Sunday 30 April 2023

Adab Menasehati

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ

Adab Menasehati-KETUJUH


KETUJUH: Tidak Menasehati di Depan Umum


Hendaknya memberi nasehat kepada orang lain tidak dihadapan orang banyak. Karena orang yang dinasehati akan tersinggung dan merasa dipermalukan di depan orang-orang. Sehingga tujuan dari nasehat akan menjadi jauh tercapai. Imam Asy Syafi'i rahimahullah berkata:


تعمدني بنصحك في انفرادي . وجنبْني النصيحة في الجماعهْ .فإن النصح بين الناس نوع. من التوبيخ لا أرضى استماعهْ . وإن خالفتني وعصيت قولي. فلا تجزعْ إذا لم تُعْطَ طاعهْ


“Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri. Jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian. Sesungguhnya nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk sesuatu Pelecehan yang aku tidak suka mendengarkannya. Jika engkau menyelisihi dan menolak saranku. Maka janganlah engkau marah jika kata-katamu tidak aku turuti"


Al Hafizh Ibnu Rajab berkata: "Apabila para salaf hendak memberikan nasehat kepada seseorang, maka mereka menasehatinya secara rahasia… Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat. Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya."


Oleh karena itulah Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda tentang menasehati pemimpin:


من أراد أن ينصح لسلطان بأمر فلا يبد له علانية، ولكن ليأخذ بيده فيخلو به، فإن قبل منه فذاك،وإلا كان قد أدى الذي عليه


“Barangsiapa ingin menasehati penguasa dengan sesuatu hal, maka janganlah tampakkan nasehat tersebut secara terang-terangan. Namun ambillah tangannya dan bicaralah empat mata dengannya. Jika nasehat diterima, itulah yang diharapkan. Jika tidak diterima, engkau telah menunaikan apa yang dituntut darimu" (HR. Ahmad).


WaLLAAHUa'lam


Sumber tulisan: JENDELA DUNIA ISLAM

Saturday 29 April 2023

Silaturahim dan Halal Bihalal MTs Negeri 1 Purbalingga



Silaturahim atau silaturahim

Ada tiga perbuatan yang menjadikan derajatnya lebih tinggi dari pribadi seseorang .

1. Memberi pada orang yang tidak pernah memberi pada kita.

2. Mampu memaafkan kepada orang yang bersalah dengan kita. Tidak harus menunggu yang bersangkutan meminta maaf.

3. Menyambung persaudaraan yang telah putus dari kita. 

Empat hal yang membuat seseorang yang berharga tinggi yang hanya diberikan kepada manusia:

1. Akal

Manusia diberikan kemampuan menggunakan akal untuk hal-hal yang positif. Akal adalah mutiara ruhani.

2. Sifat malu

Pembawaan manusia jika

Malu napaaniyyun, sifat yang berkaitan dengan perasaan malu secara fisik.

dinniyun

3. Addin-Hati nurani

Hati nurani pada hakikatnya mencegah dari berbuat yang tidak baik dan negatif. 

4. Keinginan untuk berbuat baik.


Friday 28 April 2023

Menjaga Shalat



Bismillahirrahmanirrahim 

Sholat lah, jangan hanya mengenal Alloh di bulan ramadhan saja, setelah ramadhan berakhir jangan mengira ibadah kita kepada allah juga berakhir. 

Rasululah bersabda


أَوَّلُ مَا يُـحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ


“Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk, maka seluruh amalnya pun buruk. (HR. Thabrani)


Dalam hadits yang lain Rasulullah juga bersabda


إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ الصَّلَاةُ ، فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْـجَحَ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، وَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَةٍ ؛ قَالَ الرَّبُّ : اُنْظُرُوْا ! هَلْ لِعَبْدِيْ مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكَمَّلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الْفَرِيْضَةِ ، ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَىٰ ذٰلِكَ


"Sungguh amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka beruntung dan selamat-lah dia. Namun jika rusak, maka merugi dan celakalah dia. Jika dalam shalat wajibnya ada yang kurang, maka Rabb Yang Mahasuci lagi Mahamulia berkata, ‘Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka shalat wajibnya disempurnakan oleh shalat sunnah tadi. Lalu dihisablah seluruh amalan wajibnya sebagaimana sebelumnya.’” (HR. Tirmidzi, no. 413)


Sumber tulisan: Jendela Islam 

Adjectives _Kata Sifat

 


Bismillahirrohmanirrohiim

Pada kesempatan kali ini saya ingin membahasa tentang kata sifat/adjectives. Kata sifat adalah kata yang menjelaskan kata benda. 

https://drive.google.com/file/d/1xFE40H1PApOiqzmY8dtJkVyRiiVlaksr/view?usp=sharing

Silahkan cek latihan berikut untuk mengecek pemahaman kalian terhadap penguasaan kosakata, kata sifat /adjectives dengan huruf awal A-C.

1. angry =                                    11. cheap=

2. careless =                               12. clever=

3. cheerful=                                13. closed=

4. cold=                                      14. confused=

5. absent=                                    15. dangerous=

6. adorable=                                16. clean=

7. awful=                                     17. delicious=

8. big=                                         18. dry =

9. blue=                                        19. easy =

10. black=                                    20. expensive=

Silahkan isi kosakata tersebut. 



Thursday 27 April 2023

Menghargai Prestasi Anak




Suara gemuruh tepuk tangan menggema di ruangan luas aula sekolah. Tiga orang berjejer dengan memegang piala yang barusan diterimanya. Kegembiraan nampak di wajah ketiganya. Sumringah. 

Itulah gambaran prestasi yang umum kita dapatkan di lingkungan kita. Prestasi sama dengan berjejernya piala perlombaan dan kompetisi. Apakah salah demikian? Tidak. Itu juga sebuah prestasi yang luar biasa. Mereka pun pasti memperolehnya tanpa cuma-cuma. Ada perjuangan di balik itu semua. Ada latihan rutin, ada waktu bermain yang dikurangi dan ada target yang harus dipenuhi.

Berdasarkan kamus Besar Bahasa Indonesia V (KBBI V), prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari apa yang dilakukan, dilaksanakan dan dikerjakan dan sebagainya). 

Berdasarkan pengertian tersebut prestasi tidak hanya terkait dengan akademik dan kemampuan berpikir. Tidak terkait dengan perlombaan dan kompetisi. Namun sebagian besar dari kita lebih menghargai prestasi akademik daripada prestasi yang lain. 



Pernahkah Anda mengucapkan terima kasih kepada anak yang sudah membantu mencuci piring? Pernahkah kita memuji anak-anak yang sudah berupaya belajar puasa setengah hari bulan kemarin? Sudahkah kita memberikan penghargaan atas upaya anak untuk menghilangkan lelah orangtuanya?

Banyak kebaikan-kebaikan anak yang kita abaikan dan kita anggap sebagai sebuah kewajaran. Lewat begitu saja tanpa apresiasi dari orangtuanya. Padahal hal itu merupakan prestasi luar biasa dari mereka. Nah, sudahkah kita apresiasi prestasi anak- anak kita hari ini?

Doa Sebelum Beraktivitas

Bismillahirrahmanirrahim 

DO'A PAGI dulu sebelum memulai aktifitas 


بِسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا.


ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA 'ILMAN NAAFI'AN, WA RIZQON THOYYIBAN, WA 'AMALAN MUTAQOBBALAN.

“Yaa Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima


Yaa اَللّهُ ..

Kami bersyukur padaMu karena telah menjaga tidur kami dan membangunkan kami kembali di pagi ini.

Engkau telah ijinkan kami kembali memulai hari yang indah ini.


Kami mohon pagi ini untuk berbagi dengan orang-orang di sekeliling kami. Jadikanlah mereka nyaman berada didekat kami.

Jadikanlah hari ini penuh keindahan, keindahan dengan rahmat-Mu yang berlimpah.


Berikanlah hati kami kedamaian, ketenangan dan keikhlasan.

Berikanlah kami kejernihan pikiran sehingga dapat dengan bijak dan sabar menyikapi segala ujian hari ini.


Ya Robbana...

Jadikanlah apa yang kami lakukan hari ini sebagai amalan untuk bekal kami menghadap Mu, berikan kami kekuatan iman untuk istiqomah dlm menggapai ketaqwaan padaMu semata.


Ya Robbana...

Tegarkanlah hati dan badan ini untuk tetap berjalan dalam naungan Cahaya-Mu.

Hilangkan kelelahan kejenuhan dalam diri kami sehingga kami bisa memberi yang terindah bagi keluarga, sahabat dan pekerjaan kami.


Ya Allah...

Berikanlah kasih-Mu, Rahmat-Mu, Perlindungan-Mu, Cahaya-Mu untuk saudara-saudara, sahabat-sahabat kami yg Engkau rahmati.

Berkahilah umurnya...

Berilah kesehatan padanya.

Angkatlah penyakitnya

Murahkanlah rejeki padanya.

Berkahilah mereka dengan taufik dan hidayahMu

آمين... آمين... آمين... يَآرَبْ آلٌعَآلَمِِيِن...


Sumber tulisan:

Jendela Dunia Islam

Wednesday 26 April 2023

Sebuah Renungan Pasca Ramadan

RENUNGAN


Asyik tertidur lelap,

Tidak seperti malam-malam sebelumnya rutin bermunajat,

Bangun tahajjud terasa berat,

Bahkan satu rakaat witir pun lewat,


Ah,....padahal baru saja kemaren....malam qiyamul lail selalu terjaga penuh khusyu' memohon ampun dari segala dosa,

_Dan begitu semangat berharap penuh pada ridhaNya,

Mengapa Ramadhan berlalu, kita kembali seperti ini ??


Seharian berkeliling silaturahim,

Makan segala apa yang tersaji,

Seakan tak pernah makan berhari-hari,

Bertemu sanak saudara bercanda haha hihi,Diselingi ghibah sana sini,


Ah,....padahal kemarin sebulan lamanya sudah latihan,....mengendalikan nafsu, menahan makan/minum dan juga lisan

Mengapa Ramadhan berlalu kita kembali seperti ini ??


Kita mulai menganggap remeh dosa lagi,

Abay dengar suara adzan

Berat bersedekah,

Menyentuh Al qur'an saja ga sempat,

Nasehat baik seolah tiada arti,

Yang penting kita happy,


Ah,.. padahal kemarin sebulan lamanya, bisa dan ringan untuk sholih,

setiap malam rajin tarawih,shalat berjamaah,bersedekah,

menghadiri majlis taklim dan tadarus Al qur'an

Namun ramadhan dua hari lewat sudah beralih,

Tak mampu shalat berjamaah bahkan tak merasa sedih,

Ah..ah..ah ...

Mengapa kita kembali seperti ini ??


Kita harus berusaha istiqomah,

Kita berjanji harus berubah,

Jangan sampai kembali arah,

Rugi diri jika umur berkurang tapi taqwa tak bertambah,


Ya Allah...

Tetapkan hati kami di atas jalanMu,

Kuatkan dan luruskan langkah kami,

Jangan biarkan kami kembali kemasa lalu,

Istiqomahkan kami menuju ke surga Mu.....🤲🏻

Sumber Grup WA.

Monday 24 April 2023

ADA APA DENGAN PUASA SYAWAL ?

 Beberapa pertanyaan terkait puasa sunah bulan Syawal mulai diajukan kepada saya. Saya sendiri belum begitu paham maka saya mencoba mencari beberapa referensi terkait hal tersebut. Salah satunya adalah tulisan ini. Semoga tulisan ini memberikan pencerahan dan pemahaman kepada para pembaca. Ya

Setiap waktu ada amalan shalih yang Allah syariatkan demi kebaikan para hambanya, di antaranya adalah puasa 6 hari di bulan syawal, yang sekarang kita berada di dalamnya._


Berikut 3 faidah seputar puasa syawal:


1⃣ Puasa syawal melengkapi pahala puasa Ramadhan.


Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ


_"Barang siapa puasa Ramadhan kemudian diikuti 6 hari di bulan syawal, maka dihitung seperti puasa satu tahun penuh"_ [HR. Muslim]


2⃣*Puasa syawal merupakan rowatib buat puasa Ramadhan.


Kalau pada ibadah shalat wajib ada sunnah rowatib yang mengiringinya dan menjadi penyempurna pada hari kiamat jika ada kekurangan,


Begitu pula ibadah puasa Ramadhan ada ibadah sunnah yg mengiringinya, yaitu puasa sebelumnya dan puasa sesudahnya.


Rasulullah dahulu memperbanyak puasa sya'ban, sebagaimana disampaikan 'Aisyah radhiallahu 'anha, begitu pula beliau menganjurkan puasa syawal, sebagaimana hadits di atas.


Sedang suatu amal menjadi mulia kadang disebabkan ibadah yang mengiringinya.


3⃣ *Puasa syawal merupakan tanda diterimanya puasa Ramadhan kita.*


Al-Imam Ibnu Rajab rahimahulloh mengatakan dalam kitab beliau lathoiful ma'arif:


"Membiasakan puasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya puasa Ramadhannya, karena Allah apabila menerima amal seorang hamba, akan memberikan taufik untuk beramal shalih setelahnya".


Sebagaimana kejelekan bisa mengantarkan seseorang berbuat kejelekan yang lain, Allah berfirman:


وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا


“Balasan kejelekan adalah berupa kejelekan serupa" [Surat Ash-Syura: 40]


Maka kebaikan juga tabiatnya membuahkan kebaikan yang lainnya,


Allah berfirman:


هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ


“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)." [Surat Ar-Rahman: 60]


Semoga Allah menerima ibadah Ramadhan kita dan memberikan taufiq untuk berpuasa syawal dan ibadah lainnya. Aamiin.


Sumber tulisan:

Ustadz Abdurrahman Hadi, Lc حفظه الله تعالى

Menikmati Perjalanan

Bismillahirrahmanirrahim.

Sebuah tulisan yang indah hari ini saya terima. Berdasarkan tag tulisan ini ada tulisan Celotehan dari Sulistyo-Solo berjudul "Roda". 

Tulisan ini menjadi sebuah refleksi dari apa yang sudah, sedang dan mungkin akan saya lewati. Saya termasuk dikenal sebagai orang yang aktif dan mengerjakan segala sesuatu dengan cepat. Saya tidak suka menunda. 

Namun setelah membaca tulisan ini, benar bahwa cepat tidak selalu tepat. Ada banyak hal yang terlewat ketika kita berjalan terlalu cepat. Terburu -buru. Apakah kita harus menunda segala sesuatu agar kita menikmati perjalanan kita? Tentu bukan seperti itu, menurut saya, tulisan ini dibuat. Tetapi terlalu cepat dan tergesa-gesa pasti akan menghilangkan banyak momen yang memang seharusnya dinikmati dan disyukuri. 

Saya sendiri merasakan saat pandemi tahun kemarin. Pola kerja yang sedikit melambat membuat saya menikmati banyak hal. Dan itu memunculkan banyak ide tulisan. Perjalanan yang biasanya terburu-buru dan harus on time masuk kelas agak terkurangi karena pembelajaran dilakukan dengan daring. 

Perjalanan sekitar 20 menit jika dilakukan pada masa normal bisa menjadi 30 menit atau lebih. Bukan karena macet tentu saja karena para pekerja pun banyak yang bekerja dari rumah. Tetapi karena saya mengurangi ritme perjalanan menjadi lebih santai. 

Hal-hal yang selama ini tidak nampak seperti tiba-tiba hadir dan baru ada. Sawah-sawah hijau membentang sepanjang perjalanan, orang-orang yang rutin berjalan kaki berolah raga, petani yang bekerja di ladang. Matahari yang bersinar cerah dan hujan yang mengguyur saya nikmati sepenuhnya. Dan itu membuat seperti energi baru setiap hari. Kekebalan tubuh terasa meningkat meski pada masa pandemi yang menakutkan.


R O D A


Suatu ketika, ada sebuah roda yang kehilangan salah satu jari-jarinya. Ia tampak sedih. Tanpa jari-jari yang lengkap, tentu, ia tak bisa lagi berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi saat ia melaju terlalu kencang ketika melintasi hutan. Karena terburu-buru, ia melupakan, ada satu jari-jari yang jatuh dan terlepas. Kini sang roda pun bingung. Kemana kah hendak di cari satu bagian tubuhnya itu?

 

Sang roda pun berbalik arah. Ia kembali menyusuri jejak-jejak yang pernah di tinggalkannya. Perlahan, di tapakinya jalan-jalan itu. Satu demi satu di perhatikannya dengan seksama. Setiap benda di amati, dan di cermati, berharap, akan di temukannya jari-jari yang hilang itu.

 

Ditemuinya kembali rerumputan dan ilalang. Dihampirinya kembali bunga-bunga di tengah padang. Dikunjunginya kembali semut dan serangga kecil di jalanan. Dan dilewatinya lagi semua batu-batu dan kerikil-kerikil pualam. Hei....semuanya tampak lain. Ya, sewaktu sang roda melintasi jalan itu dengan laju yang kencang, semua hal tadi cuma berbentuk titik-titik kecil. Semuanya, tampak biasa, dan tak istimewa. Namun kini, semuanya tampak lebih indah.

 

Rerumputan dan ilalang, tampak menyapanya dengan ramah. Mereka kini tak lagi hanya berupa batang-batang yang kaku. Mereka tampak tersenyum, melambai tenang, bergoyang dan menyampaikan salam. Ujung-ujung rumput itu, bergesek dengan lembut di sisi sang roda. Sang roda pun tersenyum dan melanjutkan pencariannya.

 

Bunga-bunga pun tampak lebih indah. Harum dan semerbaknya, lebih terasa menyegarkan. Kuntum-kuntum yang baru terbuka, menampilkan wajah yang cerah. Kelopak-kelopak yang tumbuh, menari, seakan bersorak pada sang roda. Sang roda tertegun dan berhenti sebentar. Sang bunga pun merunduk, memberikan salam hormat.

 

Dengan perlahan, dilanjutkannya kembali perjalanannya. Kini, semut dan serangga kecil itu, mulai berbaris, dan memberikan salam yang paling semarak. Kaki-kaki mereka bertepuk, membunyikan keriangan yang meriah. Sayap-sayap itu bergetar, seakan ada ribuan genderang yang di tabuh. Mereka saling menyapa. Dan, serangga itu pun memberikan salam, dan doa pada sang roda.

 

Begitu pula batu dan kerikil pualam. Kilau yang hadir, tampak berbeda jika di lihat dari mata yang tergesa-gesa. Mereka lebih indah, dan setiap sisi batu itu memancarkan kemilau yang teduh. Tak ada lagi sisi dan ujung yang tajam dari batu yang kerap mampir di tubuh sang Roda. Semua batu dan pualam, membuka jalan, memberikan kesempatan untuk melanjutkan perjalanan.

 

Setelah lama berjalan, akhirnya, ditemukannya jari-jari yang hilang. Sang roda pun senang. Dan ia berjanji, tak akan tergesa-gesa dan berjalan terlalu kencang dalam melakukan tugasnya.

 

***

 

Teman, begitulah hidup. Kita, seringkali berlaku seperti roda-roda yang berjalan terlalu kencang. Kita sering melupakan, ada saat-saat indah, yang terlewat di setiap kesempatan. Ada banyak hal-hal kecil, yang sebetulnya menyenangkan, namun kita lewatkan karena terburu-buru dan tergesa-gesa.

 

Hati kita, kadang terlalu penuh dengan target-target, yang membuat kita hidup dalam kebimbangan dan ketergesaan. Langkah-langkah kita, kadang selalu dalam keadaan panik, dan lupa, bahwa di sekitar kita banyak sekali hikmah yang perlu di tekuni.

 

Seperti saat roda yang terlupa pada rumput, ilalang, semut dan pualam, kita pun sebenarnya sedang terlupa pada hal-hal itu. Teman, coba, susuri kembali jalan-jalan kita. Cermati, amati, dan perhatikan setiap hal yang pernah kita lewati. Runut kembali perjalanan kita.

 

Adakah kebahagiaan yang terlupakan? Adakah keindahan yang tersembunyi dan alpa kita nikmati? Kenanglah ingatan-ingatan lalu. Susuri dengan perlahan. Temukan keindahan itu!!


Celotehan akar rumput


Aamiin.


Keutamaan Puasa Syawal



Puasa 6 hari di bulan Syawal memiliki keutamaan seperti puasa sepanjang masa


Berpuasa enam hari di sepanjang Syawwal, adalah salah satu sunah Rasulullah SAW yang utama. Dalam hadis riwayat Muslim dan sejumlah imam pengarang Kitab Sunan dari Abu Ayyub al-Anshari disebutkan, bahwa keutamaan berpuasa enam hari tersebut, akan menyempurnakan puasa Ramadhan.


Puasa sunah pada bulan Syawal merupakan ibadah yang bernilai manfaat besar. Hal itu ditegaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim.


"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti satu tahun penuh."


Puasa sunah di bulan Syawal dilakukan selama enam hari, yang boleh tak berturut-turut, yakni di luar 1 Syawal alias Idul Fitri. Akan tetapi, bila masih memiliki keharusan mengganti (qadha) puasa wajib Ramadhan, maka sebaiknya dahulukan meng-qadha, untuk kemudian menunaikan puasa sunah.


Puasa sunah ini sebaiknya dilakukan satu hari setelah Idul Fitri. Hal itu untuk mengejar keutamaan menyegerakan kebajikan. Namun, tidak apa-apa bila dilakukan di luar permulaan Syawal, asalkan masih pada bulan tersebut.


Dengan melaksanakan puasa sunah Syawal, diharapkan kita meraih kesempurnaan pahala berpuasa sepanjang masa.

Bagi siapa saja yang mampu mengerjakannya, terdapat banyak keutamaannya. Adapun keutamaan puasa Syawal yakni sebagai berikut,


1. Menyempurnakan Puasa Ramadan

Keutamaan puasa Syawal yang pertama yakni dapat menyempurnakan puasa wajib di bulan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa menunaikan puasa syawal dapat menyempurnakan puasa Ramadan yang telah dilakukan sebelumnya.

Hal ini ibarat salat sunah rawatib yang berupa qabliyah dan ba'diyah bagi salat wajib. Maka dari itu, alangkah baiknya bagi umat Islam untuk dapat mengerjakan puasa Syawal selama 6 hari penuh.


2. Tanda Bersyukur

Keutamaan puasa Syawal yang berikutnya yakni sebagai tanda bersyukur kepada Allah SWT. Sebab, Allah SWT telah menurunkan karunia dan rida-Nya bagi setiap muslim untuk dapat berpuasa penuh selama bulan Ramadan yang lalu.

Selain itu, umat Islam juga dapat menjalankan berbagai amalan lainnya selama Ramadan dengan lancar. Maka dari itu, hal tersebut hendaknya dapat disyukuri dengan cara kian mendekatkan diri kembali kepada Allah SWT.


3. Puasa Ramadan Diterima Allah SWT

Ciri-ciri ibadah yang diterima Allah SWT adalah mudahnya seorang muslim untuk melakukan ibadah lain usai yang pertama selesai dilaksanakan. Hal itu sebagaimana pula dengan puasa Ramadan.

Berpuasa Ramadan dapat diterima Allah SWT apabila seorang muslim merasa mudah untuk menunaikan puasa di bulan Syawal. Maka dari itu, melakukan puasa sunah Syawal juga dapat meningkatkan derajat kita di hadapan Allah SWT sebagai seorang hamba-Nya yang taat dan beriman


4. Setara dengan Satu Tahun

Selain itu, keutamaan puasa Syawal yang berikutnya yakni diganjarnya seorang muslim dengan pahala berlimpah. Bagi siapa saja yang mampu menunaikan puasa Syawal selama 6 hari penuh, maka ia akan mendapatkan pahala yang setara dengan berpuasa satu tahun penuh.


5. Sebagai Pengikat Konsistensi Ibadah

Keutamaan puasa Syawal yang kelima yakni sebagai pengikat ibadah dan ketaatan seorang muslim kepada Allah SWT. Dengan berpuasa sunah Syawal, maka kualitas ibadah yang telah terbangun pada saat Ramadan masih dapat terjaga dengan baik.


Maka dari itu, anjuran untuk berpuasa Syawal pun sebaiknya dilakukan. Setelah berpuasa Syawal, seorang muslim masih dapat menunaikan berbagai amalan lain untuk menjaga konsistensi ibadah serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.


Wallahu a’lam dan semoga bermanfaat.

Sunday 23 April 2023

Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

CARA MENGERJAKAN PUASA 6 HARI DI BULAN SYAWWAL YANG UTAMA

.

PERTANYAAN :

Mana yang lebih utama puasa (enam hari) berturut-turut atau terpisah?

.

JAWABAN :

الأفضل صيام ستة أيام من شوال أن تكون متتابعة، وأن تكون بعد يوم الفطر مباشرة؛ بما في ذلك من المسارعة إلى الخير، ولا بأس أن يؤخر ابتداء صومها عن اليوم الثاني من شوال، ولا بأس أن يصومها الإنسان متفرقة إلى آخر الشهر؛ لعموم قوله صلى الله عليه وسلم: من صام رمضان ثم أتبعه بست من شوال فكأنما صام الدهر كله. ولم يشترط النبي صلى الله عليه وسلم أن تكون متتابعة، ولا أن تكون بعد رمضان مباشرة.

.

🔴 Lebih utama puasa enam hari di bulan Syawal dilakukan secara berturut-turut dan dilakukan langsung setelah hari Idul Fitri (selesai). Karena yang demikian ini merupakan upaya untuk bersegera melakukan kebaikan.

.

🔴 Namun tidak mengapa ditunda permulaan puasanya dari hari kedua bulan Syawal. Tidak masalah pula seseorang melakukannya secara terpisah hingga akhir bulan. Ini berdasarkan keumuman sabda beliau shallallahu alaihi wasallam : "Siapa saja yang puasa Ramadhan lalu mengiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah dia puasa sepanjang tahun."

.

Dalam hadis ini Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak mempersyaratkan harus berturut-turut puasanya dan tidak pula harus langsung setelah Ramadhan."

.

__________

.

👤 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

Saturday 22 April 2023

Kartini dan Sejarah Hidupnya



 Sebuah tulisan lengkap tidak sengaja saya dapat dari grup menulis puisi. Saya sertakan tulisan karya Aguk Irawan di sini karena menjadi tulisan yang selama ini saya cari selain dari buku Habis Gelap Terbitlah Terang. 

Tulisan ini menurut saya istimewa karena momen yang pas antara idul Fitri dan Hari Kartini. Berikut tulisan yang saya cantumkan di sini tanpa perubahan. Mudah-mudahan bisa terbaca oleh banyak pembaca sehingga ada gambaran lengkap dan proposional dari sosok wanita inspirasi Indonesia, R.A Kartini.


KARTONO-KARTINI.

Oleh: Aguk Irawan MN


Beruntunglah Kartini punya kakak Sosrokartono. Dari Sosro inilah, Kartini banyak dikenalkan dengan guru-gurunya di Hogere Burger School (HBS) dan dosen-dosennya di Eropa, kemudian dari situlah Kartini banyak curhat dengan surat-surat itu. Dari Sosro pula, ia pertama mengenal Kiai Sholeh Darat.


Saat Sosro sekolah di HBS Semarang inilah ia menjadi santri kalong Kiai Sholeh Darat. Bahkan tak jarang tiap libur, Sabtu- Minggu ia menginap dan sekamar dengan santri Hasyim Asya'ari dan santri Ahmad Dahlan. Karenanya tak mengherankan, ketika ia mudik dari Eropa, setelah Bundanya, orang pertama yang ditemui adalah Hadaratusyaikh Hasyim As'ari.


KARTINI KISAH YANG TERSEMBUNYI.


"Selama ini Al-Fatihah gelap bagi saya. Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya, sebab Romo Kyai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa yang saya pahami..” ---Kartini.


Salah satu murid Mbah Kyai Sholeh Darat yang terkenal, tetapi bukan dari kalangan ulama adalah Raden Ajeng Kartini. Karena RA Kartini inilah Mbah Sholeh Darat menjadi pelopor penerjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Jawa. Menurut catatan cucu Kyai Sholeh Darat (Hj. Fadhilah Sholeh), RA Kartini pernah punya pengalaman tidak menyenangkan saat mempelajari Islam. Guru ngajinya memarahinya karena dia bertanya tentang arti sebuah ayat Qur’an.


Biografi


Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. 


Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.


Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.


Surat Curhat Galau


Dalam suratnya kepada Stella Zihandelaar bertanggal 6 November 1899, RA Kartini menulis;


Mengenai agamaku, Islam, aku harus menceritakan apa? Islam melarang umatnya mendiskusikan ajaran agamanya dengan umat lain. Lagi pula, aku beragama Islam karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, jika aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya?


Alquran terlalu suci; tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun, agar bisa dipahami setiap Muslim. Di sini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab. Di sini, orang belajar Alquran tapi tidak memahami apa yang dibaca.


Aku pikir, adalah gila orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibaca. Itu sama halnya engkau menyuruh aku menghafal Bahasa Inggris, tapi tidak memberi artinya.


Aku pikir, tidak jadi orang soleh pun tidak apa-apa asalkan jadi orang baik hati. Bukankah begitu Stella?


RA Kartini melanjutkan curhat-nya, tapi kali ini dalam surat bertanggal 15 Agustus 1902 yang dikirim ke Ny Abendanon.


Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlu dan manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca Alquran, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya.


Jangan-jangan, guruku pun tidak mengerti artinya. Katakanlah kepada aku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja. Aku berdosa. Kita ini teralu suci, sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya.


Bertemu Kyai Sholeh Darat


Kalau membaca surat surat Kartini yang diterbitkan oleh Abendanon dari Belanda, terkesan Raden Ajeng Kartini sudah jadi sekuler dan penganut feminisme. Namun kisah berikut ini semoga bisa memberi informasi baru mengenai apresiasi Kartini pada Islam dan Ilmu Tasawuf.


Mengapa? Karena dalam surat surat RA Kartini yang notabene sudah diedit dan dalam pengawasan Abendanon yang notabene merupakan aparat pemerintah kolonial Belanda plus Orientalis itu, dalam surat surat Kartini beliau sama sekali tidak menceritakan pertemuannya dengan Kyai Sholeh bin Umar dari Darat, Semarang — lebih dikenal dengan sebutan Kyai Sholeh Darat. Alhamdullilah, Ibu Fadhila Sholeh, cucu Kyai Sholeh Darat, tergerak menuliskan kisah ini.


Takdir, menurut Ny Fadihila Sholeh, mempertemukan Kartini dengan Kyai Sholej Darat. Pertemuan terjadi dalam acara pengajian di rumah Bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat, yang juga pamannya. Saat itu yang membawanya adalah Sosrokartono, Kakak kandungnya.


Kemudian ketika berkunjung ke rumah pamannya, seorang Bupati Demak, RA Kartini menyempatkan diri mengikuti pengajian yang diberikan oleh Mbah Sholeh Darat. Saat itu beliau sedang mengajarkan tafsir Surat al-Fatihah. RA Kartini menjadi amat tertarik dengan Mbah Sholeh Darat.


Kyai Sholeh Darat memberikan ceramah tentang tafsir Al-Fatihah. Kartini tertegun. Sepanjang pengajian, Kartini seakan tak sempat memalingkan mata dari sosok Kyai Sholeh Darat, dan telinganya menangkap kata demi kata yang disampaikan sang penceramah.


Ini bisa dipahami karena selama ini Kartini hanya tahu membaca Al Fatihah, tanpa pernah tahu makna ayat-ayat itu.


Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menemui Kyai Sholeh Darat. Sang paman tak bisa mengelak, karena Kartini merengek-rengek seperti anak kecil. Berikut dialog Kartini-Kyai Sholeh.


“Kyai, perkenankan saya bertanya bagaimana hukumnya apabila seorang berilmu menyembunyikan ilmunya?” Kartini membuka dialog.


Kyai Sholeh tertegun, tapi tak lama. “Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?” Kyai Sholeh balik bertanya.


“Kyai, selama hidupku baru kali ini aku berkesempatan memahami makna surat Al Fatihah, surat pertama dan induk Al Quran. Isinya begitu indah, menggetarkan sanubariku,” ujar Kartini.


Kyai Sholeh tertegun. Sang guru seolah tak punya kata untuk menyela. Kartini melanjutkan; “Bukan buatan rasa syukur hati ini kepada Allah. Namun, aku heran mengapa selama ini para ulama melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al Quran ke dalam Bahasa Jawa. Bukankah Al Quran adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”


Dialog berhenti sampai di situ. Ny Fadhila menulis Kyai Sholeh tak bisa berkata apa-apa kecuali subhanallah. Kartini telah menggugah kesadaran Kyai Sholeh untuk melakukan pekerjaan besar; menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Jawa.


Habis Gelap Terbitlah Terang


Dalam pertemuan itu RA Kartini meminta agar Qur’an diterjemahkan karena menurutnya tidak ada gunanya membaca kitab suci yang tidak diketahui artinya. Tetapi pada waktu itu penjajah Belanda secara resmi melarang orang menerjemahkan al-Qur’an. Mbah Sholeh Darat melanggar larangan ini, Beliau menerjemahkan Qur’an dengan ditulis dalam huruf “arab gundul” (pegon) sehingga tak dicurigai penjajah.


Kitab tafsir dan terjemahan Qur’an ini diberi nama Kitab Faidhur-Rohman, tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Kitab ini pula yang dihadiahkannya kepada R.A. Kartini pada saat dia menikah dengan R.M. Joyodiningrat, seorang Bupati Rembang. Kartini amat menyukai hadiah itu dan mengatakan:


“Selama ini Al-Fatihah gelap bagi saya. Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya, sebab Romo Kyai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa yang saya pahami.”


{inilah dasar dari buku “Habis gelap terbitlah terang” bukan dari sekumpulan surat menyurat beliau,.. sejarah telah di simpangkan, (penulis red)}.


Melalui terjemahan Mbah Sholeh Darat itulah RA Kartini menemukan ayat yang amat menyentuh nuraninya yaitu:


Orang-orang beriman dibimbing Alloh dari gelap menuju terang cahaya (Q.S. al-Baqoroh: 257).


Dalam banyak suratnya kepada Abendanon, Kartini banyak mengulang kata “Dari gelap menuju cahaya” yang ditulisnya dalam bahasa Belanda: “Door Duisternis Toot Licht.” Oleh Armijn Pane ungkapan ini diterjemahkan menjadi “Habis Gelap Terbitlah Terang,” yang menjadi judul untuk buku kumpulan surat-menyuratnya. 


Surat yang diterjemahkan Kyai Sholeh adalah Al Fatihah sampai Surat Ibrahim. Kartini mempelajarinya secara serius, hampir di setiap waktu luangnya. Namun sayangnya penerjemahan Kitab Faidhur-Rohman ini tidak selesai karena Mbah Kyai Sholeh Darat keburu wafat.


Kyai Sholeh membawa Kartini ke perjalanan transformasi spiritual. Pandangan Kartini tentang Barat (baca: Eropa) berubah. Perhatikan surat Kartini bertanggal 27 Oktober 1902 kepada Ny Abendanon.


Sudah lewat masanya, semula kami mengira masyarakat Eropa itu benar-benar yang terbaik, tiada tara. Maafkan kami. Apakah ibu menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut peradaban.


Tidak sekali-kali kami hendak menjadikan murid-murid kami sebagai orang setengah Eropa, atau orang Jawa kebarat-baratan.


Dalam suratnya kepada Ny Van Kol, tanggal 21 Juli 1902, Kartini juga menulis; 


Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah. Semoga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang Islam sebagai agama disukai.


Lalu dalam surat ke Ny Abendanon, bertanggal 1 Agustus 1903, Kartini menulis;


Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah.

Doa Berpisah dengan Ramadan Ramadan

﷽DO'A﷽


Doa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam ketika Akan berpisah dengan bulan Ramadhan


للَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَ لْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا


“Yaa Allah. 

Janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau menetapkan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati, bukan puasa yang sia2.”


“Seandainya masih ada padaku dosa yang belum Engkau ampuni atau dosa yang menyebabkan aku disiksa karenanya, sehingga terbitnya fajar malam ini atau sehingga berlalunya bulan ini, maka ampunilah semuanya wahai Dzat Yang Paling Pengasih dari semua yang mengasihi.”


“Yaa Allah.

Terimalah puasaku dengan sebaik-baik penerimaan, perkenan, kema’afan, kemurahan, pengampunan & keridhaan-Mu. Sehingga Engkau memenangkan aku dengan segala kebaikan, segala anugerah yg Engkau curahkan di bulan ini.”


“Selamatkanlah aku dari bencana yang mengancam atau dosa yang berterusan. Demikian juga, dengan rahmat-Mu masukkanlah aku ke dalam golongan orang2 yang mendapatkan (keutamaan) di Lailatul-Qadar. Malam yg telah Engkau tetapkan lebih baik dari seribu bulan.”


“Semoga perpisahanku dengan bulan Ramadhan ini bukanlah perpisahan untuk selamanya & bukan juga pertemuan terakhirku. Semoga aku dapat kembali bertemu dengan Ramadhan mendatang dalam keadaan penuh harapan & kesejahteraan.”


“Aamiin aamiin Aamiin Yaa Mujiibas-Saailiin”

Mengisi Bulan Ramadan secara Maksimal

 Gak ada udzur


Sesungguhnya tidak ada udzur bagi seseorang yang telah bertemu bulan Ramadhan, namun ia dengan malasan-malasan tidak menunaikan amal shalih, sebab ia termasuk orang yang rugi.


Maka jika engkau tidak bisa memperbanyak ibadah bangun malam, maka hendaknya engkau memperbanyak sedekah.


Jika engkau tidak mampu bersedekah, maka hendaklah engkau perbanyak membaca Al-Qur'an.


Jika engkau tidak mampu memperbanyak membaca Al-Qur'an, maka hendaklah engkau perbanyak zikir.


Jika engkau tidak mampu memperbanyak berzikir, maka minimal engkau menjaga lisan mu, serta anggota badan mu dari sesuatu yang merusak dan medzalimin kemuliaan bulan ini.


Demi Allah sungguh merugi orang yang menyia-nyiakan bulan ini. Sungguh merugi orang yang tidak memanfaatkannya.


Abu Malik Al Asy'ari radhiallahu ‘anhu menceritakan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:


إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلَامَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ


Sesungguhnya di dalam Surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya."


Lantas seorang sahabat berdiri sambil berkata: "Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah ?"


Beliau menjawab: "Untuk orang yang berkata baik, yang memberi makan (fakir miskin), yang selalu berpuasa dan shalat pada malam hari ketika manusia sedang tidur." [HR. Ibnu Majah no.3251, Turmudzi no.1984, Ahmad no.6578, Hakim no.247 dan lain-lain]


Maka janganlah kalian sia-siakan keutamaan bulan yang penuh berkahan ini berlalu begitu saja tanpa amal shalih.


Janganlah kalian dilalaikan oleh dunia dan mengabaikan berlomba-lomba untuk mendapat kemuliaan disisi Allah Ta'ala.


Semoga kita termasuk orang-orang yg Allah rahmati untuk menempati kamar-kamar di surga itu. Aamiin.


Disarikan dari kajian yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. Su'ud Asy-Syuraim hafidzhahullaah

Bagaimana Ibadah Kita Setelah Ramadan?


Puasa tetap dianjurkan,

Shalat berjamaah tetap diwajibkan,

Membaca Al Qur'an tetap harus dirutinkan,

Sedekah tetap ditunaikan,

Qiyamul Lail tetap harus dikerjakan,

Berdoa tetap diperlukan,

Dzikir tetap harus dibiasakan,

Menutup aurat tetap diperintahkan,

Menjaga lisan tetap diterapkan,

Ganjaran amal shalih tetap terus berjalan,


Finish beribadah bukan 1 Syawal,

Finish ibadah bukan Hari Raya,

Finish ibadah bukan ketika Ramadhan berakhir,

Karena kita diperintahkan beribadah sampai mati, bukan sampai Idul Fitri.


"Dan beribadahlah kepada Rabb mu sampai datangnya kematian". (Qs. Al-Hijr : 99)


Maka beribadahlah terus hingga datang kematianmu, bukan ketika Ramadhan telah berlalu.


Jadilah Rabbaniyun,

Jangan jadi Ramadhaniyun,


Robbaniyun adalah orang yg semangat beribadah pada bulan Ramadhan, dan ia tetap terus semangat beribadah meskipun Ramadhan telah berakhir.


Sedangkan Ramadhaniyun adalah orang yg semangat beribadah pada bulan Ramadhan saja, sedangkan ketika Ramadhan selesai, Maka ia kembali malas bahkan meninggalkan kebiasaan ibadahnya.


Dikatakan kepada sebagian ulama Salaf yg bernama Basyr Al-Hafi :


قيل لبشر الحافي أن قومًا يتعبدون في رمضان ويجتهدون في الأعمال، فإذا انسلخ تركوا. قال:


"بئس القوم قوم لا يعرفون الله إلا في رمضان."


“Ada sebagian kaum, mereka beribadah dan bersungguh-sungguh melakukan amalan ibadah di bulan Ramadhan. Akan tetapi ketika Ramadhan berakhir, mereka pun meninggalkan amalan ibadah tersebut.”


Lantas beliau berkata, "Sejelek-jelek kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah Ta'ala di bulan Ramadhan."(Miftahul Afkar li ta`ahhub li-daril qarar 2/23)


Bahkan siapa saja yg berpuasa di bulan Ramadhan kemudian setelah Ramadhan selesai ia berniat maksiat kepada Allah di kawatirkan puasanya tertolak. 


Ka'ab bin Malik radhiyallahu anhu berkata,


من صام رمضان و هو يحدث نفسه أنه إذا خرج رمضان عصى ربه، فصيامه عليه مردود


“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dan ia berniat selepas Ramadhan untuk kembali berbuat maksiat kepada Rabbnya ; maka puasanya (dikhawatirkan) tidak diterima.” (Lathoiful Ma'arif hal. 378)


Karena itu hendaknya kita tetap berusaha istiqomah di atas amal shalih yg telah susah payah kita bangun di bulan Ramadhan, karena tanda diterimanya kebaikan adalah kebaikan selanjutnya (Istiqomah setelah Ramadhan).


Sumber tulisan: Jendela Islam 

Tanda Keberhasilan Puasa Ramadan

 Madza Ba'da Ramadan?


"Latakun Ramadhaniyyan, kun Rabbaniyan!! Janganlah menjadi ahli ibadah di Bulan Ramadan saja, tetapi jadilah hamba yang rabbani (memiliki sifat yang Allah harapkan)". Ungkapan yang cukup masyhur di kalangan orang Arab. 


Ramadan telah berlalu. Walau tidak pernah diharapkan kepergiannya. Kepergiaannya sebuah keniscayaan, karena diganti dengan bulan setelahnya, syawal. Ramadan bukan hanya sekedar bulan, ia bulan penuh berbagai keistimewaan; ada kewajiban puasa, diturunkannya Al-Qur'an, iktikaf dan lainnya.


Ramadan bulan ikhtibar (ujian), penempaan, latihan, agar setelah selesai dari tempaan di bulan ini, ia menjadi manusia yang diharapkan lulusannya, Muttaqin (bertakwa).


Apakah ketika selesai Ramadan, selesai pula ibadah? Tidak. Ramadan adalah permulaan ibadah. Permulaan meningkatkan ibadah, dan penempaan diri di dalamnya. Ramadan bukan untuk Ramadan. Ramadan untuk  setelah Ramadan. Sama dengan, UAS (ujian akhir semester) bukan untuk ujian. Ia untuk melihat apakah selama sekolah dalam satu semester ada peningkatan atau tidak?. Maka, kalau nilainya kurang baik, berarti ia tidak sukses dalam belajarnya.


Setelah Ramadan adalah untuk melihat hasil dari apa yang dilakukan pada bulan Ramadan. Maka, yang paling banyak diungkapkan ketika hari raya adalah "Taqabbalallahuminna waminkum taqabbal ya Karim" dengan harapan apa yang telah dilakukan di bulan Ramadan diterima oleh Allah dan menjadi manusia yang bertakwa.


Seseorang yang telah melakukan puasa 30 hari, bangun malam 30 hari, dan setelah selesai melakukannya, hendaknya memohon kepada Allah agar diterima semua ibadah yang telah dikerjakan, demikian kata Umar bin Abdul Aziz. 


Yang seharusnya menjadi perhatian seseorang adalah diterimanya ibadah dari pada amal itu sendiri. Karena Allah hanya menerima ibadahnya orang yang beriman (muttaqin).


Di antara tanda-tanda keberhasilan training Ramadan adalah mempertahankan atau juga memperbaiki apa yang telah dilakukan di bulan Ramadan. Ketika bulan puasa rajin bangun malam, ia mempertahankannya di luar Ramadan dengan bangun malam (qiyamul lail), demikian dengan mengaji Al-Qur'an, di luar Ramadan senang dan suka mengaji dan mengkaji Al-Qur'an, demikian juga dengan ibadah-ibadah lainnya. 


Keberhasilan ramadan dapat dilihat dua aspek; sulukiyan (perilaku) dan ruhiyah. Setelah ramadan, tidak lagi suka mengumpat, mencaci maki, sombong, iri, dengki dan sifat-sifat yang tidak baik lainnya Demikian kata Dr. Karimah dalam bukunya. 


Tanda-tanda diterimanya puasa Ramadan ada perubahan yang lebih baik setelah menjalani puasa, baik dari aspek ibadah dan perilaku.


Mudah-mudahan ibadah kita diterima oleh Allah, dan mampu mempertahankan kebaikan yang ada di bulan Ramadan, serta menjadi manusia yang lebih baik.


***********************

Saya 

Dr. Khairul Fithrah, M.Sc Ak, CA, CPA

beserta keluarga mengucapkan Taqabbalallahuminna waminkum Taqabbal ya Karim


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H🙏

Friday 21 April 2023

Kontinue Membaca Al Quran

 AGAR TIDAK BOSAN BACA AL-QUR'AN


Utsman bin al-Affan mengatakan,: 


Andai hatimu benar-benar bersh niscaya engkau tidak akan pernah bosan untuk membaca firman-firman Allah, 


(az-Zuhd karya imam Ahmad no 686), 


Mungkin kita measa jenuh dan bosan untuk membaca atau mendengarkan Al-Qur'an, 


Terkadang merasa lebih nikmat dan asyik mendengarkan nyanyian dan obrolan yang tidak bermanfaat, 


▪ini semua sebabnya adalah karena kurang bersihnya hati, 


Hati yang benar-benar bersih sedikitpun tidak akan merasa bosan untuk membaca dan mendengarkan bacaan Al-Qur'AN, 


Rasa nikmat asyik membacad atau mendengarkan Al-Qur'an itu terbanding lurus dengan kualitas kebersihan hati, ketika hati makin bersih terasa makin nikmat, 


Sebaliknya semakin hati itu kotor bacaan Al-Qur'an semakin kurang menarik, 


Yang membuat kotornya hati itu maksiat dan sifat-sifat buruk hati semisal sombong, tamak dengan dunia berbagai bentuknya, 


Hal yang membersihkan hati adalah berbagai amal ibadah dan sifat-sifat hati yang baik semisal merasa diawasi oleh Allah Swt, sadar bahwa mati itu mudah dan dekat, beroriantasi kepada akhirat dan lainnya,


Sumber tulisan: Ustadz Aris Munandar SS M.P.I,

Wednesday 19 April 2023

Ucapan n Saat Idul Fitri

BAGAIMANA UCAPAN IDUL FITRIY YANG SESUAI SUNNAH ?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Oleh : Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A


Sehubungan dengan akan datangnya *Idul Fitri*, sering kita dengar tersebar ucapan: 

"MOHON MAAF LAHIR & BATHIN ”


Seolah-olah saat Idul Fitri hanya khusus untuk minta maaf.


Sungguh sebuah kekeliruan, karena Idul Fitri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan. 


Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Idul Fitri...


Demikian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan kita.


Tidak ada satu ayat Qur'an ataupun suatu Hadits yang menunjukan keharusan mengucapkan “Mohon Maaf Lahir dan Batin” disaat-saat Idul Fitri.


Satu lagi, saat Idul Fitri, yakni mengucapan :

"MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN".


Arti dari ucapan tersebut adalah :

"Kita kembali dan meraih kemenangan”


KITA MAU KEMBALI KEMANA?

Apa pada ketaatan atau kemaksiatan? 


Meraih kemenangan? 

Kemenangan apa? 


Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan? 


Satu hal lagi yang mestik dipahami, setiap kali ada yang mengucapkan

“ Minal ‘Aidin wal Faizin ”


Lantas diikuti dengan kalimat,

“Mohon Maaf Lahir dan Batin”


Karena mungkin kita mengira artinya adalah kalimat selanjutnya. 


Ini sungguh KELIRU luar biasa...


Coba saja sampaikan kalimat itu pada saudara-saudara seiman kita di Pakistan, Turki, Saudi Arabia atau negara-negara lain....PASTI PADA BINGUNG....


Sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita HINDARI.


Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, yaitu :


✔ "TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM"

(Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).


Jadi lebih baik, ucapan di SMS /BBM / WA,, kita :


✔ "Selamat Idul Fitri.

Taqobbalallahu minna wa minkum "

Barakallahu Fiikum


Semoga bermanfaat

Sumber: JENDELA DUNIA ISLAM (JDI)

Tuesday 18 April 2023

Kisah Inspiratif Oleh-oleh Umroh

 TULISAN SEORANG TEMAN YANG BARU PULANG UMROH


Di Masjidil Haram, sehabis menyelesaikan Tawaf, saya segera menepi mencari tempat strategis yang berhadapan langsung dengan Multazam untuk berdoa…


Saya menemukan tempat yg kebetulan lowong di hadapan Ka'bah. Lalu saya bersimpuh dan memanjatkan do'a sambil menunggu waktu subuh menjelang.


Saat itulah saya melihat seorang lelaki hitam legam dari benua Afrika datang dan langsung mengambil tempat di samping kanan.


Terlintas dalam hati,… "dengan potongan perawakan dan tampang seperti ini, lelaki Kulit Hitam ini pasti orang kasar yang tidak Berpendidikan".


Lalu sebagaimana Kebiasaan di Masjid ketika duduk Bersebelahan dalam satu Jama'ah, saya Menyalaminya.


Tiba² ia bertanya dengan Bahasa Inggris yang bagus sekali tentang asal saya. 

"Saya dari Nigeria, kamu dari mana?". Saya bilang, saya berasal dari Indonesia.


"Kenapa Orang Indonesia suka sekali berusaha mencium Batu Hajar Aswad"?, tanyanya memulai Percakapan.


"Mungkin karena cinta. 

Kabah adalah rumah Tuhan, dan Hajar Aswad adalah Batu yang pernah dicium Rasulullah. 

Maka mencium Hajar Aswad adalah Refleksi Cinta orang Indonesia terhadap Tuhan dan Rasulnya", Jawab saya sekenanya.


"Apakah orang Indonesia juga bertingkah laku seperti itu terhadap Cinta Allah ﷻ yang Dianugerahkan kepada Mereka?", Katanya.


"Maksud anda?, 

Cinta Allah ﷻ seperti apa yang dianugerahkan kepada kami"?, Jawab saya dengan Bingung.


Lalu lelaki hitam itu Menjawab,

"Jika Allah ﷻ Menganugerahkan Kalian Istri, anak-anak dan Orang Tua yang Masih Hidup, Itulah Wujud Cinta Allah kepada Kalian."


"Pertanyaan saya", katanya:


"Apakah orang-orang Indonesia, berusaha dengan Keras dan Gigih Mencurahkan Kasih Sayang terhadap Anak, Istri dan Orang Tua mereka yang masih Hidup yang Diamanahkan Allah ﷻ Sebagaimana mereka berusaha Mencium Hajar Aswad ???" Katanya.


"Jika Terhadap Batu saja Refleksi Cinta kalian Begitu Dahsyat, Lebih lagi Terhadap Makhluk Allah yang telah Diamanahkan kepada Kalian"...???, Tegasnya lagi.


Saya Tercekat, 

Hilang Akal dan 

Tak mampu Berkata lagi...


Apalagi Saat ia Bercerita bahwa ia Menyelesaikan PhD-nya di AS 

Namun Memilih Pulang Membesarkan Anak-anaknya yang 

6 Orang agar Mampu Menjadi Muslim yang Baik...


Maka hancurlah semua persangkaan saya terhadap Orang ini. 

ALLAH Membayarnya Langsung Tunai Saat itu juga.


Setelah Shalat Subuh, Sebelum Berpisah 

ia memberi nasehat yang sampai saat ini masih teringat di kepala saya...


KEBERHASILAN HAJI atau UMROH KITA, MABRUR atau TIDAKNYA..............,


"DINILAI BUKAN PADA SAAT KITA MENYELESAIKAN RITUAL² HAJI/UMROH, Seperti "TAWAF" atau bahkan  Mencium "HAJAR ASWAD", 

Namun..., DINILAI PADA SAAT KITA KEMBALI KE KELUARGA dan LINGKUNGAN.


Apakah kita Mampu Menunaikan amanah-amanah, anugerah-anugerah, Kasih sayang Allah ﷻ kepada kita,... dengan Bersungguh-sungguh, Bersusah payah, Mencurahkan kasih sayang kepada Orang-orang yang kita Cintai, Pekerjaan dan Masyarakat."


Saya Genggam Tangannya, saya Memeluknya dan Menyampaikan Terima Kasih 


Saat dia pergi di antara kerumunan orang, saya faham, inilah cara Allah ﷻ menegur saya,... dan Menyampaikan Makna Mencium Hajar Aswad.


Oleh karena itu mari kita bersama belajar untuk Menjadikan Orang tua kita, istri, anak-anak, saudara-saudara serta Sahabat dll sebagai Ladang Amal Ibadah kita... Dan bukan merupakan Sumber Gosip atau ladang Dosa-dosa kita...


Allah ﷻ Berfirman:


وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِۦ شَيْئًا  ۖ  وَبِالْوٰلِدَيْنِ إِحْسٰنًا وَبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِينِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنۢبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمٰنُكُمْ  ۗ  إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا


"Dan SEMBAHLAH ALLAH dan Janganlah kamu Mempersekutukan

Nya dengan sesuatu apa pun. Dan BERBUAT BAIKLAH kepada kedua Orang Tua, Karib Kerabat, Anak-anak Yatim, Orang-orang Miskin, Tetangga Dekat dan Tetangga Jauh, Teman Sejawat, Ibnu Sabil, dan Hamba Sahaya yang kamu Miliki. 

Sungguh, Allah tidak menyukai Orang yang Sombong dan Membanggakan Diri,"

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 36).


Sumber tulisan: Dari seorang teman 

Lupa Membayar Zakat Fithri


LUPA BAYAR ZAKAT FITRAH


Pada masa Rasulullah... pernah satu kali sahabat Usman KELUPAAN membayar zakat fitrah hingga usai shalat Ied...

Begitu beliau ingat, segera beliau pulang dan mengambil *_seekor unta_* yg paling bagus miliknya dan dijualnya...,

kemudian uang hasil penjualan unta tsb beliau pakai utk memerdekakan seorang

budak...


Setelah itu beliau menghadap

Rasulullah & berkata :

 "Ya, Rasulullah, bahwasanya saya telah lupa membayar zakat fitrah namun saya telah menjual seekor unta yg paling bagus milik saya dan saya gunakan untuk memerdekakan seorang budak.

Apakah itu itu setara nilainya dgn zakat fitrah yg lupa saya bayarkan?"


Dan dihadapan para sahabat Rasulullah menjawab :

"Sangat merugi bagi siapapun yg tidak membayar zakat fitrah... karena pahala zakat fitrah itu sangatlah tak terhingga... Jangankan memerdekakan SEORANG budak, memerdekakan SERATUS orang budakpun takkan dapat menyamai pahala zakat fitrah".


Subhanallah..., begitu

hebatnya *_pahala zakat fitrah..., maka saudaraku sekalian jangan sampai kelupaan menunaikannya...

Mohon maaf sekedar berbagi mengingatkan barangkali ada yang lupa...

Pemburu Amal 10 Hari Terakhir Ramadan

UNTUK PARA PEMBURU AMAL SHOLEH


Menangislah wahai jiwa yang masih lalai, karena _Ramadhan_ akan segera meninggalkan kita


Tak terasa _Ramadhan_ sudah semakin dekat akan meninggalkan kita semua.

Sudah 25 hari _Ramadhan_ kita tinggalkan.


Malam ini kita masih ada di 4 atau 5 hari terakhir bulan _Ramadhan_

Raih pahala yang lebih baik dari 1000 bulan.


Bayangkan jika kita beramal dan bertepatan dengan _Lailatul Qadar_ maka pahala yang berlipat-lipat yang akan kita dapatkan.


Jika Anda merutinkan amal yang anda lakukan di 10 hari terakhir dan pasti ada 1 hari yang bertepatan dengan lailatul qadar maka anda beramal seperti amal selama 83 tahun

Subhanallah....


Mari tingkatkan amal sholeh sesi akhir _Ramadhan_ ini.


Tingkatkan sholat, baca Al-Qur'an, dzikir, infak/sedekah/jariyah dan amal sholeh lainnya


Diantara amal yang kita harapkan pahala yang akan terus mengalir meskipun kita sudah meninggal adalah sedekah، infaq, jariyah.


Semoga *الله* memberikan keberkahan harta dan keluarga kepada kita.


Jangan lupa membaca doa :


*اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى*

.

*Ya الله*, *Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai sifat pemaaf, karenanya maafkanlah aku.”*

(HR. Tirmidzi 3513 dan Ibnu Majah 3850) 


Sumber tulisan:JENDELA DUNIA ISLAM 

Saturday 15 April 2023

Hukum-hukum Zakat Fithri


Hukum-hukum Terkait Dengan Zakat Fitrah


عن ابن عمر رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى كُلِّ نَفْسٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ حُرٍّ، أَوْ عَبْدٍ، أَوْ رَجُلٍ، أَوِ امْرَأَةٍ، صَغِيرٍ أَوْ كَبِيرٍ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ


Dari  Ibnu Umar radhiyallah anhu berkata,

“Bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri karena telah berakhir Ramadhan, atas setiap jiwa kaum muslimin, orang merdeka atau budak, laki-laki atau wanita, kecil atau besar, sebanyak satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]


Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:


1- Zakat secara bahasa artinya bertumbuh, bertambah, kesucian, keberkahan.

2- Adapun fitrah/fitri artinya berbuka, maksudnya tidak lagi berpuasa, dinamakan zakat fitrah karena sebab wajibnya adalah berakhirnya bulan Ramadhan, dan ini adalah penamaan yang berasal dari hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.

3- Adapun secara istilah zakat fitri atau zakat fitrah adalah,

“Zakat yang telah diketahui dengan ukuran yang telah diketahui, dikeluarkan oleh orang yang telah ditentukan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan, dan dikeluarkan dari golongan yang khusus untuk golongan yang khusus pula, yang diwajibkan ketika berbuka (berakhir) bulan Ramadhan, sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan yang haram, serta makanan bagi orang-orang miskin.”

4- Dan zakat fitri termasuk perintah dan ketetapan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam secara tegas dalam As-Sunnah. 

5- Wajib atas setiap muslim, baik orang merdeka atau budak, laki-laki atau perempuan, kecil atau besar, sebagaimana hadits Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, diatas.

6- Kecukupan, yaitu memiliki makanan di siang dan malam idul fitri, lebih dari satu sho’ yang mencukupi dirinya dan tanggungannya, serta kebutuhan-kebutuhan dasarnya.

Maka orang miskin sekali pun, apabila memiliki syarat kecukupan ini, wajib atasnya mengeluarkan zakat fitri, walau kecukupannya tersebut juga berasal dari zakat fitri yang ia terima.

7- Masuknya waktu yang diwajibkan, yaitu terbenamnya matahari di akhir Ramadhan, sebagaimana hadits Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, beliau berkata,


أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ


“Bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri karena telah berakhir Ramadhan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

8- Maka siapa yang menikah sebelum terbenam matahari di akhir Ramadhan wajib atasnya mengeluarkan zakat fitri bagi istrinya. Atau memiliki anak sebelum terbenam matahari, wajib atasnya mengeluarkan zakat fitrah bagi anaknya. Atau masuk Islam sebelum terbenam matahari maka wajib atasnya mengeluarkan zakat fitri bagi dirinya. Namun jika itu semua terjadi setelah terbenam matahari maka tidak wajib.

Demikian pula apabila seseorang meninggal dunia setelah terbenam matahari di akhir Ramadhan maka wajib dikeluarkan baginya zakat fitri.

9- Hikmah terbesar zakat fitri adalah pembersihan bagi orang-orang yang berpuasa dari kekurangan-kekurangan selama menjalankan ibadah puasa dan menyenangkan serta mencukupi orang-orang miskin di hari kebahagiaan kaum muslimin, yaitu hari Idul fitri. Sahabat yang Mulia Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma berkata,


فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ، مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ، فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ


“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan yang haram, serta makanan bagi orang-orang miskin, barangsiapa mengeluarkannya sebelum sholat Idul fitri maka itu adalah zakat yang diterima, dan barangsiapa mengeluarkannya setelah sholat Idul fitri maka itu adalah sedekah biasa.” [HR. Abu Daud, Shahih Abi Daud: 1427]

10- Waktu Mengeluarkan Zakat Fitri:

1) Waktu mulai diwajibkannya adalah terbenamnya matahari di akhir Ramadhan sampai sebelum sholat idul fitri, sebagaimana hadits Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, beliau berkata,


أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ


“Bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri karena telah berakhir Ramadhan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

2) Waktu yang disunnahkan adalah sebelum keluar menuju sholat Idul fitri, sebagaimana hadits Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, beliau berkata,


وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ


“Dan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan untuk menunaikan zakat fitri sebelum keluarnya manusia menuju sholat Idul fitri.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

3) Waktu yang dibolehkan adalah satu atau dua hari sebelum berakhir Ramadhan, berdasarkan hadits Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma,


وَكَانُوا يُعْطُونَ قَبْلَ الفِطْرِ بِيَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ


“Dahulu mereka menunaikan zakat fitri satu atau dua hari sebelum berbuka (berakhir Ramadhan).” [HR. Al-Bukhari]

4) Waktu yang terlarang adalah menundanya sampai setelah sholat idul fitri tanpa alasan darurat; hukumnya haram dan tidak sah, sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau berkata,


مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ، فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ


“Barangsiapa mengeluarkannya sebelum sholat Idul fitri maka itu adalah zakat yang diterima, dan barangsiapa mengeluarkannya setelah sholat Idul fitri maka itu adalah sedekah biasa.” [HR. Abu Daud, Shahih Abi Daud: 1427]

11- Maka zakat fitri adalah makanan pokok suatu negeri. Ukurannya adalah 1 sho’, dan 1 sho’adalah 4 mud, dan 1 mud adalah memenuhi dua telapak tangan orang dewasa yang sedang (orangnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil). Adapun perkiraan ukurannya dalam kilo gram adalah 2 1/2kg-3 kg

12- Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitri

a- Pendapat Pertama: Diberikan kepada 8 golongan, sebagaimana firman Allah ta’ala,


إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ


“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, budak (yang mau memerdekakan diri), orang-orang yang berhutang, orang yang sedang di jalan Allah dan musafir, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Hikmah.” [At-Taubah: 60]

b- Pendapat Kedua: Diberikan khusus kepada fakir miskin, karena ayat di atas masih bersifat umum yang mencakup zakat maal dan zakat fitri, adapun untuk zakat fitri telah dikhususkan untuk fakir miskin dengan hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,


فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ


“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan yang haram, serta makanan bagi orang-orang miskin.” [HR. Abu Daud dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, Shahih Abi Daud: 1427]

Demikian pula Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu’anhum tidak memerintahkan untuk dibagikan kepada 8 golongan, melainkan kepada fakir miskin secara khusus.

Inilah pendapat yang lebih kuat insya Allah, yaitu zakat fitri khusus bagi fakir miskin, dan ini yang dikuatkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Al-‘Allamah Ibnul Qoyyim, Asy-Syaikh Ibnu Baz, Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dan Al-Lajnah Ad-Daimah.

13- Tempat mengeluarkan zakat fitri adalah diutamakan di daerah tempat tinggal orang yang mengeluarkannya dan diserahkan kepada fakir miskin yang tinggal di sekitar rumahnya, berdasarkan keumuman makna hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,


أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً فِي أَمْوَالِهِمْ تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ


“Bahwa Allah mewajibkan zakat atas kaum muslimin pada harta-harta mereka, diambil dari orang-orang kaya mereka dan diserahkan kepada orang-orang fakir mereka.” [HR. Al-Bukhari dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhuma]


Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:


1- Hukum zakat fitri wajib berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijma’. Adapun Al-Qur’an berdasarkan keumuman makna firman Allah ta’ala,


قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّى * وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى


“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Rabbnya, lalu dia shalat.” [Al-A’la: 14-15]


2- Orang yang berzakat termasuk orang yang berusaha taat dan menyucikan dirinya dari dosa-dosa. 


وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا


“Apa yang ditetapkankan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” [Al-Hasyr: 7]


خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيم


Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. [At-taubah:103-104].

Menjadi Pribadi yang Lebih Baik


Renungan:



*Karakter* yang *BAIK* adalah _merek_ *TERBAIK* dalam hidup kita.


Orang yang memiliki *karakter* _baik_ akan jauh lebih *DIKENAL* daripada mereka yang hanya menggunakan barang-barang *BERMEREK*


Untuk memiliki KARAKTER yang _baik_ tidak perlu _mengeluarkan uang *SEPESER* pun


Kita hanya perlu _memperbaiki_ *EMOSI* kita, _memperbaiki_ *KUALITAS* diri, _berpikir_ *POSITIF*, dan _memperkaya_ *BATIN*


Maka semua _perkataan_, _sikap_, dan _perilaku_ kita akan *berubah* menjadi *BAIK*.


Jangan _mempedulikan_ orang lain secara *berlebihan* dan jangan terlalu *mengurusi* _urusan_ orang lain


Di dunia ini, akan selalu akan ada orang yang membuat kita _sedih_, _cemburu_, dan _marah_


Namun itu sebenarnya bukan karena mereka yang *JAHAT*, tapi karena kita yang terlalu *mengambil hati* _omongan_, _sikap_, dan _perilaku_ mereka


Untuk _memiliki_ hidup yang *TENANG*, maka pertama-tama harus *BELAJAR* untuk _tidak ambil pusing_


Kalau kita _tidak ambil pusing_ dengan apa mereka *katakan* atau *lakukan*, maka kita tidak akan merasa *TERSAKITI*


Kalau kita _tidak ambil pusing_, maka kita tidak akan merasa *MARAH*


Sekalinya jika kita _menyimpan_ *DENDAM* karena _perkataan_ atau _perbuatan_ *BURUK* mereka pada kita, berarti kita sudah *KALAH*


Orang yang _tidak ambil pusing_, selamanya tidak akan *TERKALAHKAN*.


Orang yang hidupnya *CUEK* _mudah_ merasa *BAHAGIA*, sedangkan orang yang hidupnya terlalu *WASPADA*, mudah _merasa_ *KHAWATIR*


Ini karena orang yang *WASPADA* selalu melihat *kenyataan*


Semakin melihat kenyataan, maka akan semakin KHAWATIR

Sedangkan orang yang hidupnya CUEK

Walaupun sederhana dan sulit namun akan lebih terasa lebih BERBAHAGIA



*SELAMAT BERAKTIFITAS* 🙏👍

_Semoga kita selalu  dalam keadaan Bahagia, sehat , istiqomah dan bersyukur ._

_Aamiin

Doa di Sepuluh Malam Terakhir Ramadan


 6 Perkataan Ulang Sebanyak Mungkin Dalam 10 Hari Terakhir


اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


1. Allahumma

2. Innaka

3. 'Afuwwun

4. Tuhibbul

*5. 'Afwa

*6. Fa'fu 'Anni

*'Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku."*


*Doa ini diberikan oleh Nabi Muhammad saw kepada isteri baginda Siti Aisyah melalui kisah berikut:*


اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku 

(HR. al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Imam al-Tirmidzi dan al-Hakim menshahihkannya


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Selawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulillah, keluarga dan para sahabatnya.


Doa di atas adalah doa yang berkaitan dengan sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan dan punya kaitan dengan Lailatul Qadar. Doa tersebut menjadi sangat istimewa karena diajarkan sendiri oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada isteri  tercinta beliau, ummul mukminin'


'Aisyah Radhiyallahu 'Anha. Yaitu saat 'Aisyah bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, apa yang harus aku baca?" kemudian Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab, "Ucapkanlah:


اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku."


(HR. al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Imam al-Tirmidzi dan al-Hakim menshahihkannya)

Friday 14 April 2023

Ayo Bayar Zakat Fitrah


Pengertian Zakat fitrah


Zakat Fitrah terdiri dari dua kata: zakat dan fitrah. Secara bahasa, zakat berarti an-namaa’ (tumbuh), az-ziyadah (bertambah), ash-sholah (perbaikan), dan At-Thaharah (mensucikan). Kegiatan mengeluarkan sebagian harta dinamakan zakat, karena bisa menambah harta dengan keberkahan dan membersihkan diri pemiliknya dengan ampunan. [Simak Thilbatut Thalabah 1/227, Tahdzibul Lughah 3/395].


Sementara fitrah artinya aslul khilqah, keadaan awal ketika manusia diciptakan oleh Allah. Allah berfirman,


فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا


…Fitrah yang Allah tetapkan, dimana Allah menciptakan manusia sesuai fitrah tersebut… (QS. Ar Rum: 30).


Maksud kalimat “zakat fitrah” adalah zakat untuk badan, jiwa. Karena itu disebut zakat fitrah yang artinya zakat untuk asal penciptaan. (Al-Majmu’ karya An-Nawawi, 6/103).


Istilah yang lebih tepat, dan yang disebutkan dalam hadis adalah zakat fitri. Karena zakat ini dikeluarkan saat waktu fitri, yaitu masyarakat tidak lagi berpuasa.kajian pemikiran liberal


Zakat fitrah secara istilah adalah zakat yang wajib ditunaikan setelah menyelesaikan ramadhan, sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia dan ucapan jorok. (Zakat fitrah karya Syaikh Said Al Qohtoni)


Hukum Zakat Fitrah


Zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki sisa bahan makanan sebanyak satu sha’ (sekitar 2,5 kg) untuk dirinya dan keluarganya selama sehari semalam ketika hari raya.

Pesan Penting Jelang Ramadan Pergi

 Syaikh Mahir Al Mu’aiqily, pemilik suara emas yang menjadi Imam Masjidil Haram memberikan 13 pesan penting pada kita sebelum Ramadhan beranjak pergi agar bisa meraih keutamaan dan keberkahan "malam Lailatul Qadar"


▶️ 1. Sedekahkan kepada siapa saja setiap hari minimal Rp 1.000 dalam 10 malam terakhir ini sehingga apabila Lailatul Qadar jatuh pada 10 malam terakhir maka sama dengan engkau menyedekahkan sebanyak Rp 1.000 selama 84 tahun atau Rp 1.000 x 365 hari x 84 tahun.


▶️ 2. Kerjakan shalat sunah minimal 2 rakaat tiap malam sehingga jika Lailatul Qadar jatuh pada 10 malam terakhir maka sama dengan engkau shalat dua (2) rakaat selama 84 tahun atau 2 rakaat x 365 hari x 84 tahun.


▶️ 3. Bacalah surat Al Ikhlas minimal 3 kali setiap malam hingga apabila Lailatul Qadar jatuh pada 10 malam terakhir maka sama dengan engkau mengkhatamkan Quran selama 84 tahun.


▶️ 4. Bacalah tafsir surat Al-Qadar, dan pahami apa yang sesungguhnya terjadi pada Lailatul Qadar. Kau akan merasakan keagungan dan kekuatannya, insya Allah.


▶️ 5. Jangan menunggu hingga malam ke 27 untuk memperbanyak amal shaleh dan beribadah semaksimal mungkin. Karena seluruh malam dari sepuluh malam terakhir seharusnya jadi targetmu. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai kesempatan meraih Lailatul Qadar terlewati begitu saja.


▶️ 6. Hafalkan doa malam Lailatul Qadar yang diajarkan oleh baginda Rasulullah ﷺ ini:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني.


_*ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN, TUHIBBUL ‘AFWA FA’ FU’ANNI*_


(Ya Allah, Engkau maha pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku)


▶️ 7. Sempatkan *tidur siang (qaylulah)* sejenak jika memungkinkan.


▶️ 8. Jangan lupakan keluargamu! Nabi Muhammad ﷺ senantiasa membangunkan para istrinya pada malam-malam ini. Anak-anak pun bisa diajak beribadah untuk beberapa saat, walau mungkin tidak selama orang dewasa. semangati dan berilah motivasi pada mereka!


▶️ 9. Cara kita berpakaian dan mempersiapkan diri *akan berpengaruh secara psikologis*. Pakailah pakaian yang bagus dan wewangian yang syar’i ketika beribadah.


▶️ 10. Jagalah perut agar tidak terlalu kenyang dan *tidurlah segera setelah isya dan tarawih sekadar untuk menyegarkan diri*. Lalu bangunlah untuk mendirikan sholat malam.


▶️ 11. Seluruh ibadah di bulan Ramadhan ini bukan lah ajang untuk pasang status (misalnya : “Alhamdulillaah, nikmatnya bermunajat kepada-Nya malam ini” dsb) di Facebook atau media sosial lainnya Biarlah itu jadi rahasia indah antara engkau dengan Allah.


▶️ *12. Sabar* adalah kunci untuk mendapatkannya. 10 malam terakhir mungkin akan sangat melelahkan. Di siang hari anda mungkin masih harus bekerja, sekolah atau aktifitas lainnya. Ini adalah saat untuk mengerahkan kesabaran semaksimal mungkin. Ingatlah Allah telah memberi kita kesempatan berharga (akan luasnya ampunan) yang mungkin saja tidak datang lagi.


▶️ 13. Ini yang paling penting: *Berbaik sangkalah pada Allah. Ketika bermunajat*, ingatlah kau sedang meminta pada Raja Yang Maha Pemurah dan Pengampun. Jika kau berharap yang terbaik, Dia akan memberimu yang terbaik. Jangan ragu-ragu, yakinlah dan tumpahkan seluruh isi hatimu di hadapan-Nya.  Jangan biarkan keragu-raguan dan prasangka buruk menjauhkanmu dari-Nya.


Semoga Allah azza wajalla mudahkan kita untuk mengamalkannya.

Thursday 13 April 2023

Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu

Kamis Menulis pekan ini mengambil tema partisipasi. Entah kebetulan atau tidak membaca tema ini di grup Lagerunal saya langsung kepikiran pemilihan umum (pemilu) yang akan dilaksanakan pada tahun 2024.

Pemilihan adalah proses formal pengambilan keputusan kelompok di mana anggota masyarakat yang memenuhi persyaratan memilih seseorang untuk memegang jabatan Administrasi publik.

Sementara Pemilihan umum (disingkat Pemilu) adalah proses memilih seseorang untuk mengisi jabatan politik tertentu di Indonesia. Jabatan tersebut beraneka ragam, mulai dari jabatan presiden/eksekutif, legislatif di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa.

Berbagai rangkaian kegiatan untuk pelaksanaan pemilihan umum sudah dilakukan oleh panitia pemilihan umum dari masing-masing wilayah. Tentu yang diharapkan adalah keterlibatan dan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pemilihan umum.



Gambar:daftar calon pemilih 

Kegiatan pemilu  sangat berpengaruh terhadap perkembangan politik di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap pelaksanaan pemilihan umum ada saja warga yang menolak berpartisipasi di dalamnya. Mereka biasanya disebut sebagai golput (golongan putih). Melangsir dari sentolo.kulonprogokab go.id golput merupakan istilah yang digunakan bagi para pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. 

Menurut  Eep Saefulloh fatah menyebutkan ada empat faktor yang menyebabkan seseorang menjadi golput. empat klasifikasi tersebut adalah:

1) golput teknis, bagi mereka yang golput krena sebab-sebab teknis tertentu berhalangan hadir ke tempat pemungutan suara, atau mereka yang keliru mencoblos sehingga suaranya dinyatakan tidak sah.

2) golput teknis politis, adalah golput yang tidak terdaftar sebagai pemilih karena kesalahan dirinya atau pihak laian (lembaga statistik, penyelenggara pemilu)

3) golput politis, yaitu bagi mereka yang mereasa tidak memiliki pilihan dari kandidat yang tersedia atau tidak percaya bahwa pileg/pilkada akan membawa perubahan dan perbaikan.

4) golput ideologis, yakni mereka yang tidak percaya pada mekanisme demokrasi (liberal) dan tidak mau terlibat di dalamnya entah karena alasan fundamentalisme agama atau alasan politik ideologi lain.

Pada tahun 2024 ini akan kembali dilaksanakan pesta demokrasi, pemilihan umum. Pemilu kali ini adalah memilih Presiden dan wakil Presiden, memilih anggota legislatif dan eksekutif. Partisipasi masyarakt sangat penting dalam pemilu. Dikatakan pemilu sehat jika angka golput tidak melebihi dari 30 persen. 

Peran masyarakat sanga penting karena masyarakat memiliki andil yang cukup besar karena sebagai pemilih, mereka yang menentukan dalam pemenangan proses pemilihan umum tersebut. Peran penyelenggara KPU yang profesional dan kompatible dalam tugasnya dan partai politik sendiri menjadi amat besar karena dari merekalah ujung tombak kepecayaan masyarakat akan muncul. Permasalahan-permasalahan yang muncul pada pemilu-pemilu sebelumnya hendaknya tidak terulang kembali sehingga opini masyarakat terhadap jalannya demokrasi dapat meningkat. Selamat memilih. Jadilah pemilih cerdas.



Tujuh Golongan Yang Mendapat Perlindungan di Hari Kiamat

 Tujuh golongan yang mendapat perlindungan di hari akhir: 

1. Pemimpin yang adil

Adil maksudnya adalah menempatkan sesuatu sesuai proporsi. Apakah kita sudah termasuk pemimpin yang adil? Baik pemimpin diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Orang muslim adalah orang yang membuat rasa nyaman dari lisan dan tangannya.

Lisan: pemikirannya

Tangan: kekuasaan atau kebijakannya

Pemimpin adalah bisa pribadi, perusahaan,

2. Pemuda yang tekun beribadah kepada Allah

3. Seseorang yang hatinya bergantung di masjid. Senantiasa memakmurkan masjid.

Shalat jamaah derajatnya 27 derajat dibandingkan shalat sendirian.

4. Pemuda yang diajak berbuat maksiat tetapi tidak melakukan karena takut kepada Allah SWT.

5. Pemuda-pemudi yang saling mencintai dan berpisah karena Allah SWT.

6. Orang yang bersedekah diibaratkan bahwa ketika dia bersedekah, sehingga seolah-olah tangan kanan bersedekah tangan kirinya tidak mengetahuinya.

7. Orang yang berdzikir kepada Allah di tempat sunyi dan berurai air mata karena takut kepada Allah SWT.


Tuesday 11 April 2023

Bahasa Cinta untuk Keluarga

 *NGAJI PARENTING RAMADHAN HARI KE-18*


🗓️ Ahad, 09 April 2023


⏰ 05.30-07.00 WIB


*"RAHASIA KOMUNIKASI BAHASA CINTA UNTUK KELUARGA*

bersama: *Bapak Aris Ahmad Jaya* (Mr. Sugesti Indonesia, Founder ABCo Grup, Trainer Parenting Nasional)


https://www.youtube.com/watch?v=5iDM-A5URNw


_Bismillahirrahmanirrahim_


*Orang bahagia dimulai dari bagaimana dia berkomunikasi* dan orang bermasalah juga dimulai dari bagian. *Komunikasi ini adalah sesuatu yang penting namun jarang dipelajari secara khusus,* baik itu ilmu komunikasi suami dengan istri atau ayah dengan anak atau ibu dengan anak atau komunikasi kita dengan sesama.

Sejak kecil kita diajarkan untuk berbicara, diajarkan bagaimana bertutur kata, namun kadang² kita belum belajar tentang bagaimana untuk bisa dimengerti.


Bersama *Kampung Magfirah, Bapak Aris Ahmad Jaya* membersamai dan belajar bersama tentang *"RAHASIA KOMUNIKASI BAHASA CINTA UNTUK KELUARGA”.*


Ternyata komunikasi itu bukan sekedar bagaimana kita mampu berbicara, mampu berkata-kata, mampu menyusun kata², mampu mengucap. Ternyata yang lebih penting dari *komunikasi adalah bagaimana kita mampu mengerti, bagaimana kita mau untuk memahami sebelum kita ingin dipahami. Bagaimana kita bisa diterima dan diizinkan.*

Apalah artinya kita berbicara banyak, namun orang kita ajak komunikasi ternyata menolak atau tidak mengizinkan kita menjadi bagian dari proses komunikasi itu sendiri,


*4 TIPE KOMUNIKASI KELUARGA*


*#1. Kuburan*

Sepi banget, nggak ada kata, nggak ada canda, nggak ada tawa. Benar² rumah ini tidak ada kehidupan. Ini sering terjadi di rumah tangga Indonesia. Jadi, *adanya seolah tidak ada.* Ayah tidak menyapa anak, bahkan ibu kadang² dengan suami juga tidak ada obrolan kecuali hal² yang biasa saja.


*#2. Pasar*

Ramenya luar biasa, masing² sibuk, ada yang nelpon temennya, ada yang buat Tik Tok, ada yang ngobrol dengan seberang sana tetapi keramaian yang ada di rumah itu *tidak saling bersama dan membersamai.* Masing² aja. *Serumah tapi tak sejiwa.* Sebagaimana di pasar, semuanya hadir namun masing² sesuai dengan kebutuhannya saja. Jadi anak sekali waktu berbicara dengan ayahnya atau ibu berbicara dengan anaknya sesuai dengan kebutuhan saja.


*#3. Ring Tinju*

Yang ada *hanyalah konflik, saling menyalahkan antar penghuni rumah,* hujatan, cacian, makian. Tentu tipe ini adalah salah satu tipe yang sangat amat dihindari. 


*#4. Orkestra*

Harmoni, benar² menciptakan sebuah nada yang indah. Masing² punya tugas, saling melengkapi. Tentu kita menginginkan tipe orkestra ini karena *terorganisir dengan baik,* ada komunikasi antara ayah, bunda anak, kemudian antar saudara dan semuanya berada dalam kondisi yang nyaman, *saling melengkapi, tidak ada yang paling penting, semuanya penting.*


*PERBEDAAN GAYA KOMUNIKASI SUAMI DAN ISTRI* 👳‍♂️🧕


*#1. Perasaan vs Logika*

*WANITA, memakai perasaan*

Inginnya diperhatikan, dimengerti suami


Ketika keberadaannya dianggap ada, dilibatkan dalam hal² berkomunikasi, diceritakan peristiwa yang terjadi dengan suaminya ini sesuatu banget bagi para bunda. Semakin jengkel kalau suami pulang lebih fokus pada handphone atau buku, koran majalah yang dibaca.


Ketika sedang punya masalah, inginnya suami mendekat, membelai sambil berkata lembut. Pun para istri suka sekali jika dilibatkan untuk terlibat dalam permasalahan yang dihadapi para suami.


*LAKI², memakai logika*

Cenderung *fokus pada diri dan kebutuhan dirinya*  kadang “abai” terhadap sekitar dan ini yang kadang² membuat istri sedih bahkan menangis manakala tidak diperhatikan suaminya atau menganggap masalah yang dihadapi istri adalah hal sepele, bahkan meminta untuk santai/tidak perlu dipikirkan. Istri menganggap suami tidak punya perasaan.


*Suami berbicara dengan logikanya, sedangkan istri berbicara dengan perasaannya.*

Jika masing² mempertahankan ego bisa terjadi percekcokan keluarga. Yang satu tidak merasa bersalah, yang satu merasa tidak diperhatikan.


*#2. Salah dalam Memahami*

Para suami kadang² berusaha untuk mencoba seolah-olah menjadi solusi, memahami. Padahal ternyata permasalahan sebagian besar istri justru dengan pasangannya/suami mereka. Ini yang kadang² tidak dipahami oleh para suami. Misal ketika para suami memberikan surprise berupa pakaian yang bagus, mahal, memilih warna² nge-jreng namun sesuai dengan selera suami dan tanpa komunikasi terlebih dahulu dengan istrinya sehingga terkesan istri kurang menghargai dan tidak mau berterima kasih. 


Makanya para suami kadang² malas memberikan suprise bagi istri mereka terlebih terkait dengan baju ataupun sesuatu yang lebih keren (misalnya: perhiasan).


Contoh lain yang kadang² salah dalam memahami adalah terkait keuangan keluarga.

Bagi para suami menganggap wajar jika menanyakan kondisi keuangan kepada istrinya, namun bagi para istri seolah para suami tidak mempercayainya.


*Hal² ini sering terjadi karena kedua belah pihak berbeda sudut pandangnya.*

Kadang² laki² juga fokusnya beda saat dimintai pendapat oleh wanita.


*#3. Wanita itu Multitasking*

Wanita bisa mengerjakan beberapa tugas dalam satu waktu secara bersamaan. Sedangkan *laki² singletasking. Instruksinya harus satu per satu dan jelas (tidak bisa borongan).*


*#4. Berbicara*

Sebuah studi di Amerika Serikat mengatakan: *wanita bisa mengucapkan sekitar 20.000 kata per hari, sementara laki² hanya sekitar 7.000 kata per hari.* Karenanya ketika menjawab pesan, *laki2 cukup menjawab singkat, bahkan sangat singkat. Akhirnya istrinya tambah senewen, penasaran.*

Ini yang harus dipahami oleh wanita, para istri agar tidak mudah baper (bawa perasaan).


*KOMUNIKASI EMPATI SUAMI DAN ISTRI* 


*#1. Mau Mengerti sebelum Ingin Dimengerti*

Kemampuan untuk mengerti sebelum ingin dimengerti itu luar biasa bagi suami atau istri.


*#2. Mau Mendengarkan sebelum Ingin Didengarkan*

Ilmu yang harus dipelajari pertama oleh para ayah, para suami adalah ilmu mendengarkan karena seorang wanita ataupun istri senang sekali ketika sedang bercerita didengarkan. Mendengar beda dengan mendengarkan. 

Kalau *mendengar, bisa jadi kita sambil lalu, sambil main HP, namun mendengarkan itu hadir jiwa raga, utuh dan penuh. Letakkan HP, fokus dan memahami apa yang diutarakan.*

Ini juga berlaku bagi para wanita, para istri.


*#3. Pilih Waktu, Tempat dan Suasana yang Tepat*

Kadang² kemampuan memilih waktu yang tepat, tempat yang tepat, suasana yang tepat itu juga *kunci dari komunikasi.* Meskipun yang ingin diutarakan adalah sesuatu yang mendesak, namun perlu perhatikan pilihan waktu, tempat dan suasana yang tepat dan jangan sampai didengar oleh pihak lain yang tidak berkepentingan.


*#4. Seringlah Gunakan Kata Ajaib: “Terima kasih, Maaf, Apa yang bisa Saya Bantu”*

Ternyata ungkapan terima kasih suami kepada istri itu cukup langka di Indonesia. Meskipun suami makannya nambah, namun jarang mengungkapkan terima kasih: “Makash ya bu, masakannya enak. Keren banget.”

*Kadang² para ayah lebih banyak menjadi ayah bisu.* Jarang mengucapkan terima kasih kepada pasangan, *padahal 2 kata yang mampu mengubah dunia adalah “Terima kasih.”*


Begitupun dengan istri kepada suami, anak kepada ayah dan ibunya, orang tua kepada buah hati mereka dan mengawali dengan kata “Maaf”, ternyata itu luar biasa.


*Jauhi kritikan dan celaan.* Kadang² suami berbicara tanpa berpikir sehingga membuat istri tersakiti. Dan ini membekas di hati dan jiwa istri. Misal: "jangan terlalu boros!.” Istri tiba² terdiam dan merasa tersakiti.


*5 BAHASA CINTA* 💖

Masalah suami, istri dan juga anak In syaa Allah bisa diselesaikan dengan bahasa cinta. 

Kalau di dalam diri suami, istri dan anak kita itu ada sebuah tangki, maka *sesungguhnya tangki cinta mereka harusnya terisi penuh dengan bahasa cinta, bahasa kasih, bahasa sayang.*


*#1. Apresiasi* 

Bahasa cinta bahasa keluarga yang semestinya setiap orang harus memahami ternyata adalah *kemampuan untuk mengapresiasi, mengungkapkan kata² penghargaan.* “Tangkap basah kebaikan, tempa besi selagi panas.”


Kita perlu memiliki kemampuan untuk mengapresiasi secara cepat atas momentum yang sedemikian pas. *Lihat kembali Rice Experiment Conscious oleh Dr. Masaru Emoto* yaitu percobaan tentang aplikasi dari kata² positif dan negatif menggunakan nasi.


*Label Positif:* “Kamu pintar, kamu cerdas, kamu rajin. Ayah senang deh kamu penyabar. Kamu orangnya dermawan, mudah berbagi,” ini nempel dan akan membentuk citra diri seseorang)


*Label Negatif:* “Kamu bandel, malas, susah diatur, lelet, nakal, pembohong. Ayah tidak suka dengan pembohong”, ini juga akan membentuk citra diri yang buruk dan bisa memunculkan luka pengasuhan bagi kanak².


*Bisa jadi tujuan orang tua baik, tapi caranya salah. Hati² dengan label negatif!*


*Anak wanita: butuh diperhatikan & butuh didengarkan*

Contoh kata² apreasi ketika anak wanita membantu menyiapkan makanan di dapur: _“Masyaa Allah, keren banget. Dimana kamu belajar?”_


*Anak laki2: butuh dipercaya & butuh diakui*

Contoh kata² apresiasi ketika anak laki² minta izin main sepeda: _“Ya nak, tapi hati² ya. Ibu percaya, kamu bisa menjaga diri."_


*Pengingat untuk para istri, jangan suka melihat-lihat 👀 isi HP suami tanpa izin suami Anda karena mereka bisa merasa kurang dipercaya.*


*KATA-KATA POSITIF*


*1. Ungkapkan: TERIMA KASIH*

"Terima kasih ya dek"

"Terima kasih ya kak"


*2. Sebutkan APA YANG MEMBUAT ANDA SUKA*

"Terima kasih ya kak sudah jaga adek”

“Terima kasih ya dek sudah tutup pagar”

“Terima kasih ya bu sudah masak hari ini."


*3. Berikan ALASAN MENGAPA LAYAK DIAPRESIASI & DOAKANLAH*

“Terima kasih ya, nak. Kamu sudah membereskan mainan yang sudah kamu pakai”


“Mama suka deh, kamu orangnya rapi dan bertanggung jawab. Suatu hari nanti kamu jadi orang hebat”


“Ayah, makasih ya. Ayah orangnya romantis, suka jemput mama, suka nungguin mama. Terima kasih ya. Insya Allah suatu hari nanti kita juga bareng² ke surga.


*Ini adalah sebuah kalimat sugesti yang masuk ke pikiran bawah sadar.*


*#2. Waktu Berkualitas (momentum)*

Mengapa Anda suka pulang kampung? mengapa mau macet²an?


Survei kami: karena ada kenangan, keindahan yang ingin coba ditularkan orang tua kepada buah hati tercinta. Karena *adanya momentum² yang menjadi histori/sejarah bersama.*


*3 TIPE ORANG TUA DALAM MEMBERSAMAI BUAH HATI SECARA WAKTU*


*1. Nyasar*

Orang tua tidak punya kesempatan, tidak punya waktu, *tidak ada kebersamaan sehingga tidak punya sejarah untuk dikenang.* Bahkan ketika orang tuanya wafat, anak bisa jadi malah tidak bisa menangis.


*2. Bayar*

Orang tua memberikan kesempatan dan fasilitas terbaik. Anak berkecukupan secara materi, namun kebutuhan psikologis dan spiritualnya seringkali diabaikan oleh orang tua mereka, *kehilangan kelekatan emosional.* Ini tipe orang tua _outsourcing._


*3. Sadar*

Orang tua yang menyadari sepenuhnya bahwa momentum, kebersamaan yang menjadikan anak ini mengenang, merindukan mereka. Orang tua ini dirindukan karena ada cinta. Mengapa ada cinta? karena ada kebersamaan. Mengapa ada kebersamaan? karena *ada pengorbanan waktu disebabkan adanya agenda keluarga yang dirasakan dan dilalui bersama.*


✅ *SELF CHEK: ANDA TIPE MANA?*


*"SEBANYAK APAPUN UANG YANG KITA PUNYA, TIDAK BISA MENGEMBALIKAN WAKTU"*


Maka di Ramadhan ini buat momentum, sempatkan waktu tarawih bersama.


*#3. Sentuhan (pelukan)*

Negeri kita ini adalah negeri yang anak²nya kurang sentuhan ayah. Berapa banyak ayah yang saat ini jarang sekali memeluk anaknya, mengusap kepala, menepuk pundak anaknya. *Ternyata pelukan sentuhan itu luar biasa dan anak merasakan bonding dengan orang tuanya.*


Pernahkah ayah atau bunda ketika pulang dari luar kota ataupun dari tempat bekerja mendapati anaknya sudah tidur? Sebenarnya semestinya sang ayah atau sang ibu juga setelah cuci tangan, bersih² masuk ke kamar anak dan langsung berkata kepada anak yang dalam kondisi tidur itu: _“Nak... Alhamdulillah ayah sudah pulang, ibu sudah pulang. Terima kasih ya doanya. Alhamdulillah ayah hari ini dimudahkan oleh Allah.”_


*Mulailah hari ini untuk membersamai, saling memaafkan dan memeluk anak anda, tidak perlu menunggu Idul Fitri-->* lihatlah keajaiban cinta atas izin Allah SWT.


*Karena anak adalah pemberat timbangan kebaikan di akhirat, maka pastikan mereka memiliki kenangan bersama Anda.*


Sebab doa anak adalah: "Robbi firli waliwalidayya warhamhuma kama robbayani soghiro (“Ya allah ampunilah segala dosa dosaku dan dosa kedua orang tua ku dan sayangilah mereka (kedua orang tuaku) sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil”), maka kita coba *lakukan yang terbaik agar apa yang kita lakukan pun menjadi bagian dari terkabulnya doa anak kita.*


*#4. Pelayanan*

Sesederhana membukakan pintu, membuatkan teh manis untuk anak Anda, suami atau istri Anda. *Orang tua melayani anak ternyata adalah bagian dari cara anak menerima dan mengizinkan kita.*


*#5. Hadiah*

Hadiah juga keren walaupun tidak harus sering² dan *hadiah itu adalah sesuatu yang menjadi luar biasa bagi anak kita manakala kita berikan tanpa harus menunggu anak kita berprestasi atau ulang tahun.* Tapi *manfaatkanlah momentum kebersamaan dengan ananda, ketika anak Anda butuh.* Bukan terkait harga hadiahnya, namun pada momentumnya. Itu yang menjadikan *anak sebagai bagian dari history orang tuanya.*


*SESI TANYA JAWAB*


*#1. Bagaimana memperbaiki hubungan antara orang tua dengan anak?*


1. Tidak salah ketika *orang tua meminta maaf kepada anak atas hal² kurang nyaman yang pernah terjadi.* Kemampuan kita untuk mengakui diri dan kita mengawali dengan permintaan maaf kepada pasangan itu akan membuka pikiran  sadarnya untuk menerima kita. 


2. *Perbaiki diri, evaluasi diri dan kenali bahasa cinta anak² kita.* Cek mana yang paling dominan. *Berikan sesuai porsinya.*


3. Berikan *apresiasi atas hal² baik yang dilakukannya* karena ini adalah sesuatu yang akan *menjadi kekuatan² berikutnya.*

Contoh anak pulang sekolah lalu ngobrol akrab dengan adik²nya, ibu bisa berkata: _“Terima kasih ya nak kalian akrab. Ibu suka banget.”_


4. *Sebelum tidur, lapor kepada yang Menciptakan Anak kita*

_“Ya Allah.. sesungguhnya hamba memaafkan semua kesalahan anak hamba. Hamba ridho, ya Allah. Hamba ridho dengan anak hamba yang bernama ......... (sebutkan nama anak)... ridhoi anakku, ya Allah, ridhoi anakku, karena keridhoanku. Berikan yang terbaik ya Allah. Aaamiiin._


*Lakukan ini setiap hari, setiap waktu.*


5. *Libatkan anak Anda dalam ide², gagasan keluarga, bareng² diajak diskusi dan biarkan mereka memberikan usulan².* Karena kadang² yang terjadi adalah orang tua itu memiliki otorisasi.

Pada dasarnya setiap anak pun ingin membahagiakan orang tuanya dengan caranya, kadang² bukan dengan cara kita.


*#2. Bagaimana membuat anak cepat hafal al Quran*

Ternyata yang kadang² yang kurang dilakukan oleh para ustad atau para guru atau orang tua itu adalah *STRONG WHY-nya*... mengapa harus menghafal al Quran. Kenapanya ini yang belum dikuatkan.


*Yang perlu dilakukan:*

1. *Belajar dari sejarah orang² hebat yang mampu menghafal al Quran.* Belajar tentang *keutamaan² yang diperoleh* ketika seseorang itu belajar al Quran dan mengamalkan al Quran.


2. *Pertemukan anak dengan bukti² nyata, bukti² hebat atas orang² hebat yang hafal al Quran,* In syaa Allah motivasinya akan jauh lebih kuat.


*3 Tipe Anak Ketika Menghafal al Quran*


*1. Paksa rela*

Dipaksa oleh orang tua untuk menghafal dan memang benar² hafal tapi *karena keterpaksaan,* maka ketika dia keluar dari pesantren hafalannya hilang semua. *Artinya adalah bukan karena ketulusan.*


*2. Lingkungan yang baik yang mendukung untuk mampu menghafal al Quran*

Anak² berada di antara orang² yang menghafal al Quran, tentu ayah ibunya juga harus menunjukkan walaupun hafalannya beda dengan sang anak. Ketika anak kita sedang tidur diputarkan murottal al Quran (1 juz untuk durasi 1 bulan). 

Misalnya bulan ini juz 1, bulan berikutnya juz 2, terus secara berulang-ulang. *Seseorang ketika sedang tidur berada di gelombang alfa, hafalan itu bekerja, dan itu luar biasa.*


3. *Sering² anak diikutkan atau dihadirkan pada momentum² dimana para ahli Quran, orang² yang cinta Quran, orang² yang senang dan bahagia dibersamai al Quran.* Ajak anak² kita silaturahim ke sebuah lingkungan atau sebuah keluarga pencetak al Quran. Biarkan dia berkomunikasi atau minta nasehat kepada orang² hebat penghafal al Quran. 

*Di Kampung Magfirah ada program MABIT.* 

Di situ yang membaca al Quran keren banget, juga tadabbur al Quran.


4. *Makanan anak kita harus halal, tidak tercampur yang haram, riba maupun subhat.* Karena pada dasarnya al Quran adalah baik dan akan berada di tempat yang baik.


*#3. Bagaimana jika anak dan orang tua LDR (hubungan jarak jauh)*


1. *Manfaatkan teknologi yang ada saat ini.* Sekedar WA bertanya: _“Assalamu’alaikum nak. Selamat kuliah ya... semoga Allah memudahkan, melancarkan.”_


2.*Hadirkan sahabat atau teman di momentum pengajian keluarga dan minta kepadanya untuk memberi nasihat kepada kita dan anak² kita.* Bisa lewat video call atau zoom bisa yang gratis.


*Benar² harus menciptakan momentum* karena doa anak kita, “sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil”, maka *tidak ada alasan karena jauh posisinya jauh, letaknya jauh kemudian melegalkan tidak ada komunikasi.*


*KEKUATAN FREKUENSI DAN VIBRASI*


1. Ketika bangun dari tidur, setelah kita berdoa kepada Allah *pikirkan apa yang Anda inginkan terjadi pada hari itu.* 


2. *Visualisasikan apa yang Anda inginkan termasuk untuk anak² Anda*


3. *Pasrahkan kepada Allah Azza wa Jalla*


4. *Jangan di-CANCEL/ragu* 


Contoh doa:

_Ya Allah..._

_Yang hamba harapkan untuk rizki hamba adalah jualan hamba laku, bertemu dengan orang² yang tepat, mereka puas, untung dan hamba bisa bersedekah. Aaamiiin._


_Ya Allah..._

_Yang hamba harapkan hari ini adalah anak hamba, mereka sehat, tilawah al Quran, shalat berjamaah bergaul dengan teman² yang baik, mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Yang hamba harapkan adalah mereka dekat dengan-Mu, dekat dengan orang² yang sholeh. Aaamiiin._


_Ya Allah..._

_Yang hamba harapkan hari ini adalah pasangan hamba dimudahkan perjalanannya menuju ke kantor, hubungan baik dengan teman², mitranya, prestasinya bagus, beliau berkontribusi baik, sehat dan selamat pulang ke rumah dalam kondisi bahagia, membawa rezeki halal. Aaamiiin._


Repost dari Resume: Bunda Lili Marliyuana-Abco Terapy 

Joker

Oleh: Suyati  Kurasakan perihnya dia tertawa  Tertawa ketika terluka  Oleh perih duka yang tiada tara  Ditutupi dengan bahagia di muka  Luka...