaran dengan yang saya lakukan. Mereka memang mungkin tidak mengetahui tanaman semacam ini bisa untuk kegiatan yang menarik.

Maka jadilah semua ingin dituliskan namanya di baju atau kerudung mereka. Dengan duduk di pinggir jalan tersebut satu-persatu mulai diselesaikan anam-nama mereka. Semuanya tampak gembira dengan nama yang tertempel di baju dan kerudung mereka.

Karena penasaran dengan tanaman tersebut beberapa anak mencari kembali dan memetik bijinya untuk dibuat tulisan dan motif yang lain. Setidaknya jalan pagi hari ini yang gagal dapat terbayar dengan kegiatan yang seru dengan menempel nama dari bahan yang baru mereka ketahui. Selamat berkreasi dan berkarya anak-anak sholih. Semoga bisa menjadi kegiatan bermanfaat selama berpuasa.

Waktu berangkat jalan pagi habis kuliah subuh











Saturday, 9 April 2022

Parenting: Ramadan, Momentum Mendidik Anak Beribadah

 


Kegiatan parenting SDM 1 Purbalingga, 9 April 2022:

1. Pembukaan

2. Sambutan kepala sekolah SDM 1 Purbalingga

* Gema Ramadhan, sebelum Ramadhan hingga jelang lebaran.

* Diawali dengan pawai ta'aruf jelang Ramadan

* Darul Arkam, materi keagamaan di luar materi harian di kelas

* Mengadakan tausiah yang dilakukan oleh siswa SDM 1 Purbalingga

Senin: Masjid Al-falah Kertanegara

Selasa: Masjid di Cipaku

Rabu: Masih di Gandasuli

* Pelaksanaan US kelas 6 SDM 1 Purbalingga

Orang tua memotivasi dan menjaga semangat belajar anak-anak.


3. Kegiatan parenting

Oleh H. Sunaryo, S Ag

Tema:

Ramadan Momentum Mendidik Anak Beribadah



1. Bersyukur bahwa kita masih diberi kesempatan untuk menikmati indahnya bulan Ramadan. 

2. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.

3. Kedudukan Anak dalam Ibadah

Di sebagian besar mawsyarkat masih berlaku istilah anak adalah singkatan dari anak, anik dan anuk. Maksudnya adalah  Belum ada diadakan (anak) ,Anak menyiksa saat harus diberikan perhatian, menuntut waktu saat sakit dan membuat marah (anik) dan anak setelah dewasa lupa dengan orang tua (anuk). Tentu kita harus merubah pandangan tersebut.

Dalam Islam, anak adalah zahrotul kalb,  cahaya kalbu, penerang jiwa kedua oprang tuanya. Ini akan terwujud jika semuanya didahului dari permulaan yang benar. Proses yang tepat dari sebeluum anak terlahir. Menurut profesor untuk mendidik anak diawali dari sebelum pernikahan

# diawali saat memilih jodoh, oleh laki-laki memilih calon istrinya/atau wanita memilih calon suaminya.

# Dilanjutkan dengan pernikahan yang sah.

# Proses pertumbuhan anak dinyatakan dalam QS Al Mukminun :12-14

1.Nutfah: air bening yang kental, waktu 40 hari

2. Alaqah: segumpal daging, waktu 40 hari

3. Mudhgah: segumpla daging dengan tulang sebagai rangka,  waktu 40 hari

4. Diberikan ruh dengan ditentukan 4 perkara:

Hidupnya

Matinya

Rezekinya

5. Mitoni

6. Kelahiran anak, *dibacakan adzan ditelinga kanan dan iqomah di telinga kiri

* Disuapi benda yang manis misalnya madu

* Diakikah

# Pakar psikologi John Locke, anak adalah seperti papan Tabula rasa yang masih bersih. Yang mempengaruhi adalah pendidikan, lingkungan, dan keluarga

# Ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi anaknya.

# Resep pendidikan pembentuk generasi Rabbani:

1. Tiap-tiap anak dilahirkan dlm keadaan fitrah maka kedua orangtuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Manusia.

2. Didiklah anak-anak kalian dengan pendidikan shalat. Ketika usia 7 tahun mulai pendidikan shalat. Maka pukullah dia pada usia 10 tahun jika dia melaksanakan shalat. Pisahkan tidurnya dari orang tuanya setelah usia 10 tahun.

# Shalat adalah induk kegiatan. Jika shalatnya terbit maka yang lain akan tertib pula.

# Orang tua mengetahui ilmu tentang shalat dari syarat, rukun dan yang membatalkan shalat.

# Kedudukan shalat:

1. shalat adalah tiang agama

2. Shalat adalah ibadah yang utama diwajibkan

3. Shalat adalah amalan pertama dihisab.

4. Shalat adalah hal yang diingatkan oleh Rasulullah menjelang wafat beliau menunjukkan betapa pentingnya kedudukan shalat.

# Pada proses isra mi'raj nabi Muhammad Saw ditunjukkan sebuah pemandangan di neraka yang memukul kepalanya dengan tangannya sendiri. Hal ini terjadi karena ia meninggalkan sholat.

# Mendengarkan dan mengikuti adzan.

# Berikan pesan-pesan tentang shalat dan ibadah lain lewat lagu yang penuh makna.

# Khusyuk

tertib waktu

tertib cara

Tertib

Indikator khusyu:

1. Tawajuh: menghadirkan diri 100%

2. Kerjakan dengan berjamaah

3.Suasana aman, nyaman dan tenang.

4. Tidak terburu-buru dalam gerakan dan bacaannya

5. Tidak sedang menahan hajat bab dan bak.

6. Berdoa allahuma inni a'udhunika min 'amazatisysyaithon.

Jaminan Allah bagi orang yang khusyu:

1. Terbebas dari kesulitan hidup/ diberkahi rezekinya.

2. Terbebas dari adzab kubur.

3.  

4. Melewati jembatan ashsyirot dengan cepat.

5. Masuk surga Allah tanpa hisab

Hal tersebut tentu harus diajarkan pada anak. Untuk bisa mengajarkan pada anak orang tua pun harus mempelajarinya. Agar apa yang diajarkan kepada anak sudah lebih dulu dilakukan oleh orang tua. Jadi ada keteladanan dalam proses nilai-nilai ibadah pada anak.

Purbalingga, 9 April 2022

Thursday, 7 April 2022

Cinta Ibu: Cinta yang Tak Lekang oleh Waktu




Meskipun tema Kamis menulis terlambat hadir saya bersyukur karena ada beberapa agenda yang harus terselesaikan pada hari ini. Jadi ada sedikiti jeda untuk berpikir menulis tentang apa. Ternyata tema kali ini adalah "Ibu". Tema ini diambil untuk menjadi subtema dari tema utama bulan April yakni "Perempuan Indonesia".  Barangkali karena di bulan April ada peringatan Hari Kartini yang sudah lekat sebagai pejuang Emanisipasi Wanita.

Berbicara tentang ibu, mengapa selalu ada yang menguak di dada dan berakhir dengan deraian airmata di pelupuk mata. Tidak tahu mengapa. Ibu saya, sampai saat ini alhamdulillah masih menemani saya hingga saya menjadi ibu pula. Kami tidak selalu sepakat tetapi kami selalu dapat bersama-sama menyelesaikan masalah yang muncul.



Beberapa lagu yang selalu mengingatkan tentang ibu adalah lagu Iwan Fals, Bunda dari Melly Goeslow dan Derajat Wanita dari Nasida Ria. Semuanya tentang Ibu. Ketika mendengar lagu-lagu tersebut secara reflek airmata ini mengalir dan pikiran melayang ke masal anak-anak. Betapa banyak kenangan yang terukir bersama Ibu selama hampir lebih dari 40 tahun. 

"Ibu" dari Iwan Fals

"Bunda" dari Melly Goeslow

"Jasa Ibu" oleh Nasidaria

Hingga sekarang setelah menjadi seorang ibu, ibuku sering memperlakukan aku seperti anaknya yang masih kecil. Makanan kesukaan yang kusuka biasanya akan hadir di rumah meskipun aku tidak memintanya. Misalnya jamur dan mendoan. Dua makanan yang selalu akan hadir di meja makan keluargaku jika ibu memasaknya di rumah. Ia seperti masih menganggapku masih kecil dan selalu memberikan apa pun yang beliau anggap aku menyukainya.


Kini usia Ibu pun tak muda lagi. Banyak keluhan rasa sakit yang beliau derita. Melihat itu sering aku bertanya bisakah aku membalasnya dengan cinta yang tulus dan murni seperti ia memberikan cintanya? Tanpa mengharapkan sesuatu kecuali kebahagiaan anaknya. Bisakah aku membalikannya? Mencintai dan berbakti kepada beliau dengan ikhlas tanpa keluh kesah dan siap setiap saat seperti beliau merawatku hingga usia dewasa? 

Hanya doa semoga Ibu selalu sehat bersama Bapak. Menemani anak cucu dalam zaman yang berbeda. Terima kasih atas cinta tulus dan suci yang engkau berikan. Tak mungkin bisa membalasnya meskipun hanya setetes darah. Semoga Ibu selalu dalam perlindungan dan kasih sayang Allah SWT.

Tuesday, 5 April 2022

Sejenak Saja

 Oleh Suyati

Riuh rendah perjalanan kehidupan selama sebelas bulan

Hentikan sementara untuk memberikan jiwa jeda menghela napas

Bukan untuk beristirahat tetapi untuk mendekati dirinya

Siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya


Sejenak saja di bulan ini

Lakukan hal baik yang sering kita tinggalkan

Bahkan pun hanya sekadar senyuman 

Atau menahan ucapan yang kerap menyakitkan orang 


Sejenak saja di bulan ini kita latihan

Mengenali diri sejauh-jauhnya 

Mengaca diri sedalam-dalamnya 

Oh sungguhlah penuh noda dan dosa

Selama sebelas bulan berlangsung kehidupan 

Kapankah kita mengikisnya 

Agar tak menjadi hitam legam menutupi cahaya dari-Nya

Sementara istighfar lupa terucap karena sibuk oleh rona dunia


Purbalingga, 4 April 2022


Gemuruh Indah Ayat-Mu

 Oleh Suyati

Dengan menyebut nama Allah 

Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Huruf demi huruf dalam kata dan kalimat indah

Dibaca penuh takzim makna

Bergemuruh menembus hati yang mendengarnya

Bergetar nama-Mu disebutkan 

Oleh lisan-lisan penuh harapan

Mendapatkan hidayah petunjuk dalam kehidupan


Rangkaian demi rangkaian kata dalam kalimat Al Qur'an

Terdengar sahdu dan menggema seru

Menyeruak ke dalam hati

Sudahkah aku menaati sepenuh hati

Titah-Mu lewat ayat-ayat yang terlantun 

Sudahkah penuh kesabaran menghindari yang tak Engkau izinkan untuk dilakukan 


Berderai air mata menyesak dada 

Gemuruh ayat-ayat dari Mu mendobrak pintu keras nuraniku 

Beragam tanya menghantam diri ini

Sejauh mana aku melakoni perintah-Mu

Sekuat apa aku menahan larangan-Mu 

La haula wala kuwwata Illa billah 

Tiada dayaku selain dari izin-Mu


Purbalingga, 5 April 2022












Sunday, 3 April 2022

Teknologi yang Memudahkan

Hari ini seorang teman membagikan sebuah link jadwal kegiatan Ramadan secara online. Link ini dikeluarkan oleh Panasonic Gobel Indonesia. Anda dapat melihatnya di sini. Ternyata kemudian berurutan grup WA yang lain menyusul dikirimi pula link tersebut. Jadilah informasi yang sama masuk dari berbagai sumber. Alhamdulillah. Mendapat informasi yang lengkap disertai dengan potongan-potongan ayat yang mengingatkan pula. 

Menilik link ini jadi teringat betapa berbedanya kondisi dulu dan sekarang. Penulis yang termasuk dalam kaum golongan gen z suka terheran-heran tapi penuh kekaguman dengan perkembangan teknologi yang ada. Perubahan yang cepat menyadarkan bahwa kita berada di zaman yang memang bergerak dengan begitu pesat. 

Terbayang bagaimana agar bisa mengetahui waktu imsakiyah beberapa puluh tahun lalu. Kita mengandalkan informasi dari radio dan televisi. Hape adalah barang langka pada waktu itu. Bahkan sebelum itu biasanya kita hanya mengandalkan kokok ayam sebagai penanda untuk berhenti sahur. Sehingga memang kadang terlalu dini hari selesainya melaksanakan sahur. 

Alhamdulillah perkembangan teknologi  kemudian mengubah menjadi informasi lewat media suara yakni radio. Jadwal imsakiyah bisa disampaikan secara luas lewat siaran radio.  Meskipun tidak menjangkau semua tetapi informasi sudah dapat tersampaikan dengan lebih luas.  Ini juga terbantu dengan adanya jam yang bisa membantu menentukan kapan untuk melakukan berbagai kegiatan ramadan.

Selanjutnya adalah tahap jadwal imsakiyah dengan yang disampaikan lewat media cetak. Sebagain besar organisasi Islam mengeluarkan jadwal imsakiyah yang disponsori oleh berbagai produk. Maka berbodong-bondonglah saat itu cetakan jadwal imaskiyah yang dibagikan berupa lembaran-lembaran dengan brbagai promosi produk tertutama produk yang terkait dengan kesehatan selama berpuasa Ramadan.

Kini pada saat era digital, teknologi pun semakin memudahkan. Dengan hanya memencet tanggal yang dinginkan pada bulan Ramadan maka akan muncul kegiatan Imsakiyah yang tersampaikan secara lengkap. Luar biasa. Terima kasih kepada Panasaonic Gobel Indonesia yang sudah menginspirasi dengan membuat aplikasi yang luar biasa. Semoga senantiasa berinovasi terbaik untuk negeri. 

Friday, 1 April 2022

Sajian Pahala

Sajian Pahala

Oleh Suyati


Terbuka pintu senja ini

Membawa kabar gembira

Untuk kaum beriman yang diseru

Sajian pahala terhidang 

Pada bulan Ramadan yang menjelang


Bersyukur tiada batas

Masih diberikan umur panjang

Menikmati sajian yang dihamparkan

Dengan kesehatan tiada kurang

Semoga diberikan sepanjang bulan


Jangan melalaikan sedetikpun waktu berlalu

Tanpa amalan kebaikan

Agar tak tersia-siakan putaran Ramadan

Detik-detik penuh makna

Bagi yang mampu mengisinya


Ya Allah jangan jadikan sebuah penyesalan

Ketika umur tak lagi dikandung badan

Mengulangi waktu puasa yang terabaikan

Tak mungkin bisa dilakukan


Selamat menikmati sajian Ramadan

Sambut dengan kegembiraan

Isi dengan beragam kebajikan

Semoga Allah memberikan kemenangan

Sampai akhir masa yang ditentukan

Aamiin


Purbalingga, 1 April 2022



Parenting Bulan Desember 2024 Musabangga

Kegiatan parenting bulan Desember 2024 dilaksanakan bersamaan dengan pembagian hasil belajar siswa atau rapor.  Kegiatan ini dilaksanakan pa...