Thursday 9 December 2021

Bencana Tumbuhkan Kembali Empati, Simpati dan Kepedulian Sosial



Pada hari Kamis 4 Desember WA tiba-tiba dipenuhi berita tentang terjadinya letusan Gunung Semeru. Tidak banyak yang saya ketahui tentang Gunung Semeru kecuali sebuah lagu Mahameru, yang merupakan puncak Semeru yang dinyanyikan oleh Dewa 19 saat itu. 

Satu-persatu gambar dan video yang dikirimkan lewat WA itu penulis buka. Innanilahi wainnailahi rooji'uun. Sebuah bencana yang besar terjadi sore ini. Bayangan kepanikan dan ketakutan nampak di video yang dibagikan. Berkali istighfar karena menyesakkan dada juga melihat peristiwa tersebut meski jarak berjauhan. Membayangkan jika itu terjadi pada diri kita sendiri. 





Video kiriman erupsi Semeru

Kondisi tersebut tentu membuat bangsa Indonesia seperti terhenyak. Sepertinya tidak pernah terdengar gunung Semeru memunculkan tanda-tanda erupsi. Setidaknya dari media massa dan elektronik tidak terdengar hal tersebut. Kabar santer justru muncul setelah peristiwa tersebut terjadi. Agak mengejutkan jika demikian. Meskipun namanya bencana memang biasanya tidak terduga meskipun persiapan sudah dilakukan.

Ada yang kehilangan keluarga.

Ada yang kehilangan rumahnya.

Ada yang kehilangan harta bendanya.

Ada yang kehilangan mata pencahariannya.

Allah sedang memanggil kita melalui peristiwa bencana Semeru ini. Sudahkah kita empati? Sudahkan kita simpati? Dan sudahkan kita peduli?

Ada banyak hal bisa kita lakukan selain hanya berbelas kasihan. Kita harus melakukan aksi nyata untuk membantu mereka yang terkena musibah ini. Baik yang terkena langsung maupun terdampak. Alhamdulillah gerakan cepat tanggap terhadap bencana segera dilakukan meskioun juga harus memperhitungkan resiko dan sikon. Dan aksi penggalangan dana juga mulai bergerak dari berbagai institusi dan  lembaga penyalur bantuan. 

Ya di balik bencana pandemi ini tetap bergerak melakukan aksi kebaikan. Seberapa dan apa pun akan bermakna dan berarti bagi mereka yang berada dalam kondisi kesulitan. Yuk kita menjadi bagian dari talang kebaikan. Bukanlah penting berapa banyak yang kita beri, tetapi seberapa peduli kita pada mereka yang terkena bencana. 

Semoga bencana ini segera tertangani dengan cepat dan bagi yang kehilangan baik keluarga, harta dan mata pencaharian diberikan kesabaran. Aamiin. Yuk bergandeng tangan melakukan kebaikan untuk membantu mereka. 

sebuah puisi keprihatinan atas peristiwa ini dapat Anda baca Puisi Semeru

13 comments:

  1. Bukanlah penting berpa banyak yang kita berikan, tetapi seberapa peduli kita pada mereka yang terkena bencana.

    Setuju sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya kepedulian kita yang diperlukan oleh mereka. Bukan yang memanfaatkan kondisi.

      Delete
  2. Aamiin...

    Eh, sepertinya tampilan blognya beda ya, Bu?
    Burungnya tetap ada, gemes 🥰

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Bu Pipit. Mau mengubah template di blog lain ternyata di sini yang berubah. Ya sdh kembali ke selera asal, yang penting si burung terselamatkan he he.

      Delete
  3. Setuju dengan sudut pandangnya Bu.

    Seberapa peduli kita, kepada mereka yang terkena bencana

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. Terima kasih supportnya semoga memperkuat frekuensi doanya.

      Delete
  5. Setuju, mari tunjukkan rasa empati terhadap detita sesama harus

    ReplyDelete

Joker

Oleh: Suyati  Kurasakan perihnya dia tertawa  Tertawa ketika terluka  Oleh perih duka yang tiada tara  Ditutupi dengan bahagia di muka  Luka...