Monday 20 December 2021

KISAH INSPRIATIF 2 : Penjahit Tua dan Penjual Daging

  HATI-HATI DENGAN PRASANGKAMU, KARENA MATA SERINGKALI MENIPU

 Penjahit Tua dan Penjual Daging

 Seorang penjahit Tua tinggal di sebuah desa kecil dan sebagai penjahit pakaian yang sangat rapi dan indah juga harganya yang bagus cukup mahal....

Suatu hari, seorang pria miskin dari desa datang kepadanya dan berkata kepada penjahit, " Anda penghasilkan banyak uang dari pekerjaan anda, lalu mengapa tidak membantu orang miskin di desa ini..."

Lihatlah penjual daging didesa itu yang tak banyak uang dan setiap hari membagikan daging kepada orang miskin. Penjahit Tua itu tidak menanggapinya dan tersenyum tenang. 

Penjahit Tua itu kaya tetapi pelit, sehingga orang-orang desa pada membencinya.

 Dan setelah beberapa saat penjahit Tua itu jatuh sakit, dan tidak ada penduduk desa yang peduli padanya, dan dia meninggal sendirian. Hari-hari berlalu dan orang-orang desa menyadari tukang daging tidak lagi membagikan daging gratis kepada orang miskin.

 Dan ketika bertanya mengapa tak lagi membagikan daging kepada penduduk desa yang miskin? Penjual daging itu memberi tahu mereka bahwa penjahit Tua yang bisanya memberi saya sejumlah uang setiap bulan untuk sedekah, untuk memberi daging kepada orang miskin  setelah ia meninggal, berhentilah sedekahnya melalui saya.

Beberapa orang mungkin berpikir tentang kita dan yang lain berpikir bahwa Anda lebih murni daripada air. Ini tidak akan menguntungkan Anda, yang penting adalah apa yang Allah ketahui tentang Anda!

Jangan menilai seseorang dari apa yang kita dengar dari orang lain, karena dia mungkin memiliki hal-hal lain dalam hidupnya, jika Anda mengetahuinya, Anda akan mengubah penilaian kepadanya,

Kita akan menyesali semua ucapan, pikiran dan sikap kita kepada orang lain...

 Semoga kita semua dihindarkan dari berpikir buruk kepada orang lain...

Aamiin ya Rabbal'alaamiin

No comments:

Post a Comment

Joker

Oleh: Suyati  Kurasakan perihnya dia tertawa  Tertawa ketika terluka  Oleh perih duka yang tiada tara  Ditutupi dengan bahagia di muka  Luka...