Sunday 10 September 2023

Di Balik Kenikmatan dan Kebenaran


Ketika seseorang diberikan kenikmatan, mungkin berupa keluarga yang harmonis, isteri yang cantik, suami yang ganteng, anak-anak yang sukses, jabatan yang tinggi, penghasilan yang besar, rumah yang indah, mobil yang mewah dan kenikmatan lainnya, pasti tidak semua manusia senang melihatnya, senantiasa ada saja orang yang hasad atau dengki padanya. 


Orang yang membawa dan menyampaikan kebenaran mesti ada yang menentang, mengingkari atau memusuhinya. Itu sudah sunnatullah. Kalau menyampaikan kebenaran tidak ada yang menentang, mengingkari atau memusuhinya, jangan-jangan bukan kebenaran yang dibawa dan disampaikan, tetapi pembenaran. 


Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah, 


لا بد لكلِّ نعمة مِن حاسد، ولكلِّ حقٍّ مِن جاحدٍ ومعاند


Setiap kenikmatan mesti ada orang yang hasad dan setiap kebenaran mesti ada yang mengingkari dan menentang. (Miftah Daaris Sa’adah, jilid 1 hlm. 216). 


Oleh karena itu, orang yang diberi kenikmatan dan orang yang menyampaikan kebenaran, hendaklah senantiasa berdoa meminta perlindungan kepada Allah Ta'ala dari kejahatan-kejahatan makhlukNya. 


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 


أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ


Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa-apa yang Dia ciptakan.

 (HR. Muslim)

No comments:

Post a Comment

Bahagia itu Sederhana : Turunkan Ekspektasi

Merasakan kenikmatan dan kebahagiaan tidaklah selalu harus mewah. Demikian juga ketika liburan. Saya mengeluhkan tidak dapat menikmati karen...