MEMILIH DIKSI YANG TEPAT
disampaikan oleh Kak Peny dalam Materi ke-3 KMK 10
Ahad, 13 Desember 2020
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam menulis adalah diksi. Jika diksi yang dipilih terlihat kurang tepat atau terkesan aneh saat dibaca, maka otomatis pembaca akan langsung meninggalkan tulisan tersebut. Seorang penulis, baik pemula maupun sudah lama, pasti selalu memikirkan masalah diksi. Tulisan yang dibiarkan dengan diksi aneh sejak awal menulis akan menjadi sulit untuk di-edit nantinya.
Diksi adalah pemilihan kata. Ungkapan kata yang ditulis haruslah dipahami oleh pembaca dengan tepat. Untuk itulah, seorang penulis harus bisa memilih diksi yang tepat untuk tulisannya. Pemilihan kata di sini harus memperhatikan kaidah makna, kaidah kalimat, kaidah sosial dan kaidah karang-mengarang.
Setiap kata terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan makna. Bentuk merupakan sesuatu yang dapat diinderai, dilihat, atau didengar. Makna merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan reaksi dalam pikiran kita karena rangsangan bentuk.
Penggunaan Diksi Yang Tepat
Ketika ingin menulis sebuah tulisan menarik, pastinya perlu untuk menggunakan diksi yang terbaik sehingga mampu untuk memberikan banyak sekali tulisan terbaik. Diksi yang digunakan dalam sebuah tulisan memang banyak sekali sehingga perlu sekali untuk memperhatikan penggunaan diksi yang tepat. Oleh karenanya dapat menjadikan sebuah tulisan lebih enak dibaca dan mudah dipahami oleh pembaca. Penggunaan diksi yang digunakan dalam tulisan perlu untuk memperhatikan struktur kalimat serta memperhatikan keselarasan dengan inti tulisan. Sebab banyak sekali diksi yang berbeda dengan hal yang baru sehingga memang perlu untuk selalu menggunakan diksi yang terbaik agar pembaca dapat memahami isi dalam tulisan yang digunakan.
Kalau selama ini kita sering bertanya-tanya, merasa aneh sendirl saat membaca kata-kata ajaib seorang penulis, hingga muncul pertanyaan, "kok bisa yah," bikin kalimat dalem gitu !!!
Gimana sih caranya?
Caranya paling umum adalah banyak baca, belajar mengolah kata, mengganti kosa kata, dll. Tapi, belakangan ini, saya berpikir lagi, malah sata sering sekali menemukan suatu kalimat, paragraf, yang rasanya, tersusun kata-kata yang biasa saja. Tapi, begitu menjadi kesatuan yang utuh, kok nusuk rasanya. #jleb
"Ingin rasanya aku ikut berlari, berteriak agar kau kembali, mencengkeram bahumu agar kau tahu aku ada di sini. Namun, bahasaku tinggal rasa. Dan entah bagaimana caranya agar rasa bisa bersuara jika raga tak lagi ada. Aku hanya ingin merengkuhmu. Adakah e…
5 Langkah Cepat Menulis Puisi Untuk Pemula :
1. Memanfaatkan Suasana Hati
Dalam menulis, kita harus fokus dengan apa yang ingin kita tulis, seperti menulis artikel, buku, cerpen, atau novel. Begitu juga dengan menulis puisi yang justru menurut saya lebih rumit karena harus menghasilkan kata-kata yang imajinatif dan bermakna mendalam. Untuk itu, memanfaatkan suasana hati menjadi lebih penting agar kata demi kata yang kita hasilkan lebih bermakna dan mendalam.
Sebagai contoh, jika kita memiliki suasana hati yang sedih, menyayat, dan galau berat, maka cobalah menulis puisi. Di saat seperti ini biasanya banyak terlintas kata-kata bermakna yang terlintas dalam pikiran kita. Namun, ketika bahagia pun juga seperti itu terkadang terdapat ide brilian yang terlintas dalam pikiran kita. Nah, manfaatkanlah momen-momen ini agar kita lebih mudah untuk merangkai kata demi kata dalam menulis puisi karena hakikatnya menulis puisi adalah membawa perasaan dalam menulisnya.
2 Menentukan Tema
Tema merupakan sebuah gagasan yang kita tuangkan dalam bentuk puisi dan alangkah lebih baiknya menulis puisi sesuai dengan tema yang paling kita sukai. Banyak orang yang ahli dalam menulis puisi, namun belum tentu menguasai semua tema yang ada. Misalkan, kita ahli dalam menulis puisi tentang cinta, tapi belum tentu kita ahli juga dalam membuat puisi cinta, begitupun sebaliknya.
Jadi, dalam menulis puisi sebaiknya sesuaikan dengan karakter kita masing-masing. .
3 Memilih Diksi
Diksi merupakan pilihan kata yang digunakan dalam penulisan puisi. Pemilihan kata-kata ini harus dilakukan secara cermat, sehingga nantinya puisi yang dibuat dapat menyampaikan makna dan tujuan kita secara tepat. Diksi ini juga meliputi pemakaian gaya bahasa, sehingga karya yang dibuat akan memiliki nilai estetik yang tinggi.
Dalam membuat diksi, sebaiknya berhubungan dengan tema puisi yang dibuat, diksi yang dibuat juga harus unik, menarik, serta memiliki makna yang kuat dan mendalam.
4 Menggunakan Citraan/ Imaji
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menimbulkan suasana yang hidup serta menarik, kita harus sering menggunakan gambaran angan. Nah, gambaran angan ini disebut dengan citraan (imagery). Citraan atau pengimajian adalah gambar-gambar dalam pikiran atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran ini disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini sebuah efek dalam pikiran yang menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah obyek yang dapat dilihat oleh mata (indera penglihatan). Citraan ini tidak membuat kesan baru dalam pikiran.
5. Menulis Puisi
Setelah keempat langkah di atas dilakukan, maka kita sudah bisa membuat sebuah puisi yang dimulai dari inspirasi yang telah kita dapatkan.
SELAMAT MENCOBA
Sekarang mari kita latihan, membuat diksi sesuai konsep di atas.
Contoh 1: ANAK.
1. deskripsi: Anak bagiku seperti jiwa yang kuletakkan pada tubuh asing.
2. kata terkait: Aku melihat kehidupanku pada cara anakku belajar berjalan.
Nggak usah dipuitis-puitiskan, kan yang penting mewakili konsep kita. Bukan konsep umum.
Contoh 2: Hidup: menyuap udara; saat satu tarikan udara terasa melelahkan, kematian menjadi yang didamba.
Contoh 3: Rindu: rindu bukan tentang jarak, tapi hati yg teresonansi.
Tentang MAKAN, bisa bermakna cara mendapatkannya atau malah DAMPAK pada sistem tubuh kita. Nah, penulis yang perenung, dia bukan hanya membahas kerumitan KULIT tapi juga.
Contoh 4: Takut
Takut itu bukan saat kau melihat setan. takut itu saat kau menatap wajah pulas anak-anakmu, dan kau tak bisa memastikan kau akan selalu ada menjaga mereka.
Contoh 5: UANG. Apa susahnya membuat konsep UANG. Anak SD bilang: Uang adalah recehan seplastik yang diberikan ibuk untuk kuhabiskan sehari ini. Anak SMP: Uang adalah jumlah rupiah tak adil dari ibu yang mesti pintar kubagi antara pulsa, makan dikantin, dan malam mingguan. SEORANG BAPAK: Uang adalah setiap sen yang bisa kukumpulkan dengan susah payah dan kubagi dengan hati-hati.
Nah kaaaaaaaan….nggak rumit…butuh jujur aja.
Contoh 6:
Bawang: sesuatu yang kemarin kautemui di dapur mungilmu dan hari ini menggelisahkan presidenmu lebih dari persiapan Pemilu.
Nah, begitu. Silakan membuat kesimpulan dan penutup sendiri. Intinya semua teknik seperti yang digunakan penulis-penulis hebat itu bisa dipelajari.
Meski nggak mudah. Tapi saya yakin, semakin kita belajar dan berlatih, semakin lancar kita menggunakan diksi yang keren dalam tulisan kita.
Diksi itu sangat penting dalam hal dunia kepenulisan.
Penulisan naskah fiksi dan nonfiksi memiliki perbedaan yang mencolok dari segi diksi. Tentu kita tidak mungkin menempatkan diksi super-ilmiah di tulisan novel teenlit, atau meletakkan diksi santai atau nyastra di sebuah karya tulis ilmiah. Maka, inilah pentingnya memahami di kursi mana kita duduk, menulis apakah kita, lantas menentukan diksi yang harus digunakan.
Ada sebuah slogan yang bagus dalam memilih diksi; jelas, sesuai, dan menarik.
Jelas: berarti diksi yang digunakan dapat dipahami pembaca. Misal, kalian menggunakan kata ‘puppy’ daripada ‘anjing’ atau ‘binatang’. Ya, memang itu spesifik dan jelas, tapi tidak semua orang mengetahuinya. Maka, jangan lupakan segmen pembaca dan mempertimbangkan apakah semua orang dapat memahami maknanya. Jika dirasa tidak bisa dipahami semua lapisan, ada baiknya membuat catatan kaki atau memakai diksi lain yang lebih mudah dimengerti.
Sesuai: Ini sama dengan yang saya jelaskan sebelumnya. Diksi harus sesuai dengan jenis tulisan. Tidak mungkin membuat diksi yang puitis untuk makalah atau skripsi, dan tidak mungkin menggunakan diksi yang formal untuk menulis puisi.
Menarik: ada beberapa diksi yang maksudnya sama, namun jika diterapkan mengakibatkan ‘rasa’ yang berbeda. Contoh: dia menangis akan kalah menarik dengan air matanya bergulir menuruni pipi.
Ya benar kamu itu harus tau arti dan makna dari setiap kata yg kamu tuliskan, bnyak yg bisa kamu pelajari bisa dari mengolah kata, merangkai kata dan cari seputar info lebih lengkap mengenai diksi.
Tidak, pemilihan diksi itu tergantung dari penulisnya itu sendiri. Karena masing-masing penulis memiliki arti makna yang berbeda.
No comments:
Post a Comment