Friday, 30 June 2023

Hari Tasyrik


Ada yang istimewa yang dimiliki oleh Hari Raya Idul Adha dibanding Hari Raya Idul Fitri. Jika Idul Fitri hanya pada 1 Syawal, maka Idul Adha tidak hanya pada 10 Dzulhijah, tetapi ada tambahnya yaitu tiga hari setelahnya (11,12 dan 13 Zulhijah) yang disebut dengan hari Tasyrik. Pada hari-hari Tasyrik kaum Muslimin tidak diperkenankan untuk melakukan puasa.



Hari Tasyrik merupakan anugerah dari Allah sebagai hari makan dan minum. Nabi Muhammad (Rasulullah) SAW bersabda, "Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum."_(H.R. Muslim No 1.141).


Pada hari Tasyrik kaum muslimin tidak diperkenankan berpuasa. Di antara hikmahnya adalah Allah masih memberikan kesempatan kepada kaum muslimin yang belum mampu berkurban di hari raya Idul Adha untuk bisa melaksanakan kurban pada 11,12, dan 13 Dzulhijah. 


Nabi Muhammad SAW bersabda, "Di setiap hari Tasyrik, boleh menyembelih." (H.R. Ahmad, ibn Hibban, dan Ad-Daruquthni)


Dengan penyembelihan hewan kurban di hari-hari Tasyrik menambah sarana untuk memperluas hubungan baik terhadap kerabat, tetangga, dan saudara. Semua itu dilakukan sebagai bentuk kegembiraan dan rasa syukur atas nikmat Allah kepada manusia. 


Ada hikmah lain tidak diperkenankannya puasa pada pada hari Tasyrik. Yakni memberi kesempatan kepada kaum muslimin yang berhak menerima daging hewan kurban untuk mengolah dan menikmati daging hewan kurban.


Itu semua sesungguhnya berawal dari karunia Allah. yang telah menundukkan binatang ternak termasuk hewan kurban. Dengan hewan kurban tersebut kita mudah untuk menyembelihnya dan memakannya.

Maka seyogianya kita isi hari-hari tasyrik dengan rasa syukur kepada Allah. Rasa syukur tersebut dibuktikan dengan menyembelih hewan kurban secara ikhlas, memakan dagingnya dengan rasa syukur yang disertai terus-menerus berzikir kepada Allah dengan menggemakan takbir, tahmid, dan tahlil sampai hari terakhir hari Tasyrik yaitu 13 Dzulhijah.

Thursday, 29 June 2023

Makna Ihram dan Sa'i

 MELEPASKAN KEMELEKATAN

Izinkan hari ini saya bagikan kepada Anda. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.


Ilmu ini adalah tentang makna Ihram dan makna Sa'i.


Makna Ihram adalah melepaskan semua kemelekatan. Jadi jamaah haji yang melepaskan satu persatu kancing bajunya dan melepaskan semua atribut kebesarannya dan menggunakan baju ihram, itu adalah sebuah simbol bahwa setiap manusia suatu hari nanti akan dilepaskan satu persatu kebesaran-kebesaran yang melekat pada tubuhnya, baik harta, benda, anak, jabata, penghormatan ataupun kedudukan.

Semua akan dilepaskan satu persatu, kemudian diganti dengan selembar kain putih yang dinamakan baju ihram. Artinya adalah kita suatu hari nanti akan kembali sebagai hamba Allah dan bukan sebagai label-label yang selama ini disandangkan kepada kita. Apakah kita seorang tokoh terhormat, kaya raya, artis ataupun apapun. Pada dasarnya itu semua akan dilepaskan dan kita kembali sebagai Abdullah sebagai hamba Allah yang hadirnya tidak membawa apa-apa dan pulangnya pun tidak membawa apa-apa kecuali tiga amalan yaitu sedekah jariyah ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih.


Karenanya momentum ini mengingatkan kepada kita untuk senantiasa berdzikir kepada Allah bahwa kita bukanlah siapa-siapa. Kita hanyalah hamba Allah. 


Karenanya kita mencari bekal sebanyak mungkin sebelum Allah memanggil kita karena tidak seorangpun yang mau bertanggung jawab atas diri kita, termasuk anak, istri, suami ataupun siapapun. 

Kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri.


Yang kedua adalah tentang Makna Sa'i.


Sai ini luar biasa perjalanan ibadah haji dari Shofa ke Marwah, Marwah-Shofa sedemikian luar biasa. Bolak-balik mencari air dan dia tahu bahwa di sana tidak ada air, gersang, tandus, bahkan tidak ada sejarah di situ ada sumber air. Namun mengapa Ibunda Hajar lari kesana-kemari Shofa-Marwah, Marwah-Shofa sampai 7 kali? Kita harus tahu, Ibunda Hajar memang tahu di situ tidak ada air tapi dia tahu ada Allah yang punya air.

Di sinilah keyakinan kita. Ketika kita bekerja bukan untuk mencari rezeki, tapi ada Allah yang memberikan rezeki.


Ketika kita beraktivitas bukan untuk mencari rezeki sebenarnya tapi ada Allah yang memberi rezeki. Karena ikhtiar itu adalah kepantasan kita kepada Allah Azza wa Jalla yang menjadikan diri kita atas izin Allah memperoleh sebagaimana kebutuhan yang kita butuhkan, karena Allah lebih tahu.


Jadi... sekali lagi, Zamzam adalah sebuah pembuktian Allah Maha Sempurna dengan caranya.


Sahabatku sekalian, semoga momentum ini menjadikan kita belajar bahwa kita harus *senantiasa mengingat sebagai hamba Allah dan senantiasa berikhtiar karena ada Allah yang punya segalanya.* Mudah-mudahan bermanfaat.


_Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh_


Sumber tulisan: Aris Ahmad Jaya

Mr. Sugesti Indonesia Motivator Nasional Character Building CEO PT. ABCO Sugesti Motivatindo Owner ABCO Therapy Centre

Wednesday, 28 June 2023

Kegiatan Latihan Fisik dan Refreshing Karateka Akarbozz di Owabong

 Salam Karate Oss.

Informasi Kegiatan *Latihan Fisik & Refresing Bersama di OWABONG*

(Hanya Untuk Karateka Yg tergabung di dojo Akarbozz)


Seluruh karateka dari Dojo Akarbozz yg Akan mengikuti ujian Kenaikan Sabuk di wajibkan mengikuti kegiatan *Latihan Fisik & Refresing Bersama di OWABONG*


Kegiatan tersebut akan di laksanakan pada hari Selasa, 27 Juni 2023

di OWABONG pada pukul 08.00 WIB.


๐Ÿ”ดJadwal Keberangkatan: 

Bagi yang Rombongan Angkot 07.00-07.30 sdh di GK, jam 07.40 OTW ke owabong.

Bagi Yang Berangkat Sendiri Jam 07.50-08.00 Harus sudah di pintu masuk /depan tiket Owabong.

Demi Kebersamaan, seluruh Karateka Masuk bersama karna ada sesi Foto Bersama


๐Ÿ”ด Jadwal Kegiatan Inti

08.00-09.00

Foto Bersama, Sesi Ganti & Pemanasan


09.00-10.30 sesi TK dan SD

pada sesi Ini Yg SMP dan SMA/K bebas bermain sendiri.


10.30-12.00 sesi SMP dan SMA/K

Bagi yg sesi Ini Anak TK dan SD akan di awasi oleh mba amel dan dilarang masuk ke kolam olympic yg sangat dalam. harapan saya ortu ada yang ikut dan ada yang mengawasi...

12.00-13.15

Istirahat,Ganti Pakaian dan Sholat Dzuhur Berjamaah


KEPULANGAN

13.15-14.00 persiapan pulang, Foto bersama dan menuju depan


14.00-14.15 Penjemputan atau Sudah Naik Angkot dan OTW Pulang

14.30-15.00 Angkot Sudah Sampai di GK


๐ŸŸก๐ŸŸก๐ŸŸก๐ŸŸก๐ŸŸก

1. Iuran Latian dan Tiket *35.000*

2. Transpot PP (Angkot) *15.000*

Total Rp. 50.000*

3. Bagi yang memiliki tiket Potongan harga iuran Tetap normal ๐Ÿ™๐Ÿป


๐ŸŸฃ๐ŸŸฃ๐ŸŸฃ๐ŸŸฃ๐ŸŸฃ๐ŸŸฃ๐ŸŸฃ

_Keterangan Lainnya :_

*1).*

Bagi Yang membawa kendaraan atau di Antar, *Tidak iuran transpot,* Namun di kenakan iuran Kas Ranting Sebesar *5.000*, Jadi total *Rp.40.000*


2) Bagi Orang Tua di perbolehkan ikut, jika ikut tiket rombongan di kenakan biaya tiket 25.000, dan jika naik angkot dikenakan 15.000๐Ÿ™๐Ÿป,


Bagi Ortu yg mau menyusul kedalam pada siang hari, bisa membeli tiket secara mandiri


3) Bagi karateka yg masih duduk di Paud/TK, SD kls 1,2,3 agar didampingi orang tua / wali. jika tidak bisa, di amanahkan ke salah satu ortu / wali karateka yg ikut ke owabong.


Bagi Yang mau mengikuti Ujian Karate, *WAJIB* mengikuti kegiatan ini, jika tidak Mengikuti akan dikenakan sangsi administrasi Berupa Kas ranting sebesar iuran kegiatan, yaitu sebesar Rp. 35.000 pada saat pendaftaran Ujian.

oss ๐Ÿ™๐Ÿป

Menjaga Kesehatan Selama Idul Adha




Hari Raya Idul Adha 2023 atau 1444 H telah tiba. Idul Adha tentu identik dengan pemotongan hewan kurban. Pastinya konsumsi daging lebih banyak dari hari-hari biasa. Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi daging qurban guna menjaga tubuh tetap sehat. 

Berikut tips sehat mengonsumsi daging qurban saat Idul Adha.

A. Makan dalam porsi kecil

Upayakan untuk tidak mengonsumsi daging kurban dalam porsi yang besar. Hal tersebut bisa mengakibatkan perut menjadi nyeri karena bagian kerongkongan bernama esophageal sphincter akan terasa penuh. Itu bisa membuat makanan kembali ke perut bagian atas.

B. Diet kaya serat

Serat berfungsi untuk melancarkan saluran pencernaan dan dapat mencegah terjadinya sembelit. Biasanya seseorang yang terlalu banyak makan daging akan mengalami susah BAB karena pencernaanya tidak lancar. Mengonsumsi makanan yang mempunyai kandungan serat seperti beras merah, gandum, buah, sayur dan kedelai bisa menjadi solusi.

C.  Perbanyak minum air putih

Meneguk air putih dapat mendorong sisa makanan menuju sistem pembuangan sehingga tidak terjadi sembelit dan melancarkan buang air besar. Selain itu, tubuh dengan kandungan cairan yang cukup memiliki banyak manfaat lainnya.

D Pilih minuman hangat dan sehat saat mengkonsumsi daging kambing

Misalnya minum air putih hangat atau air jeruk hangat dengan sedikit gula yang dapat membantu melancarkan kerongkongan. Hindari minuman seperti kopi, teh dan sirup.

E. Berolahraga secara teratur

Berolahraga secara teratur dengan melakukan aktivitas fisik minimal 30-60 menit di tengah rutinitas saat berhari raya

Kilas Balik Sejarah Ibadah Qurban



 KHUTBAH IEDUL ADHA



ุงَู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ ุงَู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ ุงَู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ. ุงَู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ ุงَู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ ุงَู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ. ุงَู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ ุงَู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ ุงَู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ. ุงَู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑْ ูƒَุจِูŠْุฑًุง ูˆَุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ู„ู‡ِ ูƒَุซِูŠْุฑًุง ูˆَุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„ู‡ِ ุจُูƒْุฑَุฉً ูˆَุฃَุตِูŠْู„ุงً، ู„َุงุฅِู„ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ، ุตَุฏَู‚َ ูˆَุนْุฏَู‡ُ ูˆَู†َุตَุฑَ ุนَุจْุฏَู‡ُ ูˆَุฃَุนَุฒَّ ุฌُู†ْุฏَู‡ُ ูˆَู‡َุฒَู…َ ุงู„ْุฃَุญْุฒَุงุจَ ูˆَุญْุฏَู‡ُ، ู„ุงَุฅِู„ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุงู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ، ุงَู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ ูˆَู„ู„ู‡ِ ุงْู„ุญَู…ْุฏُ. 

ุงู„ุญَู…ْุฏُ ู„ู„ู‡ِ ุงู„ْู…َู„ِูƒِ ุงู„ุฏَّูŠَّุงู†ِ، ูˆَุงู„ุตَّู„َุงุฉُ ูˆَุงู„ุณَّู„َุงู…ُ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ุณَูŠِّุฏِ ูˆَู„َุฏِ ุนَุฏْู†َุงู†َ، ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَุตَุญْุจِู‡ِ ูˆَุชَุงุจِุนِูŠْู‡ِ ุนَู„َู‰ ู…َุฑِّ ุงู„ุฒَّู…َุงู†ِ، ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„َّุง ุฅِู„ู‡َ ุฅِู„َّุง ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„َุง ุดَุฑِูŠْูƒَ ู„َู‡ُ ุงู„ْู…ُู†َู€ุฒَّู‡ُ ุนَู†ِ ุงู„ْุฌِุณْู…ِูŠَّุฉِ ูˆَุงู„ْุฌِู‡َุฉِ ูˆَุงู„ุฒَّู…َุงู†ِ ูˆَุงู„ْู…َูƒَุงู†ِ، ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ุณَูŠِّุฏَู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุนَุจْุฏُู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆْู„ُู‡ُ ุงู„َّุฐِูŠْ ูƒَุงู†َ ุฎُู„ُู‚َู‡ُ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ُ، ุฃَู…َّุง ุจَุนْุฏُ، ุนِุจَุงุฏَ ุงู„ุฑَّุญْู…ٰู†ِ، ูَุฅู†ِّูŠ ุฃُูˆْุตِูŠْูƒُู…ْ ูˆَู†َูْุณِูŠ ุจِุชَู‚ْูˆَู‰ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ู…َู†َّุงู†ِ، ุงู„ْู‚َุงุฆِู„ِ ูِูŠ ูƒِุชَุงุจِู‡ِ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ْ ุฅِู†َّุง ุฃَุนْุทَูŠْู†َุงูƒَ ุงู„ْูƒَูˆْุซَุฑَ. ูَุตَู„ِّ ู„ِุฑَุจِّูƒَ ูˆَุงู†ْุญَุฑْ. ุฅِู†َّ ุดَุงู†ِุฆَูƒَ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุฃَุจْุชَุฑُ. ุตَุฏَู‚َ ุงู„ู„ู‡ُ ุงู„ุนَุธِูŠู…ْ 


Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan Iedul Adha yang mulia ini, Al Faqir khotib mengajak para jama’ah untuk menyegarkan kembali ingatan tentang peristiwa, riwayat, dan sejarah hari Iedul Adha, Tarwiyah, Arafah, dan Tasyrik di bulan Zulhijah. Di hari bersejarah itulah, hari dimana Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam diuji keimanannya, ditagih nazarnya, dan digoda Syaitan untuk menggagalkan perintah Allah menyembelih putra kesayangannya, yaitu Ismail. Marilah kita menyegarkan kembali ingatan untuk melakukan napak tilas perjalanan spritual Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam dan Nabi Ismail ‘Alaihis Salam.

Pada suatu hari, Nabi Ibrahim as menyembelih qurban fii sabilillah berupa 1.000 ekor domba, 300 ekor sapi, dan 100 ekor unta. Banyak orang mengaguminya, bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas qurbannya.

“Qurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa. Demi Allah! Seandainya aku memiliki anak lelaki, pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nya,” kata Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam. Perkataan itu terucapkan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam saat Istri beliau, yaitu Siti Sarah, belum juga mengandung seorang anak.

Siti Sarah adalah istri pertama Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam. Ia merupakan wanita mulia yang melahirkan Nabi Ishaq ‘Alaihis Salam. Sarah dikenal karena kesabarannya yang luar biasa hingga menjadi teladan bagi seluruh wanita Muslim.

Siti Sarah adalah wanita yang berasal dari daerah Babilonia. Siti Sarah memiliki kecantikan yang luar biasa dan termasuk wanita yang paling taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Salah satu sifat mulia yang dimiliki Sarah adalah dermawan dan pemurah. Kedermawanannya selalu terlihat ketika sedang menjamu tamu. Ia selalu memberikan jamuan istimewa kepada tamu-tamunya.

Sarah juga dikenal sebagai wanita yang cerdas dan sabar. Karena itu, ia dipilih Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam sebagai pendampingnya saat berda’wah sejak di  Babilonia hingga Palestina.

Meskipun pernikahannya dengan Nabi Ibrahim berjalan sangat lama, bukan berarti perjalanan rumah tangganya berlangsung tanpa ujian dari Allah. Salah satu ujian terhadap rumah tangga Nabi Ibrahim adalah bahwa meski telah menikah hampir selama 80 tahun, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam dan Sarah tak kunjung dikarunia keturunan.

Meskipun belum ada tanda-tanda kehamilan pada diri Sarah dan secara fisik Sarah sudah menua dan secara medis tidak mungkin bisa hamil, Nabi Ibrahim dan Sarah tidak bosan memanjatkan do’a kepada Allah

Do’a nabi Ibrahim dan Sarah diabadikan dalam Al Qur’an:


ุฑَุจِّ ู‡َุจْ ู„ِูŠ ู…ِู†َ ุงู„ุตَّุงู„ِุญِูŠู†َ



“Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih.” (QS. Ash Shaffat ayat 100)

Sarah semakin merasa dirinya sudah tua, rambutnya mulai berwarna putih, dan tulang-tulangnya sudah lemah. Keadaan tersebut membuat Sarah gelisah sehingga menawarkan Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam untuk menikah kembali.

Awalnya tawaran tersebut ditolak oleh Nabi Ibrahim. Namun kemudian, Nabi Ibrahim menerimanya dengan syarat bahwa Sarah yang harus memilih calonnya.

Sarah kemudian menawarkan Siti Hajar kepada Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam. Siti Hajar merupakan seorang budak yang ia kenal dengan baik. Tidak lama setelah menikah, Hajar hamil dan lahirlah seorang putra kesayangan.

Karena demikian lamanya kehadiran seorang anak dinantikan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam, anak itu diberi nama Ismail, artinya “Allah telah mendengar” sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra. Seolah Ibrahim berseru, “Allah telah mendengar dan mengabulkan do’aku.”

Dua belas tahun setelah Ismail lahir, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kehamilan untuk Sarah dalam usia yang sudah tua. Kemudian, Sarah melahirkan seorang putra dari rahimnya yang kelak menjadi nabi, yakni Ishaq ‘Alaihis Salam.

Salah satu bentuk perhargaan kepada Sarah atas kesabarannya menanti keturunan diabadikan dalam Al Qur’an pada surat Al Ankabut ayat 26-27 yang berbunyi:

ูَุงٰู…َู†َ ู„َู‡ٗ ู„ُูˆْุทٌۘ ูˆَู‚َุงู„َ ุงِู†ِّูŠْ ู…ُู‡َุงุฌِุฑٌ ุงِู„ٰู‰ ุฑَุจِّูŠْ ุۗงِู†َّู‡ٗ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุนَุฒِูŠْุฒُ ุงู„ْุญَูƒِูŠْู…ُ ูˆَูˆَู‡َุจْู†َุง ู„َู‡ٗٓ ุงِุณْุญٰู‚َ ูˆَูŠَุนْู‚ُูˆْุจَ ูˆَุฌَุนَู„ْู†َุง ูِูŠْ ุฐُุฑِّูŠَّุชِู‡ِ ุงู„ู†ُّุจُูˆَّุฉَ ูˆَุงู„ْูƒِุชٰุจَ ูˆَุงٰุชَูŠْู†ٰู‡ُ ุงَุฌْุฑَู‡ٗ ูِู‰ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูۚˆَุงِู†َّู‡ٗ ูِู‰ ุงู„ْุงٰุฎِุฑَุฉِ ู„َู…ِู†َ ุงู„ุตّٰู„ِุญِูŠْู†َ


“Maka, Luth membenarkan (kenabian Ibrahim). Dan dia (Ibrahim) berkata, ‘Sesungguhnya aku harus berpindah ke (tempat yang diperintahkan) oleh Tuhanku. Sungguh, Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishaq dan Yaqub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang yang saleh.”

Kemudian, di Baitullah, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam mendapatkan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Perintah ini dijelaskan dalam Surat al-Hajj Ayat 26 dan tafsirnya.


ูˆَุงِุฐْ ุจَูˆَّุฃْู†َุง ู„ِุงِุจْุฑٰู‡ِูŠْู…َ ู…َูƒَุงู†َ ุงู„ْุจَูŠْุชِ ุงَู†ْ ู„َّุง ุชُุดْุฑِูƒْ ุจِูŠْ ุดَูŠْู€ًุٔง ูˆَّุทَู‡ِّุฑْ ุจَูŠْุชِูŠَ ู„ِู„ุทَّุงูۤ‰ِูٕِูŠْู†َ ูˆَุงู„ْู‚َุงูۤ‰ِูٕ…ِูŠْู†َ ูˆَุงู„ุฑُّูƒَّุนِ ุงู„ุณُّุฌُูˆْุฏِ


“(Ingatlah) ketika Kami menempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (dengan berfirman), ‘Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan apapun, sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang thawaf, mukim (di sekitarnya), serta rukuk (dan) sujud’." (QS Al-Hajj: 26)


Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam menerima mandat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk mengasingkan istri tercintanya, Hajar, dan sang bayi yang amat ia sayangi, Ismail. Berbekal tekad yang kuat, ketiganya bertolak dari Palestina menuju Ka’bah, menembus padang pasir dan teriknya matahari yang begitu menyengat. 

Sejak keberangkatannya dari Palestina, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam tidak memberitahu Hajar ke mana tujuan perjalanannya dan Hajar pun tidak bertanya ada hajat apa. Sang suami hanya tahu bahwa itu mandat dari Allah, sementara sang istri hanya memahami bahwa itu perintah suami yang harus ditaati, tanpa protes sepatah kata pun. 

Setibanya di Makkah, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam segera meninggalkan istri dan anaknya. Tidak ada siapa-siapa di sana. Betul-betul sepi dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Ibrahim hanya membekali mereka beberapa biji kurma dan air secukupnya. 

Setelah berhasil menguatkan diri, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam bertolak untuk pulang dan tak sedikit pun menoleh ke arah Hajar. 

“Hai Ibrahim, hendak ke mana engkau? Akan kah kau tinggalkan kami berdua di lembah tak berpenghuni dan sunyi ini?” kata Hajar heran sambil mengejar suaminya. 

Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam tak kuasa menjawab pertanyaan dari istrinya. Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam hanya bisa diam dan berusaha terus melangkah. Hingga tiga kali Hajar bertanya, “Hendak kemana engkau?”, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam tak kuasa menjawab walau hanya dengan sepatah kata.

Sebagai istri yang shalihah dan cerdas, Hajar mengubah pertanyaan, “Apakah Allah yang memerintahkanmu?” 

“Betul,” jawab Ibrahim singkat. 

“Baiklah. Kalau begitu, Allah tidak mungkin membuat kami sengsara,” timpal Hajar meneguhkan. Hajar pun kembali ke tempat semula. 

Sesampainya di tikungan, Ibrahim menoleh ke tempat ia meninggalkan istri dan anaknya dan berdo’a agar kedua orang yang ia sayangi itu selalu berada dalam ketaqwaan, tetap dijaga oleh Allah, dan diberi kecukupan rezeki (QS. Ibrahim [14]: 37).


ุฑَุจَّู†َุง ุฅِู†ِّูŠ ุฃَุณْูƒَู†ْุชُ ู…ِู†ْ ุฐُุฑِّูŠَّุชِูŠ ุจِูˆَุงุฏٍ ุบَูŠْุฑِ ุฐِูŠ ุฒَุฑْุนٍ ุนِู†ْุฏَ ุจَูŠْุชِูƒَ ุงู„ْู…ُุญَุฑَّู…ِ ุฑَุจَّู†َุง ู„ِูŠُู‚ِูŠู…ُูˆุง ุงู„ุตَّู„ุงุฉَ ูَุงุฌْุนَู„ْ ุฃَูْุฆِุฏَุฉً ู…ِู†َ ุงู„ู†َّุงุณِ ุชَู‡ْูˆِูŠ ุฅِู„َูŠْู‡ِู…ْ ูˆَุงุฑْุฒُู‚ْู‡ُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ุซَّู…َุฑَุงุชِ ู„َุนَู„َّู‡ُู…ْ ูŠَุดْูƒُุฑُูˆู†َ


“Yaa Tuhan kami...! Sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Yaa Tuhan kami...! (Yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”


Ibunda Hajar tidaklah berpangku tangan ketika Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam menempatkannya di sebuah lembah tanpa tetumbuhan sebatangpun. Ia telah memastikan bahwa suaminya melakukan hal tersebut atas perintah Rabb-nya hingga Ibunda Hajar semakin yakin bahwa dirinya selalu dibersamai Tuhannya.  Bersama bayi Ismail, ia mulai memaksimalkan usaha, do’a, dan kecerdasan untuk menghadapi tantangan.


Perjuangan Ibunda Nabi Isma’il

Sekantung kurma dan seqirbah air pemberian Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam telah habis. Bayi Ismail meronta karena haus dan lapar. Ibunda Hajar pun menunjukkan perjuangan, kegigihan, juga keyakinannya bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan menzhalimi hamba-Nya. Ibunda Hajar menyambut jaminan rizqi dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan usaha kerasnya. Ibunda Hajar berusaha mencari air di bawah terik matahari dan di atas hempasan pasir gurun. Ibunda Hajar harus menemukan air, atau bertemu seseorang yang dapat dimintai pertolongan. Wanita itu naik ke bukit Shafa dan menyapu pandang. Tak seorangpun tampak di seluruh penjuru, dan tak ada air setitikpun. Kembali ia turun, bersegera menuju bukit Marwa, namun hasilnya sama.

Begitulah, Ibunda Hajar terus berlari antara Bukit Shafa dan Bukit Marwa. Ibunda Hajar sangat yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan usahanya. Pada titik yang telah ditetapkan, Allah berkenan memancarkan air yang melimpah lewat hentakan kaki mungil bayi Ismail ‘Alaihis Salam. Ibunda Hajar sangat bersyukur karena Allah memancarkan air di dekat kaki bayi Ismail. Ibunda Hajar kepada kepada air yang memancar, “Zam Zam” (berkumpullah, berkumpullah).

Sejenak, Sang Ibu dan juga Sang Anak terlepas dari dahaga. Tetapi, Ibunda Hajar menyadari bahwa manusia tak cukup hidup hanya dengan air.

Maka, tantangan selanjutnya adalah Sang Ibu harus mengubah air menjadi semua kebutuhan hidupnya. Ibunda Hajar pun berbicara dengan para kafilah yang lewat untuk bertukar barang dengan air. Hal tersebut merupakan bentuk diplomasi tingkat tinggi dengan orang-orang asing yang tak ia ketahui kebaikan dan kejahatannya. 

Beberapa waktu kemudian, ramailah lembah itu. Orang-orang tertarik singgah dan beberapa orang mulai menetap. Perkampungan baru pun terbentuk.

Mekkah bertambah ramai dan makin ramai hingga datanglah tantangan ketiga: Hajar harus menjamin agar mata air Zam Zam tidak diperebutkan para qabilah dan memicu peperangan sebab sumber air di tengah gurun adalah harta termahal yang sangat mungkin memicu penguasaan. Hajar mengendalikan tatanan kehidupan, juga mewarnai peradaban. Hajar, seorang perempuan yang sungguh telah berpengaruh, menyumbang jasa besar atas berjayanya kota Makkah hingga hari ini.

Do’a Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam agar Allah menjadikan tempat yang ditinggali oleh istri dan anaknya yang begitu dia cintai terkabul.

ูˆَุฅِุฐْ ู‚َุงู„َ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠู…ُ ุฑَุจِّ ุงุฌْุนَู„ْ ู‡َٰุฐَุง ุจَู„َุฏًุง ุขู…ِู†ًุง ูˆَุงุฑْุฒُู‚ْ ุฃَู‡ْู„َู‡ُ ู…ِู†َ ุงู„ุซَّู…َุฑَุงุชِ ู…َู†ْ ุขู…َู†َ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงู„ْุขุฎِุฑِ ۖ ู‚َุงู„َ ูˆَู…َู†ْ ูƒَูَุฑَ ูَุฃُู…َุชِّุนُู‡ُ ู‚َู„ِูŠู„ًุง ุซُู…َّ ุฃَุถْุทَุฑُّู‡ُ ุฅِู„َู‰ٰ ุนَุฐَุงุจِ ุงู„ู†َّุงุฑِ ۖ ูˆَุจِุฆْุณَ ุงู„ْู…َุตِูŠุฑُ



"Yaa Tuhanku...! Jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa dan berikanlah rizqi dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman kepada Allah dan hari kemudian di antara mereka. Allah berfirman, ‘Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali’." (QS. Al Baqarah: 126)

ุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ ุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ ุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ ุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ ูˆู„ู„ู‡ ุงู„ุญู…ุฏ


Mimpi Malam Tarwiyah

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun), pada malam tarwiyah, hari ke-8 di bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam bermimpi adanya seruan, “Hai Ibrahim! Penuhilah nazarmu (janjimu).”

Pagi harinya, beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam. Apakah mimpi itu dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala atau dari setan? Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah yang berasal dari kata ๏ฏฟ๏บฎ๏ปฏ←๏บฎ๏บ๏ปฑ(artinya, berpikir atau merenung).

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah, beliau bermimpi dengan seruan yang sama seperti sebelumnya. Pagi harinya, beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari ‘Arafah yang berasal dari kata ๏ฏฟ๏ปŒ๏บฎ๏ป‘←๏ป‹๏บฎ๏ป‘ (artinya mengetahui), bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah.


Mimpi Malam Nahr

Malam berikutnya lagi, beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa. Maka, keesokan harinya, beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu. Karena itulah, hari itu disebut dengan hari menyembelih qurban (yaumun nahr).

Dalam riwayat lain, dijelaskan bahwa ketika Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam bermimpi untuk yang pertama kalinya, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban. Tapi, tiba-tiba api datang menyantapnya. Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam mengira bahwa perintah dalam mimpinya sudah terpenuhi.

Untuk mimpi yang kedua kalinya, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai qurban. Tapi, tiba-tiba api datang menyantapnya dan Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi.

Untuk mimpi yang ketiga kalinya, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam mendengar ada yang menyeru, “Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkanmu agar menyembelih putramu, Ismail.” Beliau terbangun seketika, langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu memberikan yang terbaik untuk kita dan Allah pun meminta kita untuk memberikan pengorbanan yang terbaik seperti kisah yang pernah terjadi pada Habil yang Allah terimanya qurbannya karena Habil memberikan qurban yang terbaik. Sebaliknya, qurban yang diberikan Qabil tertolak karena qurban yang diberikan Qabil bukan qurban terbaik. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:


ู„َู†ْ ุชَู†َุงู„ُูˆุง ุงู„ْุจِุฑَّ ุญَุชَّู‰ ุชُู†ْูِู‚ُูˆุง ู…ِู…َّุง ุชُุญِุจُّูˆู†َ ูˆَู…َุง ุชُู†ْูِู‚ُูˆุง ู…ِู†ْ ุดَูŠْุกٍ ูَุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุจِู‡ِ ุนَู„ِูŠู…ٌ


“Kalian sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kalian menafkahkan sebagian harta yang kalian cintai. Dan apa saja yang kalian nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran ayat 92)


Untuk melaksanakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala tersebut, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam menemui istrinya, Hajar, terlebih dahulu. Beliau berkata, “Dandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allah.” Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya.

Kemudian, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang. Pada saat itu, Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu. Iblis mondar-mandir ke sana ke mari.

Setelah gagal membujuk Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam, Iblis pun datang menemui ibunda Hajar. “Mengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja, padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelih?” goda Iblis.

Tapi, Hajar tak tergoda, lagi-lagi Iblis gagal untuk kedua kalinya, namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail. Maka, Syaitan pun menghampiri Ismail seraya membujuknya, “Hai Isma’il! Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja, padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu. Lihat, ia membawa tali dan sebilah pedang,”

“Demi perintah Allah! Aku siap mendengar, patuh, dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragaku,” jawab Ismail dengan mantap.

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata yang lain, Ismail segera memungut sejumlah kerikil dari tanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah mata Iblis yang sebelah kiri. Maka, Iblis pun pergi dengan tangan hampa. Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji.

Sesampainya di Mina, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam berterus terang kepada putranya:


ูَู„َู…َّุง ุจَู„َุบَ ู…َุนَู‡ُ ุงู„ุณَّุนْูŠَ ู‚َุงู„َ ูŠَุง ุจُู†َูŠَّ ุฅِู†ِّูŠ ุฃَุฑَู‰ ูِูŠ ุงู„ْู…َู†َุงู…ِ ุฃَู†ِّูŠ ุฃَุฐْุจَุญُูƒَ ูَุงู†ْุธُุฑْ ู…َุงุฐَุง ุชَุฑَู‰ ู‚َุงู„َ ูŠَุง ุฃَุจَุชِ ุงูْุนَู„ْ ู…َุง ุชُุคْู…َุฑُ ุณَุชَุฌِุฏُู†ِูŠ ุฅِู†ْ ุดَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ُ ู…ِู†َ ุงู„ุตَّุงุจِุฑِูŠู†َ 


“Maka, tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, ‘Hai, Anakku...! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!’ Ismail menjawab, ‘Hai, Bapakku...! Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar’.” (QS. Ash-Shรขffรขt, [37]: 102).


Mendengar jawaban putranya, legalah Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillรขh) sebanyak-banyaknya. 

Untuk melaksanakan perintah Allah pada ayahnya,  Ismail berpesan kepada ayahnya, “Wahai, Ayah...! Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan. Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba. Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun karena itu bisa mengurangi pahalaku, dan jika ibu melihat percikan darahku, tentu ibu akan turut berduka.”

“Tajamkanlah pedang dan goreskan segera di leherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya. Lalu, bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada  ibu agar menjadi kenangan baginya, serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata, ‘Wahai, Ibu...! Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allah’.”

“Terakhir, janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga semakin menambah belasungkawa ibu padaku, dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku, janganlah dipandang seksama sehingga menimbulkan rasa sedih di hati ayah,” sambung Isma’il.

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam menjawab, “Sebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah engkau, wahai putraku tercinta!” 

Kemudian, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya, namun beliau tak mampu menggoresnya.

Ismail berkata, “Wahai, Ayah...! Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya. Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat mengetahui bahwa diriku taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam menjalankan perintah semata-mata karena-Nya.”

Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya, lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaga. Namun, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental. Tak puas dengan kemampuanya, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam menghujamkan pedangnya ke arah sebuah batu, dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian. “Hai pedang! Kau dapat membelah batu, tapi mengapa kau tak mampu menembus daging?” gerutu beliau.

Atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala, pedang menjawab, “Hai Ibrahim! Kau menghendaki untuk menyembelih, sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman, ‘Jangan disembelih’. Jika begitu, kenapa aku harus menentang perintah Allah?”

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:


ุฅِู†َّ ู‡َุฐَุง ู„َู‡ُูˆَ ุงู„ْุจَู„ุงุกُ ุงู„ْู…ُุจِูŠู†ُ ูˆَูَุฏَูŠْู†َุงู‡ُ ุจِุฐِุจْุญٍ ุนَุธِูŠู…ٍ 


“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu). Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS. Ash-Shรขffรขt, [37]: 106-107)


Menurut satu riwayat, Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah diqurbankan oleh Habil dan domba itu hidup di surga. Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam menggoreskan pedangnya ke leher putranya.

Pada saat itu juga, semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allรขhu Akbar) untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran Nabi Ibrahim dan putranya Ismail dalam menjalankan perintahnya. Melihat itu, malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah, “Allรขhu Akbar, Allรขhu Akbar, Allรขhu Akbar”.

Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam menyahut, “Lรข Ilรขha Illallรขhu wallรขhu Akbar”. 

Ismail mengikutinya, “Allรขhu Akbar wa lillรขhil hamd”. 

Kemudian, bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya Qurban (Idul Adha)

Friday, 23 June 2023

Wisata untuk Healing

 Kata wisata, jalan-jalan atau piknik mungkin kata yang paling dirindukan saat ini oleh saya pribadi. Padatnya kegiatan yang beruntun di madrasah baik dari kelas 9 maupun dari kelas 7 -8 hingga penerimaan rapor semester 2. Tidak dipungkiri kegiatan tersebut cukup menyita tenaga dan pikiran. Maka ketika disodori tema Kalis "Wisata" rasanya senang sekali meskipun baru menuliskannya. Mudah-mudahan dapat terwujud melaksanakannya setelah usai rangkaian kegiatan sekolah dengan pembagian rapor akhir semester ini. 

Kemana tujuan wisata yang paling diinginkan? Saya termasuk orang yang suka pantai dan suasana hutan. Ada beberapa tempat yang ingin saya kunjungi terkait tempat tersebut. Pertimbangan jarak dan medan tujuan wisata tentu perlu dipikirkan matang-matang agar kegiatan wisata yang kita lakukan dapat menjadi kegiatan refreshing dan healing bagi kita.

Sumber gambar: Lagerunal.blogspot.com

Jangan sampai kegiatan yang kita gadang-gadang menjadi proses pelepasan beban kerja dan kepenatan raga malah menjadi berakhir tidak menyenangkan karena kelelahan atau tidak sesuai ekspektasi. 

Maka untuk dapat mencapai tujuan wisata sebagai sarana healing dan pelepasan segala penat, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan:

1. Cari informasi lokasi dan fasilitas tempat wisata tersebut sebagai gambaran awal kegiatan liburan kita sehingga kita memperkirakan apa yang kita lakukan di sana dengan perencanaan keuangannya.

2. Pastikan kita dalam kondisi yang fit meskipun lelah. Jangan sampai liburan ke tempat wisata menambah kelelahan baik secara fisik maupun keuangan.

3. Pastikan kita nyaman dengan tempat wisata tersebut sehingga kita bisa menikmati kegiatan liburan dan tujuan liburan untuk healing tercapai. Hindari liburan di puncak musim liburan. Karena tempat wisata akan sangat ramai dan harga biasanya juga mengalami kenaikan.

4. Bawalah uang tunai agar bisa memperkirakan ketersediaan keuangan sehingga dapat mengerem kebebasan dan keinginan berbelanja di temaptwisata.

Friday, 16 June 2023

Wisuda yang Terlewat




Gambar: Dokumen pribadi 


Peristiwa ini saya alami ketika proses wisuda di Universitas Negeri Yogyakarta. Pada waktu itu kegiatan proses wisuda merupakan momen yang sangat dinantikan oleh seluruh anggota keluarga. Terlebih faktor saya berasal dari keluarga petani yang akhirnya mampu menyelesaikan bangku kuliah. Sebuah anugrah Allah SWT yang luar biasa. Bagaimana bisa? Kalau dirunut ke belakang banyak orang yang berjasa di dalamnya. Meskipun lebih banyak faktor kenekatan. Maka orang-orang di sekitarku dan terutama saudara ingin ikut gegap gempita proses wisuda sekaligus jalan-jalan ke kota pelajar, Yogyakarta.

Bulan November 2002 ketika itu Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan dua hari pelaksanaan wisuda. Yakni hari Jumat dan Sabtu. Saya kebagian yang hari Jumat. Waktu itu hubungan komunikasi hanya melalui telpon umum. Saya menghubungi keluarga dan menginformasikan tentang acara wisuda tersebut. Keluarga di Purbalingga pun mempersiapkan dengan matang. Armada sebuah bus disiapkan untuk mengiringi aku wisuda sekaligus membawa barang-barang yang dapat segera dibawa pulang setelah wisuda. 

Hari Jumat datang prosesi wisuda. Mahasiswa yang lain sudah mulai ditemani oleh keluarganya. Keluarga inti,  Bapak dan Ibu dipersilahkan untuk mengikuti di sekitar gedung sementara kami wisudawan dan wisudawati berada di area gedung.  Hari semakin siang, rombongan keluarga belum nampak hadir di sekitar gedung auditorium, tempat pelaksanaan wisuda. Hati semakin gelisah. Tak ada daya untuk menanyakan. Untungnya ada saudara yang memang tinggal di Yogyakarta yang menemani dari pagi. 

Wisuda pun berlangsung dengan lancar. Kebahagiaan memuncak mengucapkan janji civitas UNY. Dan berakhir dengan pemindahan tali wisuda dan pemberian ijazah tanda berakhirnya proses pendidikan di UNY. Sampai berakhirnya wisuda aku terus mencari sosok Bapak dan Ibu di antara deretan tempat duduk yang dikhususkan untuk orang tua. Namun tidak juga saya temukan. Saya berdoa semoga tidak ada sesuatu yang terjadi dalam perjalanan keluarga dari Purbalingga ke Yogyakarta. 

Sampai akhirnya prosesi wisuda berakhir dan aku disambut oleh saudara yang tinggal di Yogyakarta dan teman-teman seangkatan. Sebenarnya aku menanyakan di mana keluarga kok belum terlihat. Saudara pun tidak tahu, sudah mencari seluruh daerah wisuda namun tidak ada. Rasa bahagia dan sedih itu silih berganti. Namun bersyukur saya tidak sampai berurai airmata di depan teman-temanku.

Pada sore hari setelah selesai prosesi wisuda baik di tingkat universitas maupun di tingkat fakultas selesai,saya mencoba menghubungi nomor telpon yang biasa saya menjadi media komunikasi antara saya dan orang tua. Saya tanyakan kenapa keluarga belum sampai di Yogyakarta? Betapa terkejutnya saya ketika si empunya telpon menyatakan bahwa keluarga akan datang di hari Sabtu. Saya tidak menyatakan bahwa wisuda sudah dilakukan. Biarlah besok seperti apa adanya.  Keluarga akan datang meskipun aku sudah wisuda. 



Bersama teman kos dan keluarga 


Hari Sabtu pagi, sekitar jam 09.00 keluarga sampai. Suasana wisuda untuk jadwal hari Sabtu sudah ramai. Auditorium dan sekitarnya penuh sesak dengan kendaraan dan keluarga penjemput dan pengantar wisudawan dan wisudawati. Saya sambut keluarga. Mereka agak terkejut mendapati saya tidak memakai toga dan berada di gedung auditorium. Saya ceritakan semuanya yang terjadi. Bahwa saya sudah diwisuda hari Jumat kemarin. Begitu mendengar cerita saya keluarga memeluk saya, membayangkan kemarin saya sendirian diwisuda, tanpa kehadiran keluarga. Tapi untuk menenangkan mereka, saya panggil teman-teman kos yang menemani saya kemarin. Bersyukur baju wisuda masih ada di tempat sehingga bisa saya gunakan kembali untuk berfoto dengan keluarga. Saudara yang di Yogyakarta pun hadir lagi hari Sabtu ini. 

Kadang, hingga saat ini saya masih berfikir dan menduga mengapa semua peristiwa itu terjadi. Kekeliruan dalam komunikasi. Apakah saya yang salah menyampaikan? Apakah penerima telpon yang salah memahami isi informasi atau keluarga yang salah menerima informasi. Rasa sedih dan menyalahkan diri sendiri maupun orang lain kadang muncul tetapi sampai pada detik ini saya bersyukur bahwa ketidakhadiran orang tua dan keluarga tidak karena sesuatu yang buruk terjadi. Aku pun malah lebih leluasa mengantarkan orang tua melihat kampus tempat kuliah ketika proses wisuda berlangsung di hari Sabtu. Suasana wisuda dan berbagai hal tentang kampus dapat saya sampaikan ke orang tua dan keluarga hingga sampai pada pamitan dengan ibu kos tempat selama ini aku tinggal di Yogyakarta.


Selain itu saya berkesimpulan, wisuda tidak harus ditemani. Bukan proses wisudanya yang penting tetapi setelahnya. Begitu saya mendapatkan pekerjaan dengan diterima menjadi guru bantu di bulan Februari 2023 dan diangkat menjadi PNS satu setengah tahun berikutnya, perasaan menyalahkan peristiwa ini semakin berkurang. Banyak juga teman-temanku yang tidak didampingi keluarga pada saat wisuda,tetapi mereka tetap happy dan enjoy. Wisuda adalah proses biasa. Yang terpenting adalah setelahnya. Semoga diangkat menjadi PNS merupakan kebahagiaan yang dapat saya berikan kepada orang tua, guru dan keluarga. Saya sudah memaafkan diri sendiri dan orang lain atas peristiwa ini.  Pasti ada hikmah di sebaliknya, apapun itu. Alhamdulillah 'ala kullihal. Segala puji bagi Allah atas segala sesuatu. Terima kasih kepada teman -teman yang sudah menemani hari yang berat ketika itu. 

Bagaimana menurut Anda? Bagaimana jika Anda posisi ini? Silahkan tulis komentar Anda untuk berbagi rasa. Salam literasi.

Monday, 12 June 2023

Kegiatan Studi Tiru MTsN 1 Purbalingga



Pada hari Senin, 12 Juni 2023 MTs Negeri 1 Purbalingga mengadakan kegiatan studi tiru ke MTsN 1 Kebumen. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang diagendakan bagi kelas unggulan, baik unggulan akademik maupun tahfidz. 

Sebanyak siswa berjumlah 144 siswa MTs Negeri 1 Purbalingga ikut serta dalam kegiatan studi tiru ke MTsN 1 Kebumen ini. Studi tiru adalah 




Sunday, 11 June 2023

Moda Transportasi Bus Trans Jateng

 Bus menjadi moda transportasi yang dianggap asing oleh anak. Tetapi demikian ia menjadi menarik ketika sekolah memperkenalkan moda transportasi ini dalam kegiatan pembelajaran langsung (PPL). Karena penasaran dengan moda bus ini maka pada hari Ahad,11 Juni 2023.

Halte-halte yang kami lewati antara lain:

Halte SMP 1 

Halte YPT 91 Purbalingga 

Halte pancamas 

Halte SMA N 1 Sokaraja 

Halte klenteng 

Pengajian Ahad Pagi: Sejarah Ibadah Haji

Shalat di Masjid Nabawi sama dengan 1000 x pahala shalat di masjid yang lain. Sementara doa di sana akan dikabulkan. Maka banyaklah berdoa baik urusan dunia maupun akhirat.

Sejarah haji menurut Prof. Dr.  Tengku Hasbi Ash Shiddieqy

1. Menurut jumhur ulama, ibadah haji difadhukan pada tahun ke 6 hijriah, setelah turun surat Al Baqarah ayat 196.

Nabi Adam berumur 1000 tahun. Berpisah dengan Siti Hawa selama 200 tahun 

2. Haji mulai dilaksanakan di masa jahiliah, orang -

Mekah disebut sebagai Ummul Quro , Ibu negeri karena termasuk

1. Bagian bumi yang tertua, 

2. Menjadi pusat arah kiblat seluruh dunia 

3. yang bisa masuk, sujud dan ruku hanya orang-orang beriman

Hukum-hukum ibadah haji

1. Mengerjakan haji adalah fardhu. QS Ali Imran: 97

Bagi yang mampu:

# Mampu fisiknya, sehat karena dibutuhkan kekuatan fisik saat melaksanakan haji.

# Kemampuan harta, bekal ke Makkah dan meninggalkan untuk yang di tinggalkan.

# Kemampuan kondisi aman, tidak perang 

2. HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar 

Islam didirikan atas lima sendi: mengakui bahwasannya tiada Tuhan selain Allah, dan bahwasannya Muhammad utusan Allah, mengerjakan sholat 

Hawa ---->Arafah

Adam ----> India 

Saturday, 10 June 2023

Pengajian Akbar: Kyai Miftahus Zuhdi di Selaganggeng

 


Ngaji= ngatur jiwa

Membangun jiwa raga: sluku sluku bathok, membangun

Tembang: mijil, gambuh 

Tembung


Agama: aja gawe mangkel 

Friday, 9 June 2023

Jaga Lisan Orang Tua


Sumber gambar: atsar.id


Bismillah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Ayah-bunda, berhati-hatilah


HATI ANAK DI LIDAH ORANG TUA

______________________


Anak tinggi besar itu, Dion, terus-terusan menangis. Sekuat apapun ia berusaha mencoba tak menangis, tapi tetap saja ia menangis juga. Berkali-kali ia mengusap air mata yang meleleh di pipinya.


Malam itu Dion, pelajar satu SMP di Bogor, curhat pada saya dalam sesi kumpul dengan para remaja di satu sekolah swasta. Ia bertanya, “Pak, bagaimana ya kalau orang tua kita suka merendahkan kita?” Kemudian ia bercerita kalau orang tuanya suka menyebutnya tidak becus, dan lain-lain. Ketika saya menjelaskan bagaimana semestinya orang tua bersikap pada anak, air mata Dion mulai meleleh.


Saya terhenyak. Ini memang salah satu problem pengasuhan anak. Kita, orang tua seringkali tidak sabar dalam mendidik anak-anak. Saat anak tidak bisa memenuhi harapan kita, amarah serta merta keluar. Kita menjadi orang tua yang tidak sabaran. Sumbu pendek.


Kita juga lebih punya semangat menyalahkan ketimbang mencari solusi. Padahal semestinya kita sadar sesadar-sadarnya kalau kecerdasan dan kemampuan anak memang sedang berkembang. Banyak hal yang sudah kita pahami, mereka tidak paham. Coba saja yang simpel; tidak semua anak tahu cara menguras bak mandi. Maka saat ia tidak bisa melakukannya apa seharusnya yang kita lakukan? Tentu mengajarkannya cara menguras bak mandi yang benar. Bukan memarahinya.


Orang tua harusnya berfungsi sebagai pendidik, bukan semata yang melahirkan anak dan memberi mereka uang jajan. Namun banyak orang tua yang tidak sadar dan tidak mau belajar mengembangkan ketrampilan mendidik anak. Bila sudah demikian maka langkah yang paling praktis yang bisa dilakukan orang tua adalah memarahi anak, mencemoohnya dan melecehkannya.


Itulah yang dirasakan Dion, juga mungkin anak-anak kita. Padahal, saat kalimat cemoohan dan bentakan itu terlontar, hati anak terluka. Apa yang kemudian terjadi? Umumnya bila anak sering dibentak dan dihina orang tuanya, maka akan terbentuk self- image atau citra-diri dalam pikiran mereka.


Anak yang sering disebut ‘dasar bodoh’ atau ‘dasar nakal’ oleh orang tuanya, maka akan melekat citra diri seperti itu dalam benak mereka. Itu karena citra diri tumbuh berkembang bersumber dari apa yang anak percayai dari dalam dirinya, dan dari penerimaan lingkungan terhadap dirinya. Ketika lingkungan di sekitarnya – terutama orang tua – merendahkan dirinya, maka citra diri itu yang tumbuh dalam dirinya. Ia akan jadi pribadi yang rendah diri, inferior dan hilang kepercayaan.


Mari kita renungkan, apakah ada orang tua yang ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi seperti demikian? Pribadi yang rendah diri, serba gamang, tak punya kepercayaan diri? Bukan salah anak bila mereka berkembang menjadi pribadi kacau seperti itu. Anak hanya produk pendidikan dan pengasuhan orang tua. Sayang orang tua sering tak sadar bahwa lidah merekalah yang telah membuat keruh hati anak-anak sejak kecil. Padahal hati setiap anak itu awalnya adalah bersih, sampai lidah orang tualah yang mengotorinya.


Pantas bila Rasulullah SAW. mengingatkan setiap dari kita untuk menjaga lisan sebaik-baiknya. Apalagi bila sampai mendatangkan petaka yang besar di kemudian hari. Sabda Beliau:


ุฅِู†َّ ุงู„ْุนَุจْุฏَ ู„َูŠَุชَูƒَู„َّู…ُ ุจِุงู„ْูƒَู„ِู…َุฉِ ู…َุง ูŠَุชَุจَูŠَّู†ُ ู…َุง ูِูŠْู‡َุง ูŠَู‡ْูˆِู‰ ุจِู‡َุง ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِุฃَุจْุนَุฏَู…َุง ุจَูŠْู†َ ุงู„ْู…َุณْุฑِู‚ِ ูˆَุงู„ْู…َุบْุฑِุจِ


“Sesungguhnya seorang hamba yang mengucapkan suatu perkataan yang tidak dipikirkan apa dampak-dampaknya akan membuatnya terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat”


Ayahbunda, kendalikan lisan saat berhadapan dengan buah hati kita. Sampaikan hanya perkataan yang ma’ruf, perkataan yang memberi motivasi, harapan dan doa. Bukan perkataan yang merusak pikiran dan hati mereka. Karena, hati anak terletak pada lidah orang tua.


Oleh: Ustadz Iwan Januar

Celotehan akar rumput

https://t.me/celotehanakarrumput

Pelaksanaan SAS II dan PAT 8 Di MTs Negeri 1 Purbalingga




Pelaksanaan SAS II dan PAT 8 di MTs Negeri 1 Purbalingga untuk tahun ajaran 2022/2023  dilaksanakan dari tanggal 3 -10 Juni 2023. Ada dua hari yang harus melaksanakan tiga mata pelajaran sekaligus. Hal ini terjadi karena hanya ada kesempatan 7 hari dari rentang waktu yang diberikan dari tanggal 29 Mei - 10 Juni 2023. Namun karena padatnya jadwal terkait dengan PPDB dan pelepasan siswa kelas 9 maka kegiatan SAS dan PAT baru dilaksanakan mulai tanggal 3 Juni 2023.

Kebetulan kegiatan 




Thursday, 8 June 2023

Puisi 2.0 Ujian


Gambar:istock


 Ujian 1

Oleh Suyati

Berat

Beban

Sarat pertanyaan 

Dijawab dengan lugas

Tegas

Ringkas 

Tidak bisa 

Aku menjawabnya

Aku mengerjakannya 

Aku menyelesaikannya 

Selesai


Purbalingga, 8 Juni 2023

Gambar: Eramuslim.com


Ujian 2

Oleh Suyati

Pahit terasa

Perih luka

Menyayat

Berurai airmata

Cobaan menghimpit

Hidup yang sulit

Berdaya berusaha bangkit

Tak mudah bukan tidak bisa 


Purbalingga, 8 Juni 2023



Ujian 3

Senyuman

Sambutan 

Kehangatan

Kelebihan

Kesempatan 

Kebahagiaan 

Kekayaan 

Nikmat terlewat

Lolos dari perhatian

Sebagai cobaan kehidupan 

Luluskah kita dari semuanya?


Purbalingga, 8 Juni 2023

Saturday, 3 June 2023

Puisi: Pancasila Ku Amalkan



 Pancasila Kuamalkan 

Oleh Suyati


Hari-hari berlalu dalam kesibukan waktu

Mengusungmu pada laku dan ucapku

Untuk mewujudkan pada kehidupan selalu

Tak terpisah tetap menyatu padu


Pancasila 

Bukan hanya dasar negara

Ia menjadi pengingat dan pengikat jiwa

Untuk anak bangsa berbudaya


Tidak hanya sekedar slogan di lisan

Tidak hanya gemuruh di perayaan

Tidak hanya terpampang di papan pengumuman

Ia masuk ke jiwa

Menumbuhkan rasa cinta dan bangga

Akan bangsa yang beraneka warna


Adanya adalah pemersatu bangsa

Adanya adalah kesadaran berbeda tetap satu jua

Adanya adalah penumbuh semangat gotong royong


Purbalingga, 1 Juni 2023

Kala 08.35

Pelepasan Kelas 9 Matsabangga 2022/2023






Purbalingga - Perhelatan tahunan yang diselenggarakan oleh madrasah tahun ini sedikit berbeda. Acara pelepasan kelas 9 MTs Negeri 1 Purbalingga berbeda dari tahun lalu. Ada beberapa sebab, antara lain karena peserta acara dan tempat pelaksanaan acara pelepasan tersebut.

Pada tahun 2023 ini acara pelepasan sudah bisa dilaksanakan oleh seluruh siswa dan menghadirkan wali murid. Dua tahun kemarin acara seperti ini hanya bisa dilaksanakan oleh siswa dengan menghadirkan perwakilan wali murid karena situasi pandemi yang tidak memperkenankan banyaknya peserta pada sebuah acara. 

Namun, kemeriahan pelaksanaan tahun ini juga disebabkan oleh pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di luar lingkungan madrasah. Yaitu di lapangan desa KALIJARAn.

Parenting Bulan Desember 2024 Musabangga

Kegiatan parenting bulan Desember 2024 dilaksanakan bersamaan dengan pembagian hasil belajar siswa atau rapor.  Kegiatan ini dilaksanakan pa...