Monday 11 September 2023

Memandang Sakit Secara Positif

 A P A   I T U  S A K I T ? 


~》  Sakit itu "zikrullah".

Mereka yang menderitanya akan lebih sering menyebut asma Allah dibanding ketika dalam keadaan sehat.


~ 》 Sakit itu "istighfar".

Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit.

Sehingga lisan terbimbing untuk memohon ampun.


~ 》Sakit itu "tauhid".

Bukankah saat sedang hebat-hebatnya rasa sakit, kalimat thoyyibah yang akan terus muncul?


~》 Sakit itu "muhasabah".

Ketika lagi sakit akan punya waktu lebih banyak untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung kembali bekal kembali.


~ 》 Sakit itu "jihad".

Ketika sakit tak boleh kita menyerah kalah, diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhan.


~ 》 Sakit itu "ilmu".

Bukankah ketika sakit, kita akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri untuk tidak sakit di waktu yang akan datang? Ada ilmu yang didapat untuk tidak mudah sakit lagi.


~ 》 Sakit itu "nasehat".

Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. 

Yang sehat menghibur yang sakit agar mau bersabar.

Allah cinta dan sayang keduanya.


~ 》Sakit itu "silaturrahim".

Saat sakit, bukankah banyak kata-kata kesembuhan yang disampaikan orang lain, baik secara online dan offline? Secara tidak disadari terjalin silaturahim dan ukhuwah.


~ 》Sakit itu "penggugur dosa".

Sepanjang si sakit tidak mengeluh, maka sakitnya menjadi penggugur dosa.

Barang haram yang tercelup di tubuh dilarutkan di dunia, tidak dibawa ke hari kemudian.


~》 Sakit itu "mustajab do'a"

Doa orang yang sakit lebih mustajab. Imam As-Suyuthi pernah berkeliling kota untuk mencari orang yang sakit, lalu ia minta dido'akan oleh yang sakit.


~ 》Sakit itu salah satu keadaan yang "menyulitkan syaitan".

Orang yang sakit susah diajak syaitan untuk bermaksiat. Malah si sakit menyesal dan menjauhi dosa.


~ 》Sakit itu membuat "sedikit tertawa dan banyak menangis".

Sebuah sikap yang disukai Allah dan Rasul-Nya. Juga merupakan jalan para nabi, shiddiqien, syuhada dan orang-orang yang sholih.


~》  Sakit itu memperbaiki "akhlak".

Kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk. Pribadi dibiasakan menjadi santun, lembut dan tawadhu'.


~》  Dan akhirnya sakit itu membuat ingat akan "kematian".

Bahwa yang pasti itu hanya kematian, bahwa jarak terdekat antara kita dengan sesuatu adalah kematian. Sehingga cepatlah bertaubat dan kembalilah segera kepada kebenaran Allah SWT.



Semoga kita diberikan kesehatan dan jika dalam keadaan sakit semoga diberikan kesembuhan dan tetap memandang sakit sebagai anugrah yang sama baiknya dengan ketika sehat.  Aamiin 🤲

No comments:

Post a Comment

Membeli Waktu

Assalamuallaikum warahmatulahi wabarakatuh  Bismillahirrahmanirrahim  Membeli Waktu Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul ...