Sunday 14 January 2024

Menengok Orang Sakit

 

Melihat seseorang yang sedang sakit dari perspektif agama dan sosial dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran dan tanggung jawab individu serta masyarakat dalam memberikan dukungan dan perawatan. Berikut adalah beberapa manfaat menengok orang sakit dari segi agama dan sosial:

Segi Agama:

a. Kewajiban Kemanusiaan:

Dalam banyak agama, ada ajaran untuk menunjukkan kepedulian terhadap sesama, terutama yang sedang menderita. Menengok orang sakit dianggap sebagai amal kebajikan.

b. Doa dan Penghiburan:

Masyarakat agamis sering memberikan dukungan spiritual melalui doa, membacakan kitab suci, dan memberikan penghiburan berbasis keyakinan agama.

c. Pengertian Tentang Ujian dan Kesabaran:

Beberapa agama mengajarkan bahwa sakit adalah ujian dan kesempatan untuk mengembangkan kesabaran, ketabahan, dan ketaatan kepada Tuhan.

Segi Sosial:

# Solidaritas dan Empati:

Melihat orang sakit dapat membangkitkan rasa solidaritas di antara anggota masyarakat. Hal ini dapat memperkuat hubungan sosial dan mengingatkan kita akan pentingnya saling peduli.

# Peran Keluarga:

Sakitnya anggota keluarga dapat merangsang peran keluarga dalam memberikan dukungan emosional, fisik, dan finansial. Ini menciptakan ikatan yang lebih erat di antara anggota keluarga.

# Peran Masyarakat:

Melibatkan masyarakat dalam merawat orang sakit dapat memperkuat ikatan sosial. Program dukungan sosial dan komunitas dapat memberikan bantuan nyata bagi individu yang sakit dan keluarganya.

# Pentingnya Pendidikan Kesehatan:

Pengalaman orang sakit dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mendorong upaya preventif.

# Pemahaman Terhadap Keterbatasan:

Menengok orang sakit dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap keterbatasan fisik dan mental. Ini dapat merangsang upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.

Terdapat banyak ayat dalam Al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah SAW yang memberikan dasar dan petunjuk terkait menengok orang sakit. Berikut adalah beberapa contoh ayat dan hadits yang relevan:

 

Dalam Al-Quran:

Pedoman Berbuat Baik:

"Dan budak-budak (orang yang membutuhkan), orang miskin dan anak-anak yatim adalah mereka yang berhak menerima harta harta hibah itu. Dan hendaklah kamu ucapkan kepada manusia perkataan yang baik." (Quran, Al-Baqarah [2:267])

Berbuat Baik kepada Sesama:

"Dan hendaklah mereka yang memegang (harta) yang banyak tidak menyimpannya (dari memberi) kepada kerabat dan orang-orang miskin dan orang yang dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan)." (Quran, Al-Isra [17:26])

Mengunjungi Orang Sakit:

"Tidak ada bagi mereka itu sesuatu yang mereka nafkahkan dan tidak ada sesuatu yang mereka makan melainkan disebutlah nama Allah padanya. Padahal sebelum itu mereka dalam keadaan aman sentosa; dan mereka memberi kepada orang-orang yang meminta, yang miskin dan anak yatim, dan mereka berkata, 'Sesungguhnya kami memberi kepada kamu hanyalah untuk memperoleh keridhaan Allah. Kami tidak menginginkan balasan dari kamu dan tidak (pula) ucapan terima kasih.'" (Quran, Al-Insan [76:8-9])


Dalam Hadits:

Menengok Orang Sakit:

Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Muslim mengunjungi saudaranya yang sakit, maka ia benar-benar berada dalam taman surga hingga ia kembali." (Sahih Muslim)

Memberikan Dukungan:

Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang Muslim mengunjungi saudaranya yang Muslim sakit di pagi hari, kecuali diutus oleh seribu malaikat yang masing-masing dari mereka berdoa, 'Semoga engkau mendapat berkah pada hari ini, dan semoga terapi penyakitmu.'" (Sahih Muslim)

Membantu dan Meringankan Kesulitan:

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang meringankan kesulitan seorang Muslim di dunia, niscaya Allah akan meringankan kesulitan baginya di dunia dan akhirat." (Sahih Muslim)

Doa Menengok Orang sakit:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءٌ لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

 

"Allahumma Rabb an-nas, adhhibil ba'sa, ishfihu, antash shafi, la shifa'a illa shifa'uka, shifa'an la yughadiru saqama."

 

"Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah dia, Engkau adalah yang menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit."

No comments:

Post a Comment

Bahagia itu Sederhana : Turunkan Ekspektasi

Merasakan kenikmatan dan kebahagiaan tidaklah selalu harus mewah. Demikian juga ketika liburan. Saya mengeluhkan tidak dapat menikmati karen...