Wednesday 10 May 2023

Pandang Anak secara Positif


Pernahkah kita mengeluhkan anak-anak kita dalam kehidupan sehari-hari? Betapa mereka begitu nakal. Pernahkah menerima laporan betapa anak Anda begitu jahil terhadap teman-temannya?? Tulisan Pak Aris Ahmad Jaya ini mungkin menjadi salah satu yang harus kita baca untuk mengubah label anak-anak tersebut menjadi lebih positif. 

Silahkan simak tulisan beliau berikut ini. Semoga bermanfaat. 

ANAK ANDA KENAPA?

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bapak, Ibu, Ayah, Bunda Pembelajar...


Terkadang sudut pandang atau cara lihat terhadap buah hati saaaangaaaaat mempengaruhi bagaimana pola pikir, pola rasa dan pola tindakan kita atas buah hati kita itu. Coba perhatikan 


Ketika anak Anda tukang protes!

Maa syaa Allah... sesungguhnya dia adalah orang yang mampu menjadi pembaharu penggerak perubahan. Dia memiliki kepekaan hati dan pandangan yang kadang mampu dia lihat sedangkan orang lain tidak bisa melihatnya. Dia hanya butuh dukungan untuk mencari solusi atas permasalahan dari apa yang ia rasakan, sehingga kelak suatu saat bisa jadi dia menjadi sumber solusi bagi setiap kejanggalan yang ada di sekitarnya. Anak yang suka protes adalah anak yang bisa mempertahankan ide dan gagasannya.


Anakku suka jahil!

Maa syaa Allah... sebenarnya dia adalah anak yang produktif.

Dia hanya membutuhkan banyak sarana yang menyibukkan dirinya pada hal² yang positif. Kadang-kadang ide kreatifnyalah yang akan melahirkan karya-karya fenomenal.

Ketika dia iseng, ketika dia jahil, mungkin dia jenuh atas aktivitas monoton. Maka... tugas Anda sebagai orang tualah yang harus mencari kreativitas seiring dengan kecerdasan emosi dan otak kanannya.


Anakku nakal!

Maa syaa Allah...  bisa jadi dia adalah seorang yang berjiwa petualang. Dia ingin mencoba banyak hal, dia hanya membutuhkan pendampingan untuk membantu memetik pelajaran dan bimbingan serta petualangan yang melahirkan kemanfaatan.

Bisa jadi dia tidak nakal, dia hanya ingin memperlihatkan bahwa dia punya ide, dia punya gagasan. Dia hanya ingin menunjukkan bahwa sebenarnya dia mampu dan ingin melakukan sesuatu yang berbeda, tinggal bagaimana Anda mendampinginyalah yang menjadikan terkontrol.


Anakku cengeng!

Maa syaa Allah... Dia bukan cengeng. Dia adalah pemilik hati yang peka, penyebar kasih sayang. Dia adalah sosok yang membutuhkan segudang perhatian, pengertian, karena dia merasa dengan hatinya, dia merasa dengan perasaannya. Kadang-kadang dia mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain sehingga dia adalah penebar kasih sayang dan cinta, dia mampu mengerti sebelum ingin dimengerti.


Anakku keras!

Maa syaa Allah... Suatu hari nanti bisa jadi dia menjadi seorang pemimpin yang kuat, pemimpin yang mampu memegang prinsip, pemimpin yang mampu membawa bawahan dan stafnya menuju ke kejayaan bersama-sama. Dia kadang-kadang hanya butuh pendampingan bagaimana dia mampu mengasah kebijaksanaan dengan hatinya, bagaimana dia mampu melakukan dengan rasa dan empatinya. Dia butuh pengertian, dia butuh dukungan, dia adalah penguat barisan terdepan. 


Anakku pendiam!

Maa syaa Allah.... Bisa jadi dia adalah *seorang pemikir, dia adalah orang yang suka merenung.* Dia mampu memecahkan sebuah permasalahan dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang. Dia bekerja dengan tangannya untuk menjadi *mata air yang sejuk bagi banyak orang menjadi cahaya bagi kegelapan* di sekitarnya. Dia *butuh bimbingan bagaimana mampu menggali potensi dirinya, menajamkannya intuisinya* agar melahirkan kemanfaatan. 


Anakku jorok!

Maa syaa Allah... *Dia adalah sumber inspirasi yang bisa melahirkan karya² besar.* Tangannya akan terus menggali, membuat kreativitas, mewujudkan ilham, intuisi, ide dan karya² besar. Terkadang ia melupakan hal² kecil di sekitarnya. Dia *butuh dukungan untuk mewujudkan ide dan gagasannya.. Dia butuh teman untuk diskusi tentang hasil karya yang ia ciptakannya.* Bisa jadi dia tidak jorok, dia hanya perlu tata aturan dan pola² tanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan.


Anakku tak bisa diam!

Maa syaa Allah.... *Dialah kelak eksekutor² pembangunan dalam dua peradaban.* Dia berenergi, dia aktif, dia berinovasi, dia melakukan perubahan dan menghasilkan kemanfaatan. Dia hanya *membutuhkan ruang yang lebih luas, ruang eksplorasi.* Tidak dihambat atas hal² yang sangat sangat tidak perlu hambatan karena kekhawatiran dari orang tua cukup yang mengkhawatirkan terjadinya sesuatu yang kadang tidak perlu dikhawatirkan. Ya... *dia perlu eksplorasi tempat yang cukup luas untuk menajamkan ide²nya.*

 

Anakku tidak inisiatif!

Maa syaa Allah.... *Dialah para eksekutor penurut yang siap mendukung memperkuat barisan kepemimpinan.* Dia menerjemahkan ide² dan gagasan dari orang² yang ada di sekitarnya. Dia merupakan penerjemah dari inisiatif² yang liar. Bisa jadi dia adalah anak yang menjadi prajurit² Allah yang senantiasa *menyibukkan dirinya dalam kerja² nyata fisabilillah.*


Anakku pemarah!

Maa syaa Allah... Bisa jadi di adalah *calon pemimpin yang kuat yang membela hak² yang terinjak. Dia mampu menghapus kemungkaran.* Dia hanya *butuh bimbingan kapan saat yang tepat untuk marah, kapan saat yang tepat mengeluarkan energi kebenaran dan kapan harus memberantas kemungkaran.* Itu merupakan energi yang dibutuhkan ketika seseorang tertindas.


Anakku tidak istimewa!

Maa syaa Allah.... Bisa jadi dia adalah seorang anak yang *mampu melengkapi setiap kekurangan dari persoalan².* Dia menambal rel yang berlubang, pengisi yang terkoyak, dia pengisi yang kosong. Di balik diamnya, dia menjadi manusia yang senantiasa diharapkan, dia ditunggu untuk melengkapi. Karenanya suatu hari nanti dia adalah orang yang ditunggu untuk menjadikan sesuatu menjadi sempurna.

Dia butuh penghargaan, dorongan, merupakan peran pelengkap terbaik dalam kehidupan.


Anakku penakut!

Maa syaa Allah.... *Dia adalah pembawa sinyal kewaspadaan, dia adalah pembawa sinyal kehati-hatian, dia mampu mempertimbangkan resiko² dan penuh keselamatan. Dia memilihkan sesuatu dengan tidak asal²an. Dia hanya *butuh rasa aman, damai yang mampu menyalakan harapannya.


In syaa Allah.... In syaa Allah... 

Anak kita, anak Anda adalah jawaban masa depan dari Anda semua.

Karenanya... investasikan waktu Anda untuk membersamai mereka. 

Doa² terbaik untuk mereka karena *mereka adalah pemberat timbangan kebaikan kita di hadapan Allah azza wa jalla.* Karenanya kita adalah sesuatu yang akan dirindukan olehnya suatu saat nanti ketika kita tiada. 


Salam Bahagia, Sukses, Mulia 🙏



No comments:

Post a Comment

Membeli Waktu

Assalamuallaikum warahmatulahi wabarakatuh  Bismillahirrahmanirrahim  Membeli Waktu Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul ...