Sunday 20 December 2020

Pentigraf : Liburan Nisa



Nisa menatap puas pada hasil pekerjaannya pagi ini. Tumpukan baju kotor dan pernak-perniknya kini tergantung rapi di jemuran. Siap melalui proses pengeringan. Matahari hari ini berkenan bersinar dengan cerah.Setelah beberapa hari bersembunyi di balik awan mendung dan bahkan hujan deras. Nisa menghela napas, menghembuskan lelah yang menerpa badannya setelah sepagian ini berkutat dengan pekerjaan rumah. Tetapi dia tersenyum penuh kebahagiaan. Pekerjaan yang ia tunda terus karena kesibukannya kini ia bisa lakukan. Hari Libur telah tiba. Dia sangat bahagia. Saatnya jalan-jalan? Saatnya refreshing?Bukan saatnya bekerja menata semuanya yang lama ditinggalkan.

Kini Nisa beranjak ke ruang dapurnya. Kotoran-kotoran bekas memasak masih berserakan. Daun-daun sayuran yang mengering. Kulit bawang merah dan bawang putih yang masih tersisa di potongan. Mata Nisa masih terus berkeliling mencari sasaran apalagi yang harus dibersihkan. Matanya menuju ke kompor gas yang sudah beberapa tahun dimilikinya. Kotor penuh sisa-sisa minyak cipratan memasak. Demikian pula keramik di bawahnya. Hitam kecoklatan menandakan lama tidak dibersihkan. Dengan siap Nisa mengambil lap yang biasa digunakan untuk membersihkan. Sigap bagai petugas kebersihan yang melihat sampah, demikian Nisa bekerja. Satu persatu masalah di dapur diselesaikannya.

Nisa mengusap peluh yang mulai menetes karena kepanasan dan kelelahan. Sedang asyik dengan pekerjaanya di dapur. Tiba-tiba anak semata wayangnya sudah berdiri di depannya. Menatap sayu sambil berkata "Kapan bersih-bersihnya selesai, Ma? Aku sudah lapar." Ha dilihatnya anaknya memelas meminta makan.Sepertinya ia sudah sanat lapar. OH Nisa terkaget sendiri. Sayuran yang akan dimasaknya masih rapi di tempatnya. Daging ayam yang dicucinya juga masih teronggok di wadahnya tanpa bumbu. Belum terjamah. Lho sejak tadi ia ngapain saja? Buru-buru ia menenangkan si buah hatinya untuk menunggu sebentar lagi. Rasa lelahnya hilang. Peluhnya diseka cepat. Ternyata pekerjaanya belum apa-apa. Masih banyak pekerjaan yang menunggunya. Kapan selesai beberesnya?!!

8 comments:

Joker

Oleh: Suyati  Kurasakan perihnya dia tertawa  Tertawa ketika terluka  Oleh perih duka yang tiada tara  Ditutupi dengan bahagia di muka  Luka...