Wednesday, 28 October 2020

PENGGUNAAN EMOJI UNTUK MENINGKATKAN KETERLIBATAN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR PJJ DARING DAN LURING

 

Perubahan sistem pembelajaran dari sistem tatap muka (TTM) menjadi sistem online memang mengubah banyak hal. Salah satunya adalah teknik dan metode guru dalam menyampaikan materi yang harus dikuasai dan dipahami oleh peserta didik. Teknik dan metode ini tentu saja menuntut guru untuk belajar lebih banyak tentang hal-hal baru yan terkait dengan teknologi. Kegagapan dan keterkejutan yang mendadak ini memang betul-betul menuntut guru harus berubah. Alih-alih mengeluhkan keadaan pandemi covid 19 lebih baik digunakan untuk mencari sumber-sumber ilmu yang terkait pembelajaran online/daring.

Ada banyak hal baru yang kemudian segera dipelajari guru di antaranya adalah penggunaan google classroom, google drive, google meet, google form dan google site secara cepat diajarkan kepada guru-guru untuk mengantisipasi perubahan pola pembelajaran tersebut. Sebagian guru-guru juga mengikuti webinar dan diklat jarak jauh untuk mendapatkan pengetahuan dan praktek aplikasi tersebut pada  pembelajaran daring.Namun demikian ketika memutuskan metode atau media apa yang akan digunakan, kondisi peserta didiklah yang menjadi pertimbangan utama. Karena apapun media yang akan digunakan untuk penyampaian materi jika peserta didik tidak dapat.mengikutinya,maka akan menjadi percuma dan sia-sia. Alasan utamayang sering dikeluhkan adalah keterbatasan akses internet, terutama keterbatasan sinyal dan terbatasnya penghasilan untuk membeli HP dan kuota. Mengingat dan menimbang hal tersebut maka guru dan sekolah harus menentukan media apa yang paling bisa digunakan dan terjangkau untuk proses belajar peserta didik mereka.



Idealisme penggunaan berbagai aplikasi kadang di lapangan tidak bisa dilaksanakan. Misalnya penggunaan google classroom. Banyak siswa mengeluhkan tidak dapat masuk ke dalam kelas karena keterbatasan pengetahuan dan sosialisasi cara penggunaanya. Sehingga waktu pembelajaran daring yang memang sudah dikurangi menjadi hilang untuk proses menjelaskan cara dan detail masuknya. Mengingat berbagai keluhan dari wali peserta didik dan peserta didik sendiri maka hal yang paling sederhana digunakan adalah penggunaan WA sebagai media pembelajaran yang digunakan untuk kegiatan PJJ/daring. Hal tersebutlah yang sekarang dilaksanakan di madrasah di mana saya mengajar sekarang. Karena menurut kami itu media yang paling efektif dan sesuai di lingkungan peserta didik kami.

Penggunaan media WA sebagai media pembelajaran bukannya tanpa kendala. Tetapi ini bisa meminimalisir dari keluhan peserta didik terhadap proses pembelajaran. Hanya keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran memang menjadi sulit untuk dikontrol dan dipantau. Sebagian peserta didik aktif di awal pembelajaran tetapi di tengah pembelajaran sampai akhir mereka tidak mengikuti meskipun HP mereka dalam kondisi on. Inilah yang dikeluhkan guru yang mengajar terutama ketika peserta didik diminta untuk mengumpulkan tugas. Hanya beberapa yang menyetorkan tugas. Faktor kejenuhan tentu saja mempengaruhi karena sudah hampir 8 bulan kegiatan PJJ berlangsung. Itu bukanlah hal yang mudah baik bagi guru maupun peserta didik. Sehingga tingkat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran juga menurun.

Tetapi di tengah kejenuhan dan kerinduan untuk segera menikmati bangku sekolah membuat motivasi anak-anakpun menurun. Satu hal yang harus disentuh adalah perasaan mereka. Kegiatan daring jika tidak disikapi dengan benar bisa menyebabkan peserta didik merasa sendirian. Hal ini terlihat sepele dan kecil. Hal inilah yang perlu diluruskan. Kita sebagai guru meyakinkan mereka bahwa meskipun tidak tatap muka secara langsung dengan guru, mereka dapat berkomunikasi secara bebas dan terbuka kepada guru mereka. Hal yang dilakukan untuk memotivasi peserta didik agar tetap terlibat dan semangat terus dalam kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan antara lain adalah memberikan respon dan masukan terhadap pekerjaan dan hasil tugas mereka yang mereka kirim lewat WA.

Adanya emoji dalam aplikasi WA dapat dimanfaatkan guru untuk mengungkapkan apresiasinya terhadap apa yang sudah dilakukan oleh peserta didik. Peserta didik juga dapat memberikan emoji untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung misalnya ketika pembelajaran usai, guru dapat menanyakan respon peserta didik terhadap materi yang baru saja disampaikan. Peserta didik dapat menjawab dengan senyum (😊), sedih (😟) dan bingung(😕. Guru dapat menentukan dulu emoji apa saja yang digunakan beserta makna emoji tersebut. Masing-masing peserta didik bebas memilih emoji yang sudah ditentukan untuk merespon materi tersebut. Ini juga bisa menjadi masukan untuk guru  jika ternyata banyak siswa yang bosan atau sedih dan seterusnya. Bisa ditanyakan lebih lanjut secara japri.

Berdasarkan pengalaman saya menggunakan fasilitas emoji ini untuk merespon tugas yang disetorkan berdampak positif. Beberapa siswa yang mendapatkan respon ucapan “Thank you, Excellent/Good job/ Welldone /Great dengan disertai emoji senyum, terima kasih atau acungan jempol, mereka akan merespon balik dengan senyum pula. Kadang dengan malu-malu juga mereka merespon dalam bahasa Inggris. Tentu saja akan semakin kuat responnya ketika kita selalu menyebut nama mereka ketika kita mengapresiasi apa yang mereka setorkan/lakukan. Meski respon yang kita berikan sangat sederhana ternyata berefek sangat positif. Pada pertemuan berikutnya mereka akan lebih cepat mengirimkan tugas yang diberikan dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Selain itu juga mereka akan lebih terbuka untuk curhat dan welcome ketika ada masalah yang mereka temui pada saat pembelajaran. Peserta didik biasanya akan lebih senang japri jika menemukan masalah dalam pengerjaan tugas atau pemahaman dari materi yang disampaikan. Ini mengeratkan hubungan antara guru mata pelajaran dengan peserta didik. Sehingga peserta didik tidak merasa sendirian dan guru juga dapat mencapai tujuan dan mendapatkan respon yang cepat dari mereka dalam proses pembelajaran daring.

Kesimpulannya jangan terlalu fokus dengan teknologi dalam proses pembelajaran tetapi lupa menyentuh hati peserta didik. Tapi manfaatkan teknologi sesederhana apa pun untuk kepentingan peserta didik. Ketika peserta didik sudah merasa diperhatikan dan dicintai maka mereka akan merespon balik dengan positif. Sesederhana apa pun media yang digunakan jika peserta didik direspon dengan hati mereka akan bereaksi positif. Penggunaan emoji menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran daring. Selain karena itu ada di semua HP peserta didik, mereka sering menggunakannya dalam keseharian mereka. Murah, dekat, akrab dan efektif untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik. Demikian semoga bermanfaat. Salam literasi.

 

Profil Penulis



Nama saya Suyati. Singkat dan khas Jawa. Saya lahir di Purbalingga, 22 September 1979. Saya lahir dari keluarga Bapak Rumiarto dan Ibu Reab. Terlahir sebagai anak pertama di keluarga, memiliki satu adik laki-laki. Pernah mengenyam pendidikan di SD N 1 Selaganggeng, SMP N 1 Mrebet, SMU N Bobotsari, semua di kabupaten Purbalingga dan kuliah di UNY mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Saya mengajar Bahasa Inggris di MTs Negeri 1 Purbalingga dari tahun 2016 sampai sekarang. Sebelumnya mengajar di MTs Negeri 2 Purbalingga dari semenjak diangkat PNS di tahun 2005 hingga tahun 2015.

 Menulis dan membaca menjadi hobi saya. Yang saya tulis biasanya adalah puisi. Sedangkan bacaan, hampir seluruh jenis bacaan saya membacanya dari buku, koran, majalah, novel termasuk komik. Menulis di blog semenjak tahun 2010 tetapi tidak terlalu aktif menulis di sana. Hanya mencoba-coba menulis dan tidak menekuninya secara maksimal. Pada  tahun 2016  mencoba melirik kembali blog  sebagai tempat menulis dan sekaligus sebagai penyimpanan materi-materi pembelajaran yang sudah tersampaikan. Kini di tahun 2020 mencoba belajar menulis kembali dengan berbagai jenis tulisan. Menulis apa saja, untuk memaksa diri terus menulis. Semoga dengan tergabung dalam grup menulis ini hobi saya tersalurkan dan bisa memanfaatkan blog yang saya miliki secara maksimal sehingga dapat memberikan manfaat kepada orang banyak.

http://gurupenggerakindonesia.com.

#PGRI

#KOGTIK

#EPSON

#KSGN

6 comments:

  1. Benar keadaan di lapangan jauh berbeda.

    ReplyDelete
  2. Murah, dekat, akrab dan efektif, ini adalah harapan yang selalu kita usahakan ya Bu. Terima kasih atas tulisannya. Salam :-)

    ReplyDelete
  3. Terima kasih. Memanfaatkan apa yg ada meski sederhana pak.

    ReplyDelete
  4. Yang terbaik untuk siswa kita ya bu

    ReplyDelete
  5. Betul bu, bagus untuk kita belum tentu pas buat mereka.

    ReplyDelete

Parenting Bulan Desember 2024 Musabangga

Kegiatan parenting bulan Desember 2024 dilaksanakan bersamaan dengan pembagian hasil belajar siswa atau rapor.  Kegiatan ini dilaksanakan pa...