ONE DAY ONE HADITS
Kamis, 4 Desember 2025 / 13 Jumadil Akhir 1447
ุนَْู ุฃَุจِْู ُูุฑَْูุฑَุฉَ ุฑَุถَِู ุงُููู ุนَُْูู َูุงَู: َูุงَู ุฑَุณُُْูู ุงِููู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ : ุงَْููู
ُุคْู
ُِู ุงَُِّْููููู ุฎَْููุฑٌ َูุฃَุญَุจُّ ุฅَِููู ุงِููู ู
َِู ุงْููู
ُุคْู
ِِู ุงูุถَّุนِِْูู، َِْูููู ٍُّููู ุฎَْูููุฑٌ ، ุงِุญْูุฑِุตْ ุนََูููู ู
َุง ََْููููููุนَُูู َูุงุณْุชَุนِْู ุจِุงِููู ََููุง ุชَูุนْุฌَูุฒْ ، َูุฅِْู ุฃَุตَุงุจََู ุดَْููุกٌ ََูููุง ุชَُْูู: َْูู ุฃَِّْููู َูุนَْูุชُ َูุงَู َูุฐَุง ََูููุฐَุง ، ََِْููููู ُْูู: َููุฏَุฑُ ุงِููู َูู
َุง ุดَุงุกَ َูุนََู، َูุฅَِّู َْูู ุชَْูููุชَูุญُ ุนَู
ََู ุงูุดَّْูุทَุงِู
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , beliau berkata, Rasรปlullรขh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allรขh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allรขh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allรขh, dan Allรขh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan. [Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2664)] pelajaran yang terdapat di dalam hadits
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits
1- Keutamaan mukmin yang kuat.
Yang dimaksud “kuat” mencakup kuat iman, kuat tekad, kuat ilmu, dan kuat fisik.
Mukmin yang kuat lebih bermanfaat bagi diri dan umat; karena ia lebih mampu melakukan ketaatan, jihad, amal shalih, dan menanggung beban dakwah.
2- Namun mukmin yang lemah tetap memiliki jebaikan.
Hadits ini tidak merendahkan mukmin yang lemah, karena keduanya tetap memiliki kebaikan sesuai kadar kemampuan mereka.
Islam menghargai setiap usaha hamba, meskipun kecil.
3- Perintah bersungguh-sungguh dalam meraih kebaikan
Ungkapan “iแธฅriแนฃ ‘alฤ mฤ yanfa‘uka” adalah dorongan untuk:
-Merencanakan hidup -Memanfaatkan kesempatan
-Menjemput sebab-sebab kebaikan,
-Tidak bermalas-malasan.
4- Kewajiban tawakkal dan memohon pertolongan Allah.
Setelah berusaha, hendaknya hati bergantung pada Allah, bukan pada usaha semata.
Tawakkal adalah kombinasi antara usaha maksimal dan penyerahan diri yang sempurna kepada Allah.
5- Larangan bersikap lemah dan putus asa. Islam melarang sikap pesimis, minder, atau menyerah sebelum berusaha.
Hadits ini menumbuhkan mental optimis, berdaya, dan produktif.
6- Sikap benar ketika tertimpa musibah. Tidak boleh mengatakan “seandainya tadi aku lakukan begini…” karena itu membuka pintu penyesalan yang merusak.
Yang benar adalah mengatakan:
“Qaddarallฤh wa mฤ syฤ’a fa‘al”
sebagai bentuk ridha terhadap takdir dan menjaga hati dari godaan syaitan.
7- “Seandainya”membuka pintu syaitan. Ucapan “kalau saja…” sering memunculkan:
-Kesedihan berkepanjangan,
-Penyesalan,
-Keragu-raguan terhadap takdir,
-Bahkan bisikan buruk terhadap kehendak Allah.
-Islam menutup pintu-pintu ini demi menjaga ketenteraman jiwa.
8- Pelajaran tentang takdir
Kita diwajibkan:
-Berusaha sebelum kejadian,
-Ridha dan berserah diri setelah terjadi.
-Inilah adab terhadap qadha dan qadar.
9- Hadits ini mendorong kekuatan fisik dan mental.
Ulama mengatakan hadits ini menunjukkan pentingnya menjaga:
Kesehatan, kekokohan tubuh, kekuatan mental, kemampuan bekerja, disiplin.
10- Sumber kebahagiaan dan keteguhan jiwa.
Berusaha, bertawakkal, dan menerima takdir adalah kunci kebahagiaan.
Hadits ini mengajarkan cara menghadapi hidup tanpa terseret penyesalan atau kekecewaan.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al Qur'an:
1- Kewajiban berusaha dan tidak bermalas-malasan
َูุฃَْู َْููุณَ ِْููุฅِูุณَุงِู ุฅَِّูุง ู
َุง ุณَุนَٰู
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.”
(QS. An-Najm: 39)
2- Tawakkal setelah berusaha
َูุฅِุฐَุง ุนَุฒَู
ْุชَ َูุชَََّْููู ุนََูู ุงَِّููู ۚ ุฅَِّู ุงََّููู ُูุญِุจُّ ุงْูู
ُุชَََِِّููููู
“Apabila engkau telah bertekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal.”
(QS. ฤli ‘Imrฤn: 159)
َูู
َู َูุชَََّْููู ุนََูู ุงَِّููู ََُููู ุญَุณْุจُُู
“Barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya.”
(QS. At-Thalฤq: 3)
3- Kekuatan mukmin dan manfaatnya.
Hadits berbicara tentang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah. Al-Qur’an memuji orang beriman yang kuat dalam jihad, amal, dan kesabaran.
ุฅَِّู ุงََّููู ُูุญِุจُّ ุงَّูุฐَِูู َُููุงุชَُِููู ِูู ุณَุจِِِููู ุตًَّูุง َูุฃََُّููู
ุจَُْููุงٌู ู
َّุฑْุตُูุตٌ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang kokoh.”
(QS. As-Shaff: 4)
4- Menerima takdir Allah (Qadar) dan tidak mengucapkan “Seandainya”
ู
َุง ุฃَุตَุงุจَ ู
ِู ู
ُّุตِูุจَุฉٍ ِูู ุงْูุฃَุฑْุถِ ََููุง ِูู ุฃَُููุณُِูู
ْ ุฅَِّูุง ِูู ِูุชَุงุจٍ ู
ِّู َูุจِْู ุฃَู َّูุจْุฑَุฃََูุง ۚ ุฅَِّู ุฐََِٰูู ุนََูู ุงَِّููู َูุณِูุฑٌ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah.”
(QS. Al-Hadฤซd: 22)
ََِْููููุง ุชَุฃْุณَْูุง ุนََٰูู ู
َุง َูุงุชَُูู
ْ ََููุง ุชَْูุฑَุญُูุง ุจِู
َุง ุขุชَุงُูู
ْ
“Agar kalian tidak berduka cita terhadap apa yang luput dari kalian dan tidak berbangga atas apa yang Allah berikan kepada kalian.”
(QS. Al-Hadฤซd: 23)
Ayat ini sangat sesuai dengan pesan hadits agar tidak larut dalam penyesalan dengan mengatakan “seandainya tadi…”.
5- Memohon pertolongan kepada Allah
ุฅَِّูุงَู َูุนْุจُุฏُ َูุฅَِّูุงَู َูุณْุชَุนُِูู
“Hanya kepada-Mu kami beribadah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.”
(QS. Al-Fฤtiแธฅah: 5)
6- Semua kebaikan ada pada mukmin. Hadits menyebut “pada keduanya ada kebaikan”, dan Al-Qur’an menegaskan bahwa kebaikan dari Allah.
َูู
َุง ุจُِูู
ู
ِّู ِّูุนْู
َุฉٍ َูู
َِู ุงَِّููู
“Apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka itu berasal dari Allah.”
(QS. An-Nahl: 53)